Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Bioteknologi

Kelompok I Membuat Yoghurt

Dosen Pengampu:
Anggota Kelompok :
1. Alung Suci Utami
2. Ayu Sriningsih
3. Najihan Septiana
4. Eni Kurniati
5. Ro’yal Aini
6. Lalu Mahesa Azmi

Fakultas Kesehatan prodi s1 farmasi


Universitas qamarul huda badaruddin bagu
Tahun ajaran 2022|2023
I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ketersediaan sumber energi yang berada di alam semakin menipis akibat pengkonsumsian
dalam jumlah besar oleh manusia yang seringkali tidak dapat bertahan untuk waktu yang lama.
Oleh karena itu perlu digunakan strategi khusus agar sumber energi tersebut dapat tahan lama.
Salah satu contohnya pada makanan atau minuman yang mana cara untuk mengawetkan makanan
atau minuman tersebut melalui proses fermentasi. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas
mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai.Terjadinya fermentasi ini dapat
menyebabkan perubahan sifat bahan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan karbohidrat
tersebut. Bakteri laktat (lactobacillus) merupakan kelompok mikroba dengan habitat dan lingkungan
hidup sangat luas, baik di perairan (air tawar ataupun laut), tanah, lumpur, maupun batuan. Bakteri ini
juga menempel pada jasad hidup lain seperti tanaman, hewan, serta manusia (Sumantri, 2004).
Bakteri yang digunakan dalam fermentasi susu mempunyai beberapa peranan yang pada dasarnya
adalah memproduksi asam laktat, sekresi metabolit yang berhubungan dengan karakteristik flavour
dari produk fermentasi susu tertentu dan modifikasi substrat agar perubahan-perubahan biokimiawi
yang diinginkan dapat berlangsung. Seleksi bakteri yang sesuai untuk suatu produk tertentu
memegang peranan penting dan karakteristik mikroba yang dipilih dapat digunakan sebagai
parameter dalam proses fermentasi (Wijaningsih, 2008). Didaerah yang menghasilkan susu cukup
tinggi, kadang-kadang sering terjadi kerusakan karena tidak cepat terjual. hal ini sangat merugikan
bagi peternak susu. Untuk itu perlu adanya penanganan susu yang sederhana dan menjanjikan
keuntungan yang lumayan adalah pegolahan yoghurt. Dan saat ini yoghurt dalam bentuk flavoured
yoghurt cair dingin ataupun beku sangat digemari dikalangan anak-anak ataupun remaja,
khususnya dikota-kota besar. Yoghurt merupakan produk susu fermentasi dengan bantuan
Latobacillus casei dengan rasa asam yang khas dan konsistensi lembut dari gel kental. Yoghurt
memiliki bentuk mirip bubur atau es krim tetapi dengan rasa agak asam. Selain dibuat dari susu
segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) dan campuran susu skim
dengan susu nabati (susu kacang-kacangan) (Sumantri, 2004). Dengan rasa, aroma dan penampilan
yang berbeda dengan susu biasanya sehingga dapat dijadikan alternatif untuk pemenuhan kebutuhan
zat gizi bagi beberapa orang yang tidak menyukai susu dan dapat digunakan sebagai peluang usaha
apabila telah terampil dalam melakukan pembuatan yoghurt. Oleh karena itu dilakukan praktikum
pembuatan yoghurt sebagai salah satu aplikasi mikrobiologi terapan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam kegiatan praktikum ini dapat dirumuskan suatu masalah
yaitu:
1. Bagaimana cara membuat yoghurt sebagai bahan olahan pangan alternatif?
2. Apakah manfaat yoghurt sebagai bahan olahan pangan alternatif?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam kegiatan praktikum ini yaitu:
1. Mengetahui cara membuat yoghurt sebagai bahan olahan pangan alternatif.
2. Mengetahui manfaat yoghurt sebagai bahan olahan pangan alternatif.
1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum pembuatan yoghurt sebagai bahan olahan pangan
alternatif adalah:
1. Manfaat untuk penulis
Mengetahui dan mempelajari cara pembuatan serta manfaat yoghurt sebagai bahan olahan
pangan alternatif. Praktikum ini dilakukan untuk melatih mahasiswa agar dapat mempelajari
pengetahuan dasar dalam pembuatan yoghurt, sehingga selanjutnya dapat digunakan sebagai bekal bagi
mahasiswa agar terbiasa jika terjun ke dunia kerja dibidang mikrobiologi terapan kedepannya.
2. Manfaat untuk pembaca
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami prosedur pembuatan yoghurt untuk
keperluan mikrobiologi.

II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Yoghurt
Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yaitu jugurt atau yogurut yang artinya susu asam.
Secara definisi, yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi,
kemudian difermentasikan dengan bakteri tertentu sampai diperoleh keasaman, bau dan rasa yang khas
dengan atau tanpa penambahan bahan lain (Rusmiati dkk, 2008). Yoghurt terbuat dari susu sapi segar
atau produk susu olahan, bakteri starter, pemberi cita rasa dan penambahan susu skim sebagai pengental
(De Vuyst, 2000). Bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah kelompok Bakteri Asam
Laktat (BAL) yaitu Streptococcus salivarus subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii
subsp. bulgaricus sebagai starter dalam pembuatan yoghurt, serta Lactobacillus acidophilus,
Lactobacillus casei dan Bifidobacterium sebagai bakteri probiotik (Shah, 1999). Bakteri Lactobacilus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sebagai bakteri starter dalam pembuatan yoghurt
digunakan dengan perbandingan 1 : 1. Kedua bakteri tersebut menguraikan laktosa susu menjadi
asam laktat dengan berbagai komponen aroma dan cita rasa. Lactobacilus bulgaricus berperan
dalam pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus berperan dalam pembentukan cita
rasa khas yoghurt. Yoghurt dapat dibuat dari susu segar atau produk susu dengan atau tanpa
penambahan susu bubuk atau susu skim bubuk. Sumber susu segar dapat berasal dari susu sapi,
kerbau, kambing, unta, dan susu kedelai (Jay, 1992). Cita rasa khas yoghurt timbul dari senyawa yang
dihasilkan oleh bakteri asam laktat dalam yoghurt yaitu : asam-asam non-volatil (laktat, piruvat,
oksalat), asam-asam mudah menguap (format, asetat, propionat), senyawa karbonil (asetaldehida,
aseton) dan senyawa lain seperti asam-asam amino (Suarsana et al.,2005).
2.2 Pembuatan Yoghurt dan Jenis Yoghurt
Yoghurt merupakan salah satu produk hasil fermentasi yang banyak mengandung nutrisi.
Proses fermentasi yang terjadi pada yoghurt akan menambah kandungan gizinya. Komposisi gizi
pada yoghurt mirip dengan susu karena bahan dasar pembuatan yoghurt adalah susu. Bahkan,
terdapat komponen gizi yang jumlahnya lebih tinggi dari susu (Jay, 1992). Bahan-bahan yang diperlukan
pada pembuatan yoghurt adalah sebagai berikut:
a. Susu
Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa senyawa
terlarut. Kandungan air di dalam susu sangat tinggi, yaitu sekitar 87,5%, dengan
kandungan gula susu (laktosa) sekitar 5%, protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%. Susu
juga merupakan sumber kalsium, fosfor, dan vitamin A yang sangat baik sehingga baik untuk digunakan
sebagai bahan pembuatan yoghurt (Widodo, 2002). Pembuatan yoghurt agar diperoleh hasil dengan
kualitas yang baik diperlukan susu yang berkualitas baik pula. Susu yang berkualitas baik ini
berasal dari hewan yang sehat, mempunyai bau susu yang normal, dan tidak terkontaminasi selain itu,
kualitas yoghurt yang baik juga turut ditentukan oleh kadar lemak dalam susu, jenis bakteri yang
diguankan dalam fermentasi, cara pembuatan, dan cara penyimpanan setelah fermentasi
(Rochintaniawati, 2011).
kandungan gula susu (laktosa) sekitar 5%, protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%.
Susu juga merupakan sumber kalsium, fosfor, dan vitamin A yang sangat baik sehingga baik untuk
digunakan sebagai bahan pembuatan yoghurt (Widodo, 2002). Pembuatan yoghurt agar diperoleh hasil
dengan kualitas yang baik diperlukan susu yang berkualitas baik pula. Susu yang berkualitas baik
ini berasal dari hewan yang sehat, mempunyai bau susu yang normal, dan tidak terkontaminasi selain
itu, kualitas yoghurt yang baik juga turut ditentukan oleh kadar lemak dalam susu, jenis bakteri yang
diguankan dalam fermentasi, cara pembuatan, dan cara penyimpanan setelah fermentasi
(Rochintaniawati, 2011).
b. Bakteri Lactobacillus casei
Lactobacillus casei adalah bakteri Gram-positif, anaerob, tidak memiliki alat gerak, tidak
menghasilkan spora, berbentuk batang dan menjadi salah satu bakteri yang berperan penting.
Lactobacillus adalah bakteri yang bisa memecah protein, karbohidrat, dan lemak dalam makanan,
dan menolong penyerapan elemen penting dan nutrisi seperti mineral, asam amino, dan vitamin
yang dibutuhkan manusia dan hewan untukbertahan hidup (Hadiotomo, 1990). Dari segi industrial,
Lactobacillus casei mempunyai peran dalam probiotik manusia, kultur starter pemroduksi asam untuk
fermentasi susu, dan kultur khas untuk intensifikasi dan akselerasi perkembangan rasa dalam varietas
keju yang dibubuhi bakteri (Dwijoseputro, 1998).
c. Gula
Gula digunakan sebagai sumber karbon merupakan faktor penting dalam proses fermentasi.
Bakteri untuk menghasilkan nata membutuhkan sumber karbon bagi proses metabolismenya.
Glukosa akan masuk ke dalam sel dan digunakan bagi penyediaan energi yang dibutuhkan dalam
perkembangbiakannya. Jumlah gula yang ditambahkan harus diperhatikan sehingga mencukupi untuk
metabolisme dan pembentukan pelikel nata. Kebutuhan karbon Prinsip pembuatan yoghurt adalah
fermentasi, proses ini sangat lambat dan tidak terduga karena tergantung bakteri yang melekat di
dalam susu (Julene, 2011). Bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam
laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Menurut Frazier dan Westhoff (1978), starter
atau bakteri terbaik untuk pembuatan yoghurt adalah campuran L. bulgaricus dan S. thermophillus.
Dosis starter yang diberikan akan mempengaruhi tingkat keasaman yoghurt yang dihasilkan. Biasanya
dengan dosis 2-5% starter yoghurt yang aktif dalan suhu inkubasi 45° C selama 4-6 jam akin
menghasilkan yoghurt dengan keasaman 0,7-1,0% (Dewipadma, 1978).
Secara umum, yoghurt diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu berdasarkan
kandungan lemak dan bakteri yang difermentasikan.
1. Berdasarkan Kandungan Kadar Lemak
Yoghurt kadar lemak tinggi (4,5-10%), kadar lemak sedang (3-4%), kadar lemak rendah (1- 3%), dan
yoghurt kadar lemak sangat rendah (kurang dari 1%) (Surajudin et al., 2006).
2. Berdasarkan bakteri yang difermentasikan
a. Yoghurt murni
Berasal dari proses fermentasi Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sebagai
bakteri starter pembuat yoghurt.
b. Yoghurt probiotik
Yoghurt yang mengandung bakteri starter dan probiotik yang ditambahkan dalam proses fermentasinya.
Bakteri yang sering ditambahkan dalam yoghurt probiotik adalah bakteri Lactobacillus acidophilus,
Lactobacillus casei dan Bifidobacterium (Shah, 1999).
2.3 Manfaat Yoghurt
Beberapa manfaat yoghurt yang ditimbulkan oleh bakteri asam laktat dalam yoghurt yaitu :
1. Mengatasi Laktosa Intoleran
Laktosa intoleran adalah suatu kondisi dimana usus tidak dapat mencerna dan menyerap laktosa
secara sempurna. Hal ini terjadi karena terbatasnya enzim laktase pada saluran pencernaan yang
berfungsi dalam memecah laktosa. Adanya luka karena virus atau gangguan saluran pencernaan
pada lapisan usus terutama pada sel-sel penghasil enzim laktase akan menyebabkan produksi
enzim laktase sangat terbatas. Tanda atau gejala seseorang mengalami laktosa intoleran setelah
minum susu adalah diare, mual, muntah, dan gejala sakit perut lainnya. Bakteri asam laktat dalam
yoghurt dapat menguraikan laktosa susu menjadi monosakarida yaitu glukosa dan galaktosa, sehingga
susu mudah dicerna dan diserap tubuh. Selama proses pembuatan yoghurt diperkirakan terdapat 30%
laktosa susu yang diurai menjadi glukosa dan galaktosa (Surajudin et al., 2006).
2. Menyeimbangkan Sistem Pencernaan
Bakteri dalam yoghurt akan menjaga keseimbangan flora normal usus, sehingga dapat
memperbaiki dan menyempurnakan fungsi pencernaan. Selain itu, yoghurt juga memiliki daya
antibiotika yang dapat menghindarkan pembusukan dini dalam usus halus (Shah, 1999).
3. Menurunkan Kadar Kolesterol
Bakteri asam laktat dalam yoghurt dapat menghasilkan sejumlah asam organik seperti asam propionat,
dan asam orotat yang berperan dalam penurunan kadar kolesterol. Asam propionat akan
menghambat sintesis kolesterol dalam hati dengan cara menekan aktivitas enzim 3-hidroksi-3-metil
glutaril CoA reduktase sebagai salah satu pemicu sintesis kolesterol. Kemudian kolesterol dalam
tubuh akan diubah oleh bakteri asam laktat dalam yoghurt menjadi coprostanol, sebuah sterol
yang tidak dapat diserap oleh usus. Dengan demikian coprostanol dan sisa kolesterol akan
dikeluarkan bersama dengan tinja. Senyawa asam orotat dalam yoghurt akan bersaing dengan
kolesterol dari makanan untuk pembentukan kolesterol dalam hati sehingga produksi kolesterol tetap
normal (Suarsana et al.,2005).
4. Mencegah Kanker
Senyawa yang terkandung dalam yoghurt akan memacu sistem pertahanan tubuh, seperti interferon
dan sel NK (natural killer cell) yang akan melawan tumor dan kanker. Selain itu, unsur probiotik dalam
yoghurt akan menekan pertumbuhan dan aktivitas mikroba usus halus yang memproduksi senyawa
racun atau asam lemak berantai pendek. Yoghurt juga akan mengikat dan memindahkan senyawa
karsinogen, memproduksi senyawa antimutagenik yang akan menghambat munculnya kanker, dan
memproduksi senyawa butirat yang akan menstimulasi penghancuran sel abnormal yang berpotensi
menjadi sel kanker (Surajudin et al.,2006).
5. Mengatasi Infeksi Jamur dan Bakteri
Bakteri asam laktat dalam yoghurt akan menghasilkan suatu senyawa antimikroba yang disebut
bakteriosin, yang akan melawan infeksi mikroba patogen dalam tubuh, seperti infeksi karena jamur
Candida albicans dan bakteri Helicobacter pylori. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
diketahui bahwa yoghurt bekerja secara sinergis jika digunakan bersama dengan antibiotik biasa
(Felley et al., 2003).
6. Kaya Kalsium
Dalam satu gelas yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium. Mineral ini sangat
bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet tinggi kalsium seperti di negara Skandinavia,
mempunyai tingkat kejadian kanker kolorektal lebih rendah dibanding negara lain.
7. Sumber Protein
Satu gelas yoghurt tawar mengandung 10-14 gram protein atau sekitar 20% dan kebutuhan protein
harian. Proses fermentasi membuat protein yang ada pada yoghurt lebih mudah dicerna.
Keberadaan protein yang mudah dicerna serta asam laktat yang meningkatkan penyerapan mineral,
membuat yoghurt baik dikonsumsi oleh anak dengan gangguan penyerapan di saluran cerna.

