0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan2 halaman
Candi Borobudur adalah monumen Buddha terbesar di dunia yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Candi Borobudur, bersama Candi Mendut dan Pawon, diperkirakan dibangun oleh Dinasti Syailendra pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi. Candi Borobudur berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia menuju pencerahan sesuai ajaran Buddha.
Candi Borobudur adalah monumen Buddha terbesar di dunia yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Candi Borobudur, bersama Candi Mendut dan Pawon, diperkirakan dibangun oleh Dinasti Syailendra pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi. Candi Borobudur berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia menuju pencerahan sesuai ajaran Buddha.
Candi Borobudur adalah monumen Buddha terbesar di dunia yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Candi Borobudur, bersama Candi Mendut dan Pawon, diperkirakan dibangun oleh Dinasti Syailendra pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi. Candi Borobudur berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia menuju pencerahan sesuai ajaran Buddha.
Candi Borobudur merupakan monumen (single building) Buddha terbesar
di dunia yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Kompleks Candi Borobudur adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan tiga candi Buddha, yaitu Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon. Ketiga candi ini diperkirakan dibangun oleh Dinasti Syailendra sekitar abad 8- 9 Masehi, ditandai dengan adanya kemiripan arsitektural dan hiasan dari periode yang sama, yang menunjukkan hubungan ritual ketiga candi tersebut dalam membentuk sebuah kesatuan yang suci. Masa pemugaran di awal abad ke-20, Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon diketahui terletak dalam satu garis lurus imajiner. Peletakan tersebut kemungkinan adalah kebetulan, namun cerita rakyat masa lampau menyebutkan bahwa terdapat susunan bata yang membentuk jalan dengan tembok pada kedua sisinya dari Candi Borobudur hingga Candi Mendut. Ketiga monumen ini merepresentasikan tahapan dalam pencapaian Nirwana. Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.