Anda di halaman 1dari 42

MODUL AJAR

CAPAIAN PEMBELAJARAN
DASAR-DASAR AGRITEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan teknologi
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
pengolahan hasil pertanian, antara lain: perkembangan bioteknologi, otomatisasi
dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian, Internet of Things (IoT),
proses-proses penanganan pasca panen, proses pengolahan hasil dan pengujian
laboratorium; isu-isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan
global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai
produksi dan pasar.

PERTEMUAN.1

Perkembangan bioteknologi dalam bidang industri pengolahan hasil


pertanian, Otomatisasi dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil
Kelas X SMK Sederajat
pertanian, dan (IoT)

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN


Memahami perkembangan teknologi
Mampu menjelaskan perkembangan
yang digunakan di bidang industry
pengolahan hasil pertanian bioteknologi dalam bidang industri
pengolahan hasil pertanian;
✔ Mampu menjelaskan otomatisasi dan
digitalisasi pada proses pengolahan
hasil pertanian
✔ Mampu menjelaskan internet of
Things (IoT),

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT


 Memahami perkembangan
Memahami klasifikasi industri
teknologi yang digunakan di
bidang industry pengolahan
hasil pertanian ✔ Memahami penggunaan teknologi
informasi digital (internet) dalam
proses pencarian informasi yang

1
diperlukan

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bernalar kritis, Kreatif, gotong royong
dan Mandiri

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI

Teknologi, alam, iklim, dan perubahan

SARANA DAN PRASARANA

Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


● Peserta didik reguler/tipikal
Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 36 peserta didik

KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN


Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Problem Based Learning Moda :
yang berpencapaian tinggi
- tatap muka
Ya/ Tidak - PJJ
(blended learning)
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep:

Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Perfoma dalam presentasi hasil

Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

2
Pengaturan Peserta didik
⮚ Berkelompok (5-6 orang)
Metode
⮚ Ceramah

⮚ Diskusi

⮚ Presentasi

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar

Ruang Lingkup Materi:

1. Perkembangan bioteknologi dalam bidang industri pengolahan hasil


pertanian
1.1. Pengertian dan Perkembangan Bioteknologi
1.1.1 Pengertian Bioteknologi
Secara umum bioteknologi didefinisikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup dalam Rekayasa Teknologi proses produksi untuk
menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Bioteknologi digunakan untuk menghasilkan produk baru.

Gambar 7. Aneka produk bioteknologi


Sumber: https://datakata.wordpress.com
Kalian pasti mengenal aneka produk makanan seperti terlihat pada gambar di
atas, bukan?

Ada tape, tempe, kecap, yoghurt, keju dan sebagainya. Produk makanan tersebut
tidak dibuat dengan asal buat lho. Pembuatan produk makanan tersebut
melibatkan peransuatu organisme hidup yang tidak kasat mata yang hanya bisa
dilihat dengan alat bantu. Aneka makanan tersebut merupakan suatu contoh
produk bioteknologi.
3
1.1.2. Perkembangan Bioteknologi dapat disaksikan pada video di link
https://www.youtube.com/watch?v=Ljc_61nNhVo

Perbedaan Bioteknologi konvensional dan Modern :

Gambar 8. Perbedaan Bioteknologi konvensional dan Modern

1.2. Peranan Mikroorganisme dalam Bioteknologi


1.2.1. Penghasil Makanan atau Minuman
Berikut contoh makanan atau minuman dengan memanfaatkan mikroorganisme
melalui proses fermentasi dalam proses produksinya.

1.2.2. Penghasil Protein Sel Tunggal (PST)


Protein Sel Tunggal (PST) adalah protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme
dan letaknya berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Contoh mikroorganisme
yang dapat menghasilkan protein adalah ganggang Spirulina sp.

4
Gambar 9. Spirulina sp
Sumber: http://malcolmrcawwwmpbell.com

1.2. 3. Penghasil Zat Organik


1.2. 4 . Penghasil Obat
Berbagai macam mikroorganisme bermanfaat sebagai penghasil obat-obatan,
contohnya jamur Penicillium menghasilkan zat antibiotik yang mematikan
mikroorganisme lain, disebut penisilin

Gambar 10. Jamur Penicillium sp Gambar 11. Tablet Penisilin


Sumber: https://www.nafiun.com https://wwrywellhew.vealth.com

1.2. 5. Penghasil Energi


1.2. 6. Pengolah limbah
Bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah atau
bioremediasi, yaitu proses pembersihan zat pencemar lingkungan dengan
menggunakan mikroorganisme. Limbah organik di rumah tangga, industri,
pasar pada umumnya dibuang ke sungai yang dapat mengakibatkan
pencemaran. Mikroorganisme dapat mengolah limbah melalui penguraian
secara aerob dan anaerob.
1.3. Penerapan Bioteknologi
1.3.1. Di Bidang Pertanian
a. Tanaman Transgenik
Tanaman dengan teknik rekayasa genetika biasa disebut dengan tanaman
transgenik adalah organisme yang memperoleh sisipan gen tertentu dari
organisme lain sebagai pembawa sifat yang diharapkan. Penggabungan gen
ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan.

5
Gambar 12. Hasil tanaman transgenik
Sumber: https://pertanian.pontianakkota.go.id

b. Kultur Jaringan
Kultur Jaringan merupakan salah satu metode modern dalam dunia
pertanian, merupakan teknik memperbanyak tanaman dengan cara
menumbuhkan jaringan tanaman di dalam medium buatan kaya nutrisi dan
hormon dalam kondisi aseptik (steril), sehingga memungkinkan jaringan
tersebut tumbuh dan menjadi sebuah tanaman yang utuh. Kultur jaringan
dimanfaatkan dalam bidang pertanian untuk menghasilkan tanaman baru.

Gambar 13. Tahapan kultur jaringan Gambar 14. Kultur jaringan


Sumber: https://ekosistem.co.id Sumber: https://ilmudasar.id

c. Hidroponik dan Aeroponik


Hidroponik yaitu suatu cara budidaya tanaman dengan menggunakan media
air dan pasir. Dalam teknik hidroponik yang perlu diperhatikan adalah
kelembapan udara dan intensitas cahaya agar pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cukup baik. Aeroponik adalah tehnik budidaya
tanaman dengan menggunakan styroform yang berlubang sehingga akar
tanaman diletakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga
kelembabannya. Kemudian air yang telah dicampur dengan unsur hara
disemprotkan ke bagian akar tanaman sehingga akar-akar bisa menyerapnya.
Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibanding sistem hidroponik. Pada
sistem aeroponik, akar yang menggantung atau menjuntai akan lebih banyak
menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme dan kecepatan

6
pertumbuhan tanaman.

Gambar 15. Sistem hidroponik


Sumber : www. finansicom/2. Bidang Peternakan
1.3. 2 Di Bidang Pertanian
a. Pakan Ternak Fermentasi
Pakan ternak merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan
suatu peternakan. Teknologi pakan ternak fermentasi menjadi salah satu
bentuk penerapan bioteknologi di bidang peternakan karena melibatkan
peran mikroorganisme pengurai sehingga dihasilkan pakan dengan nilai
nutrisi yang lebih tinggi dari sebelumnya.

b. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)


Teknologi ini dikenal dengan nama kawin suntik, suatu teknik untuk
memasukkan sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang
berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan
menggunakan metode dan alat khusus. Dengan inseminasi buatan dapat
dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal
musim kawin, serta tidak melibatkan sapi atau domba jantan. Dengan
memanfaatkan aplikasi bioteknologi, bidang peternakan akan menghasilkan
ternak dengan kualitas yang unggul.

c.. Teknologi Kloning (Transplantasi Inti)


Teknologi kloning (transplantasi inti) adalah teknik mencangkokkan inti sel
dari suatu individu pada sel telur tanpa inti yang bertujuan untuk
menghasilkan organisme duplikat yang mirip dengan induknya

7
Gambar 16. Domba Dolly hasil kloning
Sumber: http://www.blueskybioservices.com

d. Transfer Embrio (TE)


Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer
embrio tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan
potensi betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal

e. Teknologi Transgenik.
Hewan transgenik adalah hewan yang mengandung gen dari spesies lain.
Hewan transgenik dilakukan dengan cara menyuntikkan DNA asing pada sel-
sel telur atau sel-sel embrio awal sehingga diperoleh organisme yang
berkualitas sesuai dengan keinginan.

1.3.3. Bidang Kedokteran


Dalam bidang kedokteran bioteknologi dimanfaatkan antara lain untuk obat-
obatan. Sejumlah besar obat-obatan berbasis bioteknologi kini tersedia untuk
mengobati berbagai penyakit. Berikut ini adalah contoh produk bioteknologi
yang dimanfaatkan untuk pengobatan.

N Nama Produk Kegunaan


o
1Insulin Mengontrol kadar gula darah (diabetes mellitus)
Melawan kekerdilan (gangguan pertumbuhan),
2Hormon pertumbuhan
untuk penyembuhan luka
Meningkatkan kekebalan tubuh, pencegahan
3Vaksin penyakit seperti hepatitis B, mendeteksi dan
mendiagnosis penyakit karena virus dan kelainan
bawaan.
Antibiotika, melawan infeksi
4Penicilin
oleh bakteri atau jamur
Melawan infeksi,
5Interferon
meningkatkan sistem
kekebalan
Tabel Produk-produk Bioteknologi Modern Untuk Pengobatan

8
1.4. Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi Penerapan dan Pengembangan
Bioteknologi.
Dapat disaksikan melalui video pada link https://www.youtube.com/watch?
v=kh9kthH4BhM

2. Otomatisasi dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian

Otomatisasi Digitalisasi

Amati gambar di bawah ini!

Gambar 17. Teknologi Manufaktur pada industry 4.0


Sumber: https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

Otomatisasi adalah penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang


secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan
lagi pengawasan manusia (dalam industri dan sebagainya).
Otomatisasi dengan menggunakan robot diperlukan untuk Pengolahan Makanan,
sebab dengan menggunakan mesin konvensional beberapa jenis pekerjaan tidak
dapat dilakukan dengan baik, sebaik pekerjaan manusia. Robot mutahir sepenuhnya
dapat mengotomastisasi tugas mengambil alih tenaga kerja yang sebelumnya
dilakukan oleh manusia. Ini artinya robot telah membantu manusia untuk tidak lagi
mengerjakan pekerjaan yang sifatnya pekerjaan berulang-ulang, beresiko (bahaya)
untuk mengerjakan hal lain yang lebih penting.

9
Gambar 18. Teknologi Digital dan Kesejahteraan Petani
Sumber: https://www.watyutink.com/topik/ekonomika/Teknologi-Digital-dan-Kesejahteraan-Petani

Digitalisasi mengacu pada penggunaan berbagai teknologi dan data digital


untuk meningkatkan proses berbagai kegiatan secara efektif dan efisien. Jika menilik
lebih jauh, digitalisasi hadir dan/atau diawali dengan revolusi digital sejak tahun
1980. Revolusi digital ini mengubah penggunaan teknologi mekanik dan elektronik
analog menuju teknologi digital. Lantas bagaimanakah digitalisasi itu jika dikaitkan
dengan pertanian? Digitalisasi pertanian secara sederhana dapat diartikan sebagai
perubahan metode dalam segala aspek di bidang pertanian seperti pengolahan
hingga pemasarannya. Perubahan yang dimaksud ialah perubahan konsep dengan
memanfaatkan teknologi terkini yang relevan dengan era industri 4.0 sehingga
berbagai aktivitas di bidang pertanian dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Digitalisasi hadir karena analisis kebutuhan dari manusia yang menginginkan
kemudahan dalam proses kehidupannya. Perubahan metode dan konsep dalam
pertanian telah terjadi sejak lama. Namun, sejak kapankan pertanian dikatakan
mengalami proses digitalisasi? Mari kita tarik mundur ke era industri 1.0 yang telah
dimulai pada abad ke-18 dimana terjadi perubahan besar-besaran dalam pertanian
dengan hadirnya berbagai penemuan seperti mesin uap dan mesin bertenaga air.
Kemudian, di era industri 2.0 yang dimulai pada akhir abad ke-19 hingga awal abad
ke-20 yang ditandai dengan hadirnya tenaga listrik. Lantas, di era industri 3.0 yang
ditandai dengan perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi industri,
komputer dan robot menjadi aktor utama. Lantas di era inilah yang menandai
masuknya berbagai sektor kedalam era digitalisasi yang turut pula menjadi gerbang
utama menuju era industri 4.0 ini.
Dengan hadirnya digitalisasi pertanian ini akan terdapat sisi positif dan
negatifnya Sebagai contoh dari sisi positifnya, digitalisasi pertanian ini memudahkan
proses pengolahan pertanian dengan bantuan berbagai teknologi seperti drone.
Dalam pemasarannya pun digitalisasi sangat membantu dimana hadirnya berbagai
platform online yang memudahkan produk pertanian untuk dipasarkan, dan juga
kemudahan dalam menemukan produk yang diinginkan dari sisi konsumen. Namun,
hadir pula sisi negatifnya seperti pengikisan budaya dimana yang dulunya budaya

10
gotong royong lestari, kini telah memudar akibat kurangnya interaksi sosial dengan
tergantinya manusia dengan mesin-mesin. Disamping itu, tergantinya manusia
dengan mesin-mesin pada bidang pertanian dalam hal ini buruh juga berpotensi
untuk meningkatkan potensi pengangguran. Digitalisasi pertanian pada dasarnya
memiliki potensi dan baik untuk diterapkan di Indonesia, tinggal bagaimana kita
mengubah pola pikir guna memaksimalisasi dan mendayagunakan era digital ini
sebaik mungkin.

3. Internet of Things (IoT).

Gambar 19. Perkembangan Revolusi Industri


Sumber: https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis,


dan mesin digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection). Untuk
menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa
memerlukan interaksi antarmanusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem
IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas,
pemrosesan data, dan antarmuka pengguna. Contoh aplikasi IoT di Indonesia:
Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi pakan ikan otomatis), Qlue
(IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan dan pertanian).
Teknologi merupakan sebuah terobosan baru yang telah diciptakan oleh
manusia dari beberapa generasi. Sehingga, setiap saat mengalami banyak
perubahan dan penemuan hal yang baru. Disaat itulah, akses jaringan dan sumber
daya berbasis nirkabel juga berkembang dan banyak menggantikan penggunaan
jaringan kabel saat ini. Internet of things adalah salah satu penemuan terbaru yang
saat dikembangkan karena memiliki kelebihan dari segi fungsionalitas dan
mendukung kinerja tanpa menggunakan bantuan kabel, dan berbasis wireless.
Internet of things dapat diartikan pula sebagai suatu konsep atau program
dimana sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau
mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat
komputer dan manusia. Internet of things atau sering disebut dengan IoT saat ini
mengalami banyak perkembangan. Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari
tingkat konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet,

11
dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio
Frequency Identification) sebagai metode komunikasi.

Unsur – unsur IoT

Gambar 20. Unsur-unsur IoT


Sumber: https://www.blogpress.id/internet-of-things/

Setelah mengenal apa itu internet of things, selanjutnya masuk pada pembahasan
mengenai unsur – unsur IoT. Setidaknya, terdapat lima unsur pembentuk dari
internet termasuk juga kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, dan lain
sebagainya.

Cara kerja IoT

Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari


algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang
terbentuk akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat
keras atau mesin dalam melakukan fungsi atau kerja. Sehingga, mesin tersebut
tidak memerlukan bantuan dari manusia lagi dan dapat dikendalikan secara
otomatis. Faktor terpenting dari jalannya program tersebut terletak pada jaringan
internet yang menjadi penghubung antar sistem dan perangkat keras. Tugas utama
dari manusia adalah menjadi pengawas untuk memonitoring setiap tindakan dan
perilaku dari mesin saat bekerja. Kendala terbesar dari pengembangan Internet of
things adalah dari sisi sumber daya yang cukup mahal, serta penyusunan jaringan
yang sangat kompleks. Biaya pengembangan juga masih terlampau mahal dan tidak
semua kota atau negara telah menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer mereka.

Contoh internet of things dalam kehidupan sehari-hari

12
Gambar 21. IoT dalam kehidupan sehari-hari
Sumber: https://kliknklik.com/blogs/iot-pada-kehidupan/

Banyak sekali contoh dari penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa
anda sadari sangat dekat dengan anda. Berikut merupakan beberapa contoh bidang
yang telah menerapkan teknologi IoT.

1. Bidang kesehatan

Contoh internet of things yang pertama dalam bidang kesehatan. Saat ini, banyak
sekali teknologi advanced yang dapat membantu kinerja dari dokter maupun tenaga
medis. IoT juga membuat sebuah terobosan baru dalam pengembangan mesin dan
alat medis untuk mendukung kinerja dari tenaga medis agar lebih efektif, tepat, dan
mengurangi resiko kesalahan. Salah satu contoh dari keberadaan IoT dalam dunia
kesehatan adalah membantu dalam proses pendataan detak jantung, mengukur
kadar gula tubuh, mengecek suhu tubuh dan lain sebagainya.

2. Bidang energi

Dalam bidang energi, terdapat bervariasi permasalahan yang timbul. Mulai dari
polusi atau pencemaran, pemborosan, dan berkurangnya pasokan sumber daya.
Oleh karena itu, dengan adanya IoT sendiri mampu untuk mengurangi beberapa
resiko tersebut. Misalnya saja, dengan penerapan sensor cahaya mampu untuk
mengurangi penggunaan energi listrik. Dengan sensor tersebut, mampu menangkap
partikel cahaya, sehingga saat cahaya tersebut banyak maka lampu akan mati.
Namun, saat tidak ada pasokan cahaya, maka lampu akan otomatis menyala.
Kemudian, juga dapat menerapkan pada fungsi penjadwalan yang dilakukan pada
mesin oven, mesin pemanas yang telah terintegrasi dengan jaringan internet. Dan
contoh konkret yang sering kita jumpai adalah pada smart TV yang telah
menerapkan IoT untuk metode pencarian channel disesuaikan dengan pilihan
pengguna (user).

13
3. Transportasi

Teknologi cerdas juga telah mencapai bidang transportasi umum. Biasanya, anda
selalu mengendarai sebuah mobil sendiri sesuai dengan aturan dan kemampuan
berkendara yang telah anda pelajari. Namun, apakah anda sudah mengetahui saat
ini ada penemuan terbaru, dimana anda dapat menjalankan mobil tanpa mengemudi
sendiri. Mobil tersebut dapat berjalan sendiri sesuai dengan prosedur dan
terprogram dengan baik. Jadi, anda dapat merasakan sensasi seperti pada sistem
autopilot di pesawat. Tahap pengembangan kendaraan tersebut masih diujicobakan
di beberapa negara maju. Selain kendaraan, sistem lalu lintas juga termasuk dalam
cakupan internet of things. Dengan IoT, mampu untuk mengontrol berbagai sistem
lalu lintas saat kondisi macet maupun sepi. Sehingga, mampu mengurangi resiko
angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang terjadi.

4. Lingkungan umum

Contoh internet of things yang terakhir yaitu dalam bidang lingkungan umum.
Dimana segala aktivitas manusia, tumbuhan, maupun hewan dapat dipantau dan
diawasi dengan menggunakan teknologi IoT. Misalnya saja, untuk melakukan
penelitian kualitas air harus dibutuhkan sumber informasi yang akurat dan
terpercaya. Dengan bantuan internet of things, mampu untuk mencari sumber data
secara valid dan cepat. Tidak hanya itu, cakupan wilayah geografis yang disajikan
juga cukup luas dan dapat menjangkau lebih banyak daerah. Dengan bantuan big
data, permasalahan mengenai kecepatan transfer data dan pembacaan data data
tertutupi dengan baik

⮚ Alat dan Bahan : Kertas HVS/Folio bergaris, Modul (LKS), Perangkat Tulis
(Pensil, Penghapus dan Pulpen)

PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Perkembangan teknologi yang digunakan, di bidang industri pengolahan
hasil pertanian

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:


✔ Membaca materi pembelajaran
✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

Topik Perkembangan bioteknologi dalam bidang industri pengolahan hasil


pertanian;pengolahan hasil pertaniankesehatan
LK 1 : Bioteknologi Konvensional
LK 2 : Bioteknologi Modern

Topik Otomatisasi dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian

14
LK 3 : Otomatisasi pada proses pengolahan hasil pertanian
LK 4 : Digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian

Topik Internet of Things (IoT)

LK 5 : Penerapan Internet of Things (IoT) dan Cara Kerjanya


LK 6 : Unsur Internet of Things (IoT)

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memastikan masing-masing siswa 20 menit
telah memenuhi persyaratan protokol
kesehatan, seperti menggunakan masker,
mencuci tangan, dan menjaga jarak

1. Guru mengucapkan salam dan menyapa


peserta didik.
2. Guru mempersilahkan peserta didik
membaca doa.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
dan meminta peserta didik untuk
mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan.
5. Peserta didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan
dengan materi yang memiliki keterkaitan
dengan materi sebelumnya.
6. Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode
penilaian yang akan dilaksanakan yang
ditayangkan.
7. Guru menyampaikan kepada peserta
didik bahwa materi yang akan dipelajari
yaitu tentang Perkembangan Bioteknologi
dalam bidang industri pengolahan hasil
pertanian, otomatisasi dan digitalisasi
pada proses pengolahan hasil pertanian
dan Internet of Things (IoT) dalam
kehidupan nyata.
8. Guru mengaitkan Perkembangan
Bioteknologi dalam bidang industri
pengolahan hasil pertanian, otomatisasi
dan digitalisasi pada proses pengolahan
hasil pertanian dan Internet of Things

15
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
(IoT) dalam kehidupan nyata.

Kegiatan Inti Klarifikasi 9. Guru menyampaikan tujuan 240


masalah pembelajaran mengenai topik yang akan menit
dibahas
10. Peserta didik menerima informasi
kompetensi materi dan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
11. Guru menyarankan peserta didik untuk
menyiapkan media, alat dan buku yang
dibutuhkan.
12. Guru membagi peserta didik menjadi
enam kelompok yang maksimal terdiri 5 - 6
orang menyesuaikan jumlah peserta didik.
 Kelompok 1 dan 2 : membahas tentang
Perkembangan Bioteknologi dalam
bidang industri pengolahan hasil
pertanian
 Kelompok 3 dan 4 : membahas tentang
otomatisasi dan digitalisasi pada proses
pengolahan hasil pertanian
 Kelompok 5 dan 6 : membahas tentang
Internet of Things (IoT)
13. Peserta didik dalam kelompok
mengamati tayangan audiovisual yang
disajikan oleh guru atau tautan pada LK
atau mengerjakan latihan soal (pada
Lembar Kerja/ Modul ada petunjuk
kelompok atau individu)
14. Peserta didik memperhatikan dan
mengamati penjelasan yang diberikan guru
yang terkait dengan materi yang akan
dibahas.
15. Guru membagikan LK dan peserta didik
membaca petunjuk, mengamati LK.
16. Guru memotivasi peserta didik dalam
kelompok atau indiviual untuk menuliskan
dan menanyakan permasalahan hal-hal
yang belum dipahami dari masalah yang
disajikan dalam LK serta guru
mempersilahkan peserta didik dalam
kelompok lain atau secara individual untuk
memberikan tanggapan, bila diperlukan
guru memberikan bantuan komentar
secara klasikal.
Brainstormin 17. Peserta didik melakukan diskusi dalam
g kelompok masing-masing atau individual
dengan guru berdasarkan petunjuk yang
ada dalam LK (misalkan: dalam LK
berisikan permasalahan dan langkah-
langkah pemecahan serta meminta peserta
didik dalam kelompok untuk bekerja sama

16
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
untuk menyelesaikan masalah berkaitan
dengan pembahasan).
18. Peserta didik dalam kelompok atau
individual melakukan brainstorming dengan
cara berbagi informasi, dan klarifikasi
informasi tentang permasalahan yang
dibahas dalam kehidupan sehari-hari.
Pengumpula 19. Peserta didik masing-masing kelompok
n informasi atau individual juga membahas dan
dan data berdiskusi tentang permasalahan
berdasarkan petunjuk LK untuk :
a. Menemukan materi pembahasan
melalui penyelidikan dan diskusi
tentang Perkembangan Bioteknologi
dalam bidang industri pengolahan
hasil pertanian, otomatisasi dan
digitalisasi pada proses pengolahan
hasil pertanian, dan Internet of
Things (IoT)
b. Menemukan informasi relevan
berkaitan dengan Perkembangan
Bioteknologi dalam bidang industri
pengolahan hasil pertanian,
otomatisasi dan digitalisasi pada
proses pengolahan hasil pertanian,
dan Internet of Things (IoT)
c. Mengaplikasikan Perkembangan
Bioteknologi dalam bidang industri
pengolahan hasil pertanian,
otomatisasi dan digitalisasi pada
proses pengolahan hasil pertanian,
dan Internet of Things (IoT) dalam
penyelesaian masalah.
20. Peserta didik melakukan eksplorasi
seperti dalam poin 8, dimana mereka juga
diharapkan mengaitkan dengan kehidupan
nyata.
21. Guru memberikan bantuan kepada
peserta didik dalam kelompok atau
individual untuk masalah-masalah yang
dianggap sulit oleh peserta didik.
22. Guru mengarahkan peserta didik dalam
kelompok atau individual untuk
menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti.

Berbagi 23. Guru meminta peserta didik untuk


Informasi dan mendiskusikan cara yang digunakan untuk
Berdiskusi menemukan semua kemungkinan
untuk pemecahan masalah terkait masalah yang
Menemukan diberikan.
Solusi 24. Peserta didik dalam kelompok masing-

17
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
Penyelesaian masing atau individual dengan bimbingan
Masalah guru untuk dapat mengaitkan,
merumuskan, dan menyimpulkan tentang
Perkembangan Bioteknologi dalam bidang
industri pengolahan hasil pertanian,
otomatisasi dan digitalisasi pada proses
pengolahan hasil pertanian, dan Internet of
Things (IoT) serta memberikan bantuan
untuk menyajikan hasil pemecahan
masalah yang telah diperoleh.
25. Peserta didik dalam kelompok atau
individual menyusun laporan hasil diskusi
penyelesaian masalah yang diberikan
terkait Perkembangan Bioteknologi dalam
bidang industri pengolahan hasil pertanian,
otomatisasi dan digitalisasi pada proses
pengolahan hasil pertanian, dan Internet of
Things (IoT) sesuai materi yang didapat
oleh masing-masing kelompok.
Presentasi 26. Guru menginformasikan kepada
Hasil peserta didik bahwa waktu yang ditentukan
Penyelesaian untuk mencari pasangan kartu telah
Masalah selesai.
27. Guru menginstruksikan kepada peserta
didik untuk mempresentasikan hasil temuan
bersama pasangannya.
28. Beberapa perwakilan kelompok atau
secara individual menyajikan secara tertulis
dan lisan hasil pembelajaran atau apa yang
telah dipelajari pada tingkat kelas atau
tingkat kelompok mulai dari apa yang telah
dipahami berkaitan dengan permasahan
kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil
diskusi dan pengamatan.
29. Peserta didik yang lain dan guru
memberikan tanggapan dan menganalisis
hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya.
Refleksi 30. Peserta didik melakukan refleksi,
resume dan membuat kesimpulan secara
lengkap, komprehensif dan dibantu guru
dari materi yang yang telah dipelajari terkait
perkembangan teknologi pengolahan hasil
pertanian.
31. Guru memberikan apresiasi atas
partisipasi semua peserta didik.
Penutup 32. Guru menggunakan metode tanya 10 menit
jawab, peserta didik bersama guru
menyebutkan kembali intisari materi

18
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan
Waktu
pembelajaran hari ini.
33. Peserta didik mendengarkan arahan
guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
34. Untuk memberi penguatan materi yang
telah di pelajari, guru memberikan arahan
untuk mencari referensi terkait materi yang
telah dipelajari baik melalui buku buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
35. Guru menutup pembelajaran dengan
mengucupkan syukur dan berdoa bersama
semoga apa yang dipelajari hari ini dapat
dipahami dengan baik.

