Anda di halaman 1dari 15

KARYA ILMIAH REMAJA

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP PEMBUSUKAN NASI

Oleh :

ALBERTA P. RETU
FRANSISKA AFERIA PEA

MARIA P. SAPUTRI MBU

MARIA VICTORIANTI PUTRI

YULIANAI A. PUTRI SAY

Kelas :

XI MIPA 2

SMA NEGERI 1 ENDE

2018/2019
i

LEMBARAN PENGESAHAN

Karya ilmiah remaja yang berjudul ”Pengaruh Temperatur Terhadap


Pembusukan Nasi” telah disetujui oleh guru pembimbing dan guru penguji pada
tanggal ................ 2019 dan telah disahkan oleh Kepala Sekolah SMA NEGERI 1 ENDE
pada tanggal .................. 2019.

MENGETAHUI

PEMBIMBING PENGUJI

Nikolaus Wego, S.Pd Galus Ndona, S.Pd

Mengesahkan
Kepala sekolah

Yohanes Albinus Minggu , S.Pd


Nip : 19720905119821006

ii
MOTTO

Karena masa depan sungguh ada , dan harapanmu tidak akan hilang

( Amsal 23 : 18 )
iii

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini penulis persembahkan kepada:

1) Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
dengan baik.
2) Orangtua tercinta yang memberikan izin dan doa kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini tepat waktu.
3) Guru Pembimbing,Guru Penguji dan Bapak Kepala Sekoalh SMA NEGERI 1 ENDE
yang telah mengizinkan kami melakukan penelitian,sehingga karya ilmiah ini lebih baik.
4) Bapak dan Ibu Guru SMA NEGERI 1 ENDE yang telah memberikan motovasi dan
semangat kepada penulis
5) Teman – teman SMA NEGERI 1 ENDE yang selalu menginspirasi dan memberikann
semangat,khususnya XI IPA 2.
6) Kakak- kakak kelas XII yang telah membantu kami memberikan pendapat dan saran
yang lebih bermanfaat dalam proses penulisan ini.
iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
yang berjudul “Pengaruh Temperatur Terhadap Pembusukan Nasi” tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang dengan caranya masing-masing telah
membantu penulis guna penyusunan karya ilmiah ini, khsususnya kepada:
1. Bapak Yohanes Albinus Minggu, S. Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Ende
2. Bapak Nikolaus Wego, A.Md selaku guru pembimbing yang selalu setia
membimbing dan memberikan banyak masukan serta kritik bagi penulis dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Bapak Galus Ndona, S.Pd selaku penguji yang telah meluangkan waktu dan
memberikan arahan serta saran yang sangat bermanfaat bagi penulis demi
penyempurnaan karya ilmiah ini.
4. Orang Tua yang selalu mendukung dan memberi motivasi kepada penulis untuk
selalu setia dan sabar dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
5. Teman-teman kelas XI MIPA 2 yang telah mendukung dan memberikan
dorongan semangat bagi penulis dalam pembuatan karya ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan karya ilmiah ini.

Ende, Maret 2019

Penulis
v

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Motto
Persembahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian

BAB II KERANGKA TEORITIS


2.1 Kajian Teori
2.2 Variabel Penelitian
2.3 Hipotesis

BAB III METODOLOGI


3.1 Teknik Pengumpulan Data
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.3 Metode Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan

BAB V Penutup
5.1 Kesimplan
5.2 Saran
5.2.1 Untuk sekolah
5.2.2 Untuk diri sendiri
5.2.3 Untuk masyarakat

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nasi ( Oryza Sativa. L ) merupakan makanan masyarakat Indonesia,hampir semua
wilayah Indonesia adalah pengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya. Nasi banyak
mengandung karbohidrat dan air, sehingga manfaat nasi menjadi sumber tenaga utama
yang cepat karena mudah di serap tubuh.
Nasi ada bermacam - macam jenisnya ada beras putih, beras merah, dan beras
coklat.Beras putih tidak memiliki serat sebanyak beras coklat dan beras merah. Oleh
karena itu, nasi putih adalah makanan yang kurang cocok bagi orang yang menderita
diabetes. Karena nasi putih mudah dicerna dengan cepat dan dapat menaikkan gula darah
secara cepat.
Bagi penderita diabetes gula darah akan cepat naik ketika mengkomsusi nasi putih,
sehingga dianjurkan bagi penderita diabetes untuk mengkonsumsi nasi merah atau coklat
yang memiliki kandungan gula yang lebih rendah dibandingkan degna nasi putih.
Nasi merah mengandung sekitar 60 gram karbohidrat.Namun dalam 100 gram nasi
putih hanya mengandung sekitar 28 gram karbohidrat karena beratnya bertambah besar
dengan air sewaktu proses memasak. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan energi,
fungsi dan pemeliharaan organ tubuh, dianjurkan mengkonsumsi 2 gram karbohidrat
per/kg berat badanwalaupun kandungannya kecil namun nasi putih tetap mengandung
protein sekitar 2 gram per 100 gram nasi putih.
Protein dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki sl-sel yang rusak. Tetapi
karena jumlah proteinnya kecil, maka nasi putih lebih baik digunkan sebagai sumber
energi utama dari pada sumber protein.
Keunggulan nasi putih adalah kecilnya kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan
sodium, bahkan tidak ada sma sekali. Nasi putih juga merupakan sumber yang baik
untuk zat pangan.
Berdasarkan uraian di atas,penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan
judul:”PENGARUH TEMPERATUR SUHU TERHADAP PEMBUSUKAN
NASI”,untuk mengetahui ciri – ciri dalam pembusukan nasi.

