Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMBUATAN TAHU

Bab I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan Negara Agraris yang subur
beriklim tropis. Sehingga penduduk Indonesia dapat memanfaatkannya dengan menanam
berbagai macam tanaman. Salah satunya adalah kacang kedelai. Kacang kedelai tersebut
banyak mengandung gizi yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan jasmani. Selain dapat
dikonsumsi kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti tahu. Karena
pada kenyataannya proses pembuatan tahu tidaklah terlalu rumit, oleh karena itu banyak
masyarakat yang menjadikan pembuatan tahu sebagai penghasilan keluarga. Oleh karena
itu dibuatnya karya ilmiah ini agar masyarakat atau pembaca dapat mengetahui proses
pembuatan tahu dan bisa dijadikan pedoman baginya untuk memulai usaha. 1 Batasan
Masalah Untuk memberikan batasan atau ruang lingkup maka kami mengaskan bahwa
karya ilmiah ini hanya terbatas pada alat dan bahan yang dibutuhkan serta proses
pembuatan tahu. 1 Rumusan Masalah

Bagaimana cara memilih bahan baku yang baik? Bagaimana proses pembuatan tahu?

1 Tujuan Penelitian

Untuk menambah pengetahuan tentang cara pembuatan tahu kedelai serta memperkaya
pengetahuan dan wawasan. Mengetahui hal apa saja yang diperlukan dalam proses
pembuatan tahu

BAB II
KAJIAN TEORI
2 Asal-usul Tahu
Tahu dibuat dari kacang kedelai yang fermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan
tempe yang asli Indonesia, tahu berasal dari China, seperti halnya kecap, tauco, bakpau,
dan bakso. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, tauhu (hanyu pinyin: doufu)
yang secara harfiah berarti “kedelai yang difermentasi”. Di Jepang dikenal dengan nama
tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara,
lalu juga menyebar ke seluruh dunia. Tahu pertama kali mucul di Tiongkok sejak zaman
Dinasti Han sekitar 2200 tahun yang lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan
seorang bangsawan, cucu Kaisar Han Gaozu Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han An
adalah ilmuan, filosof, penguasa, dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan Meditasi
Tadiom. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungkinan besar Liu An melakukan
pengenalan makanan non daging melalui tahu. Dan kemungkinan besar Liu An
mendapatkan tahu dengan nigari atau air laut dan menjadi kental seperti tahu saat ini.

2 Teori-teori Tentang Tahu Ada beberapa teori bagaimana tahu pada awalnya terbentuk :

Teori pertama, kemungkinan besar proses pengumpalan tahu terjadi secara kebetulan. Bila
membuat sup dari puree kedelai biasanya harus diberi bumbu. Bila sup tersebut diberi
garam kemungkinan besar mengandung nigari (garam alami). Dengan adanya garam bitern
(nigari) maka pengumpalan tahu segera terjadi. Garam yang sengaja ditambahkan ternyata
dapat menggumpalkan tahu. Para tukang masak kemudian mengambil ampas tahu, agar
mendapat tahu yang lebih lembut dengan tekstur yang indah. Tahap

(1185-1333) terjadilah gerakan besar-besaran untuk mempopulerkan tahu diantara


penganut agama Budha bagi masyarakat Jepang. Bersamaan dengan menyebarnya tahu di
Jepang,sifat dasartahu tahap demi tahap mengalami perubahan. Ditangan para ahli seni
masak dan keterampilan,tahu yang diproduksi semakin lebih lunak,lebih putih,dan dan cita
rasanya yang lebih lezat. Namun demikian tahu yang diproduksi dikawasaan perdesaan
ternyata masih tetap mempertahankan tingkat kepadatan yang lama serta kaya citarasa
seperti tahu dari daratan Tiongkok.

Teori ketiga, seorang Zen Master China,yang bernama Ingen,tiba di Jepang ditahun 1661,ia
sangat terperanjat saat menemukan tofu yang tidak lagi seperti tahu yang terdapat di China
saat ia meninggalkan China. Dalam memuja jenis makanan baru ia menyusun dan mengukir
kalimat sederhana yang merupakan perubahan yang masih sangat terkenal hingga saat ini.

BAB III
METODE PENELITIAN
3 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara deskriptif yaitu dengan menjelaskan
secara jelas mulai dengan
carapenyortiran,perendaman,penggilingan,pendidihan,penyaringan,perebusan, dan
percetakan.

3 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 6 Februari 2023
sampai dengan tanggal 17 Februari 2023. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan meliputi
persiapan,pengumpulan data,dan penyusunan laporan. Waktu dan tempat penelitian bersifat
fleksibel.

Sample Penelitian Pengambilan sample dilakukan untuk membandingkan dua kedelai yang
berkualitas baik dengan yang berkualitas buruk.

Taktik Pengumpulan Data Karya ilmiah ini menggunakan metode pengumpulan studi
pustaka. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data sekaligus bagaimana cara proses
pembuatan tahu. Dan informasi diperoleh juga dari browsing,pencarian melalui internet
kemudian dianalisis.

- Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara melakukan langsung proses
pembuatan tahu. Setelah tahu yang kami buat sendiri selesai, kami melakukan

Saring bubur kedelai tersebut dengan bibit kedelai secukupnya,sambil diaduk secara
perlahan. Proses ini akan menghasikan gumpalan tahu.

Endapan tahu,kemudian siap untuk dicetak sesuai keinginan kita.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Untuk membuat tahu kedelai harus melewati beberapa tahap, yaitu pernyotiran, pencucian,
perendaman, penggilingan, pendidihan, penyaringan, penggumpalan, pencetakan, dan
perebusan.

Penyortiran dan Pencucian Setiap harinya, home industry Purwogondo ini menggunakan ±
15 kuintal biji kedelai yang sudah tua. Sebelum digiling, biji-biji kedelai itu harus dipilih
terlebih dahulu. Caranya adalah dengan meletakkan biji-biji kedelai itu pada tampah
kemudian ditampi. Biasanya hal ini dikerjakan oleh 4 orang. Tujuan dari pemilihan ini untuk
mendapatkan kedelai yang bersih, bebas dari kotoran sehingga menghasilkan produk tahu
yang berkualitas. Biji-biji kedelai yang sudah bersih itu kemidian dimasukkan ke dalam
ember berisi air dimana airnya mengalir, sehingga kotoran yang melekat maupun tercampur
diantara biji dapat hilang.

Perendaman Setelah kedelai itu dicuci kemudian kedelai direndam dalam bak besar selama
6-12 jam. Tetapi biasanya home industri ini merendam kedelai selama 7 jam. Perendaman
kedelai dimaksudkan agar kedelai menyerap air sehingga lebih lunak dan kulitnya mudah
dikupas mengupas kulit kedelai ini

adalah dengan meremas-remas kedelai dalam air kemudian dikuliti sehingga biji-biji kedelai
kelihatan bersih.

Penggilingan Keping-keping kedelai ditambah air panas dan dimasukkan ke dalam alat
penggiling. Untuk 1 bagian kedelai ditambah dengan dan bagian air panas dengan tujuan
untuk menonaktifkan enzim lipoksigenasi dalam kedelai yang menyebabkan bau langu. Cara
penggilingan : keping-keping kedelai direndam air panas selama beberapa menit kemudian
dimasukkan ke dalam penggilingan yang digerakkan generator. Keping-keping kedelai
tergiling menjadi halus dan menjadi bubur putih yang kemudian ditampung dalam panic
besar.

Pendidihan Setelah digiling, bubur kedelai tadi dididihkan. Pendidihan ini bertujuan untuk
menonaktifkan zat antinutrisi kedelai dan meningkatkan nilai cerna. Cara pendidihan : bubur
kedelai dimasukkan ke dalam wajan besar lalu dipanaskan diatas tungku. Karena bubur
kedelai ini masih kental maka perlu ditambahkan air. Selama pendidihan ini akan
mengeluarkan busa, maka agar buasa tidak tumpah perlu diaduk. Lama pendidihan ini
sekitar 15-39 menit.
Penyaringan Setelah dididihkan, bubur kedelai ini selanjutnya disaring untuk mendapatkan
sari kedelai. Caranya bubur kedelai diletakkan diatas kain mori kasar yang ada di dalam
panic. Setelah itu, kain mori ditutupkan pada bubur lalu diletakkan diantara penjepit papan
kayu yang berada pada peremukaan panic. Papan kayu ditekan sekuat-kuatnya agar semua
air yang terdapat dalam bubur terperas semua. Bila perlu, ampas saringan diperas lagi
dengan menambah sedikit air, penyaringan ini dapat dilakukan berulang kali hingga
diperoleh sari kedelai yang optimal. Selain sari kedelai, kita juga mendapatkan hasil lain
yaitu ampas tahu yang dapat dijadikan pakan ternak dan tempe gembus. Selanjutnya, sari
kedelai yang masih hangat dan berwarna kekuning- kuningan itu ditambah dengan batu tahu
atau air cuka sehingga timbul jonjot-

BAB V
PENUTUP
5 Kesimpulan Dari uraian tersebut maka kami mengambil kesimpulan yaitu :

Dengan dijadikannya metode membuat tahu sebagai judul karya ilmiah ini akan
mengembangkan pengetahuan kita tentang cara-cara membuat tahu.
Proses pembuatan tahu mempunyai beberapa tahapan mulai dari penyortiran kedelai
hingga perebusan.
5 Saran Dari uraian tersebut,kami ingin menyampaikan saran antara lain :

Usaha produksi tahu memang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk
sekitar. Oleh karena itu,usaha produksi tahu ini lebih dikembangkan.
Limbah dari proses pembuatan tahu seharusnya diolah sebagaimana mestinya,karena
limbah tersebut menimbulkan bau busuk dan menggangu kesehatan serta lingkungan
masyarakat sekitar.
Nama : Rukman
Alamat : Desa sukamaju, jalan Cihaur-kicau, kabupaten Garut

Anda mungkin juga menyukai