Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL PENELITIAN

KELOMPOK 3

Tentang :
PENGAMATAN BIBIT JAGUNG
Disusun Oleh :

Adrian Firjatullah
Arfan Andhika Pramudya
Chalisa Dwi Anggraini
Kreniya Ummayra Lutfi
Meyra Dinov Putri
Zahwa Clarisa Arsy

SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan Laporan Hasil Penelitian dengan Judul


“Pengamatan Kacang Tanah”

Disusun Oleh
Penyusun 1 Penyusun 2

Adrian Firjatullah Arfan Andhika Pramudya


NIS. 16066 NIS. 16073

Penyusun 3 Penyusun 4

Chalisa Dwi Anggraini Kreniya Ummayra Lutfi


NIS. 16075 NIS. 16081

Penyusun 5 Penyusun 6

Meyra Dinov Putri Zahwa Clarissa Arsy


NIS.16085 NIS.16099

Mengesahkan

Risma Diana, S.Pd., M.Pd.


NIP. 197303292007012006
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ‘Pengaruh Beberapa Jenis Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang tanah’ sebagai laporan
praktikum bidang study Biologi. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan
kacang tanah.

Terima kasih tak terhingga kami dedikasikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselesaikannya
makalah ini. Terima kasih tak terhingga kami haturkan kepada Bu Risma Diana sebagai guru pembimbing kami yang
telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Tak lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini
membawa manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, 18 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................


Daftar Isi .........................................................................................................
Daftar Tabel ...................................................................................................
Daftar Gambar ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang dan Masalah ..............................................................
1.2 Tujuan Percobaan ...............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
BAB III PELAKSANAAN PERCOBAAN ..................................................
BAB IV PEMBAHASAN ..............................................................................
BAB V KESIMPULAN .................................................................................

Daftar Pustaka ................................................................................................


Lampiran ........................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Variabel Penelitian


Tabel 1.2 : Hari ke-0 s/d hari ke-5.
Tabel 1.3 : Hari ke-6 s/d hari ke-10.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Grafik Tinggi Jagung


Gambar 1.2 : Hari ke 0
Gambar 1.3 : Hari ke 1
Gambar 1.4 : Hari ke 2
Gambar 1.5 : Hari ke 3
Gambar 1.6 : Hari ke 4
Gambar 1.7 : Hari ke 5
Gambar 1.8 : Hari ke 6
Gambar 1.9 : Hari ke 7
Gambar 2.0 : Hari ke 8
Gambar 2.1 : Hari ke 9
Gambar 2.2 : Hari ke 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Kacang tanah atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias polong- polongan. Kacang tanah
dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, seperti kalsium dan fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu,
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan
masakan obesitas.
Kacang tanah termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman yang relatif mudah untuk
ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal
seperti air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya, kacang tanah dapat tumbuh dengan baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang tanah adalah air.
Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut
kelompok kami pun tertarik untuk meneliti jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang
tanah.

Berikut merupakan rumusan masalah yang akan kami amati :

1. Apakah tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan gelap akan
mengalami pertumnuhan dan perkembangan?
2. Apakah tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan tempat yang gelap
terdapat perbedaan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan jagung mengalami pertumbuhan dan
perkembangan?

B. Tujuan Percobaan

Berikut adalah tujuan dari percobaan ini :

1. Untuk mengetahui apakah tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan
gelap akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
2. Untuk mengetahui apakah tumbuhan jagung yang diletakkan di tempat terang dan
tempat yang gelap terdapat perbedaan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan jagung mengalami
pertumbuhan dan perkembangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjai pada
setiap makhluk hidup. Pertumbuhan berbeda dengan perkembangan. Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai pertambahan ukuran (volume, massa maupun jumlah) sel yang dapat
dinyataka dengan satuan (kuantitatif), bersifat permanen dan tidak dapat kembali
(irreversibel). Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan
ataupun proses pematangan sel menjadi sel dewasa yang fungsional, tidak dapat dinyatakan
dengan satuan (kualitatif) dan dapat kembali ke semula (reversibel).

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri dari beberapa tahap,
sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola.
c. Tahap diferensiasi, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi).
d. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

Pertumbuhan dan Perkembangan Awal


Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi – potensi
yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, seperti embrio, cadangan
makanan, dan bakal daun (bakal akar). Sebutir biji mengandung 1 embrio. Embrio
terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh
menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang
didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon memiliki
lapisan pelindung yang kuat bernama testa. Testa berfungsi melindungi kotiledon serta
mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri/jamur kedalam biji. Testa memiliki
sebuah lubang kecil yang disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang
menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibatnya, biji tidak dapat
melangsungkan proses metabolismenya dan mulai mengalami dormansi (istirahat
panjang). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi yang tidak kondusif (seperti
suhu lingkungan yang ekstrim) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio
agar tetap bertahan hidup.

