Anda di halaman 1dari 8

Makalah Metode Pemisahan Kimia

Pembuatan Tahu

Disusun oleh :

1. Yulia Lestari (16307141004)


2. Novia Putri Ramadhani (16307141068)
3. Diyah Ayu Novia Sani (16307141074)
4. Tata Trapsila Larasati Pamekas (16307144009)
5. Wafin Heriyanto (16307144041)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Yogyakarta
2018
Pendahuluan

1. Sejarah singkat
Panganan tahu berasal dari negeri Tiongkok. Penemunya bernama Liu An
salah satu cucu dari kaisar Han Gaozu, Liu Bang pendiri trah dinasti Han, sekitar
tahun 164 SM atau kurang lebih 2200 tahun yang lalu. Tahu di negeri tirai bambu
merupakan serapan dari kata “tauhu” dalam dialek hokian (Hanzi : hanyu piyin :
doufu), yang memiliki arti peragian kedelai.
Panganan dari susu kedelai ini lalu menyebar ke Jepang, Korea dan sejumlah
negara Asia yang memiliki kemiripan budaya, termasuk ke Asia Tenggara. Secara
Internasional, panganan ini popular dengan sebutan tofu. Dari semua jenis tahu,
maka tahu Jepang yang paling beragam dan paling terkenal. Jadi tahu termasuk
jenis panganan purbakala yang terus popular sepanjang zaman.
2. Manfaat Tahu
Sebagaimana kedelai adalah jenis polong-polongan yang mengandung gizi
dan protein tinggi, maka tahu atau tofu memiliki manfaat yang kurang lebih sama
dengan bahan utamanya. bedanya karena tahu telah melalui proses pengolahan
yang panjang, seperti penggilingan sangat halus, perebusan, dan peragian alami,
sehingga zat gizi yang terkandung didalamnya mudah dicerna dan diserap oleh
tubuh. Panganan ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki khasiat yang baik
untuk kesehatan, antara lain :
a. membantu menyehatkan darah dan jantung karena tahu termasuk makanan
rendah kolesterol
b. mencegah kanker
c. mencegah sembelit karena tahu kaya serat
d. menjaga kulit tetap cantic
Pembahasan
1. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
- tungku dan kompor - kedelai
- alat penghancur (mesin penggiling) - asam cuka
- ember - air
- tampah
- wadah
- kain pengaduk
- kain saring
- cetakan
- wajan
2. Proses Pembuatan
Untuk membuat tahu kedelai harus melewati beberapa tahap yaitu
penyortiran, pencucian, perendaman, penggilingan, pendidihan, penyaringan,
penggumpalan, pencetakan dan perebusan.

a. Penyortiran dan Pencucian


- memilih kedelai yang bersih dan besar ukurannya
- biji kedelai pilihan dicuci sehingga kotoran yang melekat dan tercampur
diantara biji dapat hilang
b. Perendaman
- setelah kedelai dicuci kemudian direndam dalam bak besar selama 6-12 jam
- perendaman kedelai dimaksudkan agar kedelai menyerap air sehingga lebih
lunak dan kulitnya mudah dikupas
- cara mengupas kulit kedelai dengan meremas-remas kedelai dalam air
kemudian dikuliti sehingga biji-biji kedela terlihat bersih
c. Penggilingan
- keping-keping kedelai ditambah air panas dan dimasukkan kedalam alat
penggilingan
- penambahan air panas bertujuan untuk menonaktifkan enzim lipoksigenasi
dalam kedelai yang menyebabkan bau langu
- keping kedelai yang telah direndam dalam air panas selama beberapa menit
kemudian dimasukkan kedalam penggilingan
- keping kedelai tergiling menjadi halus dan menjadi bubur putih ysng
kemudian ditampung dalam panic besar
d. Pendidihan
- setelah digiling bubur kedelai didihkan, pendidihan ini bertujuan untuk
menonaktifkan zat anti nutrisi kedelai dan meningkatkan nilai cerna
- bubur kedelai dimasukkan kedalam wajan besar lalu dipanaskan diatas
tungku
- selama pendidihan ini akan mengeluarkan busa, supaya busa tidak tumpah,
perlu dilakukan pengadukan
- lama pendidihan sekitar 15-40 menit
e. Penyaringan
- setelah dididihkan bubur kedeai disaring untuk mendapatkan sari kedelai
- bubur kedelai diletakkan diatas kain penyaring (kain mori kasar) yang ada
didalam panci
- kain mori ditutupkan pada bubur lalu diletakkan diantara penjepit papan
kayu yang berada pada permukaan panci
- papan kayu ditekan sekuat-kuatnya agar semua air yang terdapat didalam
bubur terperas seluruhnya
- selain sari kedelai, didapatkan hasil lain yaitu ampas tahu yangdapat
dijadikan pakan ternak atau tempe gembus
- sari kedelai yang masih hangat dan berwarna kekuning-kuningan ditambah
dengan batu tahu atau air cuka sehingga timbul jonjot-jonjot putih
- penggumpalan ini berlangsung selama 10 menit agar mendapat protein
yang sempurna
f. Pencetakan
- dengan memisahkan air asam atau cuka yang terdapat diatas endapan
dengan cara meletakkan tampah diatas endapan kemudian menekannya
- setelah itu, gumpalan protein dimasukkan kedalam cetakan yang bagian
alasnya dihamparkan kain penyaring (kain mori)
- jika cetakan telah berisi penuh dengan gumpalan protein, kain mori dilipat
bagian atasnya dan diatas kain diletakkan pemberat (batu) sekitar 3 menit
- kemudian tahu dipotong-potong sesuai permintaan konsumen, biasanya
berukuran 5x5 cm
g. Perebusan
- sebelum tahu dipasarkan, tahu direbus dahulu dan dibiarkan dalam air
perebusan sampai saat dijual
- tujuan perebusan ini agar tahu tidak menjadi basi dan pada saat perebusan,
dapat ditambahkan perasaan kunyit atau garam
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai