Anda di halaman 1dari 15

MODUL DARING 1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

NAMA SISWA :
KELAS :
NO URUT :

SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


1. Identitas

a. Nama Mata Pelajaran : BIOLOGI


b. Semester :5
c. Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan
d. Alokasi Waktu : 10 x 45’ (5x pertemuan)
e. Kompetensi Dasar :
3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
f. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran learning circle-5E, discovery learning dan metode diskusi dan
eksperiment secara kreatif dan kritis kalian dapat menganalisis pengaruh faktor
internal dan faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup dan mengkomunikasikan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga kalian dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan
sikap jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat mengembangankan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif (4C).

Petunjuk Umum
1. Pastikan dan fokuskan apa yang akan anda pelajari hari ini.
2. Baca uraian materi dan pahami pendahuluan (apersepsi) untuk membantu anda
memfokuskan permasalahan yang akan dipelajari pada tiap kegiatan belajar.
3. Cari referensi/buku-buku teks lain yang terkait dengan topik/permasalahan
yang Anda hadapi jika diperlukan.
4. Lakukan juga pencarian informasi melalui internet agar mendapatkan
pengetahuan terkini.
5. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan pada Modul ini.
6. Jika kalian menemui kesulitan, silakan diskusikan setiap persoalan yang ada
dengan teman-teman dan/atau guru.
7. Presentasikan hasil pemahaman Anda dengan menggunakan platform yang
telah ditentukan agar bermanfaat bagi orang lain.

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 2


2. Peta Konsep

3. Materi

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pertumbuhan makhluk hidup adalah proses biologis yang dicirikan dengan adanya
pertambahan ukuran (berupa perubahan tinggi, berat, volume, massa) dan bersifat
irreversible (tidak dapat balik). Pertambahan ukuran terjadi karena adanya pertambahan
jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pertumbuhan dapat diukur dengan
menggunakan satuan ukur dan dinyatakan dengan angka, sehingga bersifat kuantitatif.
Contoh: Pertumbuhan bayi usia 1 bulan, ketika lahir mempunyai berat badan 3 kg dan 1
bulan kemudian mempunyai berat badan 4,3 kg. Terjadi pertambahan berat pada bayi
yang dapat dinyatakan dalam angka dengan menggunakan satuan berat kilogram.

Perkembangan makhluk hidup adalah proses perubahan sifat menuju kedewasaan


yang dicirikan dengan mulai berfungsinya organ-organ reproduksi. Sifatnya kualitatif,
sehingga tidak dapat dinyatakan dengan satuan ukur/angka. Contoh: tumbuhan dikatakan
mengalami perkembangan ketika mulai menghasilkan bunga; manusia dan mamalia
dikatakan mengalami perkembangan ketika gonad mampu menghasilkan sel kelamin
(gamet), atau dengan kata lain sudah mulai diproduksi sperma pada pejantan dan sel telur
pada betina.

A. TUMBUHAN

1.1. Pertumbuhan pada Tumbuhan

Pada tumbuhan, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji.


Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi yang

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 3


dikarenakan masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Proses imbibisi yang
optimal menginisiasi dimulainya perkecambahan.

Perkecambahan adalah proses perubahan fisiologi biji dari bentuk dorman


(“istirahat” atau tidak aktif) ke dalam bentuk semai setelah melalui perkembangan yang
ditandai dengan pembentukan radikula (akar lembaga), kaulikula (batang lembaga) dan
plumula (pucuk lembaga). Lihat Gambar 1.

Gambar 1. Proses perkecambahan biji pada: a) kacang taman; b) ercis; c) jagung

Proses perkecambahan hanya dapat terjadi jika biji berada pada lingkungan yang
sesuai, yaitu berkecukupan akan air, oksigen dan suhu. Struktur yang pertama kali muncul
dan menyobek selaput biji adalah radikula, yang merupakan calon akar primer. Radikula
merupakan bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil
(calon batang).

Gambar 2. Bagian dalam biji pada: a) kacang; b) jarak; c) jagung

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 4


Berdasar letak kotiledon atau daun lembaganya, terdapat dua tipe perkecambahan
yaitu tipe epigeal dan tipe hipogeal.

