Anda di halaman 1dari 17

BIOTEKNOLOGI PANGAN

OLEH:

KELOMPOK IV
1. SUCI
2. ZAHRATUL AINI
3. NUR AMELIA
4. MUH. QADAFI
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Begitu banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak
untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”BIOTEKNOLOGI
MAKANAN”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan
guru pembimbing mata kuliah kimia industry III yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua ini berawal, semoga isi makalah ini bisa
memberikan informasi mengenai termoset dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.

Wabillahitaufik wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

SAMAENRE,FEBRUARI 2024

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2
1.3 Permasalahan 2
1.4

1.3 Tujuan 2

1.5 Manfaat 2
1.6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bioteknologi pangan 3

2.2 Bioteknologi konvensional dan modern

2.3 Dampak Bioteknologi 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 9

3.2 Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer,
biologi molekular,mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi
barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai
contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal
sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidangpertanian,
serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu
dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi
setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin
dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini
ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan,
DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.[3]Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis
yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan
sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan
kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.

Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA
rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi
yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan
lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan
hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraianminyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri,
dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri
jenis baru.

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan
teknologinya. Sebagai contoh, teknologikloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan
mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan. Bioteknologi secara umum berarti
meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat
memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau
merekayasa gen pada organisme tersebut.

1.3 Permasalahan
1.4
- Apasajakah pengertian dari bioteknologi makanan?
- Apakah aplikasi bioteknologi makanan?
- Apakah kelebihan dan kekurangan bioteknologi makanan ?

1.3 Tujuan

- Untuk pengertian dari bioteknologi makanan


- Untuk mengetahui aplikasi bioteknologi makanan
- Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bioteknologi

1.5 manfaat
1.6

Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk mengkaji lebih
dalam mengenai bioteknologi pada makanan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Bioteknologi

Pernahkah Sobat Pintar mendengar istilah bioteknologi?

Tape merupakan produk makanan yang pada proses pembuatannya memanfaatkan bioteknologi.
Tape adalah bahan makanan hasil fermentasi dari singkong atau ketan.
Kata bioteknologi berasal dari kata bio dan teknologi. Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk
hidup untuk membantu pekerjaan atau menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia.
Bioteknologi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia. Perkembangan bioteknologi
dimulai sejak tahun 1857, setelah Louis Pasteur menemukan hasil fermentasi yang dilakukan oleh
mikroorganisme.

Pada tahun 1920, proses fermentasi dengan melibatkan mikroorganisme mulai digunakan untuk
membuat larutan kimia yang lebih kompleks, seperti pembuatan alkohol.

Masih ingatkah Sobat Pintar, apa yang dimaksud dengan mikroorganisme? Mikroorganisme
merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil.

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat


untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri menghasilkan enzim-enzim
tertentu untuk melakukan metabolisme tubuh sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Salah satu
contoh produk pangan bioteknologi konvensional adalah tape.

Tape dibuat dengan memanfaatkan mikroorganisme yang ada pada ragi. Mikroorganisme ini akan
mengubah zat organik menjadi zat organik lain. Misalnya, singkong difermentasi menjadi tape
dengan menggunakan khamir (suatu jenis jamur yang ada pada ragi) Saccharomyces cerevisiae, yang
terdapat pada ragi yang dicampurkan, saat proses pembuatan tape.
Ragi sangat diperlukan dalam proses fermentasi. Tahukah Sobat Pintar, mikroorganisme yang
terdapat pada ragi tape?

Terdapat 3 mikroorganisme yang dapat ditemukan, yaitu Aspergillus, Saccharomyces cerevisiae, dan
Acetobacter aceti. Mikroorganisme yang terdapat pada tape biasanya memiliki pekerjaan yang saling
sinergis, artinya mikroorganisme tersebut akan bekerja saling bergantian untuk mengubah bahan
baku dari singkong atau beras ketan menjadi tape.

Adapun proses dalam pembuatan tape dapat digambarkan seperti bagan dibawah ini.

Tape, roti, keju, atau yogurt adalah beberapa produk makanan bioteknologi yang mungkin pernah
kamu makan. Proses untuk mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan bioteknologi
konvensional.

A.Yogurt

Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus
thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi
asam laktat.
Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi
kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental. Proses penguraian ini disebut fermentasi
asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan yogurt.

B.Keju

Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu
melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

Bakteri tersebut akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan
membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula
laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses
lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan yang
dikenal dengan keju.

C.Tempe

Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi menjadi salah satu
makanan favorit. Tahukah Sobat Pintar bagaimana cara membuat tempe?

Pada dasarnya proses produksi tempe ini menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan
dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji kedelai.

Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa.
Benang-benang itu mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat dan membentuk struktur yang
kompak.

Pada waktu pertumbuhan jamur, jamur juga akan membuat suatu enzim protease yang dapat
menguraikan protein kompleks yang ada pada kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah
dicerna oleh tubuh kita.

D.Tahu

Tahu juga merupakan salah satu contoh produk bioteknologi. Sebagai orang Indonesia, Anda pasti
telah mengenal makanan yang bernama tahu, bukan? Tahu, seperti juga tempe, terbuat dari kacang
kedelai. Tahu dibuat dengan cara mencuci kacang kedelai hingga bersih dan merendamnya selama
satu malam. Setelah lunak, kacang kedelai digiling menjadi seperti bubur, lalu dididihkan. Setelah
dididihkan, bubur kedelai disaring dan ditambahkan kultur bakteri yang dapat menciptakan kondisi
asam. Beberapa jenis bakteri yang sering digunakan dalam pembuatan tahu ini adalah bakteri asam
laktat. Bubur tahu yang telah ditambahkan bakteri asam laktat ini lalu dicetak,dibumbui, dan diberi
garam agar tahan lama.

E.Mentega

Mentega dibuat dari susu dengan menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis. Bakteri ini
membentuk pengasaman susu. Susu krim memisahkan bagian lemak padat dan bagian cair
dipisahkan. Lemak tersebut kemudian diaduk dan dipadatkan untuk membuat mentega instan.

F.Roti

Pembuatan roti membutuhkan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme ini akan


memfermentasi gula dalam adonan menjadi CO2 dan alkohol menyebabkan adonan mengembang.

Selama proses ini, roti tidak mengurai tepung menjadi gula karena tidak menghasilkan enzim
amilase. Selain untuk mengembang dan memberi rasa saat dipanggang, uap CO2 yang dihasilkan dari
proses fermentasi juga meninggalkan tekstur yang khas dan membuat roti menjadi ringan.

G. Nata de Coco

Nata de coco (ekstrak kelapa atau air kelapa) juga merupakan produk bioteknologi yang umum
dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum. Nata de coco terbuat dari air kelapa dengan massa
putih halus yang terbentuk dari serat hemiselulosa yang terbentuk pada permukaan media cair
tempat hidup bakteri Acetobacter xylinum.

H. Teh Kombucha

Selain makanan tersebut, bioteknologi konvensional juga banyak menciptakan produk berupa
minuman. Salah satunya adalah teh kombucha yang merupakan produk larutan teh fermentasi
dengan kultur mikroba. Penyeduhan teh ini menggunakan enzim tetes tebu sebagai limbah gula yang
melimpah.

Tetes enzim dikenal sebagai produk sampingan dari produksi gula tebu. Meski begitu, kandungan
asam organik dan gulanya cukup tinggi untuk digunakan sebagai sumber nutrisi selama fermentasi.

Kultur teh Kombucha sendiri banyak mengandung bakteri dan ragi. Beberapa bakteri yang ada di
dalamnya adalah Acetobacter xylinum, Acetobacter aceti, Acetobacter pasteunanus, Brettanamyces
bruxellensis. Brettanomyces intermedius, Saccharomyces cerevisiae, Candida forma, Gluconobacter,
Mycoderma, Mycotorula, Pichia, Schizosaccharomyces dan Torula.
Teh Kombucha dikatakan efektif dalam mengobati stres saraf dan mental, pengerasan pembuluh
darah, kelelahan kronis, mencegah penuaan kulit, gangguan usus, menurunkan kolesterol, mengobati
kanker usus besar dan kedua kanker payudara. Ini karena kandungan asam dan vitamin yang
berbeda.

I. Minuman Beralkohol

Penggunaan mikroorganisme ini juga terjadi pada minuman dan produk alkohol seperti produksi
tuak, sake, anggur dan bir. Anggur dan sake dapat dihasilkan dari fermentasi beras ketan oleh
Aspergillus oryzae.

Sedangkan wine dapat dibuat dari buah anggur atau buah-buahan lainnya dengan menggunakan ragi
Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ayanus melalui fermentasi, dan bir dibuat dari butiran
beras yang sebelumnya telah diubah menjadi malt yang mengandung enzim amilase

BIOTEKNOLOGI MODERN

Sobat Pintar, selain bioteknologi konvensional ada juga bioteknologi modern.