Perkembangan Embrio
Embrio berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot mengalami
serangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk dari mitosis zigot
akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari
jaringan suspensor.
Embrio di dalam ovulum (bakal biji) berkembang menjadi massa bulat yang
mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan
akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon
yang berfungsi untuk perkecambahan dan menyimpan cadangan makanan.
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu
meristem apikal batang dan meristem apikal akar. Sel – sel tersebut berada dalam
kondisi dorman ketika biji berada pada masa dormansi. Setelah biji berkecambah, kedua
massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat
bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut sesuai untuk perkecambahan.

Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen –
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat dalam
biji, misalnya radikula dan plumula.

Tahapan Perkecambahan
Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya serta asimilasi (fotosintesis).
Imbibisi atau proses penyerapan cairan pada biji terjadi melalui mikropil. Air
masuk ke dalam kotiledon dan menyebabkan pembengkakan yang pada akhirnya
memecah testa.
Awal perkembangan didahului dengan pengaktifan enzim hidrolase (protease,
lipase dan karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air.
Enzim protease segera mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino
digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membran sel dan sitoplasma.
Timbunan pati diuraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa
akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel – sel
yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke
embrio.
Proses – proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui
pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari
timbunan patimenyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula
tumbuh diatas permukaan tanah. Daun pertama akan membuka dan memulai proses
fotosintesis.

Tipe Perkecambahan
Tipe perkecambahan berdasarkan posisi kotiledon dalam prosesnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu hipogeal dan epigeal
Hipogeal merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas tanah, kotiledon relatif tetap pada
posisinya. Contoh tipe ini dapat dijumpai pada jagung dan kacang kapri.
Sementara itu pada tipe epigeal, hipokotil lah yang tumbuh memanjang sehingga
menyebabkan kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan
tipe ini terjadi pada kacang tanah dan jarak.

Macam Pertumbuhan Pada Tanaman


Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang, baik yang terjadi
pada ujung batang maupun akar. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif
dengan menggunakan alat auksanometer. Pertumbuhan primer pada ujung batang dan
ujung akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, sebagai berikut :

a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel – selnya bersifat
meristematik ( aktif membelah )
b. Daerah perpanjangan sel, terletak dibelakang daerah pembelahan. Merupakan
daerah yang ukuran selnya mengalami perpanjangan
c. Daerah diferensiasi sel, terletak di epidermis akar. Pada daerah ini terdapat
jaringan khusus (epiblem) yang membentuk rambut akar yang berguna untuk
memperluas daerah penyerapan
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter
batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel – sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Pada Tanaman


1. Faktor eksternal / lingkungan merupakan faktor luar yang erat sekali
hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi antara lain:
a. air dan mineral
b. kelembaban
c. suhu
d. cahaya
2. Faktor internal, faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Pengaruh Air Terhadap Proses Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah
factor yang menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan
tidak bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau
lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Fungsi air dalam
perkecambahan :
1. Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan
menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Hal ini mengakibatkan
pecah atau robeknya kulit biji
2. Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel
yang kering hamper tidak permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel
diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam sel secara difusi. Apabila
dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka supply oksigen meningkat
kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernafasan.
Sebaliknya juiga CO2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah
mendifusi keluar.
3. Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan
bermacam-macam fungsinya. Sebagian air didalam protoplasma sel-sel embrio
dan bagian hidup lainnya pada biji, hilang sewaktu biji tersebut telah mencapai
masak sempurna dan lepas dari induknya (seed are shed) Semenjak saat ini
aktifitas protoplasma hamper seluruhnya berhenti sampai perkecambahan
dimulai. Sel-sel hidup tidak bias aktif melaksanakan proses-proses yang normal
separti pencernaan(digestion) , pernapasan (respiration), asimilasi (assimilation), dan tumbuh
(growth), apabila protoplasma tidak mengandung sejumlah air yang cukup.
4. Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau cotyledon kepada titik
tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.
Tanaman dengan jenis air yang kurang tepat tidak dapat tumbuh secara normal, bahkan akan terhambat
pertumbuhannya. Oleh karena itu, air merupakan faktor penting pada pertumbuhan dan perkembangan suatu
tanaman.

Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Proses Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman
Sinar matahari atau radiasi matahari adalah sinar yang berasal dari matahari. Tanaman menggunakan
cahaya matahari untuk berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, takkan ada kehidupan di
Bumi. Tanaman memerlukan cahaya matahari tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan
tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya
terasa amat basah.
Cahaya matahari merupakan faktor yang menghambat pertumbuhan karena cahaya dapat menyebabkan
translokasi (perpindahan lokasi) hormon. Hal ini dapat dibuktikan dengan meletakkan 2 pot kecambah di dua
tempat yang berbeda (gelap dan terang). Tanaman yang berada pada tempat yang gelap lebih cepat tumbuh
dengan batang yang panjang namun lemah. Hal ini disebut dengan Etiolasi. Lamanya cahaya dalam menyinari
tumbuhan juga mempengaruhi pertumbuhanya, dengan ditandai dengan tanggapan tertentu. Tanggapan-
tanggapan tumbuhan terhadap lamanya penyinaran disebut Fotoperiodisme.
Kebutuhan benih akan cahaya untuk perkecambahannya berfariasi tergantung pada jenis tanaman
(Sutopo, 2002). Adapun besar pengaruh cahanya terhadap perkecambahan tergantung pada intensitas cahaya,
kualitas cahaya, lamanya penyinaran (Kamil, 1979).
Brison dalam Sutopo (2002) pengaruh cahaya terhadap perkecambahan benih dapat dibagi atas 4
golongan yaitu golongan yang memerlukan cahaya mutlak, golongan yang memerlukan cahaya untuk
mempercepat perkecambahan, golongan dimana cahaya dapat menghambat perkecambahan, serta golongan
dimana benih dapat berkecambah baik pada tempat gelap maupun ada cahaya.
BAB III
PELAKSANAAN PERCOBAAN

1. Tempat dan Waktu


Tempat: Di Sekolah
Waktu : 10 hari (7 Agustus 2022 – 17 Agustus 2022)

2. Variabel Penelitian

Variabel Komponen
Variabel Bebas Cahaya matahari
Variabel Terikat Pertumbuhan biji jagung dengan indikator panjang daun, panjang
akar, warna daun, dan jumlah daun.
Variabel Kontrol Biji jagung, botol bekas, dan tanah
Tabel 1.1 : Variabel Penelitian

3. Alat dan Bahan


a. Alat:
1. 6 buah bekas botol plastik
2. Cutter
3. Alat tulis
b. Bahan:
1. Kacang Tanah
2. Tanah
3. Air

4. Prosedur Kerja
a) Merendam kacang tanah ± 12 jam
b) Meniriskan biji kacang tanah yang sudah direndam
c) Membolongi sedikit bagian bawah dari botol plastik bekas
d) Memasukkan tanah ke dalam setiap botol plastik bekas
e) Menanam biji kacang tanah di setiap botol plastik bekas masing-masing 3 biji
f) Menyiram kacang tanah yang sudah ditanam
g) Menempatkan 3 botol di tempat gelap dan 3 botol di tempat terang
h) Setiap satu hari sekali, menyiram masing-masing tanaman dengan air secukupnya
i) Mengamati perkecambahan pertumbuhan (panjang batang, jumlah daun) dan
perkembangan (warna daun) selama 10 hari.

5. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, yaitu menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tumbuhan kacang tanah yang berada di tempat yang intensitas cahayanya berbeda akan
menghasilkan tinggi dan warna yg berbeda. Tumbuhan di tempat gelap akan lebih cepat
tinggi daripada tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya hal ini disebabkan hormon
pertumbuhan tanaman (auksin) yang banyak di bagian pucuk tidak terurai, sehingga
merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel 2 tumbuhan menjadi lebih besar. Selain itu,
pertumbuhan dan perkembangan jagung memiliki perbedaan morfologi, meliputi: keadaan
akar, batang, warna dan daun nya.
BAB IV
PEMBAHASAN

Tabel hasil penelitian kacang tanah di tempat gelap hari ke 1 – 10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tinggi _ _ _ _ 3 cm 4 cm 5,5 cm 8 cm 10 cm 13 cm 16 cm
Tanaman
Jumlah _ _ _ _ _ muncul Mulai 4 daun 4 daun Mekar
Daun Tumbuh daun mekar mulai dan
daun 1cm 1cm mekar tambah
sedikit dan banyak
daun
baru
muncul
Warna _ _ _ _ _ _ Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Daun Muda muda muda kuning kuning
kuning kuning
Kekokoha _ _ _ _ Kurang Kurang Kurang Panjang Tinggi Tinggi Tinggi
n Batang kokoh kokoh kokoh tapi tidak tapi tidak tidak
kokoh tidak kokoh kokoh
kokoh
Panjang _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 7cm
Akar
Jumlah _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 10 akar
Akar kecil 1
akar
utama
Tabel hasil penelitian kacang tanah di tempat terang hari ke 1 – 10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tinggi _ _ _ _ 0,5 cm 1,5 cm 1,5 cm 2,8 cm 3 cm 5 cm 8 cm
Tanaman
Jumlah _ _ _ _ _ _ muncul Mulai Tumbuh 4 daun Mekar
Daun daun mekar daun mulai dan
kecil dan lagi 4 mekar tambah
panjang daun dan banyak
0,8 cm daun
baru
muncul
Warna _ _ _ _ _ _ Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Daun Muda muda tua Tua tua
segar segar segar
Kekokoha _ _ _ _ Sudah Lumaya Sudah Pendek Pendek Mulai Tidak
n Batang lumayan n kokoh kokoh tapi kokoh meman setinggi
kokoh kokoh jang di gelap
tapi tapi
kokoh kokoh
Panjang _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 10 cm
Akar
Jumlah _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 20 akar
Akar kecil 1
akar
utama
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa perkecambahan kacang tanah termasuk
tipe perkecambahan epigeal karena kotiledonnya terletak di atas permukaan tanah dan terdapat perbedaan
perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini menunjukkan
bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi perkecambahan kacang tanah

Berdasarkan tabel diatas tentang perkembangan kacang tanah, tampak bahwa perkembangan
peling cepat adalah perkembangan jagung pada tempat yang gelap. Pengaruh hormon auksin
yang terdapat pada pada tumbuhan sangat mempengaruhi perkecambahan padakacang tanah.
hormon auksin pada tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi
penghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih panjang dari pada di tempat terang karena
hormone auksin pada tempat gelap tidak terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan
bahwahormon auksin tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena cahaya matahari,
dansebaliknya hormon auksin dapat bekerja secara maksimal jika berada pada tempat
yangcenderung lebih gelap.

Tumbuhan yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat tinggi daripada yang
ditempat terang namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus,daunnya
tidak berkembang, dan lama kelamaan akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini
karena cahaya juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak
dapat membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri (fotosintesis).
Sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal sebaliknya. Dalam
keadaan banyak cahaya, auksin tidak bekerja secara maksimal sehingga pertumbuhan
kecambah terhambat. laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera
berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang
sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V
KESIMPULAN

1. Perkecambahan kacang termasuk tipe perkecambahan epigeal karena


kotiledonnya terletak di atas permukaan tanah.

2. Tumbuhan kacang tanah pada tempat gelap akan lebih cepat tumbuh dan
tinggi walaupun batangnya tidak kokoh dan daunnya berwarna hijau kekuning
kuningan.

3. Tumbuhan kacang tanah yang diletakkan pada tempat terang akan lama tumbuh
tetapi batangnya kokoh dan warna daunnya hijau segar.

4. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya , air, hormon, dan dari bibit
atau benih kacang tanah itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenbiologi.com/tumbuhan/proses-pertumbuhan-tanaman-kacang-tanah

https://ariasriyanto.wordpress.com/2015/04/06/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-kacang-tanah/

https://www.zenius.net/blog/proses-fotosintesis

https://amp.kompas.com/skola/read/2020/10/28/155611969/perbedaan-reaksi-terang-dan-reaksi-gelap
LAMPIRAN

Hari ke 0

Gambar 1.2 : Hari ke 0

Hari ke 1

Gambar 1.3 : Hari ke 1

Hari ke 2

Gambar 1.4 : Hari ke 2


Hari ke 3

Gambar 1.5 : Hari ke 3

Hari ke 4

Gambar 1.6 : Hari ke 4

Hari ke 5

Gambar 1.7 : Hari ke 5


Hari ke 6

Gambar 1.8 : Hari ke 6

Hari ke 7

Gambar 1.9 : Hari ke 7

Hari ke 8

Gambar 2.0 : Hari ke 8


Hari ke
9

Gambar 2.1 : Hari ke 9

Hari ke 10

Gambar 2.2 : Hari ke 10

Anda mungkin juga menyukai