Anda di halaman 1dari 29

MODUL 1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

NAMA SISWA :
KELAS :
NO URUT :

SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


1. Identitas

a. Nama Mata Pelajaran : BIOLOGI


b. Semester :5
c. Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan
d. Alokasi Waktu : 10 x 45’ (5x pertemuan)
e. Kompetensi Dasar :
3.1 Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
f. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran learning circle-5E
dan discovery learning serta metode diskusi dan eksperimen, peserta didik dapat
menjelaskan konsep pertumbuhan dan perkembangan, pengaruh faktor internal dan
faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dan
mengkomunikasikan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga peserta didik dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap
jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif (4C).

Petunjuk Umum
1. Pastikan dan fokuskan apa yang akan anda pelajari hari ini.
2. Baca uraian materi dan pahami pendahuluan (apersepsi) untuk membantu anda
memfokuskan permasalahan yang akan dipelajari pada tiap kegiatan belajar.
3. Cari referensi/buku-buku teks lain yang terkait dengan topik/permasalahan
yang Anda hadapi jika diperlukan.
4. Lakukan juga pencarian informasi melalui internet agar mendapatkan pengetahuan
terkini.
5. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan pada UKBM ini.
6. Jika kalian menemui kesulitan, silakan diskusikan setiap persoalan yang ada
dengan teman-teman dan/atau guru.
7. Presentasikan hasil pemahaman Anda dengan menggunakan platform yang telah
ditentukan agar bermanfaat bagi orang lain.

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 2


2. Peta Konsep

3. Materi

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pertumbuhan makhluk hidup adalah proses biologis yang dicirikan dengan adanya
pertambahan ukuran (berupa perubahan tinggi, berat, volume, massa) dan bersifat
irreversible (tidak dapat balik). Pertambahan ukuran terjadi karena adanya pertambahan
jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pertumbuhan dapat diukur dengan
menggunakan satuan ukur dan dinyatakan dengan angka, sehingga bersifat kuantitatif.
Contoh: Pertumbuhan bayi usia 1 bulan, ketika lahir mempunyai berat badan 3 kg dan 1
bulan kemudian mempunyai berat badan 4,3 kg. Terjadi pertambahan berat pada bayi yang
dapat dinyatakan dalam angka dengan menggunakan satuan berat kilogram.

Perkembangan makhluk hidup adalah proses perubahan sifat menuju kedewasaan


yang dicirikan dengan mulai berfungsinya organ-organ reproduksi. Sifatnya kualitatif,
sehingga tidak dapat dinyatakan dengan satuan ukur/angka. Contoh: tumbuhan dikatakan
mengalami perkembangan ketika mulai menghasilkan bunga; manusia dan mamalia
dikatakan mengalami perkembangan ketika gonad mampu menghasilkan sel kelamin
(gamet), atau dengan kata lain sudah mulai diproduksi sperma pada pejantan dan sel telur
pada betina.

A. TUMBUHAN

1.1. Pertumbuhan pada Tumbuhan

Pada tumbuhan, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji.


Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi yang

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 3


dikarenakan masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Proses imbibisi yang
optimal menginisiasi dimulainya perkecambahan.

Perkecambahan adalah proses perubahan fisiologi biji dari bentuk dorman (“istirahat”
atau tidak aktif) ke dalam bentuk semai setelah melalui perkembangan yang ditandai dengan
pembentukan radikula (akar lembaga), kaulikula (batang lembaga) dan plumula (pucuk
lembaga). Lihat Gambar 1.

Gambar 1. Proses perkecambahan biji pada: a) kacang taman; b) ercis; c) jagung

Proses perkecambahan hanya dapat terjadi jika biji berada pada lingkungan yang
sesuai, yaitu berkecukupan akan air, oksigen dan suhu. Struktur yang pertama kali muncul
dan menyobek selaput biji adalah radikula, yang merupakan calon akar primer. Radikula
merupakan bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon
batang).

Gambar 2. Bagian dalam biji pada: a) kacang; b) jarak; c) jagung

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 4


Berdasar letak kotiledon atau daun lembaganya, terdapat dua tipe perkecambahan
yaitu tipe epigeal dan tipe hipogeal.

1) Perkecambahan Epigeal

Pada perkecambahan ini hipokotil tumbuh menembus permukaan tanah sehingga


kotiledon terangkat ke permukaan tanah. Contoh: perkecambahan pada kacang hijau
(Phaseolus sp.), kacang tanah (Arachis hypogea) dan kapas (Gossypium sp).

Gambar 3. Proses perkecambahan Epigeal

2) Perkecambahan Hipogeal

Pada perkecambahan ini, bakal batang tumbuh memanjang ke permukaan tanah,


kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum), dan jagung (Zea mays).