Peningkatan jumlah penduduk berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan pangan. Produksi


pangan dengan cara tradisional tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus
meningkat. Hal ini menuntut para ilmuwan untuk mencari solusi dalam memproduksi bahan pangan
dengan cara yang lebih baik.

Penerapan bioteknologi dalam produksi bahan pangan menjadi solusi terbaik saat ini. Bioteknologi
berpotensi meningkatkan produksi tanaman budidaya dan mengurangi pemakaian bahan kimia
berbahaya seperti pupuk dan pestisida. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tesebut para ilmuwan
mengembangkan bioteknologi modern.

Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik rekayasa genetik.
Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara
membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau
menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah dengan membuat
organisme transgenik.

A.Tanaman Transgenik

Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan informasi genetik
dalam tubuhnya. Tanaman transgenik ini merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap
hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat direkayasa agar mampu
membunuh hama yang menyerang tumbuhan tersebut.
Pada tahun 2003 sekitar 67.7 juta hektar yang ditanami oleh 7 juta petani di 18 negara mulai
menanam jenis tanaman transgenik. Jenis tanaman yang ditanam antara lain kacang kedelai dan
tanaman kapuk yang memiliki ketahanan terhadap herbisida dan insektisida.

Teknik rekayasa genetika dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:

Penyiapan fragmen DNA yang akan disisipkan pada DNA tanaman tertentu;

Penyiapan vektor (perantara) baik plasmid atau menggunakan virus;

Potongan DNA yang akan disisipkan tersebut digabung (rekombinasi) dengan vektor;

DNA gabungan akan disisipkan pada sel-sel tanaman;

Tanaman akan tumbuh menjadi tanaman dengan sifat baru, sesuai dengan DNA yang disisipkan.

B.Hewan Transgenik

Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya hewan transgenik
merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan
tertentu dan cara penanggulangannya.

Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk
menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat
besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya.
Industri susu juga merupakan target untuk peningkatan transgenik. Peneliti telah menggunakan
transgenik untuk meningkatkan produksi susu, dengan membuat susu kaya protein, rendah lemak,
dan memproduksi susu yang lebih baik dan cocok untuk dikonsumsi anak manusia.

Peningkatan penting yang lain adalah mengurangi penyakit yang menyerang hewan ternak. Peneliti
melakukan rekayasa genetik pada hewan ternak, sehingga mampu mengembangkan hewan ternak
yang tahan pada penyakit.

DAMPAK BIOTEKNOLOGI

A.Dampak positif bioteknologi.

Beberapa dampak positif dari adanya bioteknologi, adalah :

- Meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya
tanaman transgenik kebal hama
- Meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan,
peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
- Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti
air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
- Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam (
biohidrometalurgi )
- Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti : bacteri
pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik biodegradable,
- Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya : bioethanol, biogas
- Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu. Misalnya :
penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal,
vaksin.
- Mengatasi masalah pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan teknologi
transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan dan lain sebagainya.

B.Dampak negative bioteknologi.

Beberapa dampak negative akibat timbulnya bioteknologi, adalah :

- Munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak


terkendali.
- Gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi.Kerusakan tatanan
sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak terkendali.
- -Tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal “terdesak” oleh
kehadiran flora dan fauna transgenik.
- Menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan
tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama.
- Timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenic
- Munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan
tanaman / hewan transgenic.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

- Bioteknologi makanan adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk peningkatan produksi


makanan.
- Aplikasi bioteknologi makanan
a. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt
b. Aplikasi Bioteknologi pada Keju
c. Aplikasi Bioteknologi pada Tempe
d. Aplikasi Bioteknologi pada Tahu
- Dampak positif dan negatif

Dampak Bioteknologi

A. Dampak positif bioteknologi.

Beberapa dampak positif dari adanya bioteknologi, adalah :

- Meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya
tanaman transgenik kebal hama
- Meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan,
peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
- Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti
air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.

Beberapa dampak negative akibat timbulnya bioteknologi, adalah :

- Munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak


terkendali.
- Menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan
tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama

3.2 Saran

Diharapkan adanya peran serta mahasiswa, masyarakat dan pemko terhadap persoalan lebih
mendalam tentang dampak bioteknologi bagi kehidupan dan lingkungan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi

http://www.sridianti.com/pengertian-bioteknologi-makanan.html

http://niswiulfini.blogspot.com/2013/08/bioteknologi.html

Anda mungkin juga menyukai