Anda di halaman 1dari 3

Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten


Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur juga masuk daftar tujuh keajaiban dunia. Candi
umat Buddha ini dikelilingi taman luas dan berada di tengah gunung-gunung yang menjulang
tinggi. Mengutip dari jurnal Pengaruh Taman Wisata Candi Borobudur Terhadap Kondisi
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Magelang 1980-1997 bangunan candi
dibangun pada abad ke-8 Masehi. Candi ini mulai diresmikan menjadi tempat wisata pada 15
Juli 1980. Kemudian, candi Borobudur ditetapkan sebagai Pusaka Budaya Dunia oleh
UNESCO pada 1991.
Fungsi Candi Borobudur:
Sebagai tempat bersejarah Tempat wisata keagamaan Tempat untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan sejarah Bisa dipakai tempat penelitian matematika, seperti menghitung
stupa Tempat ibadah umat Buddha
Sejarah Candi Borobudur:
Mengutip jurnal Pesona Candi Borobudur Sebagai Wisata Budaya Di Jawa
Tengah karya Reza Ayu Dewanti, candi Borobudur merupakan peninggalan dinasti
Syailendra. Candi ini didirikan oleh penganut agama Buddha Mahayana. Bangunan ini
dibentuk sekitar abad ke-8 pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Candi Borobudur
termasuk kuil Buddha terbesar di dunia. Tujuan dibangun Candi Borobudur untuk
memuliakan raja-raja Syailendra (775-850 M) yang telah bersatu kembali dengan dewa yang
menjadi asal beliau.
Candi dibangun sebagai ungkapan nyata dan rasa hormat mendalam pada leluhur.
Selain itu, bangunan candi dipakai sebagai kesadaran terhadap kebesaran agama. Dari skripsi
berjudul Relasi Makna Simbol Candi Borobudur Dengan Ajaran Buddha, pembuat candi
Borobudur bernama Gunadarma.

Deskripsi Candi Borobudur


Sebagai Candi Buddha terbesar di dunia sekaligus monumen Buddha terbesar di dunia
melansir laman Kemdikbud, Candi Borobudur memiliki bentuk struktur seperti punden
berundak yang semakin ke atas semakin mengecil dengan empat buah tangga yang terdapat
pada setiap arah mata angin.
Candi Borobudur memiliki panjang 121,66 meter dengan lebar 121,38 meter dan
tinggi 35,40 meter. Menurut filsafat Buddha, struktur tingkatan Candi Borobudur merupakan
tiruan alam semesta akan roda kehidupan. Terdapat tiga tingkatan pada struktur Candi
Borobudur Yakini:
 Kamadhatu: Bagian terbawah candi yang melambangkan alam bawah,
menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat oleh nafsu duniawi.
 Rupadhatu: Bagian tengah candi yang melambangkan alam antara,
menggambarkan perilaku manusia yang sudah mulai meninggalkan keinginan
duniawi, akan tetapi masih terikat oleh dunia nyata.
 Arupadhatu: Bagian atas candi yang melambangkan alam atas,
menggambarkan unsur tak berwujud dan sebagai tanda tingkatan yang telah
meninggalkan nafsu duniawi.
Batu-batu pada Candi Borobudur diprediksi berasal dari sungai-sungai di sekitar
Borobudur dengan volume keseluruhan sekitar 55.000 meter kubiksetara dengan 2 juta
potong batu.
Sejarah Candi Borobudur Ditelantarkan
Candi Borobudur sempat ditelantarkan sekitar 928 dan 1006. Ketika itu Raja Mpu
Sindok memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur. Perpindahan ibu
kota itu karena terjadi letusan gunung berapi dan candi Borobudur akhirnya ditinggalkan.
Sekitar tahun 1.365, Mpu Prapanca dalam naskah Nagarakretagama ditulis ketika kerajaan
Majapahit. Dalam naskah tersebut dia menyebutkan "Wihara di Budur"
Sejarah Penemuan Kembali Candi Borobudur
Candi Borobudur ditemukan pada 1814, ketika Indonesia tengah dijajah Inggris.
Penemu candi tersebut adalah Sir Thomas Stanford Raffles ketika mengunjungi Semarang.
Dia mendapat laporan temuan batu-batu berukir di bukit sekitar desa Bumisegoro,
Karesidenan Magelang. Bukit tersebut diyakini sisa-sisa bangunan candi yang disebut budur.
Raffles kemudian mengutus asistennya, Cornelius mengadakan penelitian. Cornelius
akhirnya melakukan penelitian pada 1814. Pembersihan besar-besaran dilakukan dengan
mengerahkan tenaga kerja kurang dari 200 orang. Pekerjaan pembersihan dilakukan selama
beberapa tahun mulai dari 1817, 1825, dan 1835.

Fakta Unik Candi Borobudur:


Selain sejarah dan momen hari raya waisak yang menarik perhatian mancanegara,
Candi Borobudur menyimpan sejumlah fakta unik diantaranya adalah:
1. Terdapat 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha, menjadikan Borobudur sebagai
pemilik relief Buddha terlengkan dan terbanyak di dunia.
2. Pencurian arca marak terjadi. Arca kepala Budha asli marak dicuri untuk
kemudian dijual di pasar barang antik, kolektor, dan pasar ilegal. Dari 504 arca
buddha, banyak archa ditemukan dalam kondisi tanpa kepala.
3. Candi Borobudur pernah di bom. Dua tahun setelah pemugaran ke-2, 21 Januari
1985 sebanyak 13 bom diletakkan pelaku di sejumlah stupa kecil. 9 dari 13 bom
tersebut meledak dan menghancurkan ratusan balok batu stupa. Aksi pemboman
berkaitan dengan pemahaman radikal.
4. Pemerintah Hindia Belanda serahkan arca berharga ke Thailand dan Inggris.
Pemerintah Hindia Belanda kala itu memberikan Cuma-Cuma artefak candi dalam
jumlah banyak sebagai buah tangan kedatangan Raja Thailand Chulalongkorn II.
5. Pemerintah Hindia Belanda sempat mendirikan warung kopi di puncak stupa saat
pertama kali ditemukan.
Lava Tour Merapi
Lava Tour Merapi merupakan wisata naik jeep berkeliling kawasan Merapi yang
terkena dampak erupsi Merapi pada tahun 2010. Tempat wisata ini patut dikunjungi saat
wisatawan berkunjung ke Yogyakarta karena lokasinya sangat dekat dari Kota Yogyakarta,
yakni hanya 20 menit perjalanan.
Wisata Merapi dengan naik jeep ini merupakan rekreasi yang tergolong baru untuk
menikmati keindahan Merapi. Wisata ini dikemas dalam tour keliling ke berbagai lokasi yang
terkena dampak dari erupsi Merapi.
Lava Tour Merapi ini juga merupakan primadona wisata dikawasan Yogyakarta. Para
wisatawan akan disuguhi dengan panorama Gunung Merapi dan dapat merasakan serunya
melewati medan off-road dengan Jeep Lava Tour Merapi. Tempat wisata ini berlokasi di
Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan Ketika Lava Tour Merapi:
1. Touring Menggunakan Jeep
2. Mengunjungi Mini Museum Sisa Hartaku
3. Mengunjungi Bunker Kaliadem
4. Menyaksikan Sunrise

Anda mungkin juga menyukai