METABOLISME
NAMA SISWA :
KELAS :
NO URUT :
Petunjuk Umum
1. Pastikan dan fokuskan apa yang akan anda pelajari hari ini.
2. Baca uraian materi dan pahami pendahuluan (apersepsi) untuk membantu anda
memfokuskan permasalahan yang akan dipelajari pada tiap kegiatan belajar.
3. Cari referensi/buku-buku teks lain yang terkait dengan topik/permasalahan
yang Anda hadapi jika diperlukan.
4. Lakukan juga pencarian informasi melalui internet agar mendapatkan pengetahuan
terkini.
5. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan pada Modul ini.
6. Jika kalian menemui kesulitan, silakan diskusikan setiap persoalan yang ada
dengan teman-teman dan/atau guru.
7. Presentasikan hasil pemahaman Anda dengan menggunakan platform yang telah
ditentukan agar bermanfaat bagi orang lain.
3. MATERI
Katabolisme adalah proses pemecahan senyawa organik yang bersifat kompleks menjadi
senyawa-senyawa anorganik sederhana untuk mendapatkan energi. Energi yang berupa
ATP diperlukan oleh tubuh untuk keberlangsungan proses-proses di dalam tubuh, seperti
regenerasi sel, pembelahan sel, pertumbuhan dan perkembangan. Contoh katabolisme:
respirasi sel aerob, respirasi sel anaerob (fermentasi).
Metabolisme terjadi di dalam tubuh melalui reaksi kimia yang rumit. Untuk
mendukung reaksi-reaksi kimia tersebut agar dapat berlangsung dengan baik, maka
diperlukan enzim. Enzim merupakan senyawa kimia yang dapat mempercepat proses reaksi
kimia. Di dalam tubuh organisme, enzim kita sebut sebagai biokatalisator. Hampir semua
proses metabolisme melibatkan enzim. Komponen Enzim terdiri dari:
Cara kerja enzim yang bersifat spesifik substrat, mengikuti penjelasan teori Lock-
Key dan teori Induced Fit.
Menurut teori lock-key, sisi aktif enzim berperan seperti gembok, sedangkan substrat
berperan seperti anak kunci. Jadi, untuk membentuk kompleks enzim-substrat (ES),
harus ada kesesuaian antara sisi aktif enzim dan substrat.
Menurut teori induced fit, setiap molekul substrat mempunyai bentuk permukaan yang hampir
pas dengan permukaan sisi aktif enzim. Jika substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim dan
membentuk kompleks enzim-substrat (ES), sisi aktif akan mengubah bentuknya sehingga
sesuai dengan permukaan substrat tersebut.
Terdapat beberapa sifat dan ciri-ciri enzim yang harus kita perhatikan, yaitu:
1. Enzim bekerja spesifik. Enzim hanya bekerja pada substrat yang sesuai. Misal enzim
amilase hanya bekerja pada substrat amilum. Enzim amilase memecah amilum menjadi
glukosa.
2. Diperlukan dalam jumlah sedikit. Enzim bekerja dengan baik pada substrat yang
jumlahnya lebih banyak.
3. Enzim mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Setelah reaksi berakhir,
enzim akan kembali ke bentuk semula.
6. Tidak tahan panas. Karena enzim tersusun atas protein, maka tidak tahan terhadap
panas karena akan terkoagulasi. Enzim bekerja baik pada suhu antara 30-37oC.
Berdasarkan tempat kerjanya, enzim dibedakan menjadi dua, yaitu endoenzim dan
eksoenzim.
a. Endoenzim atau disebut juga enzim intraseluler adalah enzim yang aktivitasnya di dalam
sel. Contoh: peroksidase.
b. Eksoenzim atau disebut juga enzim ekstraseluler adalah enzim yang aktivitasnya di luar
sel. Contoh: amilase.