1.2 Rumusan Masalah


1.) Apakah nasi yang berada di ruang terbuka lebih cepat basi di bandingkan nasi
yang berada di dalam lemari pendingin?
2.) Apa penyebab nasi menjadi lebih cepat basi?

1.3 Tujuan Penelitian


1.) Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabka nasi menjadi cepat basi.
2.) Mengetahui cara untuk memperlambat proses pembusukan pada nasi.
1

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab nasi mudah basi sehingga
masyarakat tahu bagaimana harus menyimpan nasi dengan benar agar tidak cepat basi.
2

BAB II
KERANGKA TEORITIS

2.1 Kajian Teori


Klasifikasi Ilmiah tanaman padi, yaitu:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magniolipsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza L.
Spesies : Oryza Sativa L.
Nama binominal : Oryza Sativa

Padi ( bahasa latin : Oryza Sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya
terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya,
padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga ( gunus ) yang sama,
yaitu biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India dan Indocina dan
masuk ke Indonesia dibawah oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar
1.500 SM. Produksi padi dunia menempati urutan ke-3 dari semua serealia, setelah
jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi
mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras.

Padi termasuk dalam suku padi-padian atau POACEAE (GRAMINAE atau


GLUMIFORAE) terna semusim , berakar serabut , batang sangat pendek ,struktur serupa
batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling memotong , daun sempurna
dengan pelepah tegak , daun berbentuk lanset , warna hijau mudah hingga hijau tua ,
berurat daun sejajar ,tertutup oleh rambut yang pendek dan jarang bagian bunga tertutup
majemuk , tipe malai bercabang, satuan bunga disebut Floret yang terletak pada 1
spikelet yang duduk pada panikula, tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat
dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga lonjong , ukuran 3 mm
hingga 15 mm , tertutup pada palea dan lemma yang dalam bahasa sehari – hari disebut
sekam , struktur dominan padi yang biasa dikonsulor yaitu jenis ENDUSPERMIUM.

Setiap bunga padi memiliki 6 kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma)
bercabang 2 berbentuk sikat botol. Kedua organ sensual ini umumnya siap bereproduksi
dalam waktu yang bersamaan. Kepala sari kadang keluar dari palea dan lemma jika telah
masuk.
Dari segi reproduksi , padi merupakan tanaman berppernyebukan sendiri, karena 95%
atau lebih , serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan
terjadi , zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri. Zigot berkembang

membentuk embrio dan initi poker menjadi endosperm. Pada akhir perkembangan,
sebagian besar bulir padi mengandung pati dibagian endosperm. Bagi tanaman muda,
pati dimanfaatkan sebagai sumber gizi.

2.2 Variabel Penelitian


Variabel bebas : Nasi yang dimasukkan kedalam toples
Variabel terikat : Apa yang terjadi terhadap nasi yang dimasukkan kedalam toples
Variabel kontrol : Nasi yang ditaruh disuhu ruang

2.3 Hipotesis
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh :

2.3.1) Tidak adanya pengaruh nasi yang dimasukkan kedalam lemari pendingin.

2.3.2) Adanya pengaruh nasi yang diletakkan pada ruangan terbuka.


4

BAB III
METODOLOGI

3.1 Teknik Pengumpulan Data


Data yang akan dikumpulkan yaitu data utama.Data utama adalah data pembusukan
nasi yang sudah disimpan beberapa hari ( yang sudah ditumbuhi jamur).
1.) Alat :
a.) 2 buah piring
Piring pertama akan disimpan didalam lemari pendingin(kulkas) sedangkan piring
kedua akan disimpan diruangan terbuka.
b.)Kulkas (lemari pendingin)
2.) Bahan :
2 piring nasi
3.) Langkah kerja :
a.) Sediakan 2 piring untuk menaruh nasi.
b.) Ambil 2 piring nasi secukupnya.
c.) Taruhlah nasi pertama pada lemari pendingin ( kulkas), dan nasi kedua pada
tempat yang terbuka.
d.) Amatilah kedua nasi tersebut.
e.) Nasi diteliti selama 7 hari (2 minggu)

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Adapun penelitian ini dilakukan pada :
Tanggal : 7 april – 14 april 2019
Waktu : 7 hari (1 minggu)
1. Tempat : Jln. Patimura , Kelurahan Potulando, Kecamatan Ende Tengah,
Kabupaten Ende.

3.3 Metode Penelitian


Penelitian yang dilaksanakan selama 1 minggu (7 hari) mendapatkan suatu proses
yang diakibatkan oleh suhu atau tempatnya.Adapun metode –metode yang peneliti
gunakan dalam membuat karya ilmiah remaja ini adalah : Metode Observasi Langsung
adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung terhadap gejala -
gejala yang diselidiki.Dalam metode ini penulis melakukan pengamatan secara langsung
pada objek yang diselidiki.
5
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

NO Hari/tanggal Perubahan yang terjadi


penelitian
Nasi diruang terbuka Nasi dalam lemari pendingin
1. Minggu , 7 Berwarna putih bersih , Berwarna putih bersih ,
April 2019 lengket , tidak berbau. lengket, tidak berbau.

2. Senin , 8 April Berwarna putih keabu- Berwarna putih nasi menjadi


2019 abuan , bagian keras.
permukaan nasi sudah
ditumbuhi jamur.

3. Selasa , 9 Nasi sudah berbau , Berwarna putih , nasi menjadi


April 2019 jamur semakin banyak keras.
tumbuh , dan nasinya
menggumpal.

4. Rabu , 10 Nasi mulai berair , Berwarna putih , biji nasi


April 2019 semakin berbau , dan semakin mengecil , dan
jamur semakin banyak semakin keras.
tumbuh .
5. Kamis , 11 Nasi semakin berair , Berwarna putih , biji nasi
April 2019 jamur sudah menutupi semakin mengecil , dan
permukaan nasi , semakin keras.
nasinya berubah warna
menjadi kuning dan
kehitaman.

6. Jumad , 12 Nasi semakin berair , Berwarna putih , biji nasi


April 2019 jamur semakin semakin mengecil , dan
menutupi permukaan semakin mengeras.
nasi , nasi semakin
berubah warna menjadi
kuning dan hitam.
7. Sabtu , 13 Nasi semakin berair , Berwarna putih , biji nasi
April 2019 jamur sudah merambat semakin mengecil , dan
di dinding wadah , nasi semakin keras.
sudah berubah
warnamenjadi semakin
hitam dan kuning.

4.2 Pembahasan
Pada penelitian yang penulis lakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengeruh
temperatur terhadap pembusukan nasi.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nasi yang disimpan di ruangan terbuka
lebih cepat mengalami pembusukan dibandingkan dengan nasi yang disimpan di lemari
pendingin. Hal ini dikerenakan suhu ruangan terbuka lebih tinggi yaitu, 28 0c
dibandingkan suhu pada lemari pendingin yaitu. 30c. Tingginya suhu pada ruangan
terbuka tersebut, memengaruhi laju reaksi kimia pada nasi yang terjadi secara cepat dari
hari-kehari, halnya dengan nasi pada lemari pendingin. Reaksi kimia yang dimaksud
merupakan bagian dari reaksi oksidasi alami antara gas O2 dengan zat penyusun nasi
yaitu karbohidrat.

Karbohidrat yang berasal dari zat gula yang disimpan berhari-hari akan diuraikan
oleh mikroorganisme yaitu bakteri yang menimbulakn bau busuk, rasa tidak sedap, dan
megeluarkan air, sehingga nasi menjadi lembab dan lengket. Keadaan ini memicu
timbulnya jamur pada nasi. Adanya jamur pada nasi dilihat dari perubahan warna nasi
dari putih menjadi kuning dan hitam disertai dengan kapas-kapas halus yang menutupi
permukaan nasi hingga merambat ke dinding wadah. Jamur yang berperan dalam proses
pembusukan nasi adalah jamur Rhizopus oligosporus yang berasal dari filum
zygomicota.

Dengan demikian proses pembusukan nasi bergantung pada temperatur suatu


ruangan. Semakin tinggi temperatur maka pembusukan nasi semakin cepat.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nasi yang
disimpan dalam ruangan terbuka lebih cepat mengalami proses pembusukan. Ini
dikarenakan suhu ruangan terbuka lebih tinggi dibandingkan suhu dilemari pendingin ,
sehingga menyebabkan reaksi kimia lebih cepat terjadi yang secara lansung berpengaruh
pada pemusukan nasi.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Sekolah :

Melakukan pelatihan kepada adik-adik kelas x agar mereka dapat


mengerjakan Karya Ilmiah Remaja sesuai dengan sistematika yang sudah
diatur.

5.2.2 Untuk diri sendiri :

Melatih diri sendiri agar dapat menyusun Karya Ilmiah Remaja sebagai
persiapan menyusun skripsi disaat memasuki perguruan tinggi.

5.2.3 Untuk masyarakat :

Membuat masyarakat menyadari bahwa pembusukkan nasi bisa diatasi


dengan meletakkan nasi di dalam lemari pendingin dan dapat dikonsumsi
kembali.

Anda mungkin juga menyukai