ENZIM
KELOMPOK 5
KJ001
KELOMPOK 5
Lalu, apa bedanya dong dengan ion organik kompleks? ion organik dalam
gugus prostetik disebut juga dengan koenzim. Koenzim ini berfungsi untuk
memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain. Contohnya antara
lain adalah FADH, NADH, dan Vit. B.
ENZIM
1. Teori Gembok dan Kunci (Lock and Key
Theory
Teori gembok dan kunci pertama kali dikemukakan oleh
Emil Fischer, di tahun 1894. Di dalam teori penelitian ini,
enzim akan berhubungan pada substrat dengan bentuk
yang serupa atau spesifik pada sisi aktif enzim. Teori
yang satu ini disebut dengan Teori Gembok dan Kunci.
Dimana enzim digambarkan sebagai sebuah kunci yang
bisa membuka sebuah substrat yang digambarkan
sebagai gembok. Karena antara kunci dan gembok ini
ada sisi yang serupa, maka keduanya bisa terbuka dan
tertutup. Namun pada teori ini mempunyai sebuah
kekurangan, yaitu tidak bisa menjelaskan tentang
kestabilan pada enzim ketika mengalami peralihan
dengan titik reaksi enzim.
2. Teori Ketepatan Induksi
Sisi aktif enzim sendiri bersifat fleksibel, sehingga bisa berubah
bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa enzim merupakan sebuah protein katalis.
Katalis adalah suatu agen kimia yang merubah kecepatan reaksi
tanpa ikut berubah karena adanya reaksi tersebut. Enzim bisa
melakukan hal itu berdasarkan pengaruhnya pada energi aktivasi
yang diperlukan oleh setiap reaksi kimia. Energi aktivasi
merupakan energi yang diperlukan untuk memecahkan molekul
senyawa reaktan.
Pada suhu 0 derajat Celcius enzim tidak aktif, namun tidak rusak. Apabila
temperatur dikembalikan lagi ke posisi normal, maka enzim akan aktif
kembali. Suhu maksimum untuk aktivitas enzim pada manusia dan juga hewan
berdarah panas yaitu 37 derajat celcius, sementara pada hewan berdarah
dingin yaitu 25 derajat celcius.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas
Enzim
2. Derajat Keasaman atau pH
enzim memiliki pH optimum yang khas. pH optimum pada enzim bisa
bersifat basa ataupun asam. Sebagian besar enzim yang ada di dalam tubuh
manusia memiliki pH optimum antara 6 hingga 8. Misalnya saja enzim
tripsin pendegradasi protein. Akan tetapi, ada beberapa enzim yang aktif
pada kondisi asam, misalnya saja enzim pepsin. Perubahan pH bisa
mempengaruhi perubahan asam amino pada sisi aktif. Sehingga bisa
menghalangi sisi aktif enzim yang berkombinasi dengan substratnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas
Enzim
3. Konsentrasi Enzim dan Substrat
Biasanya, konsentrasi enzim dan substrat berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi. Hal tersebut berarti apabila konsentrasi enzim menjadi
dua kali lipat, sementara faktor lainnya tetap, yaitu kecepatan reaksinya
akan menjadi dua kali lipat. Kondisi konstan dicapai jika enzim sudah
mengikat semua substrat yang akan dikatalisir. Meskipun kadar enzim
tersebut dinaikkan. Ketika kadar enzim tetap, namun kadar substrat
dinaikkan, maka kecepatan reaksi akan naik hingga mencapai kondisi
konstan, yaitu saat semua substrat sudah diikat oleh enzim.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas
Enzim
4. Zat-zat Penggiat
Adapun zat kimia tertentu yang bisa meningkatkan aktivitas enzim.
Misalnya saja, garam-garam dan juga logam alkali dalam
konsentrasi encer yaitu 2 persen hingga 5 persen, bisa memacu
kerja enzim. Begitu juga dengan ion logam Co, Mg, Ni, Mn, dan Ci.
Hal tersebut bisa mendukung teori Ketepatan Terinduksi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas
Enzim
5. Zat-zat Penghambat
Beberapa zat kimia bisa menghambat kinerja enzim. Misalnya saja garam yang
mengandung raksa dan juga sianida. Terdapat tiga jenis inhibitor atau
penghambat yang perlu dipahami yaitu:
yang memiliki struktur hampir sama dengan struktur substrat. Dengan begitu,
zat penghambat dengan substrat ini akan saling berebut dan bersaing untuk
bisa bergabung dengan sisi aktif enzim. Proses penghambatan tersebut bisa
diatasi dengan cara meningkatkan konsentrasi substrat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas
Enzim
5. Zat-zat Penghambat
• Inhibitor Nonkompetitif Inhibitor nonkompetitif bisa berhubungan
dengan enzim yang ada di luar sisi aktif. Sehingga enzim akan kehilangan
aktivitasnya. Oleh karena itu, permukaan sisi aktif tidak bisa berhubungan
dengan substrat.