1) Perkecambahan Epigeal

Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh menembus permukaan tanah sehingga


kotiledon terangkat ke permukaan tanah. Contoh: perkecambahan pada kacang hijau
(Phaseolus sp.), kacang tanah (Arachis hypogea) dan kapas (Gossypium sp).

Gambar 3. Proses perkecambahan Epigeal

2) Perkecambahan Hipogeal

Pada perkecambahan ini, bakal batang tumbuh memanjang ke permukaan


tanah, kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri
(Pisum sativum), dan jagung (Zea mays).

Gambar 4. Proses perkecambahan Hipogeal

Pola pertumbuhan pada tumbuhan pada dasarnya dapat kita bedakan menjadi dua
macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
1) Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer terjadi akibat adanya aktivitas meristem primer, yaitu meristem
apikal (meristem ujung) dan meristem interkalar (meristem antar ruas), baik pada batang

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 5


maupun akar. Terjadinya diferensiasi menyebabkan batang dan akar tumbuh
memanjang.
2) Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas meristem sekunder, yaitu
kambium, baik pada batang maupun akar. Hal ini menyebabkan batang dan akar
membesar/melebar. Kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan beberapa
tumbuhan Gymnospermae. Berdasarkan letaknya, terdapat tiga macam kambium,
yaitu kambium gabus (felogen), kambium vaskuler (intravaskuler), dan kambium jari
empulur (intervaskuler).

Gambar 5. Pola pertumbuhan pada batang. a) pertumbuhan primer; b)


pertumbuhan sekunder pada tahun pertama; c) pertumbuhan sekunder pada tahun
kedua

Pertumbuhan pada ujung akar (lihat gambar 6) dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat dibagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini
aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak didaerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini
memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 6


Gambar 6. Pola pertumbuhan pada akar

1.2. Perkembangan pada Tumbuhan


Perkembangan awal suatu tumbuhan dapat dibedakan ke dalam tiga tahapan,
yaitu: pembelahan sel, morfogenesis dan diferensiasi seluler.
a) pembelahan sel – zigot di dalam biji tumbuhan mengalami pembelahan
mitosis membentuk jaringan embrional
b) morfogenesis (perkembangan bentuk) -- embrio yang terbentuk di dalam
biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimenter.
Setelah berkecambah, akar dan tunas rudimenter akan
berkembang membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan
c) diferensiasi seluler -- jaringan embrio tetap berkembang menjadi struktur
dengan fungsi khusus yang akan dimiliki pada waktu
dewasa
Peristiwa-peristiwa yang termasuk perkembangan pada tumbuhan misalnya
yaitu pembentukan bunga, penggantian sel-sek yang rusak, terbentuknya bermacam-
macam jaringan, pembentukan sel gamet.

B. HEWAN DAN MANUSIA

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia dibedakan ke dalam dua
tahapan, yaitu fase embrionik dan fase pasca embrionik.

1. Fase Embrionik, meliputi 3 fase:


a. Fase Morula, berupa yang berbentuk bulat terdiri dari 16 – 64 sel terbentuknyaa
kutub animal dan kutub vegetal yang dibatasi oleh daerah sabit kelabu ( Grey
Crescent).

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 7


b. Fase Blastula, terjadi pembagian sitoplasma, pada kutub animal jumlahnya sedikit
(selnya kecil). Pada kutub vegetal jumlahnya banyak (selnya besar), terbentuk
rongga blastocoel,
c. Fase Gastrula, kutub fungsional membelah cepat, sehingg kutub vegetal mengalami
invaginasi, terbentuk arketeron, terbentuk lapisan jaringan embrional. Apabila pada
fase gastrula terbentuk 2 lapisan jaringan embrional, maka disebut hewan
diploblastik, sedangkan apabila terbentuk 3 lapiasan jaringan embrional disebut
hewan triploblastik.
d. Diferensiasi dan organogenesis, terjadi diferensiasi dan organogenesis pada struktur
dan fungsi sel untuk menjadi jaringan dan organ yang spesifik sehingga terbentuk
janin yang siap dilahirkan.

Gambar 7. Fase embrionik pada hewan

2. Fase Pasca Embrionik


Tahap tahap ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin menjadi
individu dewasa yang siap berreproduksi.
1. Regenerasi: Proses perbaikan tubuh yang luka atau rusak
2. Metamorfosis: Proses perubahan ukuran, bentuk dan bagian-bagian
tubuh hewan dari satu stadium ke stadium berikutnya. Pada serangga, kita
mengenal 3 macam metamorfosis, yaitu:
a. Ametabola (tidak bermetamorfosis) – contoh: kutu buku (Ordo
Thysanura) dan ekor gunting (ordo Collembola)
b. Hemimetabola (bermetamorfosis sebagian) – contoh: capung (ordo
Odonata), belalang (Orthoptera), kecoak (ordo Dyctioptera)
c. Holometabola (bermetamorfosis sempurna) – contoh: kupu-kupu (ordo
Lepidoptera), nyamuk (ordo Diptera), lalat (ordo Diptera)

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 8


Gambar 8. Metamorfosis pada serangga

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari


dalam tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan
keadaan hormonal.
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh,
warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan
tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan
perkembangannya. Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan
satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan,
karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Sebagai contoh tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan
dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan
berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di
lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan
berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan
yang sesuai.

b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi
di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam
jenisnya.

Contoh hormon pada tumbuhan: Auksin, Giberellin, Sitokinin, Asam absisat,


gas Etilen, Kalin, Asam Traumalin. Contoh hormon pada hewan: Tiroksin,
Somatostatin, Ekdison dan Juvenil Hormon. Contoh hormon pada manusia:
hormon pertumbuhan, Testosteron, Estrogen, ACTH.

2) Faktor Eksternal

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 9


Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

a. Makanan atau Nutrisi


Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus
cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
tubuhmu.
Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan,
nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses
fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan
sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan
agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman
padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun
tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa
demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.

b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh
manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada tumbuhan, suhu mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan karena mempengaruhi proses penyerapan air, transpirasi
dan pernapasan.

c. Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.


Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat
merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan
kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat
(lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena
kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia dan hewan juga membutuhkan cahaya
matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan
hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar
matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu
pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan
bunga.
Pada tumbuhan, fotoperiodisme merangsang pembungaan. Untuk beradaptasi dan
merespon perubahan panjang malam dan intensitas penyinaran, tanaman berbunga
(angiospermae) menggunakan fitokrom atau kriptokrom. Keduanya merupakan protein
fotoreseptor. Dalam pembagian lebih lanjut, tanaman fotoperiodik obligat benar-benar
membutuhkan penyinaran yang cukup panjang atau waktu malam yang cukup pendek
sebelum berbunga, sedangkan tanaman fotoperiodik fakultatif lebih mungkin untuk
berbunga di bawah kondisi cahaya yang tepat, tapi akhirnya akan berbunga tanpa
panjang malam. Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 1


0
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:

 Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode
penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia,
aster, dan krisantinum.
 Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode
penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada,
gandum, dan kentang.
 Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode
bunga matahari.

d. Air dan Kelembaban

Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan


perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak
dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam
tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat
mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah
yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab
mempunyai banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.

e. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
Nutrisi merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya CO2 dan H2O, tetapi juga
unsur- unsur lainnya. CO2 diabsorpsi oleh daun, sedangkan H2O dan mineral diserap oleh
akar. Unsur mineral yang diperlukan tumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Makroelemen, yaitu unsur mineral yang diperlukan dalam jumlah yang besar.
Contoh: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
- Mikroelemen, yaitu unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang kecil.
Contohnya: Fe, Cl, Cu, Zn, molibdenum, boron, dan nikel.

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 1


1
4. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Belajar 4

Pendahuluan

Sebelum belajar pada materi ini silakan kalian perhatikan gambar di bawah ini.

Wow.. so amazing, isn’t it? Sebuah pohon tumbuh pada dinding sebuah rumah.
Menurutmu, mengapa hal itu bisa terjadi? Apakah pemilik tumah sengaja
menanamnya pada dinding tersebut? Faktor apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan tersebut?
……………………………………………………………………...........................
...............……
……………………………………………………………………...........................
...............……

Kegiatan Inti

1. Engagement

Bacalah artikel dari link berikut:

http://distan.jabarprov.go.id/distan/blog/detail/4944-cara-merawat-bunga-krisan-di-
daerah-panas

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 1


2
Cara Merawat Bunga Krisan di Daerah Panas

Pertanianku — Bunga krisan adalah jenis tanaman hias yang cocok


ditanam di daerah bersuhu sejuk dan dingin. Namun, bukan berarti bunga
krisan tidak dapat tumbuh subur di daerah panas. Anda hanya perlu
mengetahui cara merawat bunga krisan di daerah panas.
Bunga krisan dapat dimanfaatkan untuk merawat kesehatan jantung,
melindungi dari infeksi bakteri, memelihara kesehatan mata dan telinga,
meningkatkan fungsi otak, menyeimbangkan kadar kolestrol, dan
detoksifikasi racun dalam hati. Nah, ada beberapa cara merawat bunga
krisan di daerah panas yang perlu Anda perhatikan seperti berikut.

Menyiapkan naungan atau tempat yang teduh

Simpan bunga krisan di bawah sinar lampu setiap malam


Tanaman krisan menyukai sinar matahari penuh, tetapi pada dataran
rendah yang sangat panas, tanaman ini akan layu. Anda perlu
menyesuaikan kondisi lingkungan dengan tanaman. Jika terlalu panas,
tanaman krisan dalam pot dapat Anda pindahkan ke daerah yang lebih
teduh atau dalam nanungan.
Bunga krisan termasuk dalam bunga subtropis sehingga lebih ideal ditanam
di dataran tinggi atau yang memiliki suhu 21—25° C. Tanaman ini masih
dapat ditanam di daerah panas bersuhu tinggi, meskipun akan terdapat
beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut adalah warna bunga lebih
pudar, tanaman lebih pendek, dan umur tanaman yang pendek.
Menyimpan bunga krisan di bawah sinar lampu setiap malam dapat
membuat postur tanaman krisan menjadi lebih tinggi. Jarak antara lampu
dan tanaman krisan maksimal 2 meter. Pengukuran cahaya yang diterima
tanaman krisan dapat menggunakan luxmeter. Nilai ideal yang akan
ditunjukkan oleh alat tersebut adalah 70 lux. Saat postur tanaman sudah
sesuai yang diinginkan, barulah tanaman krisan disimpan di tempat yang
tidak terkena cahaya pada malam hari supaya krisan cepat berbunga atau
masuk ke dalam fase generatif.

Penyiraman secara teratur


Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan setiap pagi hari. Anda hanya

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 1


3
Setelah kalian membaca artikel tadi, faktor eksternal sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, bukan? Bisakah kalian menjelaskan
bagaimana faktor eksternal dapat menentukan pertumbuhan tanaman? Apakah
ketersediaan bunga sepanjang musim berkaitan dengan pemberian perlakuan
faktor eksternal pada masa pertumbuhan dan perkembangan tanaman?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

2. Exploration
Cari dan bacalah dengan sungguh-sungguh literatur tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan dari berbagai sumber belajar yang terpercaya
selain materi pada UKBM ini.

3. Explanation
Buatlah mind map tentang faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Tuliskan pada buku catatan
biologimu. Foto kemudian lampirkan pada bagian explanation ini.

4. Elaborasi
Untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan, coba jawablah pertanyaan berikut:
1. Apa saja faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana hama dan penyakit mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apa yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman jika tanah
tempat tumbuhnya berkapur?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Fenomena yang terjadi pada perkebunan apel di kota Batu yaitu penurunan
jumlah produksi buah apel. Menurutmu faktor eksternal apa yang
menyebabkan terjadinya fenomena tersebut? Jelaskan!

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 1


4
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

5. Evaluation
Jika kalian telah menyelesaikan keempat tahapan belajar di atas,
maka kerjakanlah soal post test dari kegiatan belajar 4 melalui link yang akan
diberikan oleh guru.

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa
melanjutkan pada kegiatan belajar 5.

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 4, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang
sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada
Modul ini di tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menyebutkan faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan?
2. Apakah Anda dapat menjelaskan dengan baik faktor-
faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang UKBM ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan
apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat
belajar ke Modul berikutnya....

Sukses selalu …

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 1


5

Anda mungkin juga menyukai