Anda di halaman 1dari 14

BAB III

HASIL OBSEVASI dan PEMBAHASAN

A. Candi Borobudur

Candi Borobudur ini dibangun oleh seseorang bernama Samaratungga, merupakan seorang raja
kerajaan Mataram Kuni yang juga keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8 M. Keberadaan
candi ini pertama kali diketahui oleh Thomas Stanford Rafles sekitar tahun 1814.

Candi Borobudur yang terletak pada satu garis lurus dengan Candi Pawon dan Candi Mendut
dipandang sebagai satu kesatuan. Letak candi seperti ini sesuai dengan aturan yang disebut dalam
kitab-kitab pedoman para seniman agama di India. kitab itu disebut dengan Vastusastra. Suatu kitab
yang menjelaskan tentang bangunan suci agama Hindu. Namun demikian, aturan-aturannya juga
digunakan sebagai desain bangunan suci agama Buddha 

Jenis batu yang digunakan untuk bangunan Candi Borobudur yaitu batu andesit atau lava.
Andesit berasal dari lava gunung berapi. .

Batu direkatkan dengna putih telur. susunan batu borobudur disusun dengan teknik penguncian,
yaitu teknik yang mirip puzzle jigsaw. hal ini bisa dilihat pada susunan batu candi pada bagian bawah
dan pintu gerbang. Jadi bagian batu yang akan disusun sudah dibentuk sedemikian rupa agar bisa
disusun dengan teknik penguncian (lock and key). Untuk memperkuat konstruksi dipergunakan
sambungan batu tipe ekor burung ke arah horisontal, sedang untuk arah vertikal dengan sistem
getakan.

Terdapat 2 macam stupa di Candi Borobudur yaitu stupa induk dan stupa berlubang. Di puncak
Candi Borobudur terdapat stupa besar yang dinamakan Menstupa sebagai stupa induk. Berfungsi
untuk menyimpan benda berharga dalam agama buddha. Stupa induk ini tertutup rapat, sehingga
orang tidak bisa melihat bagian dalamnya. Di dalamnya terdapat ruangan yang sekarang tidak berisi.
Menggambarkan ketiadaan wujud yang sempurna dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan
tertinggi. Stupa utama dibiarkan kosong yang memiliki makna kebijaksanaan tertinggi, yaitu
kasunyatan, kesunyian dan ketiadaan sempurna dimana jiwa manusia sudah tidak terikat hasrat,
keinginan, dan bentuk serta terbebas dari lingkaran sengsara (samsara).
 RELIEF

Bidang relief seluruhnya ada 1450 panel yang jika diukir memanjang mencapai 2500 meter.
Sedangkan jenis reliefnya ada 2 macam yaitu:

- Relief cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks dan naskah.
- Relief hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang.

Relief cerita pada candi borobudur menggambarkan beberapa cerita yaitu:

1) Karma Wibangga, terdiri dari 160 panel, dipahatkan pada kaki tertutup.

Ajaran Buddha sangat meyakini adanya karma yang ditimpakan kepada siapa saja atas perbuatan
yang telah dilakukan. Pada bagian kaki candi, yaitu relief Karmawibhanaga, menceritakan sebab dan
akibat atas perbuatan manusia saat ini dan di masa yang akan datang.

2) Lalita Wistara, terdiri dari 120 panel, dipahatkan pada dinding lorong 1 bagian atas.
Mempunyai arti ajaran rela berkorban dan saling menolong. Sang Buddha memiliki sikap yang
berbeda dari makhluk lainnya. Sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddhartha, perbuatan baiknya
sangat menonjol. Beliau rela berkorban dan menolong siapa saja yang membutuhkan. Beliau
tetaplah pribadi yang berbudi baik dan berani mengorbankan dirinya untuk semua mkahluk sebelum
reinkarnasi menjadi Sang Buddha.

3) Jataka dan Awadana, terdiri dari 720 panel, dipahatkan pada lorong 1 bagian bawah,
Blustrade lorong 1 atas dan bawah, dan balustrade II.

Lorong pada dinding ini bercerita tentang usaha yang gigih untuk mencari pengetahuan tertinggi
tentang suatu kebenaran. Sang Buddha berkelana tanpa lelah untuk mendapatkan ilmu yang
bermanfaat bagi banyak orang di kemudian hari.

4) Gandawyuda, terdiri 460 panel, dipahatkan pada dinding lorong II dan III, balustrade III
dan IV serta bhadraceri dinding lorong IV.