Gambar 4. Proses perkecambahan Hipogeal

Pola pertumbuhan pada tumbuhan pada dasarnya dapat kita bedakan menjadi dua
macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
1) Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer terjadi akibat adanya aktivitas meristem primer, yaitu meristem
apikal (meristem ujung) dan meristem interkalar (meristem antar ruas), baik pada batang

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 5


maupun akar. Terjadinya diferensiasi menyebabkan batang dan akar tumbuh
memanjang.
2) Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas meristem sekunder, yaitu
kambium, baik pada batang maupun akar. Hal ini menyebabkan batang dan akar
membesar/melebar. Kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan beberapa
tumbuhan Gymnospermae. Berdasarkan letaknya, terdapat tiga macam kambium,
yaitu kambium gabus (felogen), kambium vaskuler (intravaskuler), dan kambium jari
empulur (intervaskuler).

Gambar 5. Pola pertumbuhan pada batang. a) pertumbuhan primer; b)


pertumbuhan sekunder pada tahun pertama; c) pertumbuhan sekunder pada tahun
kedua

Pertumbuhan pada ujung akar (lihat gambar 6) dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat dibagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini
aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak didaerah pembelahan. Sel-sel di daerah ini
memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 6


Gambar 6. Pola pertumbuhan pada akar

1.2. Perkembangan pada Tumbuhan


Perkembangan awal suatu tumbuhan dapat dibedakan ke dalam tiga tahapan,
yaitu: pembelahan sel, morfogenesis dan diferensiasi seluler.
a) pembelahan sel – zigot di dalam biji tumbuhan mengalami pembelahan mitosis
membentuk jaringan embrional
b) morfogenesis (perkembangan bentuk) -- embrio yang terbentuk di dalam biji
memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimenter. Setelah
berkecambah, akar dan tunas rudimenter akan berkembang
membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan
c) diferensiasi seluler -- jaringan embrio tetap berkembang menjadi struktur
dengan fungsi khusus yang akan dimiliki pada waktu dewasa
Peristiwa-peristiwa yang termasuk perkembangan pada tumbuhan misalnya yaitu
pembentukan bunga, penggantian sel-sek yang rusak, terbentuknya bermacam-
macam jaringan, pembentukan sel gamet.

B. HEWAN DAN MANUSIA

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia dibedakan ke dalam dua
tahapan, yaitu fase embrionik dan fase pasca embrionik.

1. Fase Embrionik, meliputi 3 fase:


a. Fase Morula, berupa yang berbentuk bulat terdiri dari 16 – 64 sel terbentuknyaa kutub
animal dan kutub vegetal yang dibatasi oleh daerah sabit kelabu (Grey Crescent).
b. Fase Blastula, terjadi pembagian sitoplasma, pada kutub animal jumlahnya sedikit
(selnya kecil). Pada kutub vegetal jumlahnya banyak (selnya besar), terbentuk rongga
blastocoel,

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 7


c. Fase Gastrula, kutub fungsional membelah cepat, sehingg kutub vegetal mengalami
invaginasi, terbentuk arketeron, terbentuk lapisan jaringan embrional. Apabila pada
fase gastrula terbentuk 2 lapisan jaringan embrional, maka disebut hewan
diploblastik, sedangkan apabila terbentuk 3 lapiasan jaringan embrional disebut
hewan triploblastik.
d. Diferensiasi dan organogenesis, terjadi diferensiasi dan organogenesis pada struktur
dan fungsi sel untuk menjadi jaringan dan organ yang spesifik sehingga terbentuk
janin yang siap dilahirkan.

Gambar 7. Fase embrionik pada hewan

2. Fase Pasca Embrionik


Tahap tahap ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin menjadi individu
dewasa yang siap berreproduksi.
1. Regenerasi: Proses perbaikan tubuh yang luka atau rusak
2. Metamorfosis: Proses perubahan ukuran, bentuk dan bagian-bagian tubuh
hewan dari satu stadium ke stadium berikutnya. Pada serangga, kita
mengenal 3 macam metamorfosis, yaitu:
a. Ametabola (tidak bermetamorfosis) – contoh: kutu buku (Ordo Thysanura)
dan ekor gunting (ordo Collembola)
b. Hemimetabola (bermetamorfosis sebagian) – contoh: capung (ordo
Odonata), belalang (Orthoptera), kecoak (ordo Dyctioptera)
c. Holometabola (bermetamorfosis sempurna) – contoh: kupu-kupu (ordo
Lepidoptera), nyamuk (ordo Diptera), lalat (ordo Diptera)

Gambar 8. Metamorfosis pada serangga

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 8


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam
tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan
hormonal.
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh,
warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan
tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan
perkembangannya. Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan
satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan,
karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Sebagai contoh tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan
dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan
berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di
lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga ternak unggul hanya akan
berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan
yang sesuai.

b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi
di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.

Contoh hormon pada tumbuhan: Auksin, Giberellin, Sitokinin, Asam absisat,


gas Etilen, Kalin, Asam Traumalin. Contoh hormon pada hewan: Tiroksin,
Somatostatin, Ekdison dan Juvenil Hormon. Contoh hormon pada manusia: hormon
pertumbuhan, Testosteron, Estrogen, ACTH.

2) Faktor Eksternal

Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk


hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

a. Makanan atau Nutrisi


Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh.
Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan
makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.
Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan,
nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses
fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan bantuan

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 9


sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara diperlukan
agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba kamu amati, tanaman
padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun
tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian?
Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang
normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Pada tumbuhan, suhu mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan karena mempengaruhi proses penyerapan air, transpirasi dan pernapasan.

c. Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.


Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat
gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari
seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil.
Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu
pembentukan vitamin D.
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon
tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain
itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya
pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Pada tumbuhan, fotoperiodisme merangsang pembungaan. Untuk beradaptasi dan
merespon perubahan panjang malam dan intensitas penyinaran, tanaman berbunga
(angiospermae) menggunakan fitokrom atau kriptokrom. Keduanya merupakan protein
fotoreseptor. Dalam pembagian lebih lanjut, tanaman fotoperiodik obligat benar-benar
membutuhkan penyinaran yang cukup panjang atau waktu malam yang cukup pendek
sebelum berbunga, sedangkan tanaman fotoperiodik fakultatif lebih mungkin untuk
berbunga di bawah kondisi cahaya yang tepat, tapi akhirnya akan berbunga tanpa panjang
malam. Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi
3 jenis, yaitu:

 Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode
penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia,
aster, dan krisantinum.
 Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode
penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada,
gandum, dan kentang.
 Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode bunga
matahari.

d. Air dan Kelembaban

Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan
hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air,
reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang
lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 10


mempunyai banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan. Kondisi ini sangat mempengaruhi
sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.

e. Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh
faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.
Nutrisi merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya CO2 dan H2O, tetapi juga
unsur- unsur lainnya. CO2 diabsorpsi oleh daun, sedangkan H2O dan mineral diserap oleh
akar. Unsur mineral yang diperlukan tumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Makroelemen, yaitu unsur mineral yang diperlukan dalam jumlah yang besar.
Contoh: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
- Mikroelemen, yaitu unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang kecil.
Contohnya: Fe, Cl, Cu, Zn, molibdenum, boron, dan nikel.

Percobaan atau eksperimen adalah suatu rangkaian tindakan dan pengamatan


yang dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar gejala (variabel)
yang muncul.

Dalam suatu penelitian, variabel merupakan aspek penting karena dengan variabel
kita dapat mengolah data yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
penelitian atau menjawab hipotesis penelitian.

Terdapat beberapa variabel yang harus kita perhatikan dalam penelitian, yaitu:

1. variabel bebas (variabel independen) – variabel yang mempengaruhi atau


menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.

Variabel bebas (disimbolkan dengan huruf X) berupa perlakuan yang kita


tentukan dalam penelitian.

2. variabel terikat (variabel dependen) – variabel yang dipengaruhi atau yang


menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat (disimbolkan dengan huruf Y) berupa hasil penelitian yang kita
peroleh akibat dari perlakuan penelitian.

3. variabel kontrol – variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga


pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti.

Objek penelitian yang akan diamati memerlukan pengulangan untuk pengamatan.


Gunanya untuk meningkatkan akurasi pengukuran dari objek yang diteliti.
Pengulangan biasanya dilakukan minimal tiga kali ulangan.

Contoh:

Penelitian berjudul:
“Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertambahan
tinggi tanaman jagung”
MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 11
Berdasarkan judul penelitian tersebut, kita dapat melihat variabel penelitian yang
terlibat, yaitu:
1. variabel bebas: dosis pupuk
2. variabel terikat: tinggi tanaman jagung
3. variabel kontrol: jenis jagung yang digunakan, volume air penyiraman, intensitas
cahaya matahari

Hasil percobaan dari perlakuan yang kita berikan dapat ditabulasikan dalam tabel
seperti berikut ini.
Tinggi tanaman (cm) pada:
Dosis
10 HST
NPK 20 HST 30 HST
(hari setelah tanam)
(gr)
1 2 3 1 2 3 1 2 3
25
50
100

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 12


4. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Belajar 1

Pendahuluan

Sebelum belajar pada materi ini silakan kalian perhatikan gambar di bawah ini.

Ketika kalian mengamati gambar di atas, dalam benak timbul pertanyaan.


Apakah aku dulu memang begitu mungilnya? Beda dengan sekarang yang
sudah bisa tumbuh besar dengan banyak perubahan di badan.
Begitu pula dengan sebutir telur yang kemudian menetas dan tumbuh menjadi
seekor ayam dewasa.
Sama halnya dengan biji tanaman yang pada akhirnya juga akan tumbuh
menjadi sebuah bunga yang indah

Kegiatan Inti

1. Engagement

Bacalah artikel dari link berikut:

https://sains.kompas.com/read/2019/08/09/170000923/serba-serbi-hewan-inilah-
katak-terbesar-di-dunia-bisa-bangun-kolam?page=all

https://sains.kompas.com/read/2019/03/18/170200623/sama-sama-bertubuh-
pendek-apa-beda-stunting-dan-orang-kerdil-?page=all

http://pohonbonsai.com/pengerdilan-pada-bonsai/

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 13


Setelah kalian membaca ketiga artikel tadi, berkaitan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, maka faktor genetik sangat
berpengaruh. Bisakah kalian menjelaskan bagaimana faktor genetik dapat
menentukan kemampuan bertahan hidup dari suatu makhluk hidup ?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
Selain faktor genetik, terdapat faktor internal lain yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan. Bisakah kalian menjelaskannya?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………

2. Exploration
Cari dan bacalah dengan sungguh-sungguh literatur tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan dari berbagai sumber belajar yang terpercaya
selain materi pada Modul ini.

3. Explanation
Buatlah peta konsep tentang pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan, hewan dan manusia. Tuliskan pada buku catatan biologimu.

4. Elaborasi
Untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman, coba jawablah pertanyaan berikut:
1. Apakah yang menyebabkan terjadinya perkecambahan epigeal?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya perkecambahan hipogeal?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Pada jaringan meristem sekunder, kita dapat menjumpai adanya kambium gabus
(felogen). Apakah fungsi dari felogen?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Pada tumbuhan monokotil kita dapat menjumpai adanya jaringan meristem
interkalar. Apa arti penting dari kehadiran meristem tersebut bagi tumbuhan?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 14


5. Bagaimana proses terbentuknya lingkaran tahun pada tumbuhan dikotil?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

5. Evaluation
Jika kalian telah menyelesaikan keempat tahapan belajar di atas,
maka kerjakanlah soal post test dari kegiatan belajar 1 melalui link yang akan
diberikan oleh guru.

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa
melanjutkan pada kegiatan belajar 2 berikut.

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang
sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada
Modul ini di tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menyebutkan tiga tahapan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
2. Apakah Anda dapat membedakan pertumbuhan
primer dengan pertumbuhan sekunder?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan
apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat
belajar ke kegiatan belajar berikutnya....

Sukses selalu …

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 15


Kegiatan Belajar 2

Pendahuluan

Sebelum belajar pada materi ini silakan kalian perhatikan gambar di bawah ini.

Sebelum kalian melihat gambar padi di atas, pernahkah kalian menjumpai padi
dengan ketinggian yang mencapai tinggi manusia di lingkungan sekitar kalian?
Apakah menurut kalian padi seperti gambar di atas aman untuk dikonsumsi oleh
manusia? Jelaskan mengapa demikian!
……………………………………………………………………..........................................……
……………………………………………………………………..........................................……
……………………………………………………………………..........................................……
……………………………………………………………………..........................................……

Kegiatan Inti

1. Engagement

Bacalah artikel dari link berikut:

https://kalsel.antaranews.com/berita/88033/padi-raksasa-pim-1-sukses-
dikembangkan-petani-hst

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 16


Padi raksasa PIM 1 sukses dikembangkan petani HST
Pewarta : M. Taupik Rahman Rabu, 13 Maret 2019 18:21 WIB

Barabai (ANTARA) - Padi raksasa dengan batang setinggi Dua Meter varietas Petani Indonesia
Menggugat (PIM) 1 sukses dikembangkan oleh petani asal Desa Jatuh Kecamatan Pandawan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel.
Petani itu bernama Aliansyah (45) yang saat ditemui dikedimannya, Rabu (13/3) di Desa Jatuh
mengaku setelah viral di media sosial karena ada temannya yang mengupload, Dia kebanjiran
pesanan paung (bibit) dari berbagai daerah di Kalimantan.

Selain itu, juga banyak warga yang penasaran mendatanginya. Karena padi varietas PIM 1 itu
tergolong baru dan unik di Kabupaten HST. Untuk wilayah Kecamatan Pandawan baru Aliansyah
yang mencoba menanamnya.
"Kami mencoba menanannya dulu cuma sekitar Dua borongan lebih di lahan sawah dengan bibit
sebanyak Satu kilogram yang harganya Rp 50 Ribu. Saya berencana memanennya pada hari Sabtu
(16/3) ini," kata petani yang sudah punya anak Dua itu.

Dia tertarik mengembangkan padi itu setelah membaca di google yang menyatakan bahwa di lahan
seluas Setengah hektar mampu menghasilkan padi sebanyak 5 ton.
"Untuk pemeliharaan dan perawatannya, tidak jauh beda dengan jenis-jenis padi lain pada
umumnya, baik sejak persemaian, bercocok tanam hingga pemupukan. Kita dulu bercocok tanam
sejak 16 Desember 2018 dan alhamdulillah sebentar lagi akan panen," katanya.
Menurutnya, walaupun ada sedikit masalah karena mungkin terlalu tinggi batang padi PIM 1, hingga
jika angin ribut dan hujan bisa rebah. Jadi terpaksa harus dibuat penahan menggunakan bambu.

"Namun kami berencana akan tetap menanamnya untuk kedua kalinya, karena terlihat hasilnya
juga sangat memuaskan," katanya.
Penyuluh Pertanian desa tersebut, Hj Murhaniah SP juga mengungkapkan, bahwa prospek
pengembangan jenis padi PIM 1 itu sangat menjanjikan dan menguntungkan.

Varietas padi itu juga diklaim sebagai padi yang tahan akan serangan hama penyakit. Umur padi
tergolong singkat dan sudah bisa panen sekitar 120 hari.
Batangnya memang sangat tinggi dibandingkan jenis padi lain, yaitu sekitar 155 hingga 195 cm.
Hasil nyata jumlah bulir sekitar 400-500 per malai dan hasilnya bisa mencapai 9,1 ton per hektar.
"Memang ada sedikit masalah yaitu karena batang terlalu tinggi hingga mudah rebah jika ditimpa
angin ribut, namun bisa disiasati dengan meletakan penahan kayu di setiap batangnya," kata
wanita yang pernah masuk dalam tiga besar terbaik se-Kalsel sebagai penyuluh pertanian itu.
Dikutip dari detik.com padi raksasa itu dinamakan dengan varietas Padi Indonesia Menggugat yang
disingkat dengan PIM 1. Kenapa dinamakan Padi Indonesia Menggugat? Ternyata merupakan suatu
bentuk kritikan terhadap regulasi di bidang pertanian yang dinilai menghambat peningkatan
kesejahteraan petani.

Bibit padi itu juga sengaja tidak disertifikasi. Padahal dari balai benih pernah menawar Rp 600 juta,
tapi ditolak. Sampai Rp 1 miliar juga tetap ditolak.
Kalau disertifikasi, dikhawatirkan bibit PIM 1 jadi mahal. Padahal tujuan penciptaan varietas ini agar
petani bisa meraup keuntungan lebih.
Adalah sosok Boing Kristiawan, petugas penyuluh lapangan (PPL) yang ikut melakukan uji coba padi
PIM 1 tersebut.
Menurutnya, PIM 1 itu hasil riset sejak 2002 - 2012. Kemudian 2012 - 2014 mulai ditanam
di greenhouse. Tahun 2015 mulai ditanam oleh petani. Baginya yang juga petani, produktivitas dan
rasa adalah 2 hal yang menjadi visi.
Walaupun uji coba PIM 1 telah berhasil panen dan rasa padinya enak, Boing menyatakan uji coba
itu belum selesai dan prosesnya masih panjang.
Sekarang ini, Dia juga mulai uji coba PIM2 dan PIM3. Risetnya lama dan dengan dana swadaya
murni sendiri.
Memang, proses uji coba sebuah varietas padi baru sangat lama. Juga butuh biaya tak sedikit.
Karena itu, timnya memanfaatkan alat seadanya. Misalnya untuk memisahkan DNA, tim
menggunakan cara manual.

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 17


Setelah kalian membaca artikel tadi, berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, maka faktor internal sangatlah berpengaruh.
Bisakah kalian menjelaskan bagaimana faktor internal dapat menentukan
pertumbuhan dari tanaman?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

2. Exploration
Cari dan bacalah dengan sungguh-sungguh literatur tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan dari berbagai sumber belajar yang terpercaya
selain materi pada UKBM ini.

3. Explanation
Buatlah resume tentang faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan. Tuliskan pada buku catatan biologimu. Foto
kemudian lampirkan pada bagian explanation ini.

4. Elaborasi
Untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang faktor internal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, coba jawablah
pertanyaan berikut:
1. Bagaimana gen menentukan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. Bilamana gen tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Hormon apa saja yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan? Sebut dan jelaskan peranannya!
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Jika kalian menanam tabulampot (tanaman buah dalam pot), upaya apa yang
harus kalian lakukan agar tanaman tidak tumbuh tinggi? Jelaskan pendapat kalian
berkaitan dengan faktor internal yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman
tersebut!

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 18


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
5. Andy menanam jeruk bali di depan rumahnya. Agar tanaman tersebut segera
menghasilkan buah, upaya apa yang harus dilakukan Andy? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

5. Evaluation
Jika kalian telah menyelesaikan keempat tahapan belajar di atas,
maka kerjakanlah soal post test dari kegiatan belajar 2 melalui link yang akan
diberikan oleh guru.

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa
melanjutkan pada kegiatan belajar 3 berikut.

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 2, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang
sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada
Modul ini di tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menyebutkan faktor-faktor
internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan?
2. Apakah Anda dapat menjelaskan dengan baik peranan
gen dalam mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan?
3 Apakah Anda dapat menjelaskan dengan baik macam
dan peranan hormon dalam mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang UKBM ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan
apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat
belajar ke kegiatan belajar berikutnya....

Sukses selalu …

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 19


Kegiatan Belajar 3

Pendahuluan

Sebelum belajar pada materi ini silakan kalian perhatikan gambar di bawah ini.

Ketika kalian mengamati gambar di atas, pertanyaan apa yang muncul dalam
benak kalian? Coba tuliskanlah 2 pertanyaan tersebut!
……………………………………………………………………..........................................……
……………………………………………………………………..........................................……
……………………………………………………………………..........................................……
……………………………………………………………………..........................................……

Kegiatan Inti

1. Engagement

Bacalah artikel dari link berikut:

https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/penyebab-anak-kurus/

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 20


7 Penyebab Paling Umum AnakKurus dan Cara Ampuh Mengatasinya
Ditulis oleh: dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp.GK.

Berat badan adalah salah satu indikator dari status gizi seseorang. Tak heran jika banyak
orangtua merasa sangat khawatir ketika melihat anaknya terlalu kurus. Namun, tahukah
Anda bahwa anak kurus tidak selalu menandakan bahwa dirinya kurang gizi? Ya, faktanya,
ada banyak hal yang bisa menyebabkan seorang anak terlihat kurus.
Berbagai penyebab anak kurus
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan anak kurus, salah satunya faktor genetik. Jadi,
apabila Anda atau pasangan memiliki badan kurus, bisa jadi si kecil juga mengalami hal yang
serupa. Selain genetik, berikut hal-hal lain yang bisa menjadi penyebab anak Anda memiliki
badan yang kurus:
 Kurangnya asupan nutrisi (malnutrisi)
 Aktivitas berlebihan yang tidak didukung dengan asupan nutrisi yang cukup
 Memiliki penyakit tertentu
 Mengalami gangguan pencernaan
 Pemilihan makanan yang tidak tepat, contohnya si anak hanya mau makan
makanan tinggi gula, junk food, dan yang kurang bergizi lainnya
 Lingkungan yang kurang higienis, sehingga anak mudah terserang penyakit
 Stress
Sebenarnya, perlukah orangtua khawatir kalau punya anak kurus?
Setiap orangtua pasti khawatir kalau pertumbuhan dan perkembangan anaknya tidak sama
dengan anak-anak lain yang seusianya. Namun, seperti yang sudah disebutkan di atas, ada
banyak faktor yang bisa jadi penyebab anak Anda kurus. Secara umum jika anak baik-baik
saja, nafsu makannya tetap terjaga, ia pun masih bisa aktif bermain ke sana dan mari,
Anda tak perlu khawatir.
Lain ceritanya jika penyebab anak kurus karena kurang gizi alias malnutrisi. Jika sudah
begini, Anda perlu khawatir. Malnutrisi membuat tubuh anak kekurangan vitamin dan
mineral. Padahal, vitamin dan mineral sangat penting untuk meningkatkan sistem imun
tubuh. Penurunan sistem imun tubuh ini lah yang menyebabkan anak kurus karena
kekurangan gizi jadi lebih mudah sakit.
Salah satu penyakit yang paling rentan dialami oleh anak yang kekurangan gizi adalah
infeksi, contohnya flu, batuk, dan pilek. Selain itu, anak yang kekurangan gizi juga lebih
mungkin untuk mengalami gangguan hormon, terlihat lemah, lesu, dan tidak bertenaga.
Bahkan jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, kurang gizi pada anak bisa sampai
memengaruhi kecerdasan dan tumbuh kembangnya kelak.
Lalu, bagaimana cara membedakan anak kurus yang normal dan tidak normal?
Pasti Anda bertanya-tanya bagaimana caranya membedakan anak kurus yang memang
normal, atau yang karena kondisi tertentu. Nah, untuk mencari tahu hal ini, cara terbaik yang
bisa Anda lakukan adalah berkonsultasi ke dokter spesialis gizi anak. Nantinya dokter akan
melakukan serangkaian pemeriksaan untuk melihat kondisi fisik Anda secara menyeluruh.
Hal paling pertama yang biasa dilakukan dokter adalah melakukan pemeriksaan komposisi
tubuh anak. Pemeriksaan komposisi tubuh melibatkan pengukuran berat badan, tinggi
badan, lingkar lengan atas, dan lain sebagainya. Hasil pemeriksaan ini akan dicocokan
dengan kurva pertumbuhan anak dari WHO.
Selain itu, dokter juga akan menilai kebiasaan makan anak Anda dan kondisi kesehatannya
secara menyeluruh. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan anak, apakah anak
Anda memiliki gangguan pencernaan tertentu atau kondisi medis lain yang mengganggu
proses penyerapan nutrisinya.
Bila diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan
penyebab medis yang mungkin dialami anak, terutama jika anak Anda memiliki kebiasaan
makan yang baik tetapi berat badannya tidak naik-naik.
Cara orangtua membantu menaikkan berat badan anak
Dengan asumsi anak Anda tidak memiliki masalah medis yang mendasarinya, cara paling
mudah yang bisa dilakukan untuk membantu menaikkan berat badan anak adalah
menambahkan asupan kalori.
Namun ingat, penambahan asupan kalori ini juga harus diperhatikan baik-baik. Pastikan
Anda memberi asupan kalori dari makanan yang mengandung lemak sehat. Hindari
memberi makan makanan “junk food” dalam upaya menaikkan berat badan anak.
Selain lemak sehat, pastikan juga Anda memberikan makanan bergizi kepada anak yang
mengacu kepada gizi seimbang seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serta serat.
Asupan probiotik dan omega-3 juga diperlukan untuk membantu menaikkan berat badan
anak Anda.