III
Metode
3.1. alat dan bahan
a. alat :
1. Kompor
2. Panci\taplon
3. Sendok\serving spoon
4. Tisu
5. Cup
b. bahan:
1. Susu uht (ultra milk)
2. Yakult
3. Yoghurt plain
4. Buah Nanas

3.2. Langkah langkah

 Pembuatan yoghurt dengan Yakult


1. Tuangkan susu UHT ke dalam wadah dan Panaskan sampai silu silu kuku
2.aduk susu sampai menguap
3.tuang susu uht yang sudah menguap,ke dalam cup sebanyak 250ml
4.setelah itu masukkan 2 buah Yakult campur hingga merata dengan susu
5.tutup cup rapat

 Pembuatan yoghurt dengan plain


1.tuangkan susu uht ke dalam wadah sebanyak 250ml dan panaskan sampai silu kuku
2.aduk susu sampai menguap
3. masukkan yoghurt plain sebanyak 2 sendok,aduk hingga merata dengan susu
4.tuangkan susu yang telah tercampur dengan yoghurt plain ke dalam cup
5.tutup cup rapat

 langkah terakhir diamkan 2 percobaan yoghurt yang telah dibuat selama 24 jam di belakang
kulkas,karna memiliki suhu yang hangat
IV
Hasil dan pembahasan

 Pembuatan yoghurt yang difermentasikan dengan yoghurt plain

- Hasil permentasi menggunakan yoghurt plain yakni menghasilkan yoghurt yg lebih kental.
- warna yang lebih putih
- rasa dan aroma yg khas seperti yoghurt pada umumnya
 Yogurt ini dibuat dengan bantuan dua jenis bakteri menguntungkan, satu dari keluarga
lactobacillus yang berbentuk batang (Lactobacillus bulgaricus) dan lainnya dari keluarga
streptococcus yang berbentuk bulat (Streptococcus thermophilus) yang sudah terdapat pada
produk yoghurt plain. Kedua bakteri yogurt ini merupakan bakteri penghasil asam laktat yang
penting peranannya dalam pengaturan mikroflora usus. Saat bertumbuh di usus,Lactobacillus
bulgaricus dan S. thermophilusmampu menciptakan keadaan asam yang menghambat bakteri
lain. Bakteri penyebab penyakit yang umumnya tak tahan asam tak mampu bertahan di
lingkungan bakteri yogurt. Sementara bakteri lain yang memang seharusnya melimpah
dirangsang untuk bertumbuh. Sehingga mikroflora dalam usus didorong mendekati keadaan
seimbang yang normal. Banyak penelitian menunjukkan bahwa bakteri dalam yogurt dan
susu fermentasi ulain memberi ekstra manfaat bagi tubuh. Bakteri yogurt membutuhkan
kondisi pertumbuhan yang cocok terutama suhu yang tepat. Umumnya bakteri tumbuh baik
pada keadaan hangat. Bakteri yogurtS. thermophilusdanL. bulgaricuspaling cepat tumbuh di
sekitar suhu 40– 44°C (bergantung pada galurnya). Jika suhu terlalu rendah bakteri akan
berkembang biak lambat atau tidak sama sekali. Sementara jika suhu terlampau panas bakteri
bisa rusak dan mati. Bahaya lain, yaitu merajalelanya mikroba lain yang kondisi optimumnya
di suhu lebih tinggi atau rendah. Karena lebih cepat berkembang biak di suhu tersebut,
jumlah mikroba penyusup tadi dapat menyusul bahkan menyisihkan bakteri yogurt semula.

 Pembuatan yoghurt yang difermentasikan dengan yakul

- menghasilkan yoghurt yang lebih cair dibandingkan dengan yoghurt yang menggunakan bahan
fermentasi yoghurt plain
- warna yg putih kekuningan
- aroma khas yakult
- rasa yg asam seperti yakult
 Dalam kegiatan pembuatan yoghurt ini, ditambahkan yakult sebagai zat inokulen. Zat
inokulen ini ditambahkan ke dalam susu bertujuan untuk menanamkan mikroba ke dalam
susu. Mikroba yang terdapat dalam yakult adalah Lactobacillus Casei.
 Yakult merupakan suplemen makanan berbentuk minuman probiotik yang baik untuk tubuh,
Yakult memiliki beragam manfaat, karena mengandung bakteri baik Lactobacillus casei
shirota strain yaitu bakteri baik yang hidup secara alami dalam usus manusia. Bakteri pada
yakult adalah Lactobacillus casei, pada yoghurt adalah L. bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus

V
Kesimpulan

1.) Cara membuat yoghurt sebagai bahan olahan pangan alternatif yaitu antara lain:

a. Pembuatan yoghurt dengan Yakult

1. Tuangkan susu UHT ke dalam wadah dan Panaskan sampai silu silu kuku

2.aduk susu sampai menguap

3.tuang susu uht yang sudah menguap,ke dalam cup sebanyak 250ml

4.setelah itu masukkan 2 buah Yakult campur hingga merata dengan susu

5.tutup cup rapat

b. Pembuatan yoghurt dengan plain

1.tuangkan susu uht ke dalam wadah sebanyak 250ml dan panaskan sampai silu kuku

2.aduk susu sampai menguap

3. masukkan yoghurt plain sebanyak 2 sendok,aduk hingga merata dengan susu

4.tuangkan susu yang telah tercampur dengan yoghurt plain ke dalam cup

5.tutup cup rapat


langkah terakhir diamkan 2 percobaan yoghurt yang telah dibuat selama 24 jam di belakang
kulkas,karna memiliki suhu yang hangat

2.) Manfaat yoghurt sebagai bahan olahan pangan alternatif yaitu sebagai berikut.

1. Mengatasi Laktosa Intoleran

karena terbatasnya enzim laktase pada saluran pencernaan yang berfungsi dalam memecah
laktosa.

2. Menyeimbangkan Sistem Pencernaan

Bakteri dalam yoghurt akan menjaga keseimbangan flora normal usus, sehingga dapat
memperbaiki dan menyempurnakan fungsi pencernaan.

3. Menurunkan Kadar Kolesterol

Bakteri asam laktat dalam yoghurt dapat menghasilkan sejumlah asam organik seperti asam propionat,
dan asam orotat yang berperan dalam penurunan kadar kolesterol.

4. Mencegah Kanker

Senyawa yang terkandung dalam yoghurt akan memacu sistem pertahanan tubuh, seperti
interferon dan sel NK (natural killer cell) yang akan melawan tumor dan kanker.

5. Mengatasi Infeksi Jamur dan Bakteri

Bakteri asam laktat dalam yoghurt akan menghasilkan suatu senyawa antimikroba yang disebut
bakteriosin, yang akan melawan infeksi mikroba patogen dalam tubuh, seperti infeksi karena jamur.

6. Kaya Kalsium

Dalam satu gelas yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium.

7. Sumber Protein

Satu gelas yoghurt tawar mengandung 10-14 gram protein atau sekitar 20% dan kebutuhan protein
harian.

3.Perbedaan Hasil Antara Yoghurt plain dengan yoghurt Yakult Adalah

1.hasil prementasi menggunakan yoghurt plain yakni menghasilkan yoghurt yang lebih kental ,warna nya
lebih putih,memiliki rasa dan aroma yang khas seperti yoghurt pada umum nya.karena yoghurt ini di
buat dengan bantuan dua jenis bakteri menguntungkan,satu dari keluarga lectobacillus yang berbentuk
batang(lactobacillus bulgaricus) dan lainnya dari keluarga steptococcus yang berbentuk bulat
(Streptococcus thermophilus) yang sudah terdapat pada produk yoghurt palin.Sedangkan

2.hasil prementasi menggunakan yakult yakni menghasilkan yoghurt yang lebih cair,warna yang putih
kekuningan,aroma khas yakult,dan rasa yang asa seperti yakult. Karena dalam pembuatan yoghurt ini di
tambahkan yakult sebagai zat inokulen sehingga aroma rasa dan warna nya seperti yakult
Daftar Pustaka
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-surabaya/mikrobiologi/laporan-pembuatan-
yogurt/27875352

Lampiran:.
b

Anda mungkin juga menyukai