Memiliki arti ajaran untuk hidup dengan damai. Salah satu relief pada Candi Borobudur
menggambarkan Siddharta yang mengalami empat perjumpaan. Beliau bertemu dengan orang tua,
menderita, sakit, dan mati. Pada perjumpaan berikutnya, Sang Buddha bertemu dengan pendeta
yang wajahnya damai. Umur yang makin tua, raga yang sakit, dan kematian tidak membuat sang
pendeta sedih. Akhirnya, Sang Buddha ingin hidup damai dengan menjadi pendeta.

(asal ususl arca budhi di museum borobudur)


Gambar di atas merupakan patung unfinished Buddh. Pada tahun 1907-1911, Van Erp
memimpin pemugaran Borobudur. Ia menemukan stupa induk yang kosong, dan ternyata di
dalamnya terdapat patung unfinished Buddha yang tertimbun tanah. Karena tidak ada bukti yang
meyakinkan mengenai asal-usulnya, Van Erp meletakkannya di bawah pohon kenari di halaman
candi. Ia meyakini bahwa patung tersebut adalah patung gagal yang diafkir. Pendapat Van Erp
didukung oleh Prof. Soekmono (1973), yang juga mendasarkan keyakinannya pada saat penemuan
Borobudur di era Raffles pada tahun 1814, yang tidak menyebutkan penemuan patung cacat
tersebut.

B. Museum AU Dirgantara

Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan


Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di
kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan
Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU LaksamanaRoesmin
Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978.

Di ruangan pertama terdapat foto dan nama-nama kepala staf angkatan udara.

Di bawah ini adalah puing Pesawat Dakota VT-CLA di Museum AU Dirgantara:

29 Juli 1947, Pesawat Dakota VT-CLA pulang menjalankan misi kemanusiaan di Malaya. Pesawat
bantuan pengusaha India untuk rakyat Indonesia itu hampir mendarat di Lapangan Udara Maguwo,
Yogyakarta, ketika tiba-tiba muncul dua pesawat pemburu Kitty Hawk milik Angkatan Udara Belanda.

Pesawat pemburu itu memberondong Dakota dengan senapan mesin. Pesawat Dakota oleng
dan kehilangan kendali. Pilot Alexander Noel Constantine mencoba mendarat darurat, tetapi gagal.
Pesawat jatuh dan terbakar di Desa Ngoto, sebelah barat Maguwo.

C. Kraton NgayogyakartaHadiningrat
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada
tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan
rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini.

Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks
keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai
pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya,
keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-
balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.

Pada saat memasuki kompleks Keraton Yogya melalui gerbang utama, sebelum naik ke
Sitihinggil terdapat dua bangsal di kanan dan kiri. Di bangsal tersebut, terdapat dua patung
menyerupai orang yang duduk menunduk dengan menggunakan baju khas abdi dalem
keraton.  Kedua bangsal di kanan dan kiri tersebut disebut bangsal Pacikeran.

Di bangsal sebelah kanan bernama Singonegoro dan yang di sebelah kiri bernama Mertolutut.
Keduanya adalah algojo yang menghukum penjahat pada masa dahulunya. Kedua algojo tersebut
akan mengeksekusi orang yang telah dinyatakan bersalah.

Pada salah satu bangunan di Komplek Keraton Yogyakarta terdapat Rumah Kaca. Di sana
terdapat Singgasana Raja Kesultanan Yogyakarta. Fungsi sekarang adalah menjadi objek wisata
ataupun sebagai koleksi di Keraton Yogyakarta.

Kereta Kanjeng Nyai Jimat digunakan Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792) hingga Sri
Sultan Hamengku Buwono III (1812-1814). Setelah itu kereta ini “dipensiunkan” sebagai kereta
kencana Sultan, namun tetap disimpan di keraton sebagai kereta pusaka Kasultanan Yogyakarta. Di
tempatkan di Museum Kraton Yogyakarta.

Di bawah ini salah satu gambar benda-benda yang prnah digunakan oleh para Sri Sultan
Hamengku Buwono IX
D. Tebing Gua Pindul

Gua Pindul adalah objek wisata berupa gua yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan
Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul. Gua Pindul terbilang unik karena cara menyusuri gua yang
dilakukan dengan menaiki ban pelampung diatas aliran sungai bawah tanah di dalam gua. Kegiatan
menyusuri gua ini dikenal dengan istilah cave tubing.

Panjang Gua Pindul adalah 350 meter dengan lebar 5 meter. Jarak permukaan air dengan
atap gua 4 meter. Penelusuran gua Pindul memakan waktu kurang lebih 1 jam. Aliran sungai yang
berada di dalam gua Pindul berasal dari mata air Gedong Tujuh.

Goa Pindul memiliki stalaktit terbesar keempat di dunia dan ini tentu saja menjadi daya tarik
tersendiri. Goa Pindul juga menyimpan mitos yang diyakini hingga saat ini, bahwa tetesan air dari
stalaktit di tengah goa konon bisa menjadikan pengunjung awet muda.

Selain wisata susur gua (cave tubing) di Gua Pindul, tidak jauh dari sana juga terdapat
wisata rafting atau arung jeram sungai Oya. Di sepanjang aliran sungai oya terdapat tebing-tebing
yang indah dan alami khas batuan kars Gunung Kidul. Di sana kita dapat menikmati keindahan aliran
sungai Oya dengan menggunakan ban seperti halnya di gua Pindul. Rafting di sungai Oya pastinya
ditemani oleh pemandu yang sudah berpengalaman, dan juga telah disediakan peralatan yang
membuat wisatawan aman dan nyaman.

Ada air terjun yang sangat indah terdapat di sungai Oyo. Di sana pengunjung dapat bermain-
main di bawah deburan air terjun yang cukup deras. Selain itu, pengunjung bisa juga melompat dari
pinggir tebing.
E. Taman Pintar

Taman Pintar Yogyakarta merupakan wahana pendidikan bagi masyarakat, khususnya


pelajar karena dilengkapi dengan teknologi interaktif digital. Selain itu, pemetaan video juga akan
memacu imajinasi serta ketertarikan terhadap teknologi bagi pengunjung.

Saat ini ada enam wahana besar. Yang utama, gedung oval, menampilkan berbagai alat
peraga berbasis edukasi sains yang dikemas menyenangkan dan dapat diperagakan. Di Gedung Oval
itu ada sekitar 46 zona, di situ ada informasi, iptek, ada zona biologi, fisika, ada juga teknologi
terapan, ada zona geotermal, (panas bumi), dan lainnya.
Tak hanya men-display terkait ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tapi ada juga unsur-
unsur muatan lokal. Muatan lokal ada di Gedung Kotak, yang menampilkan ilmu pengetahuan
populer. Zona muatan lokal, ada Indonesiaku, disitu ada Borobudur, kontruksinya seperti apa.
Kemudian ada juga wayang dan lainnya.

Tak hanya itu, di Gedung Memorabilia juga menampilkan berbagai alat peraga tentang
pengetahuan sejarah Indonesia. Misalnya dari Presiden pertama Soekarno hingga Presiden ke tujuh
saat ini Joko Widodo.

Ada juga gedung Planetarium. Dalam gedung itu ada pertunjukan film pengetahuan tentang
antariksa dan tata surya. Pengembangan zona yang dikemas secara menyenangkan itu ternyata
mampu menarik para pengunjung untuk belajar dan rekreasi di Tampin Yogyakarta. 
BAB 4

KESIMPULAN, PENUTUP, DAN LAMPIRAN

a. Kesimpulan

Studi stour ini merupakan implementasi program ko kurikuler yang dilaksanakan di luar
sekolah, diharapkan dengan kegiatan ini para siswa memperoleh pengalaman langsung mulai
dari cara berkelompok yang bagus, mengenal budaya daerah lain, tatakrama, bahas, adat
kebiasaan, disiplin waktu, dan pada akhirnya dari studi lapangan ini para siswa pun mampu
belajar hidup mandiri.
Sebagaimana kita ketahui bahwa karyawisata merupakan salah satu kegiatan bermakna
dalam menerapkan konsep-konsep yang diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar di kelas
melalui kegiatan nyata/lapangan yang sebenarnya.

b. Penutup

Suatu kegiatan dalam bentuk apapun, termasuk kegiatan widyawisata tidak mungkin dengan
lancar jika tidak didukung oleh semua pihak. Oleh karena itu, segala bentuk masukan baik itu
berupa saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Kami pun berharap
untuk kegiatan di masa yang akan datang agar segala sesuatunya dipersiapkan secara lebih
matang supaya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

c. Lampiran

DISUSUN OLEH:

1. LA VIOLA
2. LOVINI
3. MEGA RATNASARI
4. MEMEY NURCAHYANI
5. OKTAVIANI RIANTI
6. RAHMA FAIDHA AZAHRA
7. SITI MUTMAINAH
8. SITI RAHMAWATI
9. VIRA FEBRIANI
10. VITRIA YUNINGSIH
11. YANI PEBRIANI
SMP NEGERI 1 CIJEUNGJING
SEKOLAH STANDAR NASIONAL
Alamat : Jl. Raya Ciamis – Banjar No. 388 Cijeungjing – Ciamis 46271

E-mail : smpn1cijeungjing@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai