Anda di halaman 1dari 16

PENELITIAN SEJARAH CANDI BOROBUDUR

Nama Anggota Kelompok :

1. Cholilla Zulfa P.U 10/XD

2. David Ardiansyah 11/XD

3. Ella Erlika Kumala P 14/XD

4. Hasna Linggar Bela Pena 16/XD

5. Nafisah Salsa Bila 22/XD

6. Rifky Arbi Alfarizi 28/XD

SMA NEGERI 1 JOGONALAN

2023 / 2024

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Candi Borobudur adalah sebuah candi Budha yang terletak di kota Magelang,

provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur adalah candi atau kuil Budha terbesar di

dunia, sekaligus salah satu monumen Budha terbesar di dunia. Karena kemegahan dan

keagungannya, candi yang dibagun pada abad ke-8 ini sudah ditetapkan UNESCO

sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia (world heritage).

Candi Borobudur dibangun pada masa pemerintahan dinasti Syainlendra.

Berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Budha Mahayana pada masa

pemerintahan wangsa Syainlendra. Candi Borobuur dibangun pada abad ke-8.

Candi Borobudur terletak di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah. Alamat

candi Borobudur lengkapnya ada di Jl. Bandarwati, Borobudur, Magelang, Jawa

Tengah. Lokasi Candi Borobudur berada sekitar 100km dari Semarang, 86km dari

Surakarta, dan 40km dari D.I.Yogyakarta.

Terdapat sejarah panjang dalam berdirinya candi Borobudur sampai saat ini

belum ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapa yang membangun Borobudur

dan apa tujuan membangun candi ini. Diperkirakan candi Borobudur dibangun pada

tahun 800Masehi.

Perkiraan pembangunan candi didasarkan pada perbandingan antara jenis

aksara tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara umumnya

digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Candi Borobudur dibagun pada

masa kerajaan dinasti Syainlendra di Jawa Tengah bertepatan antar kurun waktu 769

sampai 830 Masehi.

2
Proses pembangunan candi Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75

sampai 100 tahun lebih. Candi Borobudur baru benar-benar selesai 100% pada masa

pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 825 Masehi.

Diketahui warga dinasti Syailendra adalah penganut agama Budha Mahayana

yang taat. Namun berdasarkan penemuan prasasti Sojomerto menunjukkan bahwa

awalnya mereka mungkn beragama Hindu Siwa. Di era itu memang banyak dibangun

berbagai candi Hindu dan Budha di dataran Kedu. Ada juga candi suci Shiwalingga di

dekat kawasan Borobudur yang merupakan candi Hindu.

Meski begitu umumnya disepakati candi Borobudur peninggalan kerajaan

Budha. Candi Borobusur sendiri dibangun pada kurun waktu yang hampir bersamaan

dengan candi-candi di dataran Prambanan, meskipun Borobudur selesai lebih dulu

sekitar tahun 825 Masehi.

Pembangunan Candi Borobudur dilakukan secara bertahap, dimulai dengan

meratakan tanah dan memadatkannya menggunakan batu untuk membuat piramida.

Setelahnya, dibangun undakan persegi dan melingkar, dan dilanjutkan dengan tahapan

penyempurnaan, seperti penambahan pagar, tangga, dan lain sebagainya.

Dalam membangun candi ini, diperkirakan membutuhkan 1,6 juta balok batu

andesit dengan menggunakan batu yang dipotong dan disusun sedemikian rupa

menggunakan mortar atau elemen untuk merekatkan batu.

Candi Borobudur terdiri dari enam teras berbentuk bujur sangkar dan

diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar. Dindingnya dihiasi oleh 2.672 panel relief

dan 504 arca Budha.

Selanjutnya, stupa besar diletakkan di tengah dan dikelilingi tiga barisan

melingkar dari 72 stupa berlubang.

3
Perlu diketahui bahwa candi Borobudur sempat tersembunyi dan terlantar

selama berabad-abad. Borobudur terkubur dibawah lapisan tanah dan debu vulkanik

yang kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar sehingga Borobudur saat itu

benar-benar menyerupai bukit.