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 21


Setelah kalian membaca artikel tadi, berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan seorang anak, maka faktor eksternal sangat
berpengaruh. Bisakah kalian menjelaskan bagaimana faktor eksternal dapat
menentukan pertumbuhan dari manusia ?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

2. Exploration
Cari dan bacalah dengan sungguh-sungguh literatur tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan dari berbagai sumber belajar yang terpercaya
selain materi pada Modul ini.

3. Explanation
Buatlah mind map tentang faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada hewan dan manusia. Tuliskan pada buku catatan
biologimu. Foto kemudian lampirkan pada bagian explanation ini.

4. Elaborasi
Untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan dan manusia, coba jawablah pertanyaan berikut:
1. Apa saja faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada hewan dan manusia?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana penyakit mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan dan manusia?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Makanan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan dan manusia. Apa saja kandungan pada makanan
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan
manusia?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Sebagai faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hewan dan
manusia, apakah peranan dari air? Dapatkah hewan dan manusia bertahan hidup
tanpa air? Jelaskan!

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 22


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

5. Evaluation
Jika kalian telah menyelesaikan keempat tahapan belajar di atas,
maka kerjakanlah soal post test dari kegiatan belajar 3 melalui link yang akan
diberikan oleh guru.

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa
melanjutkan pada kegiatan belajar 4.

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 3, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang
sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada
Modul ini di tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menyebutkan faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan dan manusia?
2. Apakah Anda dapat menjelaskan dengan baik faktor-
faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada hewan dan manusia?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan
apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat
belajar ke kegiatan belajar berikutnya....

Sukses selalu …

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 23


Kegiatan Belajar 4

Pendahuluan

Sebelum belajar pada materi ini silakan kalian perhatikan gambar di bawah ini.

Wow.. so amazing, isn’t it? Sebuah pohon tumbuh pada dinding sebuah rumah.
Menurutmu, mengapa hal itu bisa terjadi? Apakah pemilik tumah sengaja
menanamnya pada dinding tersebut? Faktor apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan tersebut?
……………………………………………………………………..........................................……
……………………………………………………………………..........................................……
……………………………………………………………………..........................................……
……………………………………………………………………..........................................……

Kegiatan Inti

1. Engagement

Bacalah artikel dari link berikut:

http://distan.jabarprov.go.id/distan/blog/detail/4944-cara-merawat-bunga-krisan-di-
daerah-panas

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 24


Cara Merawat Bunga Krisan di Daerah Panas

Pertanianku — Bunga krisan adalah jenis tanaman hias yang cocok ditanam di daerah
bersuhu sejuk dan dingin. Namun, bukan berarti bunga krisan tidak dapat tumbuh subur
di daerah panas. Anda hanya perlu mengetahui cara merawat bunga krisan di daerah
panas.
Bunga krisan dapat dimanfaatkan untuk merawat kesehatan jantung, melindungi dari
infeksi bakteri, memelihara kesehatan mata dan telinga, meningkatkan fungsi otak,
menyeimbangkan kadar kolestrol, dan detoksifikasi racun dalam hati. Nah, ada beberapa
cara merawat bunga krisan di daerah panas yang perlu Anda perhatikan seperti berikut.

Menyiapkan naungan atau tempat yang teduh

Simpan bunga krisan di bawah sinar lampu setiap malam


Tanaman krisan menyukai sinar matahari penuh, tetapi pada dataran rendah yang sangat
panas, tanaman ini akan layu. Anda perlu menyesuaikan kondisi lingkungan dengan
tanaman. Jika terlalu panas, tanaman krisan dalam pot dapat Anda pindahkan ke daerah
yang lebih teduh atau dalam nanungan.
Bunga krisan termasuk dalam bunga subtropis sehingga lebih ideal ditanam di dataran
tinggi atau yang memiliki suhu 21—25° C. Tanaman ini masih dapat ditanam di daerah
panas bersuhu tinggi, meskipun akan terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut
adalah warna bunga lebih pudar, tanaman lebih pendek, dan umur tanaman yang pendek.
Menyimpan bunga krisan di bawah sinar lampu setiap malam dapat membuat postur
tanaman krisan menjadi lebih tinggi. Jarak antara lampu dan tanaman krisan maksimal 2
meter. Pengukuran cahaya yang diterima tanaman krisan dapat menggunakan luxmeter.
Nilai ideal yang akan ditunjukkan oleh alat tersebut adalah 70 lux. Saat postur tanaman
sudah sesuai yang diinginkan, barulah tanaman krisan disimpan di tempat yang tidak
terkena cahaya pada malam hari supaya krisan cepat berbunga atau masuk ke dalam fase
generatif.

Penyiraman secara teratur


Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan setiap pagi hari. Anda hanya perlu menyiram
pada bagian akar dan batangnya, hindari menyiram bagian daunnya. Penyiraman dapat
dilakukan secara manual atau dengan menggunakan sprayer/gembor.

