Anda di halaman 1dari 24

Sobat tau gak nih, negara kita Indonesia punya Situs Warisan Dunia UNESCO paling banyak di kawasan

ASEAN loh sobat. Bahkan lebih banyak dari Thailand dan Vietnam. Untuk yang satu ini, kita sebagai
warga Negara Indonesia patut bangga loh, karena Negara kita paling banyak mempunyai situs warisan
dunia sobat.

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) merupakan badan khusus di
PBB yang didirikan tahun 1945. Tujuan utamanya adalah mendukung perdamaian dunia melalui
pendidikan dan budaya. Salah satu program UNESCO adalah World Heritage Sites atau Situs Warisan
Dunia, yakni pengelompokan tempat-tempat tertentu di dunia seperti bangunan berupa taman, candi,
museum atau destinasi alam misalnya gunung, danau atau laut. Pengelompokan tersebut diambil dari
nilai sejarah dan fungsi suatu tempatnya agar menjadi terlindungi dan dilestarikan.

Dari situs resmi UNESCO telah menetapkan 981 Situs Warisan Dunia yang tersebar di berbagai negara.
Di ASEAN total terdapat 33 Situs Warisan Dunia yang ada di 7 negara, hanya Myanmar, Singapura dan
Brunei yang tidak memiliki Situs Warisan Dunia.

Ternyata, Indonesia adalah negara yang paling banyak memiliki Situs Warisan Dunia dibandingkan
dengan negara ASEAN lainnya. Ada 8 Situs Warisan Dunia di Indonesia, yaitu Candi Borobudur, Candi
Prambanan, Taman Nasional Ujung Kulon, Situs Purbakala Sangiran, sistem irigasi Subak di persawahan
Bali, Taman Nasional Komodo, hutantropis Sumatera dan Taman Nasional Lorentz.

Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Komodo
ditetapkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991. Lalu disusul Sangiran di tahun 1996,
Taman Nasional Lorentz yang berada di Papua tahun 1999, hutan tropis Sumatera tahun 2004 dan
sistem irigasi Subak di persawahan Bali tahun 2012 silam.

Vietnam berada di peringkat dua dengan 7 Situs Warisan Dunia UNESCO, yakni Komplek Monumen Hue,
Halong Bay, Kota Kuno Hoi An, My Son Sanctuary yang merupakan komplek yang dulunya bekas Dinasti
Cham di abad ke-4 dan 12, Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, benteng kerajaan Thang Long, dan
Benteng Dinasti Ho.

Sedangkan negeri tetangga Malaysia, hanya memiliki 4 Situs Warisan Dunia UNESCO. Keempatnya
adalah Taman Nasional Gunung Mulu, Kinabalu, Melaka dan Lembah Lenggong.

Berikut daftar jumlah Situs Warisan Dunia UNESCO di tiap negara ASEAN dimulai dengan yang paling
banyak:
1. Indonesia : 8
2. Vietnam : 7
3. Thailand : 5
4. Filipina : 5
5. Malaysia : 4
6. Kamboja : 2
7. Laos : 2
8. Myanmar : 0
9. Singapura : 0
10. Burnei : 0

Keren kan sobat, kita kudu bangga loh karena Indonesia Mempunyai Situs Warisan Dunia Terbanyak di
Asean, jadi tidak perlu jalan-jalan jauh nih buat para traveler, dikita lebih banyak situsnya sobat.

http://infokitauntukkita.blogspot.co.id/2014/05/indonesia-mempunyai-situs-warisan-dunia.html

Sebagai warga Indonesia, siapa sih yang tidak tau dengan Candi Borobudur?. Tentu sobat sudah
taka sing, ya Borobudur adalah sebuah bangunan megah yang disebut sebagai Candi terbesar di
dunia dan sempat dimasukkan ke dalam 7 keajaiban dunia. Hingga sekarang, masih belum ada
yang dapat menjelaskan dengan detil bagaimana candi ini dibuat, keunikan dan misterinya masih
banyak yang belum terpecahkan.

Melalui postingan ini saya rangkum Sejarah Dan Keunikan Candi Borobudur nih sobat. Borobudur
mempunyai sejuta unsur eksotis dan misterius, serta perjalanan waktu dari mulai pembangunan
hingga sekarang ini. Merupakan candi yang amat megah dan besar terletak di pulau Jawa, berjarak
40 km sebelah barat laut kota Yogyakarta. Bangunan kuno ini merupakan stupa tertua dan juga
kompleks stupa terbesar di dunia. Borobudur tercatat sebagai pewarisan budaya dunia oleh
UNESCO dan masuk sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. (baca : Indonesia
Mempunyai Situs Warisan Dunia Terbanyak di Asean )
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para
penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahanWangsa Syailendra. Candi ini
dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja
Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun
sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan
Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa
membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford
Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti
tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua
yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu
Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat
meditasi penganut Buddha.

Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan
"beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti
nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.

Pada 1006 dalam sebuah letusan dahsyat gunung berapi, Borobudur terkubur di bawah berlapis-
lapis abu gunung berapi, situs kuno agama Buddha itu terkubur dan terlelap dalam tidurnya.
Sehingga borobudur waktu itu terbentuk seperti bukit dengan hutan belukar dan disebut oleh
masyarakat sekitar sebagai Redi Borobudur. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada
zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar
adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang.
Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C.
Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit
yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar
yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah
rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk
beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang
memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh
area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO
untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah
Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun
pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran
baru selesai pada tahun 1984. Daftar Tujuh Keajaiban Dunai telah berganti berulan kali dan sering
kali Borobudur termasuk di dalamnya.UNESCO memasukkan bangunan ini dalam daftar Warisan
Budaya Dunia pada 1991 dan berperan besar dalam mengembalikan kemegahan Borobudur.

Keunikan Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat
berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat
beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung
Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang
harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini
dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas
membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah
piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan.
Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi
binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai
reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan
pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan
patung pada seluruh Candi Borobudur.
Candi Borobodur adalah monumen Budha terbesar di dunia. Dibangun pada masa Raja
Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824. Candi Borobudur dibangun 300 tahun
sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa. Candi
Borobudur memiliki luas 123x123 m² dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa
induk. Bentuk candi ini beraksitektu.

Bahan dasar penyusun Candi Borobudur adalah batuan yang mencapai ribuan meter kubik
jumlahnya. Sebuah batu beratnya ratusan kilogram. Hebatnya, untuk merekatkan batu tidak
digunakan semen. Antarbatu hanya saling dikaitkan, yakni batu atas-bawah, kiri-kanan, dan
belakang-depan. Bila dilihat dari udara, maka bentuk Candi Borobudur dan arca-arcanya relatif
simetris. Kehebatan lain, di dekat Candi Borobudur terdapat Candi Mendut dan Candi Pawon.
Ternyata Borobudur, Mendut, dan Pawon jika ditarik garis khayat, berada dalam satu garis.

Jika kita review inilah keistimewaan Candi Borobudur.

 Candi Borobudur dibangun antara abad ke-8 dan ke-9, 300 tahun sebelum Angkor Wat di
Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa.

 Candi Borobudur memiliki luas 123x123 m2 dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan
1 stupa induk. UNESCO mengakuinya sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

 Candi Borobudur memiliki 2672 panel relief yang bila disusun berjajar akan mencapai panjang 6
kilometer. UNESCO memujinya sebagai ansambel relief Buddha terbesar dan paling lengkap di
dunia, tak tertandingi dalam nilai seni, setiap adegannya adalah mahakarya yang utuh.

 Candi Borobudur dibangun dari 60.000 meter kubik batuan vulkanik dari Sungai Elo dan Progo
yang terletak sekitar 2 km sebelah timur candi.

 Candi Borobudur memiliki 100 talang air berbentuk makara (patung ikan berkepala gajah)
sebagai saluran air sekaligus untuk menambah keindahan candi. Dahulu, air hujan yang
mengalir melalui makara akan terlihat seperti air mancur.

 Candi Borobudur adalah puzzle raksasa yang tersusun dari 2 juta balok batu vulkanik yang
dipahat sedemikian sehingga saling mengunci (interlock).

 Berhubung saat itu sistem metrik belum dikenal maka satuan panjang yang digunakan untuk
membangun Candi Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan
jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar dagu.

 Candi Borobudur dibangun selama 75 tahun di bawah pimpinan arsitek Gunadarma, tentu saja
tanpa bantuan computer, semua dibangun secara manual.
 Sejak pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat
peziarahan umat Buddha dari China, India, Tibet, dan Kamboja

http://infokitauntukkita.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-dan-keunikan-candi-borobudur.html

Informasi Bangunan

Lokasi dekat Magelang, Jawa Tengah

Kota Indonesia

Koordinat -7.608, 110.20Koordinat: -7.608, 110.20

Arsitek Gunadharma

Penyelesaian 800 TM

Jenis stupa and candi

Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang,Jawa Tengah.
Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarangdan 40 km di sebelah barat
laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganutagama Buddha Mahayana800-an Masehi pada
masa pemerintahan wangsa Syailendra.sekitar tahun

Nama Borobudur
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini
kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-
lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan
kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur.
Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon
berasal dari katavihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa
Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhurbahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi
maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat
bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan Prasasti Karang Tengah dan Kahuluan,
Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja dari dinansti Syailendra bernama Sumaratungga
sekitar 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya,
Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.

