Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN EKONOMI
Berjudul pembuatan tahu

Oleh:
Nama: salma almira tria agustin
Kelas: X.4

SMA NEGERI 1 BANJAR MARGO


TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan Negara Agrarisyang subur
beriklim tropis. Sehingga penduduk Indonesia dapatmemanfaatkannya dengan menanam
berbagai macam tanaman. Salah satunyaadalah kacang kedelai. Kacang kedelai tersebut banyak
mengandung gizi yangsangat dibutuhkan bagi kesehatan jasmani. Selain dapat dikonsumsi
kedelaidapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti tahu.
Karena pada kenyataannya proses pembuatan tahu tidaklah terlalurumit, oleh karena
itu banyak masyarakat yang menjadikan pembuatan tahusebagai penghasilan keluarga. Oleh karena
itu dibuatnya karya ilmiah ini agarmasyarakat atau pembaca dapat mengetahui proses pembuatan tahu
dan bisadijadikan pedoman baginya untuk memulai usaha.

1.2 Batasan Masalah


Untuk memberikan batasan atau ruang lingkup maka kami mengaskanbahwa karya ilmiah ini hanya
terbatas pada alat dan bahan yang dibutuhkanserta proses pembuatan tahu.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara memilih bahan baku yang baik ?
2. Bagaimana proses pembuatan tahu ?

1.4 Tujuan Penelitian


1. Untuk menambah pengetahuan tentang cara pembuatan tahu kedelaiserta memperkaya
pengetahuan dan wawasan.
2. Mengetahui hal apa saja yang diperlukan dalam proses pembuatan tahu
1.5 Manfaat Penelitian
1. Memperkaya perkembangan pertanian khususnya dalam tahu (kedelai)
2. Para pembaca diharapkan dapat memahami dan mengetahui prosespembuatan tahu.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1Asal-usul Tahu
Tahu dibuat dari kacang kedelai yang fermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan
tempe yang asli Indonesia, tahu berasal dari China, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.
Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, tauhu (hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah
berarti “kedelai yang difermentasi”. Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau
China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga menyebar ke seluruh
dunia.
Tahu pertama kali mucul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar2200 tahun yang lalu.
Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan, cucu Kaisar Han Gaozu Liu Bang
yang mendirikan Dinasti Han.Liu An adalah ilmuan, filosof, penguasa, dan ahli politik. Ia tertarik
pada ilmu kimia dan Meditasi Tadiom.
Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungkinan besar Liu An melakukan pengenalan
makanan non daging melalui tahu. Dan kemungkinan besar Liu An mendapatkan tahu dengan
nigariatau air laut dan menjadi kental seperti tahu saat ini.

2.2Teori-teori Tentang Tahu


TahuAda beberapa teori bagaimana tahu pada awalnya terbentuk :
Teori pertama, kemungkinan besar proses pengumpalan tahu terjadi secara kebetulan. Bila
membuat sup dari puree kedelai biasanya harus diberi bumbu. Bila sup tersebut diberi garam
kemungkinan besar mengandung nigari(garam alami). Dengan adanya garam bitern (nigari) maka
pengumpalan tahu segera terjadi. Garam yang sengaja ditambahkan ternyata dapat menggumpalkan
tahu. Para tukang masak kemudian mengambil ampas tahu, agar mendapat tahu yang lebih lembut
dengan tekstur yang indah.
Teori kedua, mengusulkan bahwa karena tidak berternak sapi atau kambing untuk produksi
susu, kemungkinan besar masyarakat China tidak familiar dengan cara menggumpalkan susu atau
proses penggumpalan secara umum. Karena alasan tersebut, kemungkinan besar mereka belajar dari
orang India di daerah China Selatan atau dari Monggolia bagian Utara China. Kedua negara tersebut
biasa membuat gumpalan susu dan keju. Teori teknologi import dari negara tetangga dianggap masuk
akal karena China sangat menggemari delicary yang beraroma ringan seperti “shark pin”, sarang
burungwalet, dan teripangnya juga diimport dari negara lain.
Kata tofu muncul pertama kali dalam sejarah China sekitar 800 tahun kemudian. Dikatakan
bahwa Bhudi Dharma, yang hidup di China dari tahun 500-528 telah mendirikan sekolah chinesses
chian (zen), dan dalam ajarannya telah melibatkan dengan tahu dalam Dharma Combat. Untuk
memperdalam pernyataan mengenai cara-cara atau jalan Budha. Budhi Dharma kemudian
mengagunggan dan merefleksikan tahu sebagai sumber sesuatu yang sederhana, sifat jujur, jalan alam
pintas, dan mencerminkan warna sebagai jubah yang putih dan agung. Prasasti tertua yang menyebut
tofu adalah saiinoku, yang ditulis sewaktu dynasti sung (960-1127), lebih dari 1000 tahun setelah
penemu tahu itu sendiri.Banyak buku kuno atau prasasti pada zaman itu menunjukkan karya yang
ditulis sekitar 60 sampai 100 Bc,yang berisi cerita Lord An dan Tofu zaman itu.
Dibuku-buku yang diterbitkan dizaman dynasty Sung,terdapat deskripsi atau uraian dan
menunjang bahwa tahu sering disajikan bagi santapan raja-rajadizaman itu. Tofu atau tahu menyebar
ke Jepang pada abad kdelapan dan barangkali dibawa dari daratan China oleh beberapa pendeta
Budha (Bhiksu) yang berkelana mondar-mandir antara Jepang dan China.Masuknya tahu ke Jepang
melalui jalur keluarga istana ,para politisi dnekonomi yang saat itu banyak berhubungan antara China
dan Jepang.
Para Bhiksu Budha itu sendiri makanan sehari-harinya adalah tofu. Didaerah sekitarcandi
Budha yang besar terdapat kedai-kedai tahu dan diorganisasi atau dikelola oleh para Bhiksu Budha.di
Jepang,khususnya dizaman Kamakura 3(1185-1333) terjadilah gerakan besar-besaran untuk
mempopulerkan tahu diantara penganut agama Budha bagi masyarakat Jepang.Bersamaan dengan
menyebarnya tahu di Jepang,sifat dasartahu tahap demi tahap mengalami perubahan. Ditangan para
ahli seni masak dan keterampilan,tahu yang diproduksi semakin lebih lunak,lebih putih,dan dan cita
rasanya yang lebih lezat. Namun demikian tahu yang diproduksi dikawasaan perdesaan ternyata masih
tetap mempertahankan tingkat kepadatan yang lama serta kaya citarasa seperti tahu dari daratan
Tiongkok.
Teori ketiga, seorang Zen Master China,yang bernama Ingen,tiba di Jepang ditahun 1661,ia
sangat terperanjat saat menemukan tofu yang tidak lagiseperti tahu yang terdapat di China saat ia
meninggalkan China. Dalam memuja jenis makanan baru ia menyusun dan mengukir kalimat
sederhana yang merupakan perubahan yang masih sangat terkenal hingga saat ini.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan cara deskriptif yaitu dengan menjelaskan secara jelas mulai
dengan carapenyortiran,perendaman,penggilingan,pendidihan,penyaringan,perebusan,dan percetakan.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 5 Februari 2023. Kegiatan penelitian yang
dilaksanakan meliputi persiapan,pengumpulan data,dan penyusunan laporan. Waktu dan tempat
penelitian bersifat fleksibel.
3.3 Sample Penelitian
Pengambilan sample dilakukan untuk membandingkan dua kedelai yang berkualitas baik
dengan yang berkualitas buruk.
3.4 Taktik Pengumpulan
DataKarya ilmiah ini menggunakan metode pengumpulan studi pustaka. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan data sekaligus bagaimana cara proses pembuatan tahu. Dan informasi
diperoleh juga dari browsing,pencarian melalui internet kemudian dianalisis.
3.5 Teknik Analisis
DataAnalisis data dilakukan dengan cara melakukan langsung proses pembuatan tahu. Setelah
tahu yang kami buat sendiri selesai, kami melakukan perbandingan tahu yang kami buat dengan yang
ada di pasaran.
3.6 Prosedur Penelitian
Alat dan bahan dalam proses pembuatan tahu :
1. Kedelai
2. Asam cuka
3. Kain pengaduk
4. Cetakan
5. Wadah
6. Tungku dan kompor
7. Alat penghancur
8. Ember
9. Tampah
10. Kain saring
Cara kerja :
1. Pilih kedelai yang bersih dan besar ukurannya,kemudian cuci sampai bersih.
2. Rendam kedelai dalam air bersih selama 8 jam,usahakan semua kedelai terendam.
3. Bersihkan kembali kedelai dengan cara dicuci berkali-kali. Usahakan kedelai ini sebersih
mungkin untuk menghindari kedelai cepat asam.
4. Hancurkan kedelai dengan cara ditumbuk dan secara perlahan tambahkan air sedikit demi
sedikit sehingga kedelainya berbentuk bubur.
5. Masak bubur kedelai menggunakan tungku atau kompor. Apabila kedelai sudah masak maka
ditandai dengan gelembung kecil.
6. Saring bubur kedelai tersebut dengan asam cuka secukupnya,sambil diaduk secara perlahan.
Proses ini akan menghasikan gumpalan tahu.
7. Endapan tahu,kemudian siap untuk dicetak sesuai keinginan kita.
8. Saring bubur kedelai tersebut dengan asam cuka secukupnya,sambil diaduk secara perlahan.
Proses ini akan menghasikan gumpalan tahu.
9. Endapan tahu,kemudian siap untuk dicetak sesuai keinginan kita.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Untuk membuat tahu kedelai harus melewati beberapa tahap,


yaitupernyotiran, pencucian, perendaman, penggilingan, pendidihan,
penyaringan,penggumpalan, pencetakan, dan perebusan.

4.1. Penyortiran dan Pencucian


Setiap harinya, home industry Purwogondo ini menggunakan ± 15 kuintalbiji kedelai
yang sudah tua. Sebelum digiling, biji-biji kedelai itu harus dipilihterlebih dahulu. Caranya
adalah dengan meletakkan biji-biji kedelai itu padatampah kemudian ditampi. Biasanya hal
ini dikerjakan oleh 4 orang. Tujuandari pemilihan ini untuk mendapatkan kedelai yang bersih,
bebas dari kotoransehingga menghasilkan produk tahu yang berkualitas.Biji-biji kedelai
yang sudah bersih itu kemidian dimasukkan ke dalamember berisi air dimana
airnya mengalir, sehingga kotoran yang melekatmaupun tercampur diantara biji dapat
hilang.

4.2. Perendaman

Setelah kedelai itu dicuci kemudian kedelai direndam dalam bak besarselama 6-
12 jam. Tetapi biasanya home industri ini merendam kedelai selama7 jam. Perendaman
kedelai dimaksudkan agar kedelai menyerap air sehinggalebih lunak dan kulitnya mudah
dikupas.Cara mengupas kulit kedelai ini adalah dengan meremas-remas kedelai dalam
air kemudian dikuliti sehinggabiji-biji kedelai kelihatan bersih.

4.3. Penggilingan

Keping-keping kedelai ditambah air panas dan dimasukkan ke dalam


alatpenggiling. Untuk 1 bagian kedelai ditambah dengan dan bagian air panasdengan tujuan
untuk menonaktifkan enzim lipoksigenasi dalam kedelai yangmenyebabkan bau langu. Cara
penggilingan : keping-keping kedelai direndam air panas selamabeberapa menit
kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan yangdigerakkan generator. Keping-
keping kedelai tergiling menjadi halus danmenjadi bubur putih yang kemudian
ditampung dalam panic besar.

4.4. PendidihanSetelah digiling, bubur kedelai tadi dididihkan.

Pendidihan ini bertujuanuntuk menonaktifkan zat antinutrisi kedelai dan


meningkatkan nilai cerna.Cara pendidihan : bubur kedelai dimasukkan ke dalam wajan besar
laludipanaskan diatas tungku. Karena bubur kedelai ini masih kental maka perluditambahkan
air. Selama pendidihan ini akan mengeluarkan busa, maka agarbuasa tidak tumpah perlu
diaduk. Lama pendidihan ini sekitar 15-39 menit.

4.5. Penyaringan

Setelah dididihkan, bubur kedelai ini selanjutnya disaring untukmendapatkan


sari kedelai. Caranya bubur kedelai diletakkan diatas kain morikasar yang ada di dalam panic.
Setelah itu, kain mori ditutupkan pada buburlalu diletakkan diantara penjepit papan kayu yang
berada pada peremukaanpanic. Papan kayu ditekan sekuat-kuatnya agar semua air yang
terdapat dalambubur terperas semua. Bila perlu, ampas saringan diperas lagi
denganmenambah sedikit air, penyaringan ini dapat dilakukan berulang kali hinggadiperoleh
sari kedelai yang optimal. Selain sari kedelai, kita juga mendapatkanhasil lain yaitu ampas
tahu yang dapat dijadikan pakan ternak dan tempegembus.Selanjutnya, sari kedelai
yang masih hangat dan berwarna kekuning-kuningan itu ditambah dengan batu tahu
atau air cuka sehingga timbul jonjot-jonjot putih.penggumpalan berlangsung selama 10 menit
agar mendapat protein yang sempurna.

4.6. Pencetakan

Proses selanjutnya adalah pencetakan. Pertama-tama dimulai


denganpemisahan air asam atau cuka yang terdapat diatas endapan dengan
carameletakkan tampah diatas endapan kemudian menekannya. Maka air akanberada
diatas tampah kemudian diselang atau diambil dengan gayung. Setelahitu barulah
gumpalan protein dimasukkan ke dalam cetakan yang bagianalasnya dihamparkan
kain mori. Jika cetakan telah berisi penuh dengangumpalan protein kain mori dilipat
bagian atasnya dan diatas kain diletakkanpemberat (batu) sekitar 3 menit.
Akhirnya jadilah tahu yang kemudian akandipotong-potong sesuai permintaan
konsumen. Biasanya berukurang 5 x 5 cm.

4.7. Perebusan

Sebelum tahu ini dipasarkan, maka tahu harus direbus dahulu


dandibiarkan dalam air perebusan sampai saat dijual. Tujuan perebusan ini agartahu tidak
menjadi basi. Pada saat perebusan kita bisa menambahkan perasakunyit atau garam.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian tersebut maka kami mengambil kesimpulan yaitu :
1. Dengan dijadikannya metode membuat tahu sebagai judul karya ilmiah iniakan
mengembangkan pengetahuan kita tentang cara-cara membuat tahu.
2. Proses pembuatan tahu mempunyai beberapa tahapan mulai dari penyortirankedelai
hingga perebusan.

5.2 Saran
Dari uraian tersebut,kami ingin menyampaikan saran antara lain :
1. Usaha produksi tahu memang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagipenduduk
sekitar. Oleh karena itu,usaha produksi tahu ini lebihdikembangkan.
2. Limbah dari proses pembuatan tahu seharusnya diolah sebagaimanamestinya,karena
limbah tersebut menimbulkan bau busuk dan menggangukesehatan serta lingkungan
masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai