Anda di halaman 1dari 19

.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

1. RACHEL MARGARETH CHRISTINE


HULU
2. FEBRI CARNIWATI HULU
3. ONE NATALIA HULU
4. MERIANI HULU

GURU PENGASUH : IBU CRISANTA NOVITA GULO S.Pd


MATA PELAJARAN : PEMINATAN BIOLOGI

XII IPA 3
SMA NEGERI 1 ALASA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dimana atas

berkatnya kami dari kelompok 4 dapat membuat dan menyelesaikan sebuah laporan yang

sangat sederhana ini. Laporan kami ini membahas tentang Pertumbuhan dan

Perkecambahan semoga laporan kami ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi

pembaca.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Guru Pengasuh Mata Pelajaran Peminatan

Biologi karena telah meluangkan waktu ditengah kesibukan untuk membimbing dan

mengarahkan kami, sehingga makalah ini dapat selesai. Kami sadar bahwa dalam pembuatan

laporan ini tidaklah sempurna, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun,

baik dari teman-teman terlebih-lebih dari Ibu guru pengasuh mata pelajaran. Sehingga dimasa

yang akan datang kami dapat membuat laporan ilmiah yang lebih baik dari sebelumnya.

Demikian yang bisa kami sampaikan dan atas kerjasama yang baik, kami ucapkan

terima kasih.

Ombolata, Agustus 2022


Penyusun
Kelompok 4 (Empat)
1. RACHEL M.C HULU
2. FEBRI CARNIWATI
HULU
3. ONE NATALIA HULU
4. MERIANI HULU
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan
bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif  dapat diukur
atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan
perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,
kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh (Sacharin,1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor
tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal 
merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor
eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut
yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.
Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-
jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan remang-remang
untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum
mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi yang
belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Untuk itu, penulis mengadakan penelitian  untuk lebih mengetahui dan membuktikan
kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka permasalahan yang
akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh cahaya, suhu, nutrisi dan air terhadap pertumbuhan kacang hijau ?
2. Bagaimana pengaruh cahaya, suhu, kelembapan dan nutrisi terhadap pertumbuhan
batang dan akar ?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, naka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menjawab permasalahan yang dikemukakan didepan, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh eksternal terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2. Untuk mengetahui cepat manakah pertumbuhan kacang hijau pada tanah atau kapas.
D. Batasan Masalah
Untuk mencegah melebarnya pembahasan masalah untuk menjaga agar
pembahasan tetap sesuai dengan tujuan penelitian, maka pembahasan pada penelitian ini
dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Pertumbuhan yang diamati terbatas hanya pada panjang batang dan kesegaran daun.
2. Jenis tumbuhan yang diamati adalah kacang hijau.

E. Manfaat Penelitian
 Manfaat untuk penyusun
Dengan melakukan penelitian untuk menyusun karya tulis ilmiah ini, dapat
memberikan pengalaman khususnya kami sebagai peneliti sekaligus penyusun karya
tulis ini serta pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
 Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau yang diletakkan dilingkungan yang berbeda intensitas
cahaya dan suhunya.

F. Rumusan Hipotesis
Mungkin intensitas cahaya, suhu dan faktor eksternal lainnya dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Mungkin tumbuhan kacang hijau yang
berada di tempat yang intensitas cahaya berbeda akan mengahasilkan tinggi batang yang
berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya volume, massa, dan tinggi)
serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan bersifat
kuantitatif (dapat diukur) menggunakan auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena pertambahan
jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan bersifat
meristematik. Contoh, pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.
Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang
mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Contoh, munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan.
B. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diawali dengan perkecambahan biji.
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji) karena pertumbuhan
embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar lembaga (calon akar =
radikula), daun lembaga (kotiledon) dan batang lembaga (kaulikulus).
1. Struktur Biji
Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian atas kotiledon) di ujung
epikotil terdapat Plumula (ujung batang & calon daun) merupakan poros embrio yang tumbuh
ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan Hipokotil (bagian
bawah kotiledon) di ujungnya terdpat  radikula (calon  akar) adalah poros embrio yang tumbuh
ke bawah dan akan menjadi akar primer.
Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi
menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang
terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu,
pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula.
Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap nutrient dari endosperma (cadangan
makanan) sehingga kotiledon mengecil pada akhirnya kisut dang lepas.
2. Proses Perkecambahan
Proses Fisika, (a) Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah
pada biji yang kering. Proses Kimia, (b) Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk
melepaskan hormone giberelin (GA). (c) Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian
luar endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim. (d) Enzim bekerja menghidrolisis
cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan
molekul kecil larut dalam air, missal enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma
menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap dari endosperma oleh kotiledon selama
pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
3. Macam Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe perkecambahan, yaitu
1. Perkecambahan Epigeal
Ciri Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan
tanah. Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon).
Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang
kapri), contoh : kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
2. Perkecambahan Hipogeal
Ciri Perkecambahan ini : Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang
plamula tetap menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas
kotiledon). Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung, padi. dan
Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.

Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pertumbuhan, yaitu :
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat pada ujung batang
dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada jaringan
meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar bertambah besar.
Meristem lateral terbagi atas : Kambium vaskuler (terletak diantara xylem dan floem
menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk
floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi jaringan epidermis
yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1. Faktor Internal (Dalam)
a. Faktor Intraseluler/Genetis
Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunnanya. Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya
sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan, yang
dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur pertumbuhan melalui
sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan.
b. Faktor Interseluler/Fisiologi
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah
regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan.
Hormon tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
 Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama
tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang  serta jaringan
yang masih bersifat meristematis. Fungsi Auksin :
 Merangsang aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan floem
 Mencegah rontoknya daun, bunga dan buah
 Merangsang pembentukan buah dan bunga
 Memacu pembentangan dan pembelahan sel
 Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
 Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
 Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
 Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh
adanya tunas ujung tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka
tunas-tunas lateral akan tumbuh.
 Memelihara elastisitas dinding sel
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan
terkumpul disisi bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel baguan atas dengan
bagian bawah sehingga batang tumbuh membengkok keatas.
Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian
tanaman yang terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbuhan
terhambat. Sehingga tempat gelap akan tumbuh lebih panjang. Hal ini karena
kandungan auksin pada tempat terang lebi h rendah dari tempat gelap. Oleh karena itu,
batang tumbuh membengkok kearah datangnya cahaya.
 Giberelin. Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
 Etilen. Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
 Sitokinin. Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
 Asam absisat. Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
 Kalin. Berperan dalam proses organogenesis
 Asam traumalin. Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan.

c. Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)   


 Air                                                                                                                             
              
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan.  Tanpa air, reaksi kimia
dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
 Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya berlebih
maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan. Sebaliknya,
pada intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi Fotoperiodisme adalah
Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran (panjang hari). Berdasarkan panjang hari,
tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
 Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran
kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya aster,
krisan,dahlia, ubi jalar, kedelai, dan anggrek.
 Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran
lebih dari 12 jam (14 – 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya
bayam, kentang, gandum, kol, bit gula, selada, dan tembakau.
 Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsive terhadap panjang hari
untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya  bunga matahari.
mawar, kapas, mentimun dan tomat.
 Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,
transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan
mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan
meningkatkan pertumbuhan tanaman.
 Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion.
Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk sintesis
berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang
maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati) Nutrien
dibedekan atas :
 Makronukrien (unsure makro/butuh dalam jumlah banyak). Misalnya : C, H, O
[defisiensi : Pertumbuhan dan metabolisme terhambat,  akhirnya mati ], N
(Nitrogen) [Daun pucat, klorosis/menguning dan gugur), P (Fosfor), K (Kalium), Ca
(Kalsium) [Daun tidak terbentuk] , S (Sulfur), Mg (Magnesium).
 Mikronutrien (unsure mikro/butuh dalam jumlah sedikit). Misalnya : Fe (Besi)
[Klorosis], Cl (Klor) [layu], B (Boron), Mn (Mangan), Mo (Molibdenum), Zn
(Seng), Cu (Tembaga).
 Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi. Pada
suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik berkisar 10 –
38°C). Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C.
 Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada
tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini
digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas
tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.
 pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur
hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang
diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang
tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.
Secara khusus, inti dari penelitian ini adalah keterkaitan antara Hormon auksin dengan
intensitas cahaya matahari yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau.
D. Objek Penelitian (Kacang Hijau)
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih
60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia
tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom                      :  Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom               : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 
Super Divisi                : Spermatophyta (Menghasilkan biji) 
Divisi                           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 
Kelas                           : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) 
Sub Kelas                    : Rosidae 
Ordo                            : Fabales 
Famili                          : Fabaceae (suku polong-polongan) 
Genus                          : Phaseolus 
Spesies                        : Phaseolus radiatus L.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-
60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat
dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya
trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih
panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau
berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk
sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya
berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau
coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain : Protein (memperkuat
daya tahan tubuh). Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang).  Vitamin B1 (membantu proses
pertumbuhan dan menghasilkan energy). Vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam
tubuh). Vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan). Zat besi (membantu pembentukan sel
darah merah). Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak. Terdapat
antioksidan yang berguna bagi tubuh.

 
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah
metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya
kontrol (Nazir,2003).

B. Jadwal Percobaan
Tanggal : Sabtu, 06 agustus 2022
Tempat : Di rumah

C. Alat dan Bahan


1. Biji kacang hijau 40 biji
2. Gelas plastik bekas air mineral 8 buah
3. Kapas
4. Air
5. Air cucian beras

D. Langkah Kerja
1. Tanamlah biji kacang hijau pada kedelapan gelas plastik yang telah diberi alas kapas
yang sebelumnya sudah dibasahi dengan air (kecuali satu gelas plastik dibasahi
dengan bekas air cucian beras). Masing-masing gelas berisi 3-5 biji kacang merah.
2. Simpanlah gelas plastik yang satu di tempat yang terang dan gelas plastik yang
satunya lagi di tempat yang gelap (untuk pengaruh cahaya)
3. Simpanlah gelas plastik yang satu di tempat panas dan satu gelas plastik yang lain
pada tempat yang sejuk tapi masih mendapatkan sinar matahari (untuk pengaruh
suhu).
4. Simpanlah gelas plastik yang satu di tempat kering dan gelas plastik yang lain pada
tempat yang lembap, seperti kamar mandi (untuk pengaruh kelembapan).
5. Berikan air biasa pada gelas plastik yang satu dan air bekas cucian beras pada gelas
plastik yang lain (untuk pengaruh nutrisi).
6. Periksalah kapas yang menjadi alas untuk pertumbuhan kacang hijau tersebut,
apabila sudah agak kering basahi kembali menggunakan air (berikan air bekas cucian
beras untuk perlakuan nutrisi)
7. Ukurlah panjang kecambah pada kedua tempat tersebut setiap hari selama satu
minggu. (Pilihlah kecambah yang paling panjang dari setiap tempat).
E. Rumusan Masalah
1. Dari data tabel pengamatan, hitunglah rata-rata pertumbuhan kecambah per hari.
2. Bagaimanakah keadaan grafik pertumbuhan pada setiap perlakuan ?
3. Bagaimanakah pengaruh cahaya, suhu, kelembapan, dan nutrisi terhadap
pertumbuhan batan dan akar ? Jelaskan!

 Pertumbuhan kecambahan per hari

Panjang kecambah per hari (cm)


Tempat
1 2 3 4 5 6 7
Terang 0,5 cm 1,2 cm 1,8 cm 2,7 cm 5,0 cm 8,4 cm 13,5 cm
Gelap 0,5 cm 2,0 cm 2,8 cm 3,5 cm 5,6 cm 8,6 cm 15,5 cm
Panas 0,5 cm 2,3 cm 2,9 cm 3,4 cm 4,8 cm 8,2 cm 11,5 cm
Sejuk 0,5 cm 2,0 cm 2,5 cm 2,8 cm 6,0 cm 10,4 cm 16,7 cm
Kering 0,5 cm 1,8 cm 2,4 cm 2,7 cm 5,4 cm 11,3 cm 17,2 cm
Lembab 0,5 cm 1,2 cm 2,7 cm 3,2 cm 8,0 cm 14,2 cm 18,4 cm
Tanpa nutrisi 0,5 cm 2,5 cm 3,2 cm 4,2 cm 5,5 cm 13,5 cm 17,6 cm
Diberi nutrisi 0,5 cm 1,5 cm 2,2 cm 3,5 cm 5,2 cm 9,4 cm 14,3 cm

 Grafik pertumbuhan kacang hijau selama 7 hari

18
16
14
12
10
Terang
8 Gelap
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7

18
16

14

12

10
Panas
8 Sejuk
6
4

0
1 2 3 4 5 6 7
20
18
16
14
12
10 Kering
Lembab
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7

20
18
16
14
12
10 Tanpa nutrisi
Diberi nutrisi
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7

 Cahaya : Dari hasil pengamatan disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman kacang


hijau membutuhkan cahaya yang sesuai dengan kebutuhan cahaya tanaman tersebut.
Jika terlalu sedikit cahaya yang diserap maka pembentukan bunga akan lambat
sebaliknya bila tanaman terlalu penuh menerima cahaya juga akan lambat dalam
pembentukan bunga kacang hijau. Perkecambahan kacang hijau tumbuh lebih cepat
dalam keadaan gelap terjadi karena hormon auksin pada kecambah tidak akan terurai
dan rusak sehingga secara terus menerus memacu proses pemanjangan batang pada
kecambah. Sebagai akibatnya, kecambah akan tumbuh lebih panjang namun kondisi
pada batang dan daun pucat karena kekurangan klorofil.
 Suhu : Suhu media tanam sangat mempengaruhi waktu perkecambahan kacang
hijau. Rata-rata waktu perkecambahan kacang hijau tercepat diperoleh pada suhu
33C. Waktu perkecambahan minimum ini tidak ini berbeda nyata dengan perlakuan
suhu tanah lain dan suhu tanah lingkungan.
 Kelembaban : Kelembaban dibutuhkan oleh tanaman agar tubuhnya tidak cepat
kering karena penguapan. Kelembaban yang dibutuhkan tiap tanaman berbeda-beda
tergantung pada jenisnya. Kelembaban udara akan berpengaruh terhadap laju
penguapan atau transpirasi. Jika kelembaban rendah, maka laju transpirasi meningkat
dan penyerapan air dan zat-zat mineral juga meningkat. Hal itu akan meningkatkan
ketersediaan nutrisi untukpertumbuhan tanaman. Dan sebaliknya, jika kelembaban
tinggi, maka laju transpirasi rendah. Hal ini akan mengurangi ketersediaan nutrisi
untuk pertumbuhan tanaman sehingga pertumbuhannya juga akan terhambat.
 Nutrisi : Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam prose
metabolisme tubuh. Bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara
yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

F. Hasil pengamatan
 Hari pertama

 Hari kedua
 Hari ketiga

 Hari keempat

 Hari kelima

 Hari keenam
 Hari ketujuh
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
Cahaya dapat menghambat dan memperlambat kerja hormon auksin dalam
pertumbuhan meninggi sehingga menyebabkan kacang hijau di tempat gelap
mengalami etiolasi. Selain cahaya, air dan suhu juga sangat berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan.

B. Saran

Berdasarkan pengamatan kami tentang perkecambahan kacang hijau, kami


menyarankan bahwa ketika menanam tanaman kacang hijau sebaiknya ditanam
ditempat yang terang dan diletakkan pada suhu yang diperlukan oleh tanaman tersebut
agar pertumbuhan tanaman tersebut tumbuh dengan baik.

Ombolata, Agustus 2022


Penyusun

Kelompok IV
DAFTAR PUSTAKA
https://rp2u.unsyiah.ac.id/index.php/welcome/prosesDownload/22642/4#:~:txt=Suhu
%20media%20tanam%20sangat%20mempengaruhi,suhu%20tanah%20lingkungan
%20(kontrol)
https://roboguru.ruangguru.com/question/bagaimana-pengaruh-kelembapan-terhadap-
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-_QU-CFGECM04
https://byunliza65.wordpress.com/2017/08/06/laporan-penelitian-pengaruh-nutrisi-
terhadap-pertumbuhan-tumbuhan-kacang-hijau-brighthyun/ s

Anda mungkin juga menyukai