Disusun Oleh:
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………………………………………….………….1
1.2. Tujuan Riset Pratikum…………………………………………………..2
BAB V PENUTUP
4.1. Kesimpulan…………………………………………………...……….15
DAFTAR PUSTAKA 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara dan proses
pembuatan yogurt yang melibatkan mikroorganisme.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
manusia (Bartholomaeus et al. 2013). Bioteknologi yang sedang
berkembang adalah bioteknologi modern dengan menggunakan teknologi
rekombinasi DNA dengan teknik tertentu untuk memotong, menyisipkan,
maupun menyusun kembali fragmen-fragmen DNA. Bioteknologi berperan
dalam menghasilkan varietas tanaman yang unggul dan memiliki
produktivitas tinggi. Peneliti menggunakan mikroorganisme bakteri sebagai
agen pembawa gen. Gen tersebut dibawa melalui organel berupa plasmid
dalam tubuh bakteri. Transfer gen dapat dilakukan dari binatang ke tanaman,
ataupun dari tanaman ke mikroorganisme (Sutarno 2016). Namun beberapa
pihak mengkhawatirkan kehalalan produk pangan hasil bioteknologi sehingga
perlu diamati dan ditetapkan titik kritis kehalalan produk. Kajian ini
menjelaskan mengenai perkembangan bioteknologi, mikroorganisme yang
berperan dalam proses bioteknologi, serta mengamati status kehalalan produk
hasil bioteknologi.
2.2. Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman fermentasi yang terbentuk karena adanya
bakteri Streptococcus salivarius dan Lactobacillus delbrueckii yang
memecah gula pada susu yaitu laktosa menjadi asam laktat. Asam laktat
dapat bersifat mengawetkan bahan pangan. pH yang rendah dapat
menghambat mikroorganisme patogen, pembusuk, serta mikroorganisme
penghasil racun akan mati. Fungsi dari bakteri probiotik yang terdapat
dalam yoghurt adalah kemampuannya membunuh bakteri jahat yang
terdapat dalam saluran pencernaan (Widagdha, 2017).
Berdasarkan cita rasanya, yoghurt dibedakan menjadi yoghurt alami
atau sederhana dan yoghurt buah. Yoghurt alami, yaitu yoghurt yang tidak
ditambah cita rasa atau flavor yang lain sehingga asamnya tajam.
Sedangkan yoghurt buah adalah yoghurt yang ditambah dengan komponen
cita rasa yang lain seperti buah-buahan, sari buah, flavor sintetik dan zat
pewarna. Selama penyimpanan setelah inkubasi, yoghurt mengalami
penurunan pH secara terus menerus. Penyimpanan pada suhu yang lebih
4
tinggi akan mempercepat penurunan pH yoghurt. Yoghurt yang
disimpan pada suhu 4 °C selama 6 hari akan mengalami penurunan pH dari
4.68 menjadi 4,15. Oleh karena itu untuk mempertahankan cita rasa dan
aroma, yoghurt hasil fermentasi harus disimpan di tempat dingin atau dapat
juga dipasteurisasi untuk menghambat aktivitas mikroba dalam yoghurt
(Purbasari, 2014).
Spesies bakteri yang biasa digunakan adalah Streptococcus
thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. Streptococcus thermophillus
memulai fermentasi laktosa menjadi asam laktat, mengurangi potensial
redoks dengan menghilangkan oksigen dan menyebabkan penguraian
protein susu melalui kerja enzim proteolitik. Hal ini menciptakan kondisi
yang menguntungkan untuk pertumbuhan Latobacillus bulgaricus yang
mulai berkembang bila pH telah turun sampai 4,5. Produk akhir biasanya
mengandung 107 sel/ml dari masing- masing jenis bakteri. Flavor khas
yoghurt disebabkan karena asam laktat dan sisa-sisa asetildehida, diasetil,
asamasetat dan bahan-bahan mudah menguap lainnya yang dihasilkan oleh
fermentasi bakteri (Widagdha, 2017). Aroma dan rasa yoghurt dipengaruhi
oleh karena adanya senyawa tertentu dalam yoghurt seperti senyawa
asetaldehida, diasetil, asam asetat dan asamasam lain yang jumlahnya
sangat sedikit. Senyawa ini dibentuk oleh bakteri Streptococcus
thermophillis dari laktosa susu, diproduksi juga oleh beberapa strain bakteri
Lactobacillus bulgaricus (Friend et al., 1985).
Mengkonsumsi yoghurt amat bermanfaat bagi kecukupan dan
peningkatan gizi masyarakat. Yoghurt mengandung gizi yang cukup tinggi
dengan komposisi nutrisi yang lengkap yaitu kalori, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B dan air. Proses
pembuatan yoghurt dapat menurunkan seperempat kadar gula susu yang ada,
sehingga sangat menguntungkan bagi orang yang menderita Lactose
intolerance. Mengonsumsi yoghurt dapat meningkatkan kesehatan tubuh
karena bakteri-bakteri yoghurt yang masuk ke dalam usus akan
menyelimuti dinding usus sehingga usus menjadi asam. Pada kondisi
5
dinding usus asam, maka mikroba-mikroba patogen menjadi tertekan atau
tidak dapat menyerang tubuh (Wahyudi dan Samsundari, 2008)
6
Tekstur
Dalam penelitian ini, pengamatan tekstur dilakukan dengan penentuan
tekstur sensori bedasarkan tekanan dengan jari pada saat disentuh. Menurut
Soekarto (1990) penginderaan tekstur bermacam-macam antara lain meliputi
kebasahan, kering, keras, halus, kasar dan berminyak. Dalam penelitian ini
pengamatan tekstur dilakukan dengan penentuan tekstur sensori berdasarkan
tekanan dengan jari pada saat disentuh.
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
8
8. Apabila Anda merasa sudah pas, aduk menggunakan alat steril sampai
tercampur rata.
9. Yoghurt siap dinikmati, bisa ditambahkan buah atau sirup sesuai selera
Anda.
10. Yoghurt siap diuji kualitas. Selanjutnya dilakukan uji organoleptik
dimana yangdigunakan adalah uji kesukaan (Hedonic Test). Dalam
pelaksanaannya, 10 orang panelis diminta untuk memberikan penilaian
terhadap rasa, aroma dan warna sampel sesuai dengan kesukaannya,
dimana nilai tersebut telah ditetapkan oleh peneliti.
Sebelum pelaksanaan uji dimulai, panelis diberi sedikit informasi tentang
produk yang akan diuji. Selanjutnya kepada panelis disajikan sampel produk
yang akan diuji yangtelah ditempatkan dalam wadah berserta perlengkapan
lainnya, seperti airputih sebagai penetral rasa agar penilaian lebih akurat,
sendok, tissue dan lembar uji organoleptik.
Hasil uji dinyatakan dalam angka sebagai berikut :
1 = Tidak suka 3 = Suka
2 = Agak suka 4 = Sangat suka
Setelah diperoleh data uji organoleptik, dilakukan pengolahan dengan
menggunakan uji Friedman untuk menentukan apakah ada beda nyata antar
perlakuan atau tidak.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
A. Gambar Hasil Produk Pratikum
10
Penyelesaian:
FK = 592 / 5.2.2 = 3481 / 20 = 174.05
JKT = (32 +42 +22 +32 +22 +32 +22 +42 +32 +42 +22 +42 +22 +32 +32 +32 +32 +32
+22 +42 ) - 174.05
= (9+16+4+9+4+9+4+16+9+16+4+16+4+9+9+9+9+9+4+16) - 87.025
= 185 - 174.05
= 172.20
JKP = (122+122+182+172) - 172.20
= (144+144+324+289 / 5) - 172.20
= 180.2 - 172.20
= 154.18
JKA = (242+352 / 2.5) - 172.20
= (576 + 1225 / 10) - 172.20
= (1801 / 10) - 172.20
= 180.1 - 172.20
= 154.19
JKB = (302+292 / 2.5) - 172.20
= (900 + 841 / 10) - 172.20
= 174,1 - 172.20
= 154.79
JKAB = 154.18 - 154.19 - 154.79
= 15.358
JKS = 172.20 - 154.18
= 1.802
11
Tabel Sidik Ragam
SK JK db KT Fhit Ftab
Perlakuan 154.18 4 38,545 4,252933 2.90
A 154.19 1 154.19 17,01283 4.38
B 154.79 1 154.79 17,07903 4.38
AB 15.358 1 153.58 16,94553 4.38
Sisa 1.802
Total 172.20 19 9,063157
12
= 266 - 259,20
= 6,8
JKP = (182+202+162+182) - 259,20
= (324+400+256+324 / 5) - 259,20
= 1.304 - 259,20
= 246.16
JKA = (342+382 / 2.5) - 259,20
= (1156 + 1444 / 10) - 259,20
= (2600 / 10) - 259,20
= 260 - 259,20
= 256.60
JKB = (382+342 / 2.5) - 259,20
= (1444 + 1156 / 10) - 259,20
= 260 - 259,20
= 256.60
JKAB = 246.16 - 256.60 - 256.60
= 246.16
JKS = 6,8 - 246.16
= 239,36
13
4.2. Pembahasan
Dari hasil uji hedonik pada dua produk yaitu yogurt buatan sendiri dan
yogurt yang dari swalayan, dapat dibuktikan bahwa yang paling banyak
disukai oleh panelis adalah yogurt yang dari swalayan karena memiliki aroma
dan rasa yang sangat enak sedangkan untuk yogurt yang dibuat sendiri juga
memiliki rasa yang enak namun memiliki aroma yang asam cukup tidak enak.
14
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pemanfaatan bioteknologi sudah sangat luas dan mencakup berbagai
bidang salah satunya dalam pemenuhan kebutuhan primer terhadap makanan.
Jumlah penduduk yang semakin meningkat juga harus diimbangi dengan
peningkatan pangan baik secara kuantitas maupun kualitas.
Bioteknologi memadukan teknologi dengan bantuan makhluk hidup
misalnya mikroorganisme. Bakteri dan jamur banyak digunakan dalam
pengolahan makanan melalui proses fermentasi seperti fermentasi asam
laktat,fermentasi jamur, fermentasi alkohol, dan fermentasi kadar garam
tinggi. Sedangkan bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika
memanfaatkan plasmid bakteri untuk menyisipkan gen yang diinginkan.
Untuk menjamin kehalalan produk makanan hasil bioteknologi harus
memperhatikan keseluruhan proses produksi baik bahan baku, proses
pengolahan, maupun penyimpanan yang harus terbebas dari bahan tidak halal.
15
DAFTAR PUSTAKA
Widagdha, S., dan F.C. Nisa. (2017). Pengaruh Penambahan Sari Anggur (Vitis
vinifera L.) dan Lama Fermentasi Terhadapat Karakteristik Fisiko Kimia Yoghurt.
Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(1): 248- 258 hal
Purbasari, A., Yoyok, B.P, dan S.B.M. Abduh. (2014). Nilai pH, Kekentalan,
Citarasa Asam, Kesukaan pada Susu Fermentasi dengan Perisa Alami Jambu Air
(Syzygium sp). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 3(4): 174-177 hal
16