KELOMPOK 3
Tentang :
PENGAMATAN BIBIT JAGUNG
Disusun Oleh :
Adrian Firjatullah
Arfan Andhika Pramudya
Chalisa Dwi Anggraini
Kreniya Ummayra Lutfi
Meyra Dinov Putri
Zahwa Clarisa Arsy
Disusun Oleh
Penyusun 1 Penyusun 2
Penyusun 3 Penyusun 4
Penyusun 5 Penyusun 6
Mengesahkan
Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ‘Pengaruh Beberapa Jenis Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang tanah’ sebagai laporan
praktikum bidang study Biologi. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan
kacang tanah.
Terima kasih tak terhingga kami dedikasikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselesaikannya
makalah ini. Terima kasih tak terhingga kami haturkan kepada Bu Risma Diana sebagai guru pembimbing kami yang
telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Tak lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini
membawa manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang dan Masalah ..............................................................
1.2 Tujuan Percobaan ...............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
BAB III PELAKSANAAN PERCOBAAN ..................................................
BAB IV PEMBAHASAN ..............................................................................
BAB V KESIMPULAN .................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Kacang tanah atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias polong- polongan. Kacang tanah
dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, seperti kalsium dan fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu,
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan
masakan obesitas.
Kacang tanah termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman yang relatif mudah untuk
ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal
seperti air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya, kacang tanah dapat tumbuh dengan baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang tanah adalah air.
Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut
kelompok kami pun tertarik untuk meneliti jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang
tanah.
1. Apakah tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan gelap akan
mengalami pertumnuhan dan perkembangan?
2. Apakah tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan tempat yang gelap
terdapat perbedaan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan jagung mengalami pertumbuhan dan
perkembangan?
B. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui apakah tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan
gelap akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
2. Untuk mengetahui apakah tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan
tempat yang gelap terdapat perbedaan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan jagung mengalami
pertumbuhan dan perkembangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjai pada
setiap makhluk hidup. Pertumbuhan berbeda dengan perkembangan. Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai pertambahan ukuran (volume, massa maupun jumlah) sel yang dapat
dinyataka dengan satuan (kuantitatif), bersifat permanen dan tidak dapat kembali
(irreversibel). Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan
ataupun proses pematangan sel menjadi sel dewasa yang fungsional, tidak dapat dinyatakan
dengan satuan (kualitatif) dan dapat kembali ke semula (reversibel).
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri dari beberapa tahap,
sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola.
c. Tahap diferensiasi, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi).
d. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot mengalami
serangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk dari mitosis zigot
akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari
jaringan suspensor.
Embrio di dalam ovulum (bakal biji) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan
akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon
yang berfungsi untuk perkecambahan dan menyimpan cadangan makanan.
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apikal batang dan meristem apikal akar. Sel – sel tersebut berada dalam
kondisi dorman ketika biji berada pada masa dormansi. Setelah biji berkecambah, kedua
massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat
bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut sesuai untuk perkecambahan.
Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen –
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat dalam
biji, misalnya radikula dan plumula.
Tahapan Perkecambahan
Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya serta asimilasi (fotosintesis).
Imbibisi atau proses penyerapan cairan pada biji terjadi melalui mikropil. Air
masuk ke dalam kotiledon dan menyebabkan pembengkakan yang pada akhirnya
memecah testa.
Awal perkembangan didahului dengan pengaktifan enzim hidrolase (protease,
lipase dan karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air.
Enzim protease segera mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino
digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membran sel dan sitoplasma.
Timbunan pati diuraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa
akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel – sel
yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke
embrio.
Proses – proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan patimenyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula
tumbuh diatas permukaan tanah. Daun pertama akan membuka dan memulai proses
fotosintesis.
Tipe Perkecambahan
Tipe perkecambahan berdasarkan posisi kotiledon dalam prosesnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu hipogeal dan epigeal
Hipogeal merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas tanah, kotiledon relatif tetap pada
posisinya. Contoh tipe ini dapat dijumpai pada jagung dan kacang kapri.
Sementara itu pada tipe epigeal, hipokotil lah yang tumbuh memanjang sehingga
menyebabkan kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan
tipe ini terjadi pada kacang tanah dan jarak.
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel – selnya bersifat
meristematik ( aktif membelah )
b. Daerah perpanjangan sel, terletak dibelakang daerah pembelahan. Merupakan
daerah yang ukuran selnya mengalami perpanjangan
c. Daerah diferensiasi sel, terletak di epidermis akar. Pada daerah ini terdapat
jaringan khusus (epiblem) yang membentuk rambut akar yang berguna untuk
memperluas daerah penyerapan
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter
batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel – sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.
2. Variabel Penelitian
Variabel Komponen
Variabel Bebas Cahaya matahari
Variabel Terikat Pertumbuhan biji jagung dengan indikator panjang daun, panjang
akar, warna daun, dan jumlah daun.
Variabel Kontrol Biji jagung, botol bekas, dan tanah
Tabel 1.1 : Variabel Penelitian
4. Prosedur Kerja
a) Merendam kacang tanah ± 12 jam
b) Meniriskan biji kacang tanah yang sudah direndam
c) Membolongi sedikit bagian bawah dari botol plastik bekas
d) Memasukkan tanah ke dalam setiap botol plastik bekas
e) Menanam biji kacang tanah di setiap botol plastik bekas masing-masing 3 biji
f) Menyiram kacang tanah yang sudah ditanam
g) Menempatkan 3 botol di tempat gelap dan 3 botol di tempat terang
h) Setiap satu hari sekali, menyiram masing-masing tanaman dengan air secukupnya
i) Mengamati perkecambahan pertumbuhan (panjang batang, jumlah daun) dan
perkembangan (warna daun) selama 10 hari.
5. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, yaitu menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tumbuhan kacang tanah yang berada di tempat yang intensitas cahayanya berbeda akan
menghasilkan tinggi dan warna yg berbeda. Tumbuhan di tempat gelap akan lebih cepat
tinggi daripada tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya hal ini disebabkan hormon
pertumbuhan tanaman (auksin) yang banyak di bagian pucuk tidak terurai, sehingga
merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel 2 tumbuhan menjadi lebih besar. Selain itu,
pertumbuhan dan perkembangan jagung memiliki perbedaan morfologi, meliputi: keadaan
akar, batang, warna dan daun nya.
BAB IV
PEMBAHASAN
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tinggi _ _ _ _ 3 cm 4 cm 5,5 cm 8 cm 10 cm 13 cm 16 cm
Tanaman
Jumlah _ _ _ _ _ muncul Mulai 4 daun 4 daun Mekar
Daun Tumbuh daun mekar mulai dan
daun 1cm 1cm mekar tambah
sedikit dan banyak
daun
baru
muncul
Warna _ _ _ _ _ _ Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Daun Muda muda muda kuning kuning
kuning kuning
Kekokoha _ _ _ _ Kurang Kurang Kurang Panjang Tinggi Tinggi Tinggi
n Batang kokoh kokoh kokoh tapi tidak tapi tidak tidak
kokoh tidak kokoh kokoh
kokoh
Panjang _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 7cm
Akar
Jumlah _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 10 akar
Akar kecil 1
akar
utama
Tabel hasil penelitian kacang tanah di tempat terang hari ke 1 – 10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tinggi _ _ _ _ 0,5 cm 1,5 cm 1,5 cm 2,8 cm 3 cm 5 cm 8 cm
Tanaman
Jumlah _ _ _ _ _ _ muncul Mulai Tumbuh 4 daun Mekar
Daun daun mekar daun mulai dan
kecil dan lagi 4 mekar tambah
panjang daun dan banyak
0,8 cm daun
baru
muncul
Warna _ _ _ _ _ _ Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Daun Muda muda tua Tua tua
segar segar segar
Kekokoha _ _ _ _ Sudah Lumaya Sudah Pendek Pendek Mulai Tidak
n Batang lumayan n kokoh kokoh tapi kokoh meman setinggi
kokoh kokoh jang di gelap
tapi tapi
kokoh kokoh
Panjang _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 10 cm
Akar
Jumlah _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 20 akar
Akar kecil 1
akar
utama
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa perkecambahan kacang tanah termasuk
tipe perkecambahan epigeal karena kotiledonnya terletak di atas permukaan tanah dan terdapat perbedaan
perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini menunjukkan
bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi perkecambahan kacang tanah
Berdasarkan tabel diatas tentang perkembangan kacang tanah, tampak bahwa perkembangan
peling cepat adalah perkembangan jagung pada tempat yang gelap. Pengaruh hormon auksin
yang terdapat pada pada tumbuhan sangat mempengaruhi perkecambahan padakacang tanah.
hormon auksin pada tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi
penghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih panjang dari pada di tempat terang karena
hormone auksin pada tempat gelap tidak terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan
bahwahormon auksin tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena cahaya matahari,
dansebaliknya hormon auksin dapat bekerja secara maksimal jika berada pada tempat
yangcenderung lebih gelap.
Tumbuhan yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat tinggi daripada yang
ditempat terang namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus,daunnya
tidak berkembang, dan lama kelamaan akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini
karena cahaya juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak
dapat membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri (fotosintesis).
Sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal sebaliknya. Dalam
keadaan banyak cahaya, auksin tidak bekerja secara maksimal sehingga pertumbuhan
kecambah terhambat. laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera
berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang
sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V
KESIMPULAN
2. Tumbuhan kacang tanah pada tempat gelap akan lebih cepat tumbuh dan
tinggi walaupun batangnya tidak kokoh dan daunnya berwarna hijau kekuning
kuningan.
3. Tumbuhan kacang tanah yang diletakkan pada tempat terang akan lama tumbuh
tetapi batangnya kokoh dan warna daunnya hijau segar.
4. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya , air, hormon, dan dari bibit
atau benih kacang tanah itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/proses-pertumbuhan-tanaman-kacang-tanah
https://ariasriyanto.wordpress.com/2015/04/06/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-kacang-tanah/
https://www.zenius.net/blog/proses-fotosintesis
https://amp.kompas.com/skola/read/2020/10/28/155611969/perbedaan-reaksi-terang-dan-reaksi-gelap
LAMPIRAN
Hari ke 0
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 4
Hari ke 5
Hari ke 7
Hari ke 8
Hari ke 10