Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Pembuatan Tape

Singkong

NAMA : ARIEF SYAHBANA ROCHMAN


KELAS: XII MIIA 3
ABSEN: 06
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan

Adapun tujuan dalam Praktikum Pembuatan Tape Singkong adalah untuk mengetahui hasil
dari proses pembuatan tape singkong.

1.2 Latar Belakang

Adapun latar belakang dalam Praktikum Pembuatan Tape Singkong ini dapat kalian baca
dibawah ini

Bioteknologi merupakan pemanfaatan mikroorganisme yang sering digunakan untuk


menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi
dua, yang pertama bioteknologi konvensional (tradisional) dan yang kedua bioteknologi
modern. Bioteknologi konvensional, biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri,
jamur, dan lain-lain. Sedangkan, bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi
modern yang dapat membantu proses pengkloningan, kultur jaringan.

Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan salah satu jenis pengolahan
makanan tradisional. Cara tua ini banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia
sendiri merupakan negara yang sangat kaya akan produk-produk olahan pangan hasil proses
fermentasi. Salah satu contohnya yaitu tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape biasanya
dibuat dari beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-
makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme sebagai peran utama
dalam prosesnya, seperti tempe atau minuman alkohol, tapi pembuatan tape ini melibatkan
banyak mikroorganisme dalam proses fermentasinya.

Beberapa Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape antara lain kapang Amylomyces
rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp. ; khamir Saccharomycopsis fibuligera,
Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis,
serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut
bekerja sama dalam menghasilkan tape.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari kata bio, teknos, dan logos. Bio berarti hidup, teknos berarti
teknologi atau penerapan dan logos berarti ilmu. Jadi, bioteknologi merupakan cabang
biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme serta
proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme ataupun menghasilkan produk dan
jasa bagi keberlangsungan hidup manusia. Bisa diartikan juga, Bioteknologi merupakan
penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan
barang ataupun makanan lainnya untuk kepentingan manusia.

Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi


konvensional. Pembuatan tape merupakan salah satu contoh dari bioeknologi konvensional
Sedangkan, contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.

Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adanya benda biologi berupa mikro organisme berwujud
tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk yang
dihasilkan adalah hasil dari ekstraksi dan pemurnian.

Ada 4 generasi bioteknologi, antara lain:

Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih
secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan,
sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain.

Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh
pembuatan kompos dan produksi bahan kimia.

Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produksi antibiotic
dan hormon.

Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh produksi insulin.

2.2 Pengertian Fermentasi

Pembuatan Tape dengan Fermentasi

Fermentasi Kimia
Fermentasi merupakan suatu cara yang telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman
dahulu. Fermentasi merupakan proses untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu yang
dikehendaki dengan menggunakan bantuan dari mikroba. Bioteknologi berbasis fermentasi
sebagian besar merupakan proses produksi barang dan jasa dengan menerapkan teknologi
fermentasi atau yang menggunakan mikroorganisme untuk memproduksi makanan dan
minuman seperti, keju, yoghurt, minuman beralkohol, cuka, sirkol, acar, sosis, kecap, dan
lain-lain yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. (Nurcahyo, 2011).

Fermentasi memiliki pengertian yakni, merupakan aplikasi metabolisme dari mikroba untuk
mengubah bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih tinggi, seperti asam-asam
organik, protein sel tunggal, antibiotika dan biopolimer. Fermentasi merupakan proses yang
relatif murah, karena pada hakekatnya telah lama dilakukan oleh nenek moyang kita secara
tradisional dengan produk-produknya yang sudah biasa dimakan orang bahkan sampai
sekarang, seperti tempe, oncom, tapai, dan lain-lain (Nurhayani, 2001).

BAB III METODE PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Pembuatan Tape Singkong ini dilakukan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 21 September 2020

Tempat : Laboratorium

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam Pembuatan Tape Singkong ini adalah sebagai berikut:

Alat:

Dandan atau Panci

Nampan/Tampah

Pisau

Kain lap

Sendok dan Garpu

Kompor
Penyaring

Plastik

Bahan :

Singkong

Daun pisang

Ragi

Air

3.3 Prosedur Kerja

Adapun langkah-langkah dalam Praktikum Pembuatan Tape Singkong adalah sebagai


berikut:

Siapkan Semua Bahan

Kupas singkong dan kikis kulit arinya hingga kesat

Cuci Bersih singkong dan tiriskan

Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci/dandang sampai terisi
kurang lebih seperempat, lalu panaskan hingga airnya mendidih

Setelah air mendidih, masukkan singkong ke dalam panci kukus yang sudah disiapkan tadi.
Kemudian kukus hingga singkong 3/4 matang, kira-kira daging singkong sudah bisa di tusuk
dengan garpu.

Jika sudah matang, angkat singkong yang telah 3/4 masak lalu taruh di nampan atau tampah
kemudian tunggu hingga dingin.

Setelah singkong benar-benar dingin, taburi dengan ragi yang telah dihaluskan.

Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian dibungkus dengan daun pisang. Kemudian
rapikan menggunakan gunting, setelah itu satu-persatu dimasukkan ke dalam plastik kecil dan
kemudian diikat.

Setelah jadi bungkusan kecil-kecil, kemudian disatukan menjadi satu dan dimasukkan ke
wadah yang sudah dilapisi plastik dan daun pisang kemudian tutup rapat menggunakan kain
lap selama 2 sampai 3 hari hingga terasa lunak dan manis.

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional atau tradisional karena masih
menggunakan cara-cara yang sederhana.

Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan mengubah glukosa menjadi alkohol. Proses
reaksinya, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan
untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak.

Di dalam pembuatan tape, ragi tape (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang
dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Hal ini lah
yang membuat tape terasa manis apabila sudah matang meskipun anpa diberi gula
sebelumnya.

Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan, pembungkusan atau penutupan pada
singkong yang telah ditaburiragi, tidak rapat. Hal ini menyebabkan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae tidak pecah karena terdapat udara yang mengganggu proses
pemecahan enzim tersebut.

Setelah melakukan penelitian, ternyata dapat disimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada
tape singkong ini terjadi selama 2 sampai 3 hari.

Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya
proses fermentasi tersebut berhasil. Di saat proses fermentasi, singkong harus tertutup rapat.
Karena selama proses fermentasi tapi ini, tidak memerlukan oksigen. Lamanya
prosesfermentasi juga memengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai