Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia, taufik dan hidayahnya kepada kami. Dengan demikian kami masih bisa
menyelesaikan Laporan Proses Industri Kimia yang berjudul macam-macam
produk dari kacang kedelai.
Terimakasih kami ucaokan kepada ibu Dr. Suryati, ST., MT yang yang telah
membantu kami baik secara moral maupun material.Kami menyadari bahwa laporan
ini jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
Harapan kami semoga laporan yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk terhadap segala upaya
yang kami lakukan dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.1 Kedelai
3.1 Bahan
1. Kacang kedelai
2. Air
3.2 Alat
Partikel partikel kacang yang msih kasar di blender hasilnya tekstur nya menjadi
halus, kemudian dilakukan pengayakan agar tepung kedelai yang dihasilkan lebih
halus lagi.
4.2 Pembahasan
Salah satu kendala dalam pembuatan tepung kedelai adalah citarasa langu yang
dihasilkan oleh biji kedelai. Citarasa langu pada kedelai timbul bila terdapat tiga
kondisi yaitu adanya udara, air, dan sel kedelai yang pecah. Bau langu disebabkan oleh
enzim lipoksigenase yang dapat mengkatalisis reaksi oksidasi asam lemak tidak jenuh
sehingga menghasilkan senyawa volatil. Senyawa volatil inilah yang menyebabkan
citarasa langu (Hariyadi, 1997). Senyawa penyebab langu tergolong dalam kelompok
heksanal dan heksanol (Koswara, 1992). Tahapan pembuatan tepung kedelai pada
penelitian ini meliputi tahap pemilihan (sortasi), pengupasan, pengukusan,
pengeringan, penggilingan, dan pengayakan.
Metode pembuatan tepung kedelai yang digunakan tidak melibatkan tahapan
perendaman dan perebusan yang biasanya merupakan rangkaian tahapan pada proses
pembuatan tepung kedelai secara umum. Untuk menggantikan tahap perendaman dan
perebusan tersebut, dilakukan pengukusan pada 100oC selama 15 menit pada biji
kedelai yang telah dikupas kering. Tujuan dari tahap pengukusan ini adalah untuk
menginaktivasi enzim lipoksigenase. Pada Gambar dapat dilihat gambar kedelai yang
digunakan dan tepung kedelai yang dihasilkan. Penelitian lain yang mengembangkan
teknik pengolahan tepung kedelai menyimpulkan bahwa inaktivasi enzim
lipoksigenase merupakan tahapan yang penting untuk memperoleh tepung kedelai
dengan citarasa yang baik. Penelitian ini menyebutkan adanya pembentukan
hidroperoksida selama perendaman kedelai dalam air dan bau tengik pada bungkil
kedelai yang direndam hingga mencapai kadar air 25%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengupasan, pengukusan, pengeringan, penggilingan, dan pengayakan. Metode
pembuatan tepung kedelai yang digunakan tidak melibatkan tahapan perendaman dan
perebusan yang biasanya merupakan rangkaian tahapan pada proses pembuatan tepung
kedelai. inaktivasi enzim lipoksigenase merupakan tahapan yang penting untuk
memperoleh tepung kedelai dengan citarasa yang baik. Penelitian ini menyebutkan
adanya pembentukan hidroperoksida selama perendaman kedelai dalam air dan bau
tengik pada bungkil kedelai yang direndam hingga mencapai kadar air 25%.
5.2 Saran
Pada proses sangrai sebaiknya dilakukan secara maksimal agar kadar air pada
kacang kedelai tidak ada lagi dan menghasilkan kacang kedelai yang tahan lama.
DAFTAR PUSTAKA