Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PERKEMBANGAN TEMPE DI

NUSANTARA

Disusun oleh:
Kelompok 4

1. Afiya Zahira
2. Alfandy Baihaqi
3. Cheryl Claudia N
4. Musa Musthafa
5. Ronald Kanzu B
6. Sheima Ramadhani
7. Silvi Septyani M
8. Virginia Shafa R

SMA HUTAMA BEKASI

Jl. Raya Hankam No. 68 Pondok Melati – Bekasi 17414


Telp./Fax: 021 – 8475461
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang..................................................................................... 1

1. 2 Perumusan Masalah.............................................................................. 2

1. 3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 2

1. 4 Manfaat Penelitian................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2. Pembahasan............................................................................................ 3

BAB III PENUTUP

3. 1 Kesimpulan........................................................................................... 5

3. 2 Saran...................................................................................................... 5

Daftar Pustaka............................................................................................ 6

Lampiran-Lampiran.................................................................................. 7

i
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang sangat populer
dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Makanan ini dibuat dari kacang kedelai
yang difermentasikan menggunakan bantuan mikroorganisme rhizopus
oligosporus. Umumnya tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia
kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang
memadat.

Proses fermentasi tempe memakan waktu 36-48 jam. Tempe yang siap
dipasarkan ditandai dengan adanya pertumbuhan kapang. Jika proses fermentasi
terlalu lama, jumlah bakteri akan naik dan dapat mengalami pembusukkan. Tempe
yang berwarna putih dan jamur yang banyak dan tebal tergolong tempe segar.
Tempe segar bisa disimpan paling lama 2×24 jam.

Awalnya nama tempe diduga berasal dari bahasa Jawa kuno. Zaman dahulu,
ada makanan yang bernama tumpi dimana berwarna putih seperti tempe. Tetapi
tumpi terbuat dari tepung sagu. Cara pengolahan tempe sangat bervariasi, namun
pada prinsip dasarnya sama, yaitu menciptakan kondisi yang cocok untuk
perkembangan kapang (jamur tempe). Untuk memperoleh tempe yang berkualitas
baik, maka kedelai yang digunakan juga harus yang berkualitas baik dan tidak
tercampur dengan biji-bijian yang lain. Teknik pembuatan tempe ini telah
dikerjakan masyarakat Indonesia selama beberapa abad yang lalu dengan prosedur
pembuatannya masih sangat sederhana. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe
menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang
bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.

Tempe bisa dipadukan dengan banyak hal, bisa dimakan dengan nasi sebagai
lauk, bisa juga dimakan langsung sebagai camilan sesuai dengan selera. Tetapi, di
Indonesia tempe seringkali diremehkan oleh sebagian orang di Indonesia. Banyak
orang yang mengetahui tempe akan tetapi banyak yang tidak mengetahui sisi
positif dan manfaat tempe. Maka dari itu sudah sepatutnya kita meneruskan
pengetahuan tentang makanan tradisional, salah satunya tempe, agar kita
mengetahui bagaimana sejarah awal mula tempe dibuat, dan mengetahui
perkembangannya dari masa ke masa. Walaupun makanan tempe terlihat
sederhana kita sebagai siswa juga harus mengetahui asal mula tempe dibuat,
perkembangannya, bahkan dengan kepopulerannya jarang sekali orang orang
disekitar mengetahui tentang sejarah tempe.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tentang sejarah tempe di Nusantara
maka bisa dirumuskan beberapa masalah berikut ini:

1. Bagaimana awal-mula tempe ditemukan?


2. Bagaimana perkembangan tempe dari masa ke masa?
3. Apa yang menyebabkan tempe dapat bertahan sampai saat ini?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah

1. Membahas awal-mula tempe, perkembangannya di Indonesia hingga


yang membuat tempe bertahan hingga saat ini.

1.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, Manfaat penelitian ini adalah

1. Masyarakat mulai mengenal dan lebih mengetahui makanan-makanan


tradisional lainnya yang juga tentunya memiliki nilai sejarah. Jangan
sampai pengetahuan sejarah hanya berhenti ditulisan saja, tetapi juga
dapat melekat dalam setiap diri dari masyarakat.

2
BAB II

PEMBAHASAN
1.5 Pembahasan penelitian
Dalam kitab Jawa Kuno yang berjudul Serat Centini dengan setting tempat
dan waktu di Jawa abad ke-16 telah ditemukan kata “tempe”—dari penyebutan
nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan
kadhele tempe srundengan.

Kita mengenal tempe sebagai makanan dari kacang kedelai yang diproses
dengan fermentasi. Mulanya tempe memang dibuat menggunakan kacang kedelai
hitam, karena banyaknya budidaya kedelai khususnya di pulau Jawa.
Kemungkinan berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—dikembangkan
di daerah Mataram, Jawa Tengah.

Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam
Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil
pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Pada masa
kolonial itu, tempe menjadi penyelamat masyarakat yang kerja rodi. Menurut
sejarawan dan budayawan Dr. Onghokham, meluasnya perkebunan kolonial
membuat wilayah hutan menciut dan membuat para petani menjadi pekerjanya.
Mereka mengurangi berburu, beternak maupun memancing. Jadilah menu
makanan orang Jawa yang tanpa daging dan tempe sebagai penyelamat kesehatan
mereka

Dalam perdagangan, tempe diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17, karena
saat itu bangsa Tiongkok juga memperkenalkan makanan dari tahu yang sama-
sama terbuat dari kacang kedelai. Tetapi orang Tionghoa tidak mengolah kedelai
menjadi tempe. Tapi, mengolah biji kedelai hitam tersebut menjadi tepung,
sebagai bahan tahu, dan mie berbentuk pipih.

Seperti kebanyakan makanan tradisional lainnya, tempe ditemukan secara


tidak sengaja. Menurut Encyclopedia van Nederlandsch Indie (1922) dikatakan
sebagai kue yang terbuat dari kacang kedelai melalui proses peragian dan
merupakan makanan kerakyatan. Mengapa disebut makanan kerakyatan? Menurut
Andreas Maryoto, karena tempe diciptakan oleh rakyat, bukan istana. Tempe
muncul dari kedelai buangan pabrik tahu yang kemudian dihinggapi kapang.
Yang kemudian menjadi tempe kedelai. Bila kemudian tempe kedelai dari kedelai
bukan limbah, mungkin itu upgrade saja.

3
Tempe pernah menjadi makanan yang menyelamatkan jutaan rakyat
Indonesia dari penyakit kurang gizi dan busung lapar pada tahun 1945 hingga
akhir 1960an. Tempe juga pernah menjadi penyelamat para tahanan Perang Dunia
2 yang ditawan di Jepang. Ketika Perang Dunia 2 berlangsung, ahli mikrobiologi
Belanda, Van Veen, menjadi tahanan bersama banyak tentara Amerika oleh
Jepang. Beliau mencatat bahwa tempe lebih mudah dicerna daripada kedelai yang
dimasak biasa. Beliau juga menyimpulkan tahanan perang yang menderita disentri
dan edema, nyawanya terselamatkan berkat tempe.

Umumnya, masyarakat Indonesia mengkonsumsi tempe sebagai panganan


pendamping nasi. Dalam perkembangannya, tempe diolah dan disajikan sebagai
aneka panganan siap saji yang diproses dan dijual dalam kemasan. Keripik tempe,
misalnya, adalah salah satu contoh panganan populer dari tempe yang banyak
dijual di pasar. Beragam olahan dikreasikan dengan mengikuti perkembangan
zaman. Manusia berlomba-lomba untuk mengeluarkan kreatifitasnya untuk
menghadirkan hidangan yang terlihat “mahal” tetapi dengan bahan yang ekonomis
dan tentunya dapat diterima masyarakat. Tempe bisa dikatakan sebagai salah satu
alternatif ketika sedang mencari bahan makanan yang murah namun bernilai gizi
tinggi.

Menurut penulis, tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai
yang diproses melalui fermentasi dari apa yang secara umum dikenal sebagai
"ragi tempe". Makanan yang dulunya dikenal sebagai makanan rakyat biasa
inipun sekarang sudah sangat mendunia hingga ke luar negeri bahkan orang luar
negeri pun mengakui bahwa tempe memang makanan yang nikmat walaupun
makanan tersebut kelihatan sederhana. Meski dengan harga yang murah, tempe
pun mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Dengan perannya yang membantu
banyak kasus kelaparan, sangat disayangkan apabila generasi selanjutnya tidak
melanjutkan pengetahuan tentang tempe.

4
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai makanan yang penuh gizi dan manfaat, tempe perlu dilestarikan dan
dikembangkan agar dapat menarik minat dari semua kalangan. Cara kita
memperkenalkan tempe adalah kunci yang paling penting untuk menentukan
apakah kita bisa melestarikannya atau tidak. Salah satu caranya adalah dengan
memperkenalkan atau menghadirkan tempe sebagai hidangan yang menarik pada
anak sejak dini sembari menceritakan sejarah tempe.
Mengenal sejarah tempe, berarti sudah mengenal sedikit dari bagian
Indonesia yang masih perlu dijelajahi. Sebagai makanan tradisional yang memiliki
banyak peminat, bukanlah hal yang sulit untuk tetap membuat tempe bertahan.
Tetapi, bukan hanya banyak peminat yang membuatnya bertahan, namun juga
banyaknya orang-orang yang terus menggali pengetahuan tentang tempe, salah
satunya adalah penelitian ini.

3.2 Saran
Berdasarkan Kesimpulan diatas: diharapkan masyarakat mulai mengenal dan
lebih mengetahui makanan-makanan tradisional lainnya yang juga tentunya
memiliki nilai sejarah. Jangan sampai pengetahuan sejarah hanya berhenti
ditulisan saja, tetapi juga dapat melekat dalam setiap diri dari masyarakat.

5
Daftar pustaka
Firdaus, Ahmad, Padila, Ahmad Riki, Al-imron, Andreansyah. 2017. Laporan
Hasil Observasi Pembuatan Tempe. SMAN 20 Kabupaten Tangerang.
https://id.scribd.com/document/358479135/Laporan-Hasil-Penelitian-Pembuatan-
Tempe

Redaksi AyoBandung. 2021. Sejarah Tempe, Superfood Oalahan Kedelai yang


Kini Mendunia. AyoBandung.com
https://www.ayobandung.com/gaya-hidup/pr-79927799/sejarah-tempe-superfood-
olahan-kedelai-yang-kini-mendunia

D&L Foods. 2009. Seputar Pertanyaan Tentang Tempe. Tempekoe.blogspot.


http://tempekoe.blogspot.com/2009/12/seputar-pertanyaan-tentang-tempe.html?
m=1
Mary Astuti, Andreanyta Meliala, Fabien S Dalais, Mark L Wahlqvist. Asia
Pacific Journal of Clinical Nutrition 9 (4), 322-325, 2000. Google Scholar.
https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=tempe&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3Duaso_GMOgn8J
Tim Arsip Info. 2021. Arsip Info. https://www.arsipinfo.com/2021/06/sejarah-
tempe-super-food-asli-indonesia.html?m=1

6
Lampiran-Lampiran

Adapun dokumentasi kegiatan yang telah dilaksanakan kelompok 4 adalah


sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai