HASIL PERTANIAN
( PROSES PEMBUATAN TAHU)
DI BUAT OLEH :
1. ABDURRACHMAN ABYAN
2. KEYLA KHUMAIRO TUNUSIA
3. RADITYA DAFA WIGUNA
4. NABILA THALITA SAKHI
5. WISNU BIMANTORO
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok di negeri ini, yang termasuk
dalam makanan 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna. Tahu juga merupakan
makanan yang mengandung sangat banyak gizi dan cukup mudah untuk
diproduksi. Untuk memproduksi tahu bahan-bahan yang dibutuhkan hanya berupa
kacang kedelai. Tidak heran jika saat ini kita dapat menemukan banyak sekali
pabrik pembuatan tahu, baik dalam bentuk usaha kecil dan usaha menengah yang
masih menggunakan cara konvensional ataupun usaha-usaha yang sudah cukup
sukses dengan cara pembuatan yang lebih modern.
1. Apa saja bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat tahu
2. Apa saja proses pembuatan tahu
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat tahu
2. Untuk mengetahui proses pembuatan tahu
A. PENGERTIAN TAHU
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang di fermentasikan
dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli Indonesia, tahu berasal
dari cina.
Tahu adalah kata dari bahasa hokkian (tao-hu) yang secara harfiah berarti”
kedelai yang di fermentasikan”.
Sampai sekarang tahu menjadi makanan penting bagi orang Indonesia. Cara
penyajiannya di tiap wilayah pun bervariasi meski begitu ia tetap menjadi
pangan yang populer dan dapat dinikmati kapan saja.
Tahu ini dikenal dengan nama tahu takwa atau tahu Kediri, karena sentra
pembuatan tahu ini banyak dijumpai di Kediri. Teksturnya sangat padat,
kenyal, berpori halus dan lembut. Karena lebih padat daripada tahu putih,
tahu ini tidak mudah hancur. Anda pun lebih mudah mengolahnya. Tahu
kuning bisa dimanfaatkan untuk tumisan, isi sup atau digoreng. Kalau
digoreng, bagian luar kering renyah, namun tetap lembut di bagian
dalamnya. Tahu kuning Kediri berbenttuk kotak segi empat dan agak pipih.
Warna kuningnya menggunakan pewarna alami yang berasal dari kunyit.
Prosenya, tahu dibentuk dahulu baru kemudian direbus dalam larutan
kunyit dan garam. Sehingga tapa diolah pun tahu sudah bisa dimakan,
karena perebusan membuat tahu matang. Selain itu larutan kunyit dan
garam membuat rasanya gurih dan tidak masam.
2. Tahu Sumedang
Sesuai dengan namanya, tahu ini berasal dari daerah Sumedang, Jawa
Barat. Proses memasak tahu Sumedang ini cukup unik, yaitu dengan
menggunakan cuka dan larutan biang yang disimpan selama beberapa lama.
Tahu Sumedang memiliki rasa yang khas, oleh karena itu, Tahu ini masih
menjadi primadona di kalangan masyarakat pecinta tahu.
3. Tahu Sutera
Jenis tahu yang selanjutnya adalah tahu sutera. Sesuai dengan namanya,
tahu Sutera memiliki tekstur yang lembut dibandingkan dengan jenis tahu
lain. Tahu sutera dibuat dengan Glucono Delta Lactone (GDL) dalam
konsentrasi rendah, yang membuat Tahu ini memiliki tekstur yang sangat
lembut.
4. Tahu Pong
Teksturnya padat dengan pori-pori besar. Ciri khasnya ketika digoreng
kering, maka bagian dalamnya akan membentuk rongga, kulitnya akan
kecokelatan dan renyah. Tahu pong lebih umum disajikan untuk camilan
dan campuran masakan berkuah.
5. Tahu Putih
Tahu jenis ini mungkin yang paling sering kamu jumpai di berbagai tempat.
Tahu putih memiliki tekstur padat dengan pori-pori besar dan dijual dalam
berbagai ukuran. Tahu putih sering disajikan dengan Bakso dan Siomay.
Kacang kedelai
Kacang kedelai yang digunakan adalah kedelai yang mengandung protein 35
% bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %.
Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging,
ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih
tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering.
1 gram batu tahu (kalsium sulfat atau CaSO4) atau 3 ml asam cuka atau air
perasaan lemon
Asam Cuka berfungsi untuk mengedapkan atau memisahkan air dengan
konsentrat tahu. Asam cuka mengandung cuka dan garam sehingga bersifat
asam. Asam cuka yang digunakan diperoleh dari pabrik tahu lain dan dapat
digunakan secara berulang-ulang.
Air secukupnya
Hampir semua tahapan dalam pembuatan tahu membutuhkan air dari proses
perendaman, pencucian, penggilingan, pemasakan, dan perendaman tahu yang
sudah jadi sehingga dibutuhkan air dalam jumlah banyak. Air yang digunakan
di berasal dari air tanah atau air artesis.
Bak atau tong besar atau baskom, pisau,kain tipis, saringan, dan loyang untuk
mencetak tahu.
Tampah (nyiru)
Tungku atau kompor
Alat penghancur atau mesin giling atau blender
Kain pengaduk
Cetakan tahu
Keranjang
Wajan
Kain sebagai saring juga menggunakan kain bekas karung tepung
Dari proses penyaringan diperoleh filtrat putih seperti susu yang kemudian
akan diproses lebih lanjut. Filtrat yang didapat kemudian ditambahkan asam
cuka dalam jumlah tertentu. Fungsi penambahan asam cuka adalah
mengendapkan dan menggumpalkan protein tahu sehingga terjadi pemisahan
antara whey dengan gumpalan tahu. Setelah ditambahkan asam cuka terbentuk
dua lapisan yaitu lapisan atas (whey) dan lapisan bawah (filtrat/endapan tahu).
Endapan tersebut terjadi karena adanya koagulasi protein yang disebabkan
adanya reaksi antara protein dan asam yang ditambahkan. Endapan tersebut
yang merupakan bahan utama yang akan dicetak menjadi tahu. Lapisan atas
(whey) yang berupa limbah cair merupakan bahan dasar yang akan diolah
menjadi Nata De Soya.
Setelah proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi dikeluarkan dari
cetakan dengan cara membalik cetakan dan kemudian membuka kain saring
yang melapisi tahu. Setelah itu tahu dipindahkan ke dalam bak yang berisi air
agar tahu tidak hancur. Sebelum siap dipasarkan tahu terlebih dahulu dipotong
sesuai ukuran. Pemotongan dilakukan di dalam air dan dilakukan secara cepat
agar tahu tidak hancur.
KESIMPULAN