Anda di halaman 1dari 4

Candi Borobudur adalah sebuah bangunan yang megah peninggalan

agama Budha yang menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia. Tata
bangunan candi Borobudur merupakan perpaduan antara budaya India
dan hasil budaya Indonesia asli zaman Megalitikum. Perpaduan itu terbukti
dengan adanya bangunan punden berundak pada candi Borobudur yang
telah bercampur dengan unsur bangunan Budha Mahayana yang berupa
stupa. Selanjutnya candi Borobudur merupakan bukti sejarah kebudayaan
Jawa kuno yang penting, karena relief candi Borobudur merupakan adegan
abadi ‘perwujudan sejarah kebudayaan adat dan kebiasaan Jawa kuno.
Bangunan yang indah tersebut merupakan bukti daerah ini mempunyai
peran penting dalam sejarah perkembangan agama Budha Indonesia
khususnya pada abad kedelapan Masehi (Febrianto, 46: 2018)
Luas candi Borobudur 185 hektar (jalan kaki sekitar 250 meter). Dibuat pada
1985, sebelum dibuat Candi Borobudur ini masih berbentuk perkampungan.
Barulah dibuat konservasi ditahun 1985. Terdapat pohon beringin yang masih
tersisa dengan usia kurang lebih 300 tahun yang berada di Candi Borobudur ini.
Sebelum itu terdapat pasar Borobudur, terminal Borobudur. Setelah taman
Candi Borobudur ini telah dibuat, maka disebut dengan warisan budaya di dunia.
Dulu disebut dengan 7 keajaiban dunia, saat ini sudah dikenal sebagai warisan
dunia. Candi Borobudur ini menjadi warisan dunia yang sudah memenuhi tiga
kriteria yang ditetapkan oleh UNESCO. Candi Borobudur memiliki 3 poin yaitu 1).
Sebuah mahakarya yang mana relief yang ada dibuat oleh manusia, 2)
memperlihatkan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam suatu rentan waktu
pada budaya, peradaban maupun arsitekturnya, 3). Budaya dan tradisi yang
masih hidup. Cerita Candi Borobudur sudah ada sejak zaman dahulu pada abad
ke-8. Dalam cerita Candi Borobudur terdapat cerita tentang pengobatan orang
sakit yang sampai saat ini masih dilakukan banyak orang dipercaya sakitnya akan
hilang. Maka dari itu disebut warisan dunia karena cerita yang ada masih terkait
dengan Candi Borobudur.
Candi Borobudur ini merupakan peninggalan dari agama Buddha, berdasarkan
prasasti yang ditemukan. Prasasti ini dibangun pada masa Mataram kuno oleh
Raja Samaratungga dari Wangsa Sailendra dibangun pada abad ke-8 Masehi. Dan
umur Candi Borobudur ini kurang lebih 1250 tahun. Dulunya Candi Borobudur
dibangun sebagai tempat untuk beribadah, ataupun untuk belajar agama.
Namun munculnya bencana alam seperti gunung berapi di tahun 1006 membuat
Candi Borobudur ini rusak. Sehingga pusat kerajaan pun akhirnya dipindahkan ke
Timur, dan akhirnya tempat sebelumnya sudah tidak ada penduduk lagi hingga
berubah menjadi hutan yang banyak ditumbuhi pohon hingga semak belukar.
Candi Borobudur ini ditemukan oleh Raffles pada tahun 1814. Sebelum Raffles
menulis bukunya berjudul History of Java, Candi Borobudur itu masih hilang dari
Sejarah. Ketika Raflfles mengunjungi kota Semarang, ia mendapat laporan dari
anak buahnya bahwa ada sebuah candi. Raflfles akhirnya memutuskan
asistennya bernama Cornelius untuk membersihkan dengan dibantu 200 pekerja
sampai waktu 2 bulan. Membuat Candi Borobudur ini akhirnya diketahui orang
setelah menghilang. Saat ini Candi Borobudur telah di restorasi sampai 2 kali.
Pertama dilakukan pada zamannya Belanda tahun 1907-1911 yang mana
berfokus pada bagian atas Candi Borobudur pada lantai 8-10 dan kedua oleh
pemerintah Indonesia dibantu drngan UNESCO pada tahun 1973-1983 dengan
biaya $25 juta. Candi Borobudur terdiri atas 10 tingkatan, enam tingkatan bawah
berdenah bujur sangkar dengan ukuran makin keatas makin kecil, dengan tingkat
7, 8, 9, berdenah hampir bulat, diakhiri stupa puncak yang besar (Wawancara
Tour Guide Pak Salim, 2022).

Penamaan Candi Borobudur ini menurut pendapat dari Poerbatjaraka,


menerjemahkan boro dengan "biara" karena ada nama tempat yang
diawali dengan kata boro, yaitu Boro Kidul, artinya "Biara di
Selatan". Menurut Willem Frederik Stutterheim mengartikan
Borobudur sebagai "biara di atas bukit" karena buḍur berasal dari
bahasa Minangkabau, buduā, artinya "sedikit menonjol" atau "bukit”.
Menurut Casparis nama Borobudur berasal dari bunyi prasasti Kahulungan (842
Masehi) “bhumisambarabudhara” yang berarti himpunan kebijakan yang
bertingkat-tingkat. Dinasti Sailendra merupakan dinasti yang berkuasa pada masa itu.
Dinasti Syailendra tercatat sebagai penganut agama Buddha aliran Mahayana sementara
di sekitar Borobudur juga terdapat penganut Hindu aliran Siwa. Peninggalan ini
dibangun sebagai tempat pemujaan Budha dan tempat ziarah. Tempat ini berisi
petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju pencerahan dan
kebijaksanaan menurut Buddha. Candi Borobudur memiliki panjang 121,66 meter
dengan lebar 121,38 meter dan tinggi 35,40 meter. Menurut filsafat Buddha,
bahwasanya struktur tingkatan Candi Borobudur merupakan tiruan alam semesta akan
roda kehidupan. Terdapat tiga tingkatan pada struktur Candi Borobudur Yakini:
Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Candi Borobudur ini dibangun
dengan 3 generasi yaitu Raja Rakai Panakarann, Raja Samaratungga, dan
Pramodya Wardhani. Yang mana Pramodya Wardhani ini nantinya akan
menikah dengan Rakai Pikatan yang akan membangun Candi Prambanan
(Wawancara Tour Guide Pak Salim, 2022).

Pada Candi Borobudur ini setiap satu tahun sekali akan diadakan upacara
waisak untuk memperingati hari agama Buddha. Candi Borobudur ini tidak
memiliki ruangan di dalamnya dan berbentuk solid. Di samping Candi
terdapat pohon body. Dalam kepercayaan agama buddha, pohon body ini
menjadi tempat bertapanya Sidharta yang berasal dari India. Sebagian
pohon yang berada di sekitar Candi Borobudur ada yang dibawa dari India
yang ditanam di halaman sekitar Candi Borobudur.
Referensi
Febrianto, Riky, dan Muhammad Idris. (2016). Kisah Relief Fauna Di Candi
Borobudur. Jurnal Kalpataru. Vol. 2(2). Hal. 44-56.

LAMPIRAN FOTO

Dokumentasi Oleh Anisya Munatama


Dokumentasi Oleh Anisya Munatama

Dokumentasi Oleh Anisya Munatama

Bapak
Dokumentasi Oleh Anisya Munatama

Anda mungkin juga menyukai