Pada umumnya, enzim tidak dapat bekerja tanpa kofaktor. Peran kofaktor dalam
kerja enzim antara lain:
a. Melengkapi dan memodifikasi struktur enzim sehingga substrat dapat melekat pada enzim.
c. Bersama residu tertentu mempolarisasi substrat sehingga mudah dikatalisis oleh enzim.
d. Sebagai akseptor sementara untuk atom, proton, atau elektron, dan akan kembali setelah
reaksi berakhir.
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain suhu, pH, konsentrasi
enzim, konsentrasi substrat, zat inhibitor dan aktivator.
1. Golongan Hidrolase – enzim yang dengan penambahan air atau dengan adanya air
dapat mengubah suatu substrat menjadi hasil akhir. Misal: karboksilase, protease,
lipase.
cahaya
E + 6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
klorofil
Reaksi fotosintesis terjadi melalui 2 tahapan, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Fotosintesis terjadi pada organel sel kloroplas yang terdapat pada jaringan mesofil (palisade
parenkim dan spons parenkim) yang biasa kita jumpai pada organ daun. Pada kloroplas,
terdapat bagian padat yang berupa lempengan-lempengan tilakoid yang membentuk suatu
struktur yang disebut grana, dan bagian cair yang berupa matriks (kita kenal dengan sebutan
stroma). Reaksi terang fotosintesis terjadi pada bagian grana dan reaksi gelap fotosintesis
terjadi pada bagian stroma.
Sumber: fotosintesis.byethost16.com
Reaksi Terang
Energi foton dari sinar matahari ditangkap oleh klorofil a dan b yang terletak pada fotosistem
yang berada di membran tilakoid kloroplas untuk proses perombakan air (fotolisis air). Air
akan dirombak menjadi ion hidrogen dan oksigen.
H2O H + + O2
Reaksi fotolisis air kita kenal dengan “reaksi terang” karena terjadi proses penangkapan
gelombang cahaya.
Reaksi terang terbagi dalam 2 tahapan, yaitu fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi
non-siklik. Fotofosforilasi merupakan proses pembentukan ATP dari ADP dan fosfat
berenergi tinggi (Pi) dengan menggunakan bantuan energi cahaya. Fotofosforilasi siklik
berlangsung pada fotosistem I (P700), sedangkan fotofosforilasi non-siklik
berlangsung pada fotosistem II (P680).
Pada fotofosforilasi siklik, komponen yang terlibat yaitu: 1) cahaya sebagai sumber
energi foton, 2) fotosistem I, 3) akseptor elektron, 4) ADP, 5) NADP.
Reaksi pada fotofosforilasi siklik diawali dengan foton yang mengenai klorofil a pada
fotosistem I akan menyebabkan klorofil teraktivasi sehingga melepaskan elektronnya.
Elektron yang dilepaskan oleh klorofil ini akan tereksitasi dan ditangkap oleh akseptor
elektron primer, kemudian ditransfer melalui mekanisme transpor elektron dengan bantuan
akspetor feredoksin/fd - plastoquinon/pq - kompleks sitokrom/cyt - plastocyanin/pc untuk
kembali pada fotosistem I. Selama proses transpor elektron terjadi fotofosforilasi sehingga
terbentuk ATP dari ADP. Karena elektron kembali ke fotosistem I, maka tidak terjadi fotolisis
air. Kekurangan elektron pada fotosistem I (P700) akan diisi oleh elektron yang berasal dari
fotosistem II (P680).
Pada fotofosforilasi non-siklik, komponen yang terlibat yaitu: 1) cahaya sebagai sumber
energi foton, 2) fotosistem I dan II, 3) akseptor elektron, 4) ADP, 5) NADP, 6) H2O.
Proses yang terjadi pada fotofosforilasi non-siklik diawali dari energi foton yang ditangkap
oleh klorofil pada fotosistem II (P680) memicu lepasnya elektron (fotoeksitasi). Elektron
yang dilepas akan ditangkap oleh akseptor elektron primer, sehingga menyebabkan
kekosongan elektron. Hal ini menyebabkan terjadinya fotolisis air, karena elektron yang
dilepas dari proses fotolisis air akan digunakan untuk mengisi kekosongan elektron pada
ATP dan NADPH2 yang dihasilkan pada reaksi terang digunakan untuk proses reaksi gelap.
Reaksi Gelap
Sumber: https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/fotosintesis-reaksi-gelap-biologi-
kelas-12-k13-revisi/
12 ATP dan 12 NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang akan digunakan untuk mereduksi
12 molekul PGA menjadi 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL). Tahapan ini dikenal sebagai
tahapan reduksi PGA menjadi PGAL.
Selanjutnya, 2 molekul PGAL digunakan untuk membentuk 1 molekul glukosa (C6H12O6) dan
10 molekul PGAL digunakan untuk membentuk 6 molekul RuBP kembali dengan
menggunakan 6 molekul ATP. Tahapan ini dikenal sebagai tahapan regenerasi RuBP.
1. Faktor Internal -- kandungan klorofil daun, enzim fotosintesis, hormon, umur daun,
pengendalian genetik, tahanan daun, kebutuhan fotosintat.
Proses fotosintesis yang menunjukkan adanya reaksi terang dan gelap telah dibuktikan
melalui serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Jan Ingenhousz (akhir 1770an) dan
Julius Sach (1862-1864).
Julius Sach melakukan investigasi tentang bagaimana amilum dihasilkan dibawah pengaruh
cahaya dan hubungannya dengan klorofil. Percobaan yang dilakukan Sach menunjukkan
bahwa amilum dihasilkan pada daun, dan amilum merupakan produk pertama yang terlihat
dari proses fotosintesis. Sach juga membuktikan bahwa pigmen hijau klorofil yang terdapat
dalam kloroplas terlibat dalam peristiwa fotosintesis. Melalui percobaannya pada tanaman
yang mengalami etiolasi yang dipindahkan dari tempat gelap ke terang, Sach menemukan
bahwa produksi amilum sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman hanya dapat
tumbuh ketika mereka dapat mengumpulkan amilum.
Pada fosforilasi tingkat I, satu molekul glukosa diubah menjadi molekul DHAP (dihidroksi
aseton phosphat) dan molekul G3P (gliseraldehid 3-phosphat) dengan menggunakan 2 ATP.
Pada fosforilasi tingkat II, molekul DHAP dan G3P akan diubah menjadi piruvat dengan
melepaskan 2 NADH, 4 ATP, dan 2 H2O.
Untuk dapat masuk ke dalam siklus Krebs, molekul asetil yang terbentuk harus berikatan
dengan koenzim A membentuk ikatan asetil-KoA. Asetil-KoA inilah yang akan berikatan
dengan molekul oksaloasetat (AOA – asam oksaloasetat) yang beratom C 4 di dalam siklus
Krebs.
Setiap molekul asetil KoA (beratom C 2) yang dihasilkan dalam tahapan dekarboksilasi
oksidatif akan berikatan dengan molekul AOA (beratom C 4) untuk membentuk asam
sitrat (beratom C 6). Asam sitrat akan bertransformasi menjadi isositrat (beratom C 6)
sebelum mengalami fosforilasi dekarboksilasi dengan melepaskan satu atom C dalam
bentuk CO2 dan menghasilkan NADH menjadi molekul α ketoglutarat (beratom C 5).
Jadi selama proses siklus Krebs dari satu molekul asetil KoA, akan dilepaskan 2 molekul
CO2, 1 molekul ATP, 3 molekul NADH dan 1 molekul FADH2.
Transport Elektron – merupakan proses fosforilasi oksidatif dimana NADH dan FADH2
menyimpan elektronnya dalam rantai transport elektron sehingga kembali dalam bentuk
NAD+ dan FAD. Proses ini terjadi di membran dalam mitokondria (krista).
Selama proses transport elektron, energi akan dilepaskan dan digunakan untuk memompa
proton keluar menuju matriks dengan bantuan enzim ATP synthase. NADH melepas
protonnya dengan bantuan enzim NADH dehidrogenase, sedangkan elektronnya akan
ditangkap oleh akseptor elektron seperti ubikuinon/koenzim Q, sitokrom b, sitokrom c,
sitokrom a) untuk membentuk ATP. Elektron yang terakhir akan ditangkap oleh akseptor
elektron O2 untuk membentuk H2O.
Selama transport elektron tidak dihasilkan energi, yang terjadi adalah proses
konversi energi dari bentuk NADH dan FADH2 ke dalam bentuk ATP. NADH akan
menghasilkan ATP sebanyak 3 molekul, sedangkan FADH2 akan menghasilkan ATP
sebanyak 2 molekul.
Setelah memahami 4 tahapan pada proses respirasi aerob, kita dapat menghitung jumlah
energi (ATP) yang dihasilkan, yaitu:
Total -- 38 ATP
Pada manusia, peristiwa kelelahan sebenarnya adalah peristiwa fermentasi, dimana otot
kita bekerja terlalu berat sehingga mengalami kekurangan oksigen. Pada tumbuhan yang
kekurangan oksigen, akan terjadi proses respirasi anaerob. Energi yang dihasilkan pada
proses fermentasi lebih sedikit dibandingkan dengan energi yang dihasilkan pada proses
respirasi aerob.
Contoh fermentasi:
1. Pada manusia -- pembentukan asam laktat yang menyebabkan kelelahan pada manusia.
Sel otot yang kekurangan oksigen akan menyebabkan asam piruvat yang terbentuk dari
peristiwa glikolisis akan bereaksi dengan NADH sehingga terbentuk asam laktat dan
sejumlah kecil energi.
a. Glikolisis
Pada tumbuhan dan sel ragi yang kekurangan oksigen, asam piruvat hasil glikolisis akan
melepaskan CO2 membentuk asetaldehid. Selanjutnya asetaldehid akan bereaksi dengan
hidrogen dari NADH membentuk etanol (etil alkohol) dan sejumlah energi.
a. Glikolisis
C6H12O6 2 CH3COCOOH + 2 NADH + 2 ATP
Glukosa asam piruvat
b. fermentasi alkohol
2 CH3COCOOH 2 C2H3OH + 2 CO2
asam piruvat asetaldehid
Kegiatan Belajar 1
Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silakan kalian perhatikan gambar di bawah ini.
Metabolisme tubuh dikendalikan oleh sekelompok
enzim pencernaan yang dihasilkan oleh berbagai
organ sistem pencernaan. Enzim pencernaan
berperan dalam mengatur dan memelihara fungsi
sistem pencernaan.
Bahan makanan pada gambar di samping (nasi) akan
dipecah oleh enzim pencernaan amilase menjadi unit
yang sederhana yaitu glukosa agar menjadi sumber
energi tubuh.
Pada kondisi kesehatan kurang baik seperti demam
menyebabkan kurangnya kadar dan kualitas enzim
pencernaan dalam tubuh, sehingga menimbulkan
keluhan perut kembung.
Kegiatan Inti
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Kecepatan Reaksi
1 2 A
0 20 40 80
Temperatur ( ◦C)
Kecepatan Reaksi
B
4 5 6
0 1 2 34 5 9
pH
Grafik A menunjukkan kecepatan reaksi enzim terhadap suhu dan grafik B
menunjukkan kecepatan reaksi enzim terhadap pH. Setelah kalian cermati kedua grafik
tersebut, tunjukkan di grafik nomor berapa saja enzim pepsin pada lambung manusia
dapat bekerja? Jelaskan alasannya!
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
5. Jika kita meletakkan sepotong daging di tempat terbuka maka daging akan segera
membusuk, sedangkan apabila sepotong daging kita simpan dalam lemari es tidak
cepat membusuk. Apa yang mengakibatkan terjadinya pembusukan daging? Mengapa
daging yang disimpan dalam lemari es tidak cepat membusuk?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri
atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian
dapat belajar ke Kegiatan Belajar 2.
Sukses selalu …
Kegiatan Belajar 2
Pendahuluan
Pada kegiatan belajar 1 kalian telah mempelajari enzim beserta sifat dan mekanisme
kerjanya di dalam tubuh. Tentu kalian masih ingat bahwa secara spesifik satu enzim hanya
akan merombak satu jenis substrat saja.
Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang enzim katalase, yaitu enzim yang
berfungsi untuk merombak hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat toksik menjadi
senyawa yang lebih aman bagi tubuh. Perhatikan skema reaksi enzim katalase berikut:
H2O2 + enzim katalase H2O + O2 + enzim katalase
Di dalam tubuh kita, hidrogen peroksida terus dihasilkan dari berbagai reaksi metabolisme
tubuh. Penumpukan hidrogen peroksida dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh
karena dapat merusak senyawa protein dan DNA.
Enzim katalase dihasilkan oleh tubuh untuk mencegah penumpukan hidrogen peroksida,
melindungi organel dan jaringan seluler dari radikal bebas yang berasal dari lingkungan
sekitar seperti sinar matahari, radiasi, asap rokok, asap kendaraan bermotor, polusi udara,
bahkan makanan dan minuman yang kalian konsumsi.
Mengingat pentingnya manfaat enzim katalase, tentu menarik bukan jika kita mengetahui
bagaimana kerja enzim katalase di dalam organ tubuh?
Sebelum melakukan praktikum, kalian buat kelompok dulu ya.. satu kelompok dapat terdiri
dari 2-3 orang, setelah itu tempati meja praktikum kalian masing-masing dengan tenang
dan tertib.
Kegiatan Inti
Stimulus
Siapkanlah alat dan bahan yang akan kalian gunakan dalam praktikum, yaitu:
1. Rak dan tabung reaksi 9. Korek api
2. Pipet tetes 10. Hati ayam
3. Pembakar spiritus 11. Jantung ayam
4. Kaki tiga 13. Larutan HCl 5%
5. Gelas kimia 14. Larutan NaOH 5%
6. Penjepit tabung reaksi 15. Larutan H2O2
7. Kertas label 15. Aquades/air
8. Tusuk sate/lidi
Identifikasi Masalah
Buatlah rumusan masalah tentang pengaruh suhu dan pH terhadap kerja enzim katalase!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
B Dipanaskan
C Didinginkan
D Jantung
E Basa
F Asam
Keterangan :
+++ = banyak gelembung
++ = gelembungnya sedang
+ = sedikit gelembung
- = tidak ada gelembung
Pembuktian
b. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
c. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 2, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh
melanjutkan belajar ke Kegiatan Belajar 3.
Sukses selalu …
Pendahuluan
Tahukah kalian pohon apakah yang tampak pada gambar di atas? Pohon yang kalian lihat
adalah pohon pinus (Pinus merkusii). Pohon tersebut mempunyai daun yang berbentuk
seperti jarum. Meskipun pinus mempunyai bentuk daun seperti jarum, tetapi pohon pinus
mampu tumbuh tinggi dan besar. Mengapa bisa demikian? Kaitkan peranan daun pinus
dengan pertumbuhan tubuh tumbuhan.
Kegiatan Inti
Bacalah materi pada modul ini dengan tekun dan teliti. Bila perlu, baca materi fotosintesis
dari sumber literatur lain. Kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini.
Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 3, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh
melanjutkan belajar ke Kegiatan Belajar 4.
Sukses selalu …
Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR
Kegiatan Belajar 4
Pendahuluan
Pada kegiatan belajar 3 kalian telah mempelajari tentang proses anabolisme (fotosintesis).
Tentu kalian masih ingat bahwa proses fotosintesis terjadi melalui mekanisme reaksi terang
dan reaksi gelap.
Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi proses fotosintesis pada tanaman melalui kegiatan praktikum.
Sebelum melakukan praktikum, kalian buat kelompok dulu ya.. satu kelompok dapat terdiri
dari 2-3 orang, setelah itu tempati meja praktikum kalian masing-masing dengan tenang
dan tertib.
Kegiatan Inti
Stimulus
Siapkanlah alat dan bahan yang akan kalian gunakan dalam praktikum, yaitu:
Alat: Bahan:
1. Ember plastik 1. Air
2. Kawat 2. ……………………………
3. ……………………………… 3. ……………………………
4. ……………………………… 4. ……………………………
5. ………………………………
6. ………………………………
7. ………………………………
Identifikasi Masalah
Buatlah rumusan masalah dan hipotesis tentang pengaruh intensitas sinar dan CO2
terhadap proses fotosintesis!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Masukkan gelas kimia, tumbuhan air, tabung reaksi, corong kaca ke dalam ember
plastik berisi air dengan susunan seperti gambar di atas.
3. Pastikan posisi ujung tumbuhan air mengarah ke bawah dalam corong kaca. Panjang
tumbuhan air sekitar 5-7 cm dengan jumlah 4 batang
4. Pastikan tabung reaksi yang ditelungkupkan pada corong kaca telah berisi air secara
penuh tanpa ada ruang udara. Tips: Untuk menghindari adanya ruang udara dalam
tabung reaksi, lakukanlah penyusunan perangkat praktikum di dalam air.
B. diletakkan pada tempat terang yang terkena sinar matahari langsung dan diberi ½
sendok teh Natrium Bikarbonat
C. diletakkan pada tempat terang yang terkena sinar matahari langsung dan diberi es
batu untuk mempertahankan suhu air 15oC atau diberi air panas untuk
mempertahankan suhu air 40oC
D. diletakkan pada tempat terang yang tidak terkena sinar matahari langsung
6. Amati jumlah gelembung yang dihasilkan setelah 5, 10 dan 15 menit, kemudian catat
hasil pengamatanmu pada tabel.
Pembuktian
1. Gas apakah yang sebenarnya muncul dari adanya gelembung yang kalian amati?
……………………………………………………………………………………………….
.………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
.………………………………………………………………………………………………
2. Pada perlakuan manakah jumlah gelembung paling banyak dihasilkan? Mengapa bisa
demikian?
……………………………………………………………………………………………….
..……………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
3.Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil jumlah gelembung pada tiap
perlakuan?
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………………………….
Menarik Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 4, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh
melanjutkan belajar ke Kegiatan Belajar 5.
Sukses selalu …
Kegiatan Belajar 5
Pendahuluan
Sumber: caramembuat.id
Hmm.. gambar tape ketan di atas sangat menarik selera bukan? Menurut kalian, bahan
apa saja yang diperlukan pada pembuatan tape ketan? Mengapa ketan yang difermentasi
bisa menjadi berasa manis? Apakah tape ketan mengandung alkohol? Jelaskan!
Bacalah materi pada modul ini dengan tekun dan teliti. Bila perlu, baca materi respirasi dari
sumber literatur lain. Kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Ketika kita menyimpan sayuran di dalam kantung plastik tertutup, mengapa terbentuk
uap air di permukaan plastik? Apa yang terjadi pada sayuran tersebut?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
2. Mengapa pada organisme yang sudah mati, tubuhnya menjadi dingin?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
3. Setelah olah raga lari, mengapa tubuhmu menjadi lebih hangat dan berkeringat?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
4. Sultan belajar membuat tape singkong. Setelah singkong dikukus dan didinginkan,
Sultan menaburkan ragi pada permukaan singkong. Selanjutnya singkong tersebut
disimpan dalam wadah plastik dan dibiarkan terbuka. Apakah singkong tersebut akan
berhasil menjadi tape? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
5. Kandungan gizi apa sajakah yang terdapat pada tape singkong?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
6. Mengapa setelah makan tape tubuhmu menjadi lebih panas?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 5, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini melalui
tabel berikut.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan bimbingan
Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh melanjutkan
belajar ke Kegiatan Belajar 6.
Sukses selalu …
Pendahuluan
Pada kegiatan belajar 5 kalian telah mempelajari tentang proses katabolisme (respirasi).
Tentu kalian masih ingat bahwa proses respirasi merupakan proses perombakan senyawa
organik kompleks (karbohidrat, protein, lemak) untuk menghasilkan energi.
Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang proses respirasi anaerob/fermentasi
melalui kegiatan praktikum.
Sebelum melakukan praktikum, kalian buat kelompok dulu ya.. satu kelompok dapat terdiri
dari 2-3 orang, setelah itu tempati meja praktikum kalian masing-masing dengan tenang dan
tertib.
Kegiatan Inti
Stimulus
Siapkanlah alat dan bahan yang akan kalian gunakan dalam praktikum, yaitu:
Alat: Bahan:
1. wadah plastik 1. Air hangat
2. becker glass 1000 mL 2. Ragi instan
3. becker glass 100 mL 3. Gula halus
4. sendok 4. Susu bubuk
5. plastik ukuran ½ kg 5. Baking powder
6. karet 6. Tepung terigu
7. selang plastik kecil 7. Telur
8. sumbat karet satu lubang 8. Mentega
9. tabung reaksi 9. Garam secukupnya
10. rak tabung 10. Air kapur
11. Indikator PP
Identifikasi Masalah
Buatlah rumusan masalah dan hipotesis berkaitan dengan senyawa yang dihasilkan selama
proses fermentasi membuat donut!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
1. Siapkan tabung reaksi yang diisi dengan air kapur dan indikator PP.
2. Tutup tabung reaksi dengan sumbat karet yang dirangkai dengan selang plastik.
3. Setelah becker glass berisi adonan didiamkan selama 30 menit, lubangi plastik
penutupnya dengan cara ditusuk gunting, kemudian segera masukkan selang plastik
yang sudah terhubung pada tabung reaksi berisi air kapur dan indikator PP.
4. Amati reaksi yang terjadi pada becker glass berisi adonan dan tabung reaksi.
5. Apabila pada tabung reaksi terjadi perubahan warna larutan air kapur menjadi jernih,
maka proses fermentasi menghasilkan CO2. Apabila pada dinding becker glass
menjadi berembun, maka proses fermentasi menghasilkan H2O (uap air).
Setelah kalian melakukan percobaan fermentasi pada proses pembuatan donut, jawablah
pertanyaan di bawah ini.
1. Mengapa untuk pembuatan biang dilakukan dengan cara dicampurkan air hangat?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
2. Apakah nama species mikroorganisme yang terdapat pada ragi? Berasal dari kingdom
dan kelas apakah?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apakah selama proses fermentasi dihasilkan energi dalam bentuk panas? Bukti apa yang
terlihat pada hasil percobaanmu?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
4. Mengapa selama proses fermentasi kondisi wadah harus ditutup dengan plastik?
Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
5. Mengapa tepung terigu yang difermentasi menjadi mengembang?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Menarik Kesimpulan
Setelah kalian melakukan percobaan proses fermentasi, kesimpulan apa yang dapat
kalian buat?
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 6, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh
melanjutkan belajar ke Modul 3 Substansi Hereditas Kegiatan Belajar 1.
Sukses selalu …
DAFTAR PUSTAKA
1. Betsy Teh Lay Hong. 2008. Longman Essensial Biology SPM. Malaysia: Pearson.
2. Irnaningtyas, 2016. Biologi SMA Klas XII. Jakarta: Erlangga.
3. Internet