Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Candi Borobudur Lengkap : Asal

Usul, Letak, Relief, dan Fungsinya


By Bang Abdul di May 20, 2017
Candi Borobudur merupakan candi yang sangat terkenal, bahkan saking terkenalnya sampai ke
dunia luar. Candi ini merupakan kebanggan Indonesia, bagaimana tidak Candi Borobudur
merupakan salah satu warisan budaya dunia yang diakui UNESCO. Pada pembahasan kali ini,
Sumber Sejarah akan mengulas tentang Sejarah Candi Borobudur, sub tema meliputi : Letak
, Asal-usul, Berdirinya, Masa keruntuhan, Penemuan Kembali, Relief, Pemugaran, dan Candi
Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia. Okehh, langsung saja kita simak artikel lengkap
mengenai Sejarah Candi Borobudur dibawah ini !!

Letak Candi Borobudur berada di Kab. Magelang, yaitu sekitar 15 km ke arah barat kota
Yogyakarta. Candi ini merupakan Candi Buddha yang memiliki luas bangunan terbesar yang
ada di Indonesia. Candi Borobudur merupakan warisan budaya dunia yang sudah terdaftar di
World Heritage List (Warisan Dunia) dengan nomor 582. Sementara itu, lokasi candi sangat
unik yaitu berada di bukit kecil yang dikelilingi oleh beberapa pegunungan, diantaranya
Gunung Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing dan Pegunungan Menoreh.
Asal-usul Candi Borobudur
Berdasarkan beberapa pendapat ahli sejarah, asal usul mengenai keberadaan Candi Borobudur
merupakan hasil dari peninggalan masa Dinasti Sailendra Kerajaan Mataram, tepatnya saat
kerajaan ini diperintah oleh raja Samaratungga. Candi Borobudur pembangunannya selesai
pada abad ke delapan. Hal yang masih menjadi misteri mengenai candi ini adalah asal usul
namanya. Tidak ada bukti baik berupa prasasti ataupun kitab yang menjelaskan tentang nama
asli Candi Borobudur.

Beberapa mitos mengenai asal usul penamaan Candi Borobudur adalah ada yang mengatakan
bahwa candi ini berasal dari kata "samara budhara" yang artinya gunung dengan lereng
berteras-teras. Sementara itu, ada juga yang berpendapat bahwa asal usul penamaan Borobudur
dari ucapan Buddha yang mengalami perubahan.

Menurut sejarahnya, orang yang pertama kali menyebutkan nama mengenai candi ini dengan
nama "Borobudur" yaitu Sir Thomas Stanford Raffles. Ia menyebutkan nama borobudur dari
dua kata yaitu bore dan budur. Bore memiliki arti dasa tempat ditemukan candi, sementara
budur memiliki arti purba. Pendapat tersebut ditulis dalam bukunya dengan judul "sejarah
pulau jawa".

Asal usul mengenai nama Candi Borobudur sampai saat ini belum disepakati oleh beberapa
ahli sejarah. Berdasarkan Kitab Negarakertagama disebutkan mengenai budur yang merupakan
sebuah bangunan suci penganut agama Buddha dengan aliran Vajradhara. Sementara itu,
menurut Casparis (Pada Prasasti Kahulunan tahun 842 Masehi) dijelaskan mengenai Kawulan
i Bhumi Sambhara. Dari isi prasasti tersebut beliau berpendapat bahwa Candi Borobudur
adalah tempat yang digunakan sebagai pemujaan. Itulah sedikit informasi mengenai asal usul
candi borobudur.

Berdirinya Candi Borobudur


Candi Borobudur berdiri atau dibangun sekitar tahun 780 Masehi. Hal ini didasarkan pada isi
dari batu-batu yang terdapat di Candi Borobudur. Candi ini dibangun saat Wangsa Sanjaya
menguasai pemerintahan Kerajaan Mataram. Pembangunan candi borobudur membutuhkan
banyak waktu bahkan sampai berpuluh tahun baru bisa diselesaikan. Pembangunan candi ini
selesai pada tahun 830 Masehi tepatnya saat Raja Samaratungga berkuasa.

Beberapa pendapat bermunculan mengenai tokoh arsitek yang membangun candi ini, konon
candi borobudur dibangun oleh arsitek yang bernama Gunadharma. Akan tetapi bukti tertulis
mengenai tokoh yang membangun belum juga dapat ditemukan. Berdasarkan pendapat
beberapa ahli, Candi Borobudur sebelum ditemukan telah terkubur oleh lava dari letusan
Gunung merapi dan berhasil ditemukan setelah 1ribu tahun kemudian lebih tepatnya sekitar
tahun 1814 masehi.

Pembangunan Candi Borobudur


Pembangunan Candi Borobudur memekan waktu lama, yakni selama kurang lebih 50 tahunan,
dengan melalui beberapa tahap yang dilakukan. Pembangunan candi borobudur melalui
beberapa tahap menyebabkan perubahan terhadap desai candi ini. Berikut ini 5 tahap
pembangunan candi borobudur :
Tahap Pertama : Pembangunan dimulai pada tahun 780 M, tahap pertama ini candi
masih berupa bangunan kecil yang berbentuk teras bertumpuk berjumlah 3. Tahap ini
mulanya bangunan dirancang berbentuk piramida kecil dan kemudian dihancurkan.

Tahap Kedua : Pembangunan pada tahap ke 2, Jumlah teras bangunan yang semula
berjumlah 3 kemudian diperbanyak. Hal ini dilakukan dengan dilebarkannya pondasi
candi borobudur.

Tahap Ketiga : Tahap ini, perubahan pembangunan dilakukan lebih teliti. Puncak teras
yang sebelumnya berjumlah 1 teras bundar kemudian dipindahkan dan diganti dengan
3 teras berbentuk budar. Selain itu, di setiap teras yang berada dipuncak dibangun juga
sebuah stupa

Tahap Keempat & Kelima : Tahap ini terjadi beberapa perubahan, meliputi
menambahkan relief baru, perubahan patung dan tangga di sepanjang Jalan candi.
Dekorasi pada monumen pun dirubah namun simbolnya tetap sama.

Keberadaan relief yang terdapat di Candi Borobudur merupakan karya seni yang memiliki nilai
yang tak terhingga dan sangat mahal harganya. Pada tahap pertama pembangunan candi,
terdapat relief pada bagian kaki bangunan. Relief ini menggambarkan tentang hukuman berat
bagi setiap orang yang berbuat jahat (berkelahi dan membunuh hewan.

Relief yang terdapat di Candi Borobudur


Pada bagian dinding pertama, candi borobudur terdiri dari empat relief meliputi 2 pada bagian
serambi dan 2 di tembok utama. Relief di bagian serambi menggambarkan tentang Buddha dari
lahir dan kisah hidupnya. Sementara itu, relief pada dinding utama menggambarkan kehidupan
hingga mendapatkan pencerahan serta sang budha sebagai guru bertapa.

Pada bagian ke lima terdapat 3 gambaran tepatnya di bagian atas. Relief bagian atas ini
menggambarkan tentang seorang pemuda anak dari pedagang yang memiliki nama Sudhana.
Tokoh ini mencari pencerahan dengan berguru ke beberapa guru. Rata-rata relief di bagian ini
menceritakan kehidupan tentang Sudhana, terdapat pula relief transportasi yang digunakan
Sudhana untuk bepergian meliputi gajah dan kereta kuda.

Sementara itu, pada bagian terakhir relief yang terdapat di Candi Borobudur di bagian teras
atas menceritakan tentang Sudhana yang melakukan sumpah untuk menjadi Bodistava. Relief
yang terdapat di bagian paling atas ini menunjukan bahwa pada bagian ini merupakan bagian
yang sangat dihormati di Candi Borobudur. Relief-relief yang terdapat digambarkan dengan
tujuan para peziarah yang datang untuk mengikuti jejak Sudhana.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Candi Borobudur pernah terkubur oleh Lava dari Letusan
Gunung Api Merapi yakni pada sekitar tahun 950 m. Setelah terkubur, kemudian dapat
ditemukan ditemukan kembali setelah hampir selama 1000 tahun selanjutnya, yakni tahun
1814. Penemu Candi Borobudur adalah Raffles, dia merupakan orang inggris. Ia pertama kali
mendapatkan informasi mengenai keberadaan tumpukan batu bergambar ketika ia berkunjung
di kota Semarang.

Setelah ia mengetahui keberadaan penemuan tersebut, kemudian pada tahun 1814 ia bersama
rombongannya menuju tepat ditemukannya batu bergambar yakni di daerah Kedu. Tindakan
yang dilakukan Raffles merupakan untuk mencari tau lebih lanjut mengenai legenda tentang
bukit yang terdapat didekat desa Boro. Setelah sampai dilokasi, ia kemudian memerintahkan
bawahannya untuk memotong habis semak-semak yang ada. Setelah itu, kemudian menggali
dan membersihkan tanah yang merupakan abu bekas letusan gunung merapi. Mereka akhirnya
berhasil menemukan bongkahan batu dengan jumlah yang banyak, pada batu tersebut terdapat
pahatan gambar-gambar yang unik dan aneh. Setelah tumpukan-tumpukan batu tersebut
ditemukan, kemudian dibersihkan.

Pemugaran Candi Borobudur - Setelah berhasil ditemukan, Candi Borobudur telah


mengalami beberapa pemugaran. Pembugaran dibagi menjadi dua fase yakni masa Hindia
Belanda dan setelah kemerdekaan. Fase pertama, pemugaran dilakukan pada tahun 1907
sampai tahun 1911. Pemugaran ini dipimpin oleh Van Erp. Hal utama yang didahulukan dalam
pemugaran adalah mengembalikan stupa pusat bagian candi dan 3 teras atapnya sehingga
bersatu.

Pemugara kedua Candi Borobudur dilakukan pada tahun 1973 sampai dengan tahun 1983. pada
tahap ini dilakukan pembongkaran candi. Pembongkaran dilakukan dengan tujuan untuk
penguatan candi. Pada proses ini, bagian dinding dan fondasi diberi beton bertulang hal ini
untuk menguatkan candi. Selain itu, candi-candi dibersihkan, batunya diteliti dan juga diberi
pengawet. Proses terakhir yaitu menyusun kembali bangunan Candi Borobudur seperti semula.

Candi Borobudur Sebagai Warisan Budaya Dunia


Saat ini Candi Borobudur merupakan salah satu tempat wisata di Indonesia yang menjadi
primadona bagi wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Hal ini tidak lepas dari peran
UNESCO yang telah mengakui Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia pada tahun
1991. Tidak hanya bagi wisatawan, tetapi bagi umat Buddha yang ada di Indonesia maupun
kawasan Asia, Candi Borobudur masih memiliki penting. Tempat ini juga sering digunakan
untuk upacara keagamaan. Umat Buddha misalnya, mereka sering menggunakan Candi
Borobudur sebagai pusat kegiatan keagamaan sat hari Waisya. Oleh karena itu, saat hari
Waisya Candi Borobudur sangat ramai dan dipenuhi pengunjung yang bukan hanya wisatawan
tetapi umat Buddha Indonesia maupun Asia.

Sekian pembahasan Sejarah Candi Borobudur Singkat, meliputi asal-usul, letak, relief, foto
dan fungsinya, semoga bermanfaat bagi pembaca. Ikuti terus, karena bany

Anda mungkin juga menyukai