Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
GURU MAPEL : IRHAM MOKI,S.Pd

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN P5

DISUSUN OLEH

Kelompok : 1

1 .Fitriani Hasan 7 .Misran Rahmola

2 .Karmila Kune 8 .Ihsan Ma’ruf

3 .Bunga Lestari 9 .Ferdia Daud

4 .Desi Puspitasari K. 10 .Farman Amune

5 .Arlin G Male 11 .Adit Laiya

6 .Ni Madeyuli Ariani 12 .Aprisal Abdulah

SMKN 01 WONOSARI

Jln:Brawijaya Desa Harapan

KEC.WONOSARI/KAB.BOALEMO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT Yang Telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas yaitu yang bertema:Kewirausahaan

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kostribusi dalam penyusunan tugas yang bertema:Kewirausahaan dan akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Kami harap semoga tugas bertema:Kewirausahaan kami susun ini memberikan manfaat dan
juga ispiransi untuk pembaca.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………….1

A Latar Belakang……………………………………………………………………………………..1

B Tujuan…………………………………………………………………………………………………..3

C Saran…………………………………………………………………………………………………….4

BAB II TINJAUAN TEORI……………………………………………………………………………………………5

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………………………………………6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………………………………………7

BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………………………………….8
BAB II
KAJIAN TEORI
1 Asal-usul Tahu Tahu dibuat dari kacang kedelai yang fermentasikan dan diambil sarinya.
Berbeda dengan tempe yang asli Indonesia, tahu berasal dari China, seperti halnya kecap,
tauco, bakpau, dan bakso. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, tauhu (hanyupinyin:
doufu) yang secara harfiah berarti “kedelai yang difermentasi”. Di Jepang dikenal dengan nama
tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu
juga menyebar ke seluruh dunia. Tahu pertama kali mucul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han
sekitar 2200 tahun yang lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan,
cucu Kaisar Han Gaozu Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han An adalah ilmuan, filosof,
penguasa, dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah
berpendapat bahwa kemungkinan besar Liu An melakukan pengenalan makanan non daging
melalui tahu. Dan kemungkinan besar Liu An mendapatkan tahu dengan nigari atau air laut dan
menjadi kental seperti tahu saat ini.
2 Teori-teori Tentang Tahu Ada beberapa teori bagaimana tahu pada awalnya terbentuk :
Teori pertama, kemungkinan besar proses pengumpalan tahu terjadi secara kebetulan. Bila
membuat sup dari puree kedelai biasanya harus diberi bumbu. Bila sup tersebut diberi garam
kemungkinan besar mengandung nigari (garam alami). Dengan adanya garam bitern (nigari)
maka pengumpalan tahu segera terjadi. Garam yang sengaja ditambahkan ternyata dapat
menggumpalkan tahu. Para tukang masak kemudian mengambil ampas tahu, agar mendapat
tahu yang lebih lembut dengan tekstur yang indah. Tahap
(1185-1333) terjadilah gerakan besar-besaran untuk mempopulerkan tahu diantara penganut
agama Budha bagi masyarakat Jepang. Bersamaan dengan menyebarnya tahu di
Jepang,sifatdasartahu tahap demi tahap mengalami perubahan. Ditangan para ahli seni masak
dan keterampilan,tahu yang diproduksi semakin lebih lunak,lebihputih,dan dan cita rasanya
yang lebih lezat. Namun demikian tahu yang diproduksi dikawasaan perdesaan ternyata masih
tetap mempertahankan tingkat kepadatan yang lama serta kaya citarasa seperti tahu dari
daratan Tiongkok.
Teori ketiga, seorang Zen Master China,yang bernama Ingen,tiba di Jepang ditahun 1661,ia
sangat terperanjat saat menemukan tofu yang tidak lagi seperti tahu yang terdapat di China
saat ia meninggalkan China. Dalam memuja jenis makanan baru ia menyusun dan mengukir
kalimat sederhana yang merupakan perubahan yang masih sangat terkenal hingga saat ini.
BAB III
METODE PENELITIAN
3 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara deskriptif yaitu dengan menjelaskan
secara jelas mulai dengan
carapenyortiran,perendaman,penggilingan,pendidihan,penyaringan,perebusan, dan
percetakan.
3 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 8 Februari 2015
sampai dengan tanggal 25 Februari 2015. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan meliputi
persiapan,pengumpulandata,dan penyusunan laporan. Waktu dan tempat penelitian bersifat
fleksibel.
4 Sample Penelitian Pengambilan sample dilakukan untuk membandingkan dua kedelai yang
berkualitas baik dengan yang berkualitas buruk.
3 Taktik Pengumpulan Data Karya ilmiah ini menggunakan metode pengumpulan studi pustaka.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data sekaligus bagaimana cara proses pembuatan
tahu. Dan informasi diperoleh juga dari browsing,pencarian melalui internet kemudian
dianalisis.
3 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara melakukan langsung proses
pembuatan tahu. Setelah tahu yang kami buat sendiri selesai, kami melakukan
v Saring bubur kedelai tersebut dengan asam cuka secukupnya,sambil diaduk secara perlahan.
Proses ini akan menghasikan gumpalan tahu.
v Endapan tahu,kemudian siap untuk dicetak sesuai keinginan kita.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Untuk membuat tahu kedelai harus melewati beberapa tahap, yaitu pernyotiran, pencucian,
perendaman, penggilingan, pendidihan, penyaringan, penggumpalan, pencetakan, dan
perebusan.
1 Penyortiran dan Pencucian Setiap harinya, homeindustryPurwogondo ini menggunakan
± 15 kuintal biji kedelai yang sudah tua. Sebelum digiling, biji-biji kedelai itu harus dipilih
terlebih dahulu. Caranya adalah dengan meletakkan biji-biji kedelai itu pada tampah
kemudian ditampi. Biasanya hal ini dikerjakan oleh 4 orang. Tujuan dari pemilihan ini
untuk mendapatkan kedelai yang bersih, bebas dari kotoran sehingga menghasilkan
produk tahu yang berkualitas. Biji-biji kedelai yang sudah bersih itu kemidian
dimasukkan ke dalam ember berisi air dimana airnya mengalir, sehingga kotoran yang
melekat maupun tercampur diantara biji dapat hilang.
2 Perendaman Setelah kedelai itu dicuci kemudian kedelai direndam dalam bak besar
selama 6-12 jam. Tetapi biasanya home industri ini merendam kedelai selama 7 jam.
Perendaman kedelai dimaksudkan agar kedelai menyerap air sehingga lebih lunak dan
kulitnya mudah dikupas mengupas kulit kedelai ini
adalah dengan meremas-remas kedelai dalam air kemudian dikuliti sehingga biji-biji kedelai
kelihatan bersih.
3 Penggilingan Keping-keping kedelai ditambah air panas dan dimasukkan ke dalam alat
penggiling. Untuk 1 bagian kedelai ditambah dengan dan bagian air panas dengan
tujuan untuk menonaktifkan enzim lipoksigenasi dalam kedelai yang menyebabkan bau
langu. Cara penggilingan : keping-keping kedelai direndam air panas selama beberapa
menit kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan yang digerakkan generator. Keping-
keping kedelai tergiling menjadi halus dan menjadi bubur putih yang kemudian
ditampung dalam panic besar.
4 Pendidihan Setelah digiling, bubur kedelai tadi dididihkan. Pendidihan ini bertujuan
untuk menonaktifkan zat antinutrisi kedelai dan meningkatkan nilai cerna. Cara
pendidihan : bubur kedelai dimasukkan ke dalam wajan besar lalu dipanaskan diatas
tungku. Karena bubur kedelai ini masih kental maka perlu ditambahkan air. Selama
pendidihan ini akan mengeluarkan busa, maka agar buasa tidak tumpah perlu diaduk.
Lama pendidihan ini sekitar 15-39 menit.
5 Penyaringan Setelah dididihkan, bubur kedelai ini selanjutnya disaring untuk
mendapatkan sari kedelai. Caranya bubur kedelai diletakkan diatas kain mori kasar yang
ada di dalam panic. Setelah itu, kain mori ditutupkan pada bubur lalu diletakkan
diantara penjepit papan kayu yang berada pada peremukaanpanic. Papan kayu ditekan
sekuat-kuatnya agar semua air yang terdapat dalam bubur terperas semua. Bila perlu,
ampas saringan diperas lagi dengan menambah sedikit air, penyaringan ini dapat
dilakukan berulang kali hingga diperoleh sari kedelai yang optimal. Selain sari kedelai,
kita juga mendapatkan hasil lain yaitu ampas tahu yang dapat dijadikan pakan ternak
dan tempe gembus. Selanjutnya, sari kedelai yang masih hangat dan berwarna
kekuning- kuningan itu ditambah dengan batu tahu atau air cuka sehingga timbul jonjot-
BAB V
PENUTUP
5 Kesimpulan Dari uraian tersebut maka kami mengambil kesimpulan yaitu :
1. Dengan dijadikannya metode membuat tahu sebagai judul karya ilmiah ini akan
mengembangkan pengetahuan kita tentang cara-cara membuat tahu.
2. Proses pembuatan tahu mempunyai beberapa tahapan mulai dari penyortiran kedelai hingga
perebusan.
5 Saran Dari uraian tersebut,kami ingin menyampaikan saran antara lain :
1. Usaha produksi tahu memang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar.
Oleh karAboutusenaitu,usaha produksi tahu ini lebih dikembangkan.
2. Limbah dari proses pembuatan tahu seharusnya diolah sebagaimana mestinya,karena limbah
tersebut menimbulkan bau busuk dan menggangu kesehatan serta lingkungan masyarakat
sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
KaswinartiFibria. 2007. StudiKasusIndustriTahuTandang Semarang, Sederhana Kendal dan
GagakSipat Boyolali (eprints.undip.ac/17407/1/Fibria_Kaswinarni.pdfiwf.or/assets/document/
44128.pdf.

Anda mungkin juga menyukai