Tidak diketahui mengapa Borobudur ditinggalkan dan dibiarkan tidak terawat.

Diperkirakan antara tahun 928 sampai 1006 Masehi ketika Raja Mpu Sindok

memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur karena adanya

letusan gunung berapi menjadi faktor mengapa Borobudur ditinggalkan, meski hal ini

juga belum pasti.

Masuknya kerajaan Islam di abad ke 15 juga membuat Borobudur kian

dilupakan. Meski ada cerita dan legenda candi Borobudur yang beredar mengenai

kejayaan candi ini di masa lampau.

Baru pada tahun 1814 Maschi, candi Borobudur kembali ditemukan lagi. Saat

itu pulau Jawa ada di bawah pemerintahan Inggris yang dipimpin oleh Thomas

Stamford Raffles selaku gubernur jenderal. Raffles memiliki ketertarikan pada sejarah

dan kebudayaan Jawa.

Saat melakukan inspeksi ke Semarang. Raffles mendengar kabar adanya

monumen besar yangletaknya tersembunyi di dalam hutan dekat desa Bumisegoro, la

kemudian mengutus H. C.Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki

keberadaan bangunan besar ini.

Dalam 2 bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya menebang pepohonan dan

semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah

yang mengubur candi ini. Ia melaporkan temuan ini dan memberi sketsa candi

Borobudur pada Raffles. Raffles pun dianggap berjasa atas penemuan kembali Candi

4
Borobudur dan mulai menarik perhatian dunia atas keberadaan monumen yang pernah

hilang ini.

Hartmann, seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan Kedu

meneruskan kerja Cornelius. Pada tahun 1835 Maschi, akhirnya seluruh bagian

bangunan candi telah tergali dan bisa terlihat. Pemerintah Hindia Belanda

menugaskan F. C. Wilsen, seorang insinyur pejabat Belanda bidang teknik untuk

mempelajari monumen ini.

Setelah itu terus dilakukan penelitian terkait candi Borobudur oleh Pemerintah

Hindia Belanda.Borobudur pun kian terkenal hingga mengundang kolektor candi

untuk berkunjung. Borobudurjuga sempat menjadi target pencuri artefak candi untuk

kemudian dijual mahal. Pada 1882, kepala inspektur artefak budaya menyarankan

agar Borobudur dibongkar seluruhnya dan reliefnya dipindahkan ke museum akibat

kondisi yang tidak stabil, ketidakpastian dan pencurian yang marak di monumen.

Namun seorang arkeolog bernama Groenveldt yang ditunjuk pemerintah menggelar

penyelidikan menyeluruh atas situs dan kemudian menyarankan agarbangunan ini

dibiarkan utuh dan tidak dibongkar untuk dipindahkan.

Sejarah berdirinya Candi Borobudur berlanjut dengan proses pemugaran. Pada

tahun 1900 Maschi, pemerintah Hindia Belanda mengambil langkah menjaga

kelestarian monumen ini. Dibentuklah komisi yang terdiri atas tiga pejabat untuk

meneliti monumen ini yang terdiri dari seorang sejarawan seni bernama Brandes,

seorang insinyur dan tentara Belanda bernama Theodoor van Erp dan insinyur ahli

konstruksi bangunan Departemen Pekerjaan Umum bernama Van de Kamer.

Pemugaran candi dilakukan dengan memperhatikan banyak hal. Hal-hal yang

dilakukan antara lain adalah perbaikan sistem drainase, pengaturan sudut bangunan,

pemindahan batu yang membahayakan, penguatan pagar langkan pertama dan

5
pemugaran beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa utama. Hal lain yang harus

ditambahkan adalah pembuatan pagar halaman candi dan pembersihankawasan.

Proses pemugaran candi Borobudur dilakukan pada kurun 1907 sampai 1911 Masehi

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah pun beberapa kali melakukan

pemugaran meski berskala kecil.

Pada akhir 1960an, pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan

kepada masyarakat internasional untuk pemugaran besar-besaran demi melindungi

monumen ini. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan UNESCO mengambil

langkah untuk perbaikan menyeluruh candi dalam suatu proyek besar yang dimulai

sejak tahun 1975 sampai tahun 1982.

Setelah renovasi, tepatnya pada tahun 1991, UNESCO kemudian memasukkan

Candi Borobudur ke dalam daftar Situs Warisan Dunia dan masuk dalam kriteria

Budaya.

B. Rumusan Masalah

a) Bagaimana sejarah dibangunnya candi Borobudur?

b) Bagaimana tahapan pembangunan candi Borobudur?

c) Bagaimana Keadaan candi Borobudur setelah letusan gunung berapi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu

a. Mengembangkan kemampuan berfikir secara ilmiah dalam menganalisa peristiwa

sejarah.

b. Menerapkan teori dan metodologi sejarah dalam mengkaji peristiwa.

c. Mengetahui sejarah berdirinya candi Borobudur

6
d. Mengetahui tahapan pembuatan candi Borobudur

e. Mengetahui keadaan candi Borobudur dari masa ke masa

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

a. Menambah pengetahuan tentang sejarah candi Borobudur

b. Memacu untuk bisa berkarya dalam bidang karya ilmiah

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan telaah atau teori yang menjadi landasan pemikiran.

Hal ini dimaksudkan supaya peneliti dapat memperoleh data-data atau informasi yang

lebih lengkap mengenai permasalahan yang akan dikaji. Adapun literature yang

digunakan penulis sebagai bahan kajian pustaka sebagai berikut.

Buku yang pertama untuk menjawab rumusan masalah bab II mengenai

sejarah candi Borobudur. Buku ini berjudul Borobudur karya Daoed Joesoef. Buku ini

menjelasakan awal mula beridirinya candi Borobudur beserta pada dinasti apakah

candi Borobudur dibangun.

Buku yang berjudul Borobudur karya Daoed Joesoef ini juga menjawab

rumusan masalah bab III mengenai tahapan pembangunan candi Borobudur. Buku ini

menjelaskan tentang tahapan dan arti setiap undakan pada candi Borobudur. Candi

Borobudur ini berawal mula dari rancangan stupa tunggal yang sangat besar

memahkotai puncaknya. Karena stupa terlalu besar dan berat dianggap bisa

membahayakan, maka kemudian stupa tersebut dibongkar dan diganti menjadi tiga

barisan stupa kecil dan satu stupa induk.

Rumusan masalah bab IV ini dijawab buku karya Daoed Joesoef yang berjudul

Borobudur. Selain itu pada rumusan masalah bab IV ini juga dijawab oleh website

SCRIBD dan juga Jurnal Pengaruh Taman Wisata Candi Borobudur Terhadap Kondisi

7
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Magelang 1980-1997. Ketiga

sumber ini menjelaskan tentang kondisi candi Borobudur setelah terjadi letusan

gunung berapi. Penjelasan mengenai hal ini memuat tentang kemegahan candi

Borobudur yang konon sempat hilang setelah letusan gunung merapi akibat terkubur

tanah dan debu vulkanik erupsi gunung berapi. Candi inipun sempat ditelentarkan

sekitar 928 Masehi hingga 1006 Masehi. Kala itu Raja Mpu Sindok memindahkan ibu

kota Kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur karena erupsi gunung berapi.

8
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Candi Borobudur

Sejarah singkat candi Borobudur berkaitan dengan masuknya agama Budha di

Indonesia. Seperti dikutip dari E-Modul Mengenal Arsitektur Tradisional Indonesia karya

dari Arifin Suryo Nugroho. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut Budha

Mahayana pada masa kejayaan Dinasti Syailendra. Borobudur pertama kali dibangun atas

inidiatif Raja Samaratungga sekitar tahun 800 Masehi.

Meski begitu, Candi Borobudur selesai dibangun sekitar tahun 825-900 Masehi

pada masa pemerintahan Raatu Pramudawardhani, putri Raja Samaratungga. Arsitek yang

berjasa dalam merancang candi tersebut adalah Gunadharma. Kabarnya, kemegahan

Borobudur sempat sirna berabad-abad terkubur tanah dan debu vulkanik yang

diperkirakan efek erupsi gunung berapi. Namun candi tersebut berhasil direstorasi

kembali oleh pemerintahan Thomas Stamford Raffles saat menjabat Gubernur Jendral di

Pulau Jawa tahun 1991.

Kala itu Raffles meminta bantuan insinyur Belanda Christian Cornelius untuk

memeriksa bangunan Candi Borobudur yang terkubur dan membenahinya. Candi

Birobudur dinobatkan sebagai situs Warisan Duni UNESCO pada 1911 karena beragam

alasan diantaranya merupakan kompleks candi terbesar di Indonesia.

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. Tahapan Pembangunan Candi Borobudur

Awal mula candi Borobudur adalah berupa rancangan stupa tunggal yang

sangat besarmemahkotai puncaknya. Karena stupa terlalu besar dan berat dianggap

bisa membahayakan, maka kemudian stupa tersebut dibongkar dan diganti menjadi

tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang. Berikut adalah

perkiraan tahapan pembangungan Borobudur :

1. Tahap Pertama

Tahap pertama pembangunan candi Borobudur dilakukan dengan

meletakkan fondasi dasar candi. Masa pembangunan Borobudur tidak

diketahui pasti dan diperkirakan mulai pada tahun 750M. Borobudur

dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan, dan pelataran

datar diperluas. Borobudur terbuat dari batu andesit, tapi tidak seluruhnya.

Bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga

menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit

ditutup struktur batu lapis demi lapis. Awalnya Borobudur dibangun

dengan tingkatan bersusun seperti rancangan piramida. Namun, susunan

tersebut dirubah dan sebagai gantinya dibangun tiga undakan pertama yang

menutup struktur asli piramida yang diubah.

2. Tahap Kedua

Pada tahap kedua pembangunan tidak banyak proses pembangunan

dilakukan. Yang ada hanya dilakukan penambahan dua undakan persegi,

10
pagar langkan dan satu undak melingkar. Di atasnya langsung dibangun

stupa tunggal yang sangat besar.

3. Tahap Ketiga

Pada tahap ketiga pembangunan terjadi perubahan rancangan bangunan.

Undak atas lingkaran pada stupa tunggal induk besar dibongkar dan diganti

tiga undak lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun berbaris

melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa induk yang

besar berada di bagian tengahnya.

Fondas candi juga agak diperlebar dan kemudian dibangun kaki tambahan

yang membungkus kaki asli sekaligus menutup relief Kamawibhangga.

Perubahan stupa besar dikarenakan stupa tersebut terlalu besar dan berat

sehingga diganti tiga stupa kecil dan satu stupa induk.

4. Tahap Keempat

Pada tahap keempat atau tahap terakhir pembangunan dilakukan sedikit

perubahan kecil dan finishing. Perubahan kecil yang meliputi

penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan terluar, perubahan

tangga dan pelengkung atas gawang pintu serta pelebaran ujung kaki.

Setelah perubahan kecil selesai, maka candi Borobudur pun selesai

dibangun. Pada akhirnya Candi Borobudur diperkirakan selesai secara total

pada sekitar tahun 825 Masehi.

11
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Keadaan Candi Borobudur Setelah Letusan Gunung Berapi

Kemegahan candi Borobudur konon sempat hilang akibat terkubur tanah dan

debu vulkanik erupsi gunung berapi. Candi inipun sempat ditelentarkan sekitar 928

Masehi hingga 1006 Masehi. Kala itu Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota

Kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur karena erupsi gunung berapi.

Perpindahan ibu kota itu lantas membuat Candi Borobudur akhirnya

ditinggalkan. Sejarah mencatat, Candi Borobudur ditemukan kembali pada tahun

1814, ketika Indonesia dijajah Inggris. Penemu Candi tersebut adalah Sir Thomas

Standford Raffles ketika berkunjung ke Semarang.