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:


✔ Peserta didik mampu menjelaskan Perkembangan Bioteknologi dalam bidang
industri pengolahan hasil pertanian,
✔ Peserta didik mampu menjelaskan otomatisasi dan digitalisasi pada proses
pengolahan hasil pertanian
✔ Peserta didik mampu menjelaskan Internet of Things (IoT)

STRATEGI ASESMEN

⮚ Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
⮚ Penilaian hasil presentasi hasil diskusi

⮚ Penilaian hasil lembar kerja peserta didik

⮚ Asesmen Tertulis

REFLEKSI

PESERTA DIDIK
1. Apakah kalian memahami Perkembangan Bioteknologi dalam bidang industri

19
pengolahan hasil pertanian,?
2.Apakah kalian dapat menjelaskan otomatisasi dan digitalisasi pada proses
pengolahan hasil pertanian?
3. Apakah kalian dapat menjelaskan Internet of Things (IoT)
4.Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran?
5.Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
6.Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran?
7.Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?

GURU
1.Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau intruksi
yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2.Bagaimanakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3.Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4.Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
5.Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta didik?

DAFTAR PUSTAKA

Edwina, S., & Maharani, E. 2012. Persepsi petani terhadap teknologi pengolahan
pakan di Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak. IJAE (Jurnal Ilmu
Ekonomi Pertanian Indonesia), 2(01).:169-183.

Fatchiya, A., & Amanah, S. 2016. Penerapan inovasi teknologi pertanian dan
hubungannya dengan ketahanan pangan rumah tangga petani. Jurnal
Penyuluhan, 12(2): 190-197.

Garnett, T., Appleby, M. C., Balmford, A., Bateman, I. J., Benton, T. G., Bloomer, P.,
… & Herrero, M. 2013. Sustainable intensification in agriculture: premises and
policies. Science, 341(6141): 33-34.

Muhammad, Andi. 2021. Digitaliisasi Pertanian. Ruang Jurnal Jurusan Sosial


Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNHAS. Makassar.

Nuryanti, S., & Swastika, D. K. S. 2016. Peran kelompok tani dalam penerapan
teknologi pertanian. In Forum Penelitian Agro Ekonomi , 29( 2) :. 115-128.

Pranadji, T. 2016. Kerangka Kebijakan Sosio-Budaya Menuju Pertanian 2025 ke


Arah Pertanian Pedesaan Berdaya Saing Tinggi, Berkeadilan dan
Berkelanjutan. In Forum Penelitian Agro Ekonomi , 22(1):1-21.

Drs. Abdul Hamid, M.Pd.; Drs. Alexander B. Tanggela IPA Paket B Modul 16 -
Rekayasa Teknologi-sip.indd

20
REMEDIAL DAN PENGAYAAN
A. Remedial
Remedial peserta didik yang memiliki nilai kurang dari KKM yaitu 75 dilaksanakan
dengan cara
a) Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus bagi peserta didik yang
nilainya c (65 – 74)
b) Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang nilai c- (55 - 64)
c) Pemberian bimbingan secara khusus bagi peserta didik yang nilai d
kurang dari 55
PROGRAM
REMEDIAL TEST
Mata Pelajaran :
Kelas :
CP :

Nilai Remedial Hasil


No Nama Bentuk Remedial
Awal Soal No Remedial
1
2
3
4
5
6
7

B. Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan kepada peserta didik yang telah mencapai KKM
(tuntas). Bentuk pengayaan tergantung hasil yang peserta didik. Adapun bentuk
pengayaan yaitu
a. Kegiatan eksplorasi bagi peserta didik yang nilai ketuntasan mendekati KKM
(75 - 85)
b. Keterampilan proses jika nilai peserta didik baik ( 86-90)
c. Pemecahan masalah jika nilai peserta didik sangat baik > 90

PROGRAM
PENGAYAAN
MATA PELAJARAN :
KELAS :
C
P :

21
Hasil
Nilai
No Nama Bentuk Pengayaan Pengayaa
Awa
n
1
2
3
4
5
6

Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa
2. Asesmen Tertulis
3. Rubrik Penilaian Individu dan kelompok

22
Lembar Kerja Siswa 1

Perkembangan bioteknologi dalam bidang industri pengolahan hasil


pertanian

Kelompok : 1
Anggota : …
Kelas : ...
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

I. KOMPETENSI DASAR
Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyimak materi bioteknologi, peserta didik dapat mengidentifikasi


prinsip dasar bioteknologi dan menentukan contoh-contoh penerapan
bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

III. RINGKASAN MATERI

Bioteknologi sebenarnya sudah dikenal sejak lama, tetapi pada masa lalu belum
mengenal istilah bioteknologi seperti saat ini. Sejak ribuan tahun lalu manusia
telah menerapkan contoh sederhana dari bioteknologi dalam kehidupan mereka.
Misalnya pada abad ke-19 Masehi orang-orang sudah paham tentang cara
pembuatan roti, yoghurt, keju, cuka, kecap, dan tempe. Lebih jauh lagi, orang
Babilon dan Sumeria sudah mulai mengonsumsi bir sejak abad 6000 Sebelum
Masehi (SM), sedangkan orang Mesir telah mahir membuat adonan kue asam
pada tahun 4000 SM. Proses pembuatan makanan dan minuman tersebut
merupakan penerapan bioteknologi, walaupun pada masa lalu belum diartikan
seperti itu. Pengetahuan tentang bioteknologi baru muncul pada sekitar tahun
1857 hingga 1876. Pada saat itu Louis Pasteur melakukan penelitian tentang
fermentasi dengan bantuan mikroorganisme. Berkat penelitian itulah Pasteur
kemudian dikenal sebagai Bapak Ilmu Bioteknologi. Selanjutnya, pengertian
bioteknologi mulai dikenal oleh masyarakat luas pada tahun 1919.
Perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, Tetapi
juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.
Ilmuwan berkebangsaan Hungaria bernama Karl Ereky adalah orang yang
pertama kali menggunakan istilah tersebut untuk merujuk terhadap interaksi
biologi dan teknologi yang dilakukan oleh manusia. Adapun interaksi yang
dimaksud adalah pemanfaatan ilmu biologi terhadap teknologi. Penggabungan
antara kedua ilmu tersebut dilakukan untuk menghasilkan produk bermanfaat
bagi manusia dari bahan baku alam. Pada masa tersebut, bioteknologi yang
dikenal masih belum semutakhir sekarang.

23
Sejarah bioteknologi modern kemudian dimulai sekitar sepuluh tahun sejak itu,
tepatnya pada tahun 1928. Pada masa itu Alexander Fleming berhasil
menemukan antibiotik penicilin dan penicilium. Selanjutnya kedua antibiotik
tersebut digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit kulit manusia akibat
gangguan bakteri Staphylococcus aureus. Pada tahun 1940 penicilin
dimanfaatkan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri yang dialami manusia.
Kemudian pada tahun 1950 dan 1960 antibiotik kembali mengalami pemurnian
dengan memanfaatkan strain bakteri. Sejak saat itu mulailah dilakukan produksi
besar-besaran untuk menghasilkan penicillin. Tidak butuh waktu lama sampai
akhirnya bioteknologi menjadi inovasi mutakhir dalam sejarah manusia. Tepat
pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi telah mendunia dan dikenal sebagai satu
dari sekian revolusi di bidang teknologi yang sangat berpengaruh dalam
kehidupan manusia.

IV. MARI BERDISKUSI

A. Produk-Produk Bioteknologi Pangan


Perhatikan gambar-gambar dibawah ini. Kamu pasti pernah makan produk-
produk tersebut kan ? Tahukah kamu bahan dasar dan cara membuatnya?

A B C D E
1. Lengkapilah table dibawah ini berdasarkan gambar di atas.

Gambar Nama Produk Mikroorganisme Bahan Dasar


pendukung
A
B
C
D
E

Berdasarkan tabel A, diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini bersama


Teman-temanmu.

2. Tentukan paling sedikit 4 macam perbedaan-perbedaan antara bahan dasar dan


produk ?
Jawab:
............................................................................................................................
3. Analisislah mengapa perubahan-perubahan tersebut bisa terjadi ?
Jawab:

24
............................................................................................................................
4. Simpulkan pengertian Bioteknologi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas .
Jawab:
…………………………………………………………………………………............
5. Berdasarkan kegiatan ini,tentukan ciri-ciri bioteknologi konvensional paling
sedikit empat macam.
Jawab:
………………………………………………………………………………..

25
Lembar Kerja Siswa 2

Perkembangan bioteknologi dalam bidang industri pengolahan hasil


pertanian

Kelompok : 2
Anggota : …
Kelas : ...
BIOTEKNOLOGI MODERN

I. KOMPETENSI DASAR
Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Melalui literasi buku dan literasi digital peserta didik dapat merinci perbedaan
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern dengan benar.
2. Melalui literasi buku dan literasi digital peserta didik dapat mengaitkan
peranan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mendukung
kelangsungan hidup manusia dengan benar.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat menyajikan hasil
perincian perbedaan bioteknologi konvensional dan modern serta kaitan
penerapan bioteknologi dengan kelangsungan hidup manusia.

III. RINGKASAN MATERI


Perkembangan Bioteknologi
Perkembangan bioteknologi dapat dikelompokkan menjadi empat gelombang
sebagai berikut (dvill-staw.blogspot.com :2012) :
1. Gelombang pertama
Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur (sederhana) yang dicirikan oleh
pemanfaatan mikroba ( bakteri, kapang, khamir ) untuk pengawetan atau
pembuatan makanan minuman melalui penggunaan mikroba secara tradisional.
Minuman khas Jepang ( bir, anggur, keju, yoghurt), dan pangan tradisional dari
Indonesia (tempe, oncom, kecap ) merupakan contoh hasil proses bioteknologi
tradisional.
2. Gelombang kedua
Bioteknologi generasi kedua ini dimulai ketika ditemukan penisilin oleh Fleming
(1929 ) dan permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun
1944. Bioteknologi ada era ini ( dan sampai sekarang ) yaitu proses bioteknologi
yang berlangsung dalam keadaan tidak steril. Proses pembuatan kompos atau
pengolahan limbah merupakan contoh jenis bioteknologi fermentasi ini.
3. Gelombang ketiga
Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun 1970-an
dengan diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki
sifat organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam bioindustri. Proses
bioteknologi ini berlangsung dalam kondisi steril. Beberapa contoh produk hasil
bioteknologi ini, antara lain jenis obat-obat vaksin, antibiotika (penisilin,
tetrasiklyn, streptomisiyn, kloromfenikol, dan vitamin B12.

26
4. Gelombang keempat/ bioteknologi pada era generasi baru.
Gelombang ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim ( tiga dimensi )
yang dikaji dalam bidang protein engineering. Perkembangan proses
bioteknologis tidak lepas dari peran enzim sebagai pemercepat reaksi kimia
dalam tubuh. Pada gelombang ini telah memungkinkan ahli biokimia
merekayasa enzim sesuai dengan sifat yang diinginkan. Beberapa contoh
produk hasil bioteknologi ini, antara lain insulin sintetis, antibody monoclonal,
teknik hibridoma, cloning gen, kultur jaringan interferon dan bayi tabung.
Untuk selanjutnya berdasarkan ciri-ciri dari berbagai macam produk-produk
bioteknologi tersebut dikelompokan menjadi bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern. Mari kita lakukan kegiatan Mari Berdiskusi dibawah ini
untuk mengetahui ciri-ciri yang membedakan bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern.

IV. MARI BERDISKUSI

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL Vs BIOTEKNOLOGI MODERN


DAN PERANANNYA DALAM MENDUKUNG KELANGSUNGAN HIDUP
MANUSIA

A. Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern

1. Kalian pasti pernah makan roti boy kan ? Gimana Apakah kalian suka dengan
roti tersebut ? Roti yang populer dengan sebutan roti ’O’, biasanya bisa kita beli
di supermarket ini ternyata mudah lho membuatnya. Yuk kita simak cara
pembuatan roti ’O’ rumahan melalui tautan video dibawah ini :

https://youtu.be/7NYBSt9x1bw

Berdasarkan video tersebut, diskusikan bersama kelompokmu skema proses


pembuatan roti O dan tuliskan hasil diskusi bersama kelompokmu.

Hasil diskusi :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
...........................................................................................................................

2. Buatlah tabel perincian perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi


modern berdasarkan kegiatan 1 dan 2 dengan teman sekelompokmu yang lain.

27
Lembar Kerja Siswa 3

Otomatisasi pada proses pengolahan hasil pertanian

Kelompok : 3
Anggota : …
Kelas : ...

I. KOMPETENSI DASAR
Memahami Otomatisasi pada proses pengolahan hasil pertanian

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Mampu memahami otomatisasi pada proses pengolahan hasil pertanian.
2. Mampu menjelaskan otomatisasi pada proses pengolahan hasil pertanian.

III. RINGKASAN MATERI

Otomatisasi pertanian, sering dikaitkan dengan "pertanian cerdas", adalah


teknologi yang membuat pertanian lebih efisien dan mengotomatiskan siklus
produksi tanaman atau ternak. Tujuan utama dari teknologi otomasi pertanian
adalah untuk mencakup tugas-tugas yang lebih mudah dan biasa-biasa saja.
Beberapa teknologi utama yang paling sering digunakan oleh pertanian meliputi:
otomatisasi panen, traktor otonom, pembibitan dan penyiangan, dan drone.
Teknologi otomasi pertanian menangani masalah-masalah utama seperti populasi
global yang meningkat, kekurangan tenaga kerja pertanian, dan preferensi
konsumen yang berubah. Manfaat mengotomatiskan proses pertanian tradisional
sangat penting dengan mengatasi masalah dari preferensi konsumen, kekurangan
tenaga kerja, dan jejak lingkungan dari pertanian.

IV. MARI BERDISKUSI

Tujuan utama dari teknologi otomasi pertanian adalah untuk mencakup tugas-
tugas yang lebih mudah dan biasa-biasa saja. Beberapa teknologi utama yang
paling sering digunakan oleh pertanian meliputi: otomatisasi panen, traktor otonom,
pembibitan dan penyiangan, dan drone. Teknologi otomasi pertanian menangani
masalah-masalah utama seperti populasi global yang meningkat, kekurangan
tenaga kerja pertanian, dan preferensi konsumen yang berubah. Manfaat
mengotomatiskan proses pertanian tradisional sangat penting dengan mengatasi
masalah dari preferensi konsumen, kekurangan tenaga kerja, dan jejak lingkungan
dari pertanian.

28
 Setelah membaca bahan diskusi di atas, diskusikan dengan teman
sekelompok anda mengenai pertanyaan di bawah ini:

1. Bagaimana otomatisasi dapat menjawab masalah-masalah seperti populasi


global yang meningkat, kekurangan tenaga kerja pertanian, dan preferensi
konsumen yang berubah.
Jawab:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

2. Sebutkan dan jelaskan dampak baik dan buruk dengan adanya otomatisasi
pengolahan hasil pertanian!
Jawab:
.................................................................................................................................
...........................................................................................................................

29
Lembar Kerja Siswa 4

Digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian

Kelompok : 4
Anggota : …
Kelas : ...

I. KOMPETENSI DASAR
Memahami digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Mampu memahami digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian.
2. Mampu menjelaskan digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian.

III. RINGKASAN MATERI


Digitalisasi pertanian secara sederhana dapat diartikan sebagai perubahan
metode dalam segala aspek di bidang pertanian seperti pengolahan hingga
pemasarannya. Perubahan yang dimaksud ialah perubahan konsep dengan
memanfaatkan teknologi terkini yang relevan dengan era industri 4.0 sehingga
berbagai aktivitas di bidang pertanian dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Pada
dasarnya, secara praktis dapat dipahami bahwa digitalisasi ini hadir karena analisis
kebutuhan dari manusia yang menginginkan kemudahan dalam proses
kehidupannya. Tentunya dalam banyak hal, terdapat sisi positif dan negatifnya tak
terkecuali dengan hadirnya digitalisasi pertanian ini.

IV. MARI BERDISKUSI


Pada dasarnya, secara praktis dapat dipahami bahwa digitalisasi ini hadir
karena analisis kebutuhan dari manusia yang menginginkan kemudahan dalam
proses kehidupannya. Perubahan metode dan konsep dalam pertanian telah terjadi
sejak lama. Tentunya dalam banyak hal, terdapat sisi positif dan negatifnya tak
terkecuali dengan hadirnya digitalisasi pertanian ini. Sebagai contoh dari sisi
positifnya, digitalisasi pertanian ini memudahkan proses pengolahan pertanian
dengan bantuan berbagai teknologi seperti drone.
Dalam pemasarannya pun digitalisasi sangat membantu dimana hadirnya
berbagai platform online yang memudahkan produk pertanian untuk dipasarkan, dan
juga kemudahan dalam menemukan produk yang diinginkan dari sisi konsumen.
Namun, hadir pula sisi negatifnya seperti pengikisan budaya dimana yang dulunya
budaya gotong royong lestari, kini telah memudar akibat kurangnya interaksi sosial
dengan tergantinya manusia dengan mesin-mesin. Disamping itu, tergantinya
manusia dengan mesin-mesin pada bidang pertanian.

 Setelah membaca bahan diskusi di atas, diskusikan dengan teman


sekelompok anda mengenai pertanyaan di bawah ini:

30
1. Bagaimana sebuah digitalisasi dapat dikaitkan dengan pengolahan hasil
pertanian?
Jawab:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

2. Sebutkan dan jelaskan dampak baik dan buruk dengan adanya digitalisasi
pengolahan hasil pertanian!
Jawab:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

31
Lembar Kerja Siswa 5

Penerapan Internet of Things (IoT) dan Cara Kerjanya

Kelompok : 5
Anggota : …
Kelas : ...

I. KOMPETENSI DASAR
Memahami dan menerapkan Internet of Things (IoT)

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Mampu memahami Internet of Things (IoT)
2. Mampu mengetahui dan memahami cara kerja IoT
3. Mampu menerapkan Internet of Things (IoT) dalam berbagai bidang

III. RINGKASAN MATERI

IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis,


dan mesin digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection). Untuk
menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa
memerlukan interaksi antarmanusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem
IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas,
pemrosesan data, dan antarmuka pengguna. Contoh aplikasi IoT di Indonesia:
Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi pakan ikan otomatis), Qlue
(IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan dan pertanian).
Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi
nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses)
Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification)
sebagai metode komunikasi. Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor,
seperti teknologi nirkabel, QR Code yang sering kita jumpai. Kemampuan dari IoT
sendiri tidak perlu diragukan lagi. Banyak sekali teknologi yang telah menerapkan
sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari teknologi Google
terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa. Dan yang terbaru saat ini, penerapan
Smart City yang sudah dilakukan di beberapa negara maju, seperti China dan
Jerman. Sehingga, segala bentuk aktivitas penduduk suatu kota dapat termonitoring
dengan baik oleh sistem dengan jaringan basis data berskala besar.

IV. MARI BERDISKUSI

IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis,


dan mesin digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection). Untuk
menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa
memerlukan interaksi antarmanusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem
IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas,

32
pemrosesan data, dan antarmuka pengguna. Contoh aplikasi IoT di Indonesia:
Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi pakan ikan otomatis), Qlue
(IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan dan pertanian).
Banyak sekali contoh dari penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari yang
tanpa anda sadari sangat dekat dengan anda. Berikut merupakan beberapa contoh
bidang yang telah menerapkan teknologi IoT.

 Setelah memahami bacaan diskusi di atas, anda beserta kelompok anda


diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Jelaskan contoh dari penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari pada bidang-
bidang kesehatan, lingkungan, dan transportasi.
Jawab:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Bagaimana cara kerja dari IoT (Internet of Things).
Jawab:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

33
Lembar Kerja Siswa 6

Unsur Internet of Things (IoT)

Kelompok : 6
Anggota : …
Kelas : ...

I. KOMPETENSI DASAR
Memahami Unsur Internet of Things (IoT)

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Mampu memahami Unsur-unsur Internet of Things (IoT)

III. RINGKASAN MATERI

IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis,


dan mesin digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection). Untuk
menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa
memerlukan interaksi antarmanusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem
IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas,
pemrosesan data, dan antarmuka pengguna. Contoh aplikasi IoT di Indonesia:
Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi pakan ikan otomatis), Qlue
(IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan dan pertanian).
Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi
nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses)
Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification)
sebagai metode komunikasi. Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor,
seperti teknologi nirkabel, QR Code yang sering kita jumpai. Kemampuan dari IoT
sendiri tidak perlu diragukan lagi. Banyak sekali teknologi yang telah menerapkan
sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari teknologi Google
terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa. Dan yang terbaru saat ini, penerapan
Smart City yang sudah dilakukan di beberapa negara maju, seperti China dan
Jerman. Sehingga, segala bentuk aktivitas penduduk suatu kota dapat termonitoring
dengan baik oleh sistem dengan jaringan basis data berskala besar.

IV. MARI BERDISKUSI

IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis,


dan mesin digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection). Untuk
menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa
memerlukan interaksi antarmanusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem
IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas,
pemrosesan data, dan antarmuka pengguna. Contoh aplikasi IoT di Indonesia:

34
Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi pakan ikan otomatis), Qlue
(IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan dan pertanian).
Teknologi merupakan sebuah terobosan baru yang telah diciptakan oleh
manusia dari beberapa generasi. Sehingga, setiap saat mengalami banyak
perubahan dan penemuan hal yang baru. Disaat itulah, akses jaringan dan sumber
daya berbasis nirkabel juga berkembang dan banyak menggantikan penggunaan
jaringan kabel saat ini. Internet of things adalah salah satu penemuan terbaru yang
saat dikembangkan karena memiliki kelebihan dari segi fungsionalitas dan
mendukung kinerja tanpa menggunakan bantuan kabel, dan berbasis wireless.

 Setelah memahami bacaan diskusi di atas, anda beserta kelompok anda


diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Sebutkan dan jelaskan lima unsur pembentuk dari Internet of Things (IoT)
Jawab:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

35
Asesmen Tertulis :

Soal Essay

1. Jelaskan tentang perkembangan Bioteknologi dalam bidang industri


pengolahan hasil pertanian !
2.. Jelaskan prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam
bioteknologi !
3. Bagaimanakah solusi dalam bidang bioteknologi yang dapat kalian
berikan untuk menyelesaikan permasalahan:
a. Bidang peternakan
b. Bidang pertanian
4. Bagaimana penerapan otomatisasi dan digitalisasi pada proses
pengolahan hasil pertanian ?
5. Ceritakan dengan bahasamu sendiri tentang pengertian Internet of
Things (IoT) !

Rubrik Penilaian Individu


1. Metode dan Bentuk Instrumen

Ranah Metode Bentuk


Sikap Pengamatan Sikap Lembar Penilaian sikap
Pengetahuan Tes Tertulis Tes Tertulis
Keterampilann Observasi Lembar Observasi
keterampilan

2. Instrumen dan Rubrik Penilaian

a. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap

1) Instrumen Penilaian Sikap

Berilah tanda checklist pada skor 1,2,3, atau 4 berdasarkan pekerjaan


siswa dalam pembelajaran!

Lembar Penilaian Sikap

Aktif dalam Kerjasama Santun dalam Skor


kegiatan dalam menyampaik Perolehan
Nama Siswa diskusi kegiatan an hasil
kelompok diskusi diskusi
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

36
Rubrik Penilaian Sikap

Aspek yang Indikator penilaian Penilaian


dinilai
Aktif dalam Melakukan diskusi dan Skor 4 : jika 4 indikator
kegiatan diskusi pengamatan bersama dilakukan semua
kelompok dengan rekan kelompok. Skor 3: jika hanya 3
Melakukan diskusi, indikator yang
pengamatan, dan dilakukan.
mengajukan pertanyaan Skor 2: jika hanya 2
dalam kegiatan diskusi indikator yang
kelompok. dilakukan.
Melakukan diskusi, Skor ≤ 1: jika hanya 1
pengamatan, dan indikator
mengajukan pertanyaan, yang dilakukan.
dan menyampaikan opini Skor 3: jika hanya 3
saat kegiatan diskusi indikator yang
kelompok. dilakukan.
Melakukan diskusi, Skor 2: jika hanya 2
pengamatan, dan indikator yang
mengajukan pertanyaan, dilakukan.
dan menyampaikan opini, Skor ≤ 1: jika hanya 1
dan menanggapi indikator
pertanyaan maupun yang dilakukan.
sanggahan dari siswa Skor 3: jika hanya 3
lain saat kegiatan diskusi indikator yang
kelompok. dilakukan.
Skor 2: jika hanya 2
indikator yang
dilakukan.
Skor ≤ 1: jika hanya 1
indikator
yang dilakukan.

Kerjasama Skor 4 : jika 4 indikator


dalam kegiatan
diskusi Melakuk dilakukan semua
Skor 3: jika hanya 3
kelompok indikator yang
an dilakukan.
Skor 2: jika hanya 2
indikator yang
diskusi, dilakukan.
Skor ≤ 1: jika hanya 1
indikator
pengamat yang dilakukan.
Skor 3: jika hanya 3
indikator yang
an, dilakukan.
Skor 2: jika hanya 2
indikator yang

37
dilakukan.
mengajuk Skor ≤ 1: jika hanya 1
indikator
yang dilakukan.
an Skor 3: jika hanya 3
indikator yang
dilakukan.
pertanyaa Skor 2: jika hanya 2
indikator yang
dilakukan.
n, Skor ≤ 1: jika hanya 1
indikator
yang dilakukan.
menyamp
aikan
opini,
dan
menangg
api
pertanyaa
n
maupun
sanggaha
n dari
siswa lain

38
saat
kegiatan
diskusi
kelompo
k.
Melakuk
an
diskusi,
pengamat
an,
mengajuk
an
pertanyaa
n,
menyamp
aikan

39
opini,
dan
menangg
api
pertanyaa
n
maupun
sanggaha
n dari
siswa lain
saat
kegiatan
diskusi
kelomp
 Berinteraksi dengan 1
orang anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.
 Berinteraksi dengan 2
orang anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.

40
 Berinteraksi dengan 3
orang anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.
 Berinteraksi dengan
semua anggota dalam
kegiatan diskusi
kelompok.

Santun dalam  Menggunakan bahasa Skor 4 : jika 4 indikator


menyampaikan yang baik saat dilakukan semua
hasildiskusi menyampaikan hasil Skor 3: jika hanya 3
diskusi. indikator yang
 Menggunakan bahasa dilakukan.
yang baik dan runtut Skor 2: jika hanya 2
dalam menyampaikan indikator yang
hasil diskusi. dilakukan.
 Menggunakan bahasa Skor ≤ 1: jika hanya 1
yang baik dan runtut indikator
dengan mumik dan yang dilakukan.
gesture yang jelas dan Skor 3: jika hanya 3
tidak berlebihan dalam indikator yang
menyampaikan hasil dilakukan.
diskusi. Skor 2: jika hanya 2
 Menggunakan bahasa indikator yang
yang baik, runtut, dan dilakukan.
lancer dengan mimic dan Skor ≤ 1: jika hanya 1
gesture yang jelas serta indikator
tidak berlebihan dalam yang dilakukan.
menyampaikan hasil Skor 3: jika hanya 3
diskusi. indikator yang
dilakukan.
Skor 2: jika hanya 2
indikator yang
dilakukan.
Skor ≤ 1: jika hanya 1
indikator
yang dilakukan.

Kriteria penilaian:

Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4

Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3

41
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2

Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1

42

Anda mungkin juga menyukai