Struktur Borobudur

Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar,
tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar
di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.

Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhabMahayana. bagaikan
sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatanBodhisattva yang harus dilalui untuk
mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.

Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai olehkama atau
"nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk
memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel
cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat
melihat relief pada bagian ini.

Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya
berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi
masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkanalam antaraalam bawah dan alam
atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas
ballustrade atau selasar. yakni, antara

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakanArupadhatu (yang
berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini
melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan
rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang
ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-
samar.

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar
dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah
ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang
disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada
patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada jaman
dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh
dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini.

Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa,
beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepadaRaja Thailand, Chulalongkorn yang
mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia
Belanda ketika itu.

Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong
panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi
tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi
candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga
merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari
masa prasejarah Indonesia.

Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala.

Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-
balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.

Relief

Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam
atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang
artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka.

Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di
setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara
nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi,
artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.

Adapun susunan dan pembagian relief cerita pada dinding dan pagar langkan candi adalah sebagai
berikut.

Bagan Relief

Tingkat Posisi/letak Cerita Relief Jumlah Pigura

Kaki candi asli - ----- Karmawibhangga 160 pigura

Tingkat I - dinding a. Lalitawistara 120 pigura

------- - ----- b. jataka/awadana 120 pigura

------- - langkan a. jataka/awadana 372 pigura

------- - ----- b. jataka/awadana 128 pigura

Tingkat II - dinding Gandawyuha 128 pigura

-------- - langkan jataka/awadana 100 pigura

Tingkat III - dinding Gandawyuha 88 pigura

-------- - langkan Gandawyuha 88 pigura

Tingkat IV - dinding Gandawyuha 84 pigura

-------- - langkan Gandawyuha 72 pigura

-------- Jumlah -------- 1460 pigura

Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut:

Karmawibhangga
Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0 sudut tenggara)

Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung
tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial),
tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief
tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman
yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan
penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah
berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.

Lalitawistara

Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan
riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan
wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah
selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27
pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk
menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut
menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja
Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang
berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma,
ajaran Sang Buddha di sebutdharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan
sebagai roda.

Jataka dan Awadana

Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya
merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain
manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam
usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.

Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang
Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitabDiwyawadana yang berarti
perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi
Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang
sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah
Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.

Gandawyuha

Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa
mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana.
Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul
Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.

Misteri..?

Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar
candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa
mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi.
Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian
diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin
Merapi.

Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang dari segala penjru dunia
memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati
candinya, anda juga bisa berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo
untuk melihat aktivitas warga membuat kerajinan. Anda juga bisa pergi ke puncak watu Kendil untuk
dapat memandang panorama Borobudur dari atas. Tunggu apa lagi? Tak perlu khawatir gempa 27 Mei
2006, karena Borobudur tidak terkena dampaknya sama sekali.

Tahapan pembangunan Borobudur

 Tahap pertama

Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan antara 750 dan 850 M). Pada
awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi
kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar.

 Tahap kedua

Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang
langsung diberikan stupa induk besar.

 Tahap ketiga
Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak
lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.

 Tahap keempat

Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu.

Ikhtisar waktu proses pemugaran Candi Borobudur

Foto pertama Borobudur dari tahun 1873. Bendera Belanda tampak pada stupa utama candi.

 1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar
adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C.
Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

 1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.

 1900 - pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan
candi Borobudur.

 1907 - Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.

 1926 - Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaisePerang
Dunia II. dan

 1956 - pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke
Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.

 1963 - pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi
berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.

 1968 - pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk
menyelamatkan Borobudur.
 1971 - pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai
Prof.Ir.Roosseno.

Batu peringatan pemugaran candi Borobudur dengan bantuan UNESCO

 1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan
Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika
Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.

 10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur;


pemugaran selesai pada tahun 1984

 21 Januari 1985 - terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada Candi Borobudur
yang kemudian segera diperbaiki kembali. Serangan dilakukan oleh kelompok Islam ekstrem
yang dipimpin Habib Husein Ali Alhabsyi.

 1991 - Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

http://djokonug.blogspot.co.id/2009/04/cinta-sejarah-budaya-borobudur.html

Sejarah Candi Borobudur

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para
penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun
pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal
dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai
sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah
putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-
temurun bernama Gunadharma.

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford
Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis
yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang
menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada
tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut
Buddha.

Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan
"beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti
nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.

Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian
besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai
pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan
pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya
penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya
yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur
Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang
menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa
runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar.
Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi
Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali.
Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk
meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia
untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini
baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada
tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan
Dunia oleh UNESCO.

Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur
memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar
melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa.
Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh
tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk
mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa
utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang
menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida.
Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian
menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu
binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses
terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses
kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi
Borobudur.

Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42
meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung
berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap
sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari
sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola
seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.

Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief
terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca
searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan
diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi
Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Perayaan Waisak di Borobudur


Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei (atau Juni pada tahun kabisat), umat Buddha
di Indonesia memperingati Waisak di Candi Borobudur. Waisak diperingati sebagai hari kelahiran,
kematian dan saat ketika Siddharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi
Buddha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagaiTrisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan
pada tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan berakhir di Candi
Borobudur.

Pada malam Waisak, khususnya saat detik-detik puncak bulan purnama, penganut Buddha berkumpul
mengelilingi Borobudur. Pada saat itu, Borobudur dipercayai sebagai tempat berkumpulnya kekuatan
supranatural. Menurut kepercayaan, pada saat Waisak, Buddha akan muncul secara kelihatan pada
puncak gunung di bagian selatan.

Borobudur

Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun
mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia
dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak.

Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di
Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta.
Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar
yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.
Libur Natal dan Tahun Baru 2018 Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) menargetkan wisatawan hingga
425.229 pengunjung terhitung mulai 22 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018. Target ini lebih besar dari tahun lalu
yaitu sebesar 397.510 pengunjung.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata TWCB menambahkan fasilitas baru berupa wahana Bioskop
4D dan Photo Booth yang patut untuk dicoba. Pengunjung dapat mencoba fasilitas berupa photo booth yang berada
di jalur masuk Candi Borobudur sembari menuju puncak Candi Borobudur.

Photo booth dengan tema Butterfly tersebut dapat menjadi spot foto yang bagus untuk wisatawan karena pada
bagian belakang bisa menjadikan Candi Borobudur sebagai background foto.
Pada bioskop 4D pengunjung dapat menikmati berbagai genre film dengan durasi selama 7 menit/film yang bisa
dinikmati dari anak kecil hingga dewasa. Penambahan fasilitas tersebut bertujuan untuk menambah kepuasan
wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur.

Selain dapat menikmati fasilitas baru tersebut pengunjung juga bisa menikmati fasilitas yang lain seperti VW
Village Tour, Andong Village Tour, Jemparingan, Kuda Tunggang, Kereta Wisata (Kujon), Sepeda Tundem, Golf
Car, Terapi Ikan, Museum Karmawibangga dan Museum Kapal Samudraraksa.

Persiapan yang dilakukan oleh TWCB selain penambahan fasilitas yaitu dengan penambahan jumlah loket
pembayaran, petugas, area parkir, uji mobil penyapu sampah dan hiburan kepada pengunjung Taman Wisata Candi
Borobudur. Penambahan loket pembayaran yang semula berjumlah 9 loket bertambah menjadi 10 loket pembayaran.

Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi antrian pengunjung yang terlalu panjang pada musim liburan akhir tahun
2017. Selain itu juga akan menambah petugas pada titik-titik tertentu seperti pada tempat penitipan barang, loket
pembayaran, dan petugas pelayanan kesehatan.

TWCB juga menyajikan berbagai hiburan berkolaborasi dengan masyarakat dan Komunitas Seni Borobudur guna
menyambut para wisatawan. Hiburan yang dipersiapkan yaitu beberapa atraksi seperti Pentas Kesenian Rakyat,
Kidung Karmawibangga, Pagelaran Wayang Kulit, Pentas Coke’an, Gending Rohani, Opera Van Borobudur, Orkes
Keroncong, dan Kirab Gajah Tamu Perdana.

Hiburan yang diberikan tidak hanya pada satu hari saja akan tetapi mulai 25 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018
pada jam 09.00 – 15.00 WIB. Wahana dan atraksi tambahan ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk
memecah arus kunjungan, sehingga wisatawan tidak menumpuk di atas candi. Karena dalam melakukan pengelolaan
wisata, TWCB juga mengedepankan aspek-aspek pelestarian Candi Borobudur. (sak)

https://www.jurnalindonesia.net/sensasi-baru-di-candi-borobudur/

Anda mungkin juga menyukai