Kala itu ia menemukan bebatuan berukir di bukit sekitar desa Bumisegoro,

karidenan Magelang. Bukit itu diyakini sebagai bekas wihara di Budur yang kemudian

diteliti oleh asisten Raffles, insinyur asal Belanda, Christian Cornelius. Theodoor Van

Erp adalah orang yang kali pertama melakukan upaya pamugaran ini. Ia adalah ahli

purbakala dan pamugaran yang lahir di Ambon, 26 Maret 1847. Bangunan itu pun

berhasil direstorasi pada 1911.

Sejarah Candi Borobudur semakin panjang setelah direstorasi yang memakan

biaya besar. Pamugaran kedua berjalan sekitar 10 tahun. Dimulai dari 10 Agustus

1973. Proyek kolosal ini secara resmi berakhir pada 23 Februari 1983. Pamugaran

kedua ini telah menyelesaikan pembongkaran lantai Rupadhatu, Pembersihan, dan

pengawetan batu candi. Bangunan candi ini diresmikan sebagai tempat wisata pada 15

Juli 1980. Sampai akhirnya badan PBB, UNESCO, menobatkan sebagai situs warisan

dunia pada 1991.

12
BAB V

KESIMPULAN

Candi Borobudur adalah candi atau kuil Budha terbesar di dunia, sekaligus

salah satu monumen Budha terbesar di dunia. Karena kemegahan dan keagungannya,

candi yang dibagun pada abad ke-8 ini sudah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu

warisan kebudayaan dunia (world heritage). Candi Borobudur dibangun pada masa

kerajaan dinasti Syainlendra di Jawa Tengah bertepatan antar kurun waktu 769 sampai

830 Masehi.

Arsitektur Candi Borobudur mencerminkan penggabungan unsur-unsur

Hindu, Buddha, dan Jawa kuno.Bentuk dasar bangunan Candi Borobudur berupa

punden berundak dengan tiga tingkatan yang melambangkan kosmologi Buddha

Mahayana. Tiga tingkatan tersebut adalah kamadhatu (kaki candi), rupadhatu (tubuh

candi), dan arupadhatu (atas candi).

Perlu diketahui bahwa candi Borobudur sempat tersembunyi dan terlantar

selama berabad-abad. Baru pada tahun 1814 Maschi, candi Borobudur kembali

ditemukan lagi. Setelah penemuan kembali Candi Borobudur dilaksanakannya

pamugaran. Pemugaran candi dilakukan dengan memperhatikan banyak hal yang

dilaksanakan pada kurun 1907 sampai 1911 Masehi.

Kemegahan candi Borobudur konon juga sempat hilang akibat terkubur tanah

dan debu vulkanik erupsi gunung berapi. Sejarah Candi Borobudur semakin panjang

setelah direstorasi yang memakan biaya besar. Pamugaran kedua berjalan sekitar 10

tahun. Dimulai dari 10 Agustus 1973. Proyek kolosal ini secara resmi berakhir pada

23 Februari 1983. Bangunan candi ini diresmikan sebagai tempat wisata pada 15 Juli

1980. Sampai akhirnya badan PBB, UNESCO, menobatkan sebagai situs warisan

dunia pada 1991.

13
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Joesoef, Daoed. 2004. Borobudur. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

INTERNET

Puspasari, Setyaningrum. 2022. Tingkatan Candi Borobudur: Kamadhatu, Rupadhatu, dan


Arupadhatu. diakses pada tanggal 10 September 2023 melalui
https://regional.kompas.com/read/2022/06/06/141832978/tingkatan-candi-borobudur-
kamadhatu-rupadhatu-dan-arupadhatu?page=all&lgn_method=google.

SCRIBD , 2020, Pengaruh Taman Wisata Candi Borobudur Terhadap Kondisi Kehidupan
Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Magelang 1980-1997, diakses pada tanggal 10
September 2023.
library.binus.ac.id., 2013, http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-1-00598-IF
%20Bab1001.pdf, diakses pada tanggal 10 September 2023.

14
LAMPIRAN
Cover Buku Borobudur karya Daoed Joesoef

Isi Buku Borobudur karya Daoed Joesoef

15
Dokumentasi berkunjung ke perpustakaan Grhatama Pustaka

16

Anda mungkin juga menyukai