Penerapan teknik pinching dan disbudding


Teknik pinching adalah teknik pemotongan atau pembuangan pucuk yang umumnya
tumbuh pada tanaman saat awal penanaman. Teknik disbudding adalah teknik
pemotongan dengan cara menyingkirkan bagian bunga yang tidak diinginkan untuk
memperoleh bentuk yang sempurna dan sesuai keinginan.

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 25


Setelah kalian membaca artikel tadi, faktor eksternal sangat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, bukan? Bisakah kalian menjelaskan bagaimana faktor
eksternal dapat menentukan pertumbuhan tanaman? Apakah ketersediaan bunga
sepanjang musim berkaitan dengan pemberian perlakuan faktor eksternal pada masa
pertumbuhan dan perkembangan tanaman?

………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

2. Exploration
Cari dan bacalah dengan sungguh-sungguh literatur tentang konsep
pertumbuhan dan perkembangan dari berbagai sumber belajar yang terpercaya
selain materi pada Modul ini.

3. Explanation
Buatlah mind map tentang faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tanaman. Tuliskan pada buku catatan biologimu. Foto
kemudian lampirkan pada bagian explanation ini.

4. Elaborasi
Untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan, coba jawablah pertanyaan berikut:
1. Apa saja faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana hama dan penyakit mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apa yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman jika tanah
tempat tumbuhnya berkapur?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Fenomena yang terjadi pada perkebunan apel di kota Batu yaitu penurunan
jumlah produksi buah apel. Menurutmu faktor eksternal apa yang menyebabkan
terjadinya fenomena tersebut? Jelaskan!

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 26


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

5. Evaluation
Jika kalian telah menyelesaikan keempat tahapan belajar di atas,
maka kerjakanlah soal post test dari kegiatan belajar 4 melalui link yang akan
diberikan oleh guru.

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa
melanjutkan pada kegiatan belajar 5.

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 4, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang
sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada
Modul ini di tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menyebutkan faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan?
2. Apakah Anda dapat menjelaskan dengan baik faktor-
faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan
apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat
belajar ke kegiatan belajar berikutnya...

Sukses selalu …

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 27


Kegiatan Belajar 5

Pendahuluan

Persiapkan laptop/komputer kalian. Pastikan terhubung dengan koneksi internet.


Silakan buka laboratorium virtual dengan link:
http://www.glencoe.com/sites/common_assets/science/virtual_labs/LS12/LS12.html

Sebelum memulai percobaan, pastikan kalian memahami instruksi yang terdapat pada
laboratorium virtual.

Kegiatan Inti

1. Stimulus
Lakukan persiapan percobaan tentang pengaruh spektrum cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman bayam, lobak dan selada dengan variabel berikut:
1. variabel bebas = spektrum cahaya
2. variabel bebas = tinggi tanaman

2. Identifikasi masalah
Buatlah 3 rumusan masalah dan hipotesis tentang pertumbuhan tanaman (bayam,
lobak dan selada) yang paling optimal di bawah pengaruh spektrum cahaya tertentu
berdasarkan teori pada literatur. Bacalah literatur tentang spektrum cahaya yang
mempengaruhi pertumbuhan optimal tumbuhan. Kemudian buatlah hipotesisnya.

3. Pengumpulan dan Pengolahan Data


Lakukan percobaan dan pengumpulan data tinggi tanaman (bayam, lobak dan selada)
dengan perlakuan spektrum warna yang digunakan pada hari ke-30. Catat hasilnya pada
tabel berikut:
Jenis Tinggi tanaman (cm) pada hari ke-30
tanam dengan perlakuan spektrum:
an merah violet biru hijau orange
ulangan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Bayam

Lobak

Selada

4. Pembuktian
Berdasarkan hasil percobaan yang kalian lakukan, buatlah pernyataan pembahasan yang
mendukung atau menolak hipotesis yang sudah kalian tetapkan sebelumnya pada poin 2
(identifikasi masalah).

5. Penarikan Kesimpulan

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 28


Buatlah kesimpulan dari percobaan yang sudah kalian lakukan berdasarkan data yang
kalian peroleh.

Apabila kalian telah mampu menyelesaikan persoalan di atas, maka kalian bisa melanjutkan
kegiatan belajar pada Modul 2.

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 5, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap percobaan yang
sudah kalian lakukan. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan kinerja praktikum
kalian pada tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat memahami instruksi percobaan
pada laboratorium virtual dengan baik?
2. Apakah Anda dapat melakukan percobaan pada
laboratorium virtual dengan baik?
3 Apkah Anda dapat menyajikan data hasil percobaan
dengan baik?
4. Apakah Anda dapat menyimpulkan hasil percobaan
sesuai dengan data yang Anda peroleh?
5. Apakah Anda dapat membedakan antara variabel
bebas, variabel terikat dan variabel kontrol dengan
baik?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang UKBM ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan
apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat
belajar ke Modul berikutnya....

Sukses selalu …

MODUL 1/XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 29

Anda mungkin juga menyukai