Anda di halaman 1dari 35

MODUL 2

METABOLISME

NAMA SISWA :
KELAS :
NO URUT :

SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


1. Identitas

a. Nama Mata Pelajaran : BIOLOGI


b. Semester :5
c. Materi Pokok : Proses Metabolisme (Enzim)
d. Alokasi Waktu : 14 x 45’ (7 x pertemuan)
e. Kompetensi Dasar :
3.1 Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup
4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis,
dan respirasi anaerob.
f. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran direct learning, dan discovery learning serta metode diskusi dan
eksperimen secara kreatif dan kritis kalian dapat menjelaskan proses metabolisme
sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup dan mengkomunikasikan hasil
percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob
sehingga kalian dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif,
komunikatif (4C).

Petunjuk Umum
1. Pastikan dan fokuskan apa yang akan anda pelajari hari ini.
2. Baca uraian materi dan pahami pendahuluan (apersepsi) untuk membantu anda
memfokuskan permasalahan yang akan dipelajari pada tiap kegiatan belajar.
3. Cari referensi/buku-buku teks lain yang terkait dengan topik/permasalahan
yang Anda hadapi jika diperlukan.
4. Lakukan juga pencarian informasi melalui internet agar mendapatkan pengetahuan
terkini.
5. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan pada Modul ini.
6. Jika kalian menemui kesulitan, silakan diskusikan setiap persoalan yang ada
dengan teman-teman dan/atau guru.
7. Presentasikan hasil pemahaman Anda dengan menggunakan platform yang telah
ditentukan agar bermanfaat bagi orang lain.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


2. PETA KONSEP

3. MATERI

Metabolisme merupakan proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh setiap


organisme hidup, yang berguna untuk memelihara kelangsungan hidup sel-sel penyusun
tubuh. Metabolisme melibatkan proses penyusunan (anabolisme) dan pemecahan
(katabolisme) senyawa-senyawa kimia.

Anabolisme adalah proses pembentukan senyawa organik (misal karbohidrat, lemak,


protein) dari senyawa-senyawa anorganik yang sederhana (seperti air dan CO2). Pada proses
anabolisme diperlukan energi yang berupa ATP. Senyawa-senyawa organik hasil anabolisme
akan digunakan dalam proses katabolisme. Contoh anabolisme: fotosintesis, kemosintesis.

Katabolisme adalah proses pemecahan senyawa organik yang bersifat kompleks menjadi
senyawa-senyawa anorganik sederhana untuk mendapatkan energi. Energi yang berupa
ATP diperlukan oleh tubuh untuk keberlangsungan proses-proses di dalam tubuh, seperti
regenerasi sel, pembelahan sel, pertumbuhan dan perkembangan. Contoh katabolisme:
respirasi sel aerob, respirasi sel anaerob (fermentasi).

Metabolisme terjadi di dalam tubuh melalui reaksi kimia yang rumit. Untuk
mendukung reaksi-reaksi kimia tersebut agar dapat berlangsung dengan baik, maka
diperlukan enzim. Enzim merupakan senyawa kimia yang dapat mempercepat proses reaksi
kimia. Di dalam tubuh organisme, enzim kita sebut sebagai biokatalisator. Hampir semua
proses metabolisme melibatkan enzim. Komponen Enzim terdiri dari:

1. senyawa protein (apoenzim)

2. senyawa non-protein (gugus prostetik).


Terdapat dua macam gugus prostetik, yaitu koenzim, dan kofaktor.
Koenzim adalah gugus prostetik yang berupa senyawa-senyawa organik yang berikatan
renggang dengan enzim, seperti NAD+, FAD+, NADP+, atau turunan-turunan vitamin.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Fungsi koenzim adalah untuk memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu
enzim ke enzim lainnya.
Kofaktor adalah gugus prostetik yang berupa ion-ion anorganik yang terikat dengan
substrat kompleks atau enzim, sehingga fungsi enzim menjadi lebih efektif. Ion-ion
anorganik tersebut umumnya berupa ion-ion logam seperti Fe2+, Cu2+, atau Mg2+.
Gugus prostetik berfungsi memberi kekuatan tambahan terhadap kerja enzim. Contohnya
adalah FAD (Flavin Adenin Dinukleotida) yang merupakan gugus prostetik dari enzim
suksinat dehidrogenase, dan heme yang merupakan gugus prostetik dari enzim
peroksidase.
Enzim yang tersusun atas komponen apoenzim dan gugus prostetik kita kenal dengan
istilah holoenzim.

Cara kerja enzim yang bersifat spesifik substrat, mengikuti penjelasan teori Lock-
Key dan teori Induced Fit.

1. Teori Lock-Key (Dikemukakan oleh Emil Fischer)

Menurut teori lock-key, sisi aktif enzim berperan seperti gembok, sedangkan substrat
berperan seperti anak kunci. Jadi, untuk membentuk kompleks enzim-substrat (ES),
harus ada kesesuaian antara sisi aktif enzim dan substrat.

2. Teori Induced Fit (Dikemukakan oleh Daniel Koshland)

Menurut teori induced fit, setiap molekul substrat mempunyai bentuk permukaan yang hampir
pas dengan permukaan sisi aktif enzim. Jika substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim dan
membentuk kompleks enzim-substrat (ES), sisi aktif akan mengubah bentuknya sehingga
sesuai dengan permukaan substrat tersebut.

Terdapat beberapa sifat dan ciri-ciri enzim yang harus kita perhatikan, yaitu:
1. Enzim bekerja spesifik. Enzim hanya bekerja pada substrat yang sesuai. Misal enzim
amilase hanya bekerja pada substrat amilum. Enzim amilase memecah amilum menjadi
glukosa.
2. Diperlukan dalam jumlah sedikit. Enzim bekerja dengan baik pada substrat yang
jumlahnya lebih banyak.
3. Enzim mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Setelah reaksi berakhir,
enzim akan kembali ke bentuk semula.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


4. Bekerja bolak balik. Enzim bekerja 2 arah.
5. Memperkecil penggunaan energi aktivasi. Setiap reaksi kimia membutuhkan
sejumlah energi untuk memulai reaksinya. Energi ini disebut energi aktivasi. Reaksi
kimia yang tidak melibatkan enzim akan memerlukan energi aktivasi yang besar, tetapi
jika elibatkan enzim, energi aktivasi yang diperlukan menjadi lebih kecil.

6. Tidak tahan panas. Karena enzim tersusun atas protein, maka tidak tahan terhadap
panas karena akan terkoagulasi. Enzim bekerja baik pada suhu antara 30-37oC.

Berdasarkan tempat kerjanya, enzim dibedakan menjadi dua, yaitu endoenzim dan
eksoenzim.

a. Endoenzim atau disebut juga enzim intraseluler adalah enzim yang aktivitasnya di dalam
sel. Contoh: peroksidase.

b. Eksoenzim atau disebut juga enzim ekstraseluler adalah enzim yang aktivitasnya di luar
sel. Contoh: amilase.

Pada umumnya, enzim tidak dapat bekerja tanpa kofaktor. Peran kofaktor dalam
kerja enzim antara lain:

a. Melengkapi dan memodifikasi struktur enzim sehingga substrat dapat melekat pada enzim.

b. Bereaksi sebagai donor atom atau donor elektron bagi substrat.

c. Bersama residu tertentu mempolarisasi substrat sehingga mudah dikatalisis oleh enzim.

d. Sebagai akseptor sementara untuk atom, proton, atau elektron, dan akan kembali setelah
reaksi berakhir.

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain suhu, pH, konsentrasi
enzim, konsentrasi substrat, zat inhibitor dan aktivator.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Suhu Enzim bekerja optimal pada suhu
30o-37oC. Setiap kenaikan suhu 10oC
(hingga pada suhu 40oC) kecepatan
reaksi akan naik 2x lipat.
Pada suhu 60oC, kecepatan reaksi
akan terhambat dan terhenti. Pada
suhu di atas 60oC, aktivitas enzim
akan terhenti, terhambat kerjanya
dan rusak. Kecuali pada bakteri
thermofil.
Pada suhu 0oC atau dibawahnya,
aktivitas enzim menjadi tidak aktif
tetapi tidak rusak, dan bagian
apoenzim akan terkoagulasi.
pH Setiap enzim memiliki pH optimum
tertentu untuk bekerja.
Misal:
Enzim pepsin bekerja optimal pada
pH 2 di lambung (kondisi pH asam
karena dipengaruhi oleh adanya
asam lambung HCl).
Enzim amilase bekerja optimal pada
pH 7 di mulut dan usus halus.
Perubahan pH dapat mempengaruhi
perubahan bentuk sisi aktif enzim
(apoenzim). Akibatnya substrat
tidak dapat terikat pada apoenzim.
Selain itu, perubahan pH juga dapat
menyebabkan denaturasi pada
enzim.

Konsentrasi Enzim Peningkatan konsentrasi enzim akan


semakin mempercepat aktivitas kerja
enzim.

Konsentrasi Substrat Konsentrasi substrat yang rendah


menyebabkan rendahnya aktivitas
kerja enzim.
Konsentrasi substrat yang tinggi
dapat memacu aktivitas kerja enzim,
namun pada keadaan tertentu akan
menghambat kerja enzim karena
terjadi penumpukan produk
sehingga menghalangi terikatnya
substrat pada enzim. Peristiwa
seperti ini kita kenal dengan istilah
feed back effect.
Zat Inhibitor (penghambat) Molekul atau ion dapat menghambat
kerja enzim dengan cara:

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


1) merubah bentuk sisi aktif
enzim setelah menempel pada sisi
alosterik atau sisi enzim yang lain
yang bukan merupakan sisi aktif
(inhibitor non-kompetitif).
Inhibitor ini menyebabkan substrat
tidak dapat membentuk kompleks
enzim substrat.
2) menghalangi sisi aktif enzim,
sehingga substrat tidak dapat
berikatan dengan enzim (inhibitor
kompetitif). Inhibitor ini biasanya
mempunyai bentuk yang menyerupai
substrat sehingga mengikat enzim
membentuk kompleks enzim.

Sifat dari inhibitor ada yang


reversible dan irreversible.
Inhibitor yang reversible sifatnya
tidak merusak enzim. Setelah
inhibitor lepas, enzim dapat
berfungsi kembali. Contoh inhibitor
reversible: ion raksa (Hg2+), timbal
(Pb2+), Zn, Cd, Cu.
Cara untuk mengurangi reaksi
penghambatan inhibitor reversible
dapat dilakukan dengan
menambahkan substrat atau dengan
menghilangkan sumber inhibitor.

Inhibitor yang bersifat irreversible


akan terikat kuat pada sisi aktif
enzim dan merubah bentuk enzim.
Akibatnya, ketika inhibitor lepas,
enzim tidak dapat berfungsi lagi.
Contoh inhibitor irreversible: sianida,
gas saraf, racun.

Zat aktivator (zat penggiat) Contoh zat aktivator antara lain:


vitamin, hormon, ion logam Ca, Mg,
Mn, Ni, Fe, Cl, Co.

Penamaan Enzim menggunakan penambahan akhiran –ase pada nama substrat


yang diubah oleh enzim tersebut. Misalnya nama substrat lipid (lemak), maka nama enzim
yang merombak lipid menjadi asam lemak dan gliserol adalah lipase.

Klasifikasi Enzim dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: golongan hidrolase dan


golongan desmolase.

1. Golongan Hidrolase – enzim yang dengan penambahan air atau dengan adanya air
dapat mengubah suatu substrat menjadi hasil akhir. Misal: karboksilase, protease,
lipase.

2. Golongan Desmolase – enzim yang dapat memecah ikatan C – C atau C – N. Misal:


enzim peroksidase, dehidrogenase, katalase, transaminase.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Anabolisme adalah proses pembentukan senyawa organik (misal karbohidrat, lemak,
protein) dari senyawa-senyawa anorganik yang sederhana (seperti air dan CO2). Pada proses
anabolisme diperlukan energi yang berupa ATP. Senyawa-senyawa organik hasil anabolisme
akan digunakan dalam proses katabolisme. Contoh anabolisme: fotosintesis, kemosintesis.

Fotosintesis merupakan proses pembentukan senyawa organik (C6H12O6) dari senyawa


anorganik (CO2 dan H2O) yang terjadi pada tumbuhan berklorofil dengan menggunakan
energi foton (energi yang berasal dari cahaya matahari). Selain membentuk C6H12O6,
fotosintesis juga menghasilkan produk akhir yang berupa O2.

cahaya
E + 6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
klorofil

Reaksi fotosintesis terjadi melalui 2 tahapan, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Fotosintesis terjadi pada organel sel kloroplas yang terdapat pada jaringan mesofil (palisade
parenkim dan spons parenkim) yang biasa kita jumpai pada organ daun. Pada kloroplas,
terdapat bagian padat yang berupa lempengan-lempengan tilakoid yang membentuk suatu
struktur yang disebut grana, dan bagian cair yang berupa matriks (kita kenal dengan sebutan
stroma). Reaksi terang fotosintesis terjadi pada bagian grana dan reaksi gelap fotosintesis
terjadi pada bagian stroma.

Sumber: fotosintesis.byethost16.com

Reaksi Terang

Energi foton dari sinar matahari ditangkap oleh klorofil a dan b yang terletak pada fotosistem
yang berada di membran tilakoid kloroplas untuk proses perombakan air (fotolisis air). Air
akan dirombak menjadi ion hidrogen dan oksigen.

H2O H + + O2

Reaksi fotolisis air kita kenal dengan “reaksi terang” karena terjadi proses penangkapan
gelombang cahaya.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Berdasarkan kepekaannya terhadap cahaya, fotosistem dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
fotosistem I yang peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm dan fotosistem
II yang peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm. Fotosistem I biasa kita
kenal sebagai P700 dan fotosistem II kita kenal sebagai P680.

Reaksi terang terbagi dalam 2 tahapan, yaitu fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi
non-siklik. Fotofosforilasi merupakan proses pembentukan ATP dari ADP dan fosfat
berenergi tinggi (Pi) dengan menggunakan bantuan energi cahaya. Fotofosforilasi siklik
berlangsung pada fotosistem I (P700), sedangkan fotofosforilasi non-siklik
berlangsung pada fotosistem II (P680).

Pada fotofosforilasi siklik, komponen yang terlibat yaitu: 1) cahaya sebagai sumber
energi foton, 2) fotosistem I, 3) akseptor elektron, 4) ADP, 5) NADP.

Reaksi pada fotofosforilasi siklik diawali dengan foton yang mengenai klorofil a pada
fotosistem I akan menyebabkan klorofil teraktivasi sehingga melepaskan elektronnya.
Elektron yang dilepaskan oleh klorofil ini akan tereksitasi dan ditangkap oleh akseptor
elektron primer, kemudian ditransfer melalui mekanisme transpor elektron dengan bantuan
akspetor feredoksin/fd - plastoquinon/pq - kompleks sitokrom/cyt - plastocyanin/pc untuk
kembali pada fotosistem I. Selama proses transpor elektron terjadi fotofosforilasi sehingga
terbentuk ATP dari ADP. Karena elektron kembali ke fotosistem I, maka tidak terjadi fotolisis
air. Kekurangan elektron pada fotosistem I (P700) akan diisi oleh elektron yang berasal dari
fotosistem II (P680).

Pada fotofosforilasi non-siklik, komponen yang terlibat yaitu: 1) cahaya sebagai sumber
energi foton, 2) fotosistem I dan II, 3) akseptor elektron, 4) ADP, 5) NADP, 6) H2O.

Proses yang terjadi pada fotofosforilasi non-siklik diawali dari energi foton yang ditangkap
oleh klorofil pada fotosistem II (P680) memicu lepasnya elektron (fotoeksitasi). Elektron
yang dilepas akan ditangkap oleh akseptor elektron primer, sehingga menyebabkan
kekosongan elektron. Hal ini menyebabkan terjadinya fotolisis air, karena elektron yang
dilepas dari proses fotolisis air akan digunakan untuk mengisi kekosongan elektron pada

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


fotosistem II, dan ion H+ yang dilepaskan akan ditangkap oleh NADP+ untuk membentuk
NADPH2 dengan bantuan enzim NADP reduktase.

ATP dan NADPH2 yang dihasilkan pada reaksi terang digunakan untuk proses reaksi gelap.

Perbedaan fotofosforilasi siklik dan non siklik

Pembeda Fotofosforilasi siklik Fotofosforilasi non-siklik


Jenis Fotosistem I (P700) Fotosistem I (P700)
fotosistem Fotosistem II (P680)
Produk yang ATP O2, ATP, NADPH
dihasilkan
Fotolisis air Tidak Terjadi Terjadi
Proses Elektron dari P700 akan melewati Elektron dari P680 akan melewati
sistem transpor elektron untuk sistem transpor elektron menuju
kembali lagi ke P700 P700 dan tidak kembali lagi ke
P680

Reaksi Gelap

Reaksi gelap merupakan tahapan fotosintesis yang sebenarnya dalam pembentukan


karbohidrat. Pertama kali diamati oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, sehingga dikenal
sebagai siklus Calvin-Benson.

Sumber: https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/fotosintesis-reaksi-gelap-biologi-
kelas-12-k13-revisi/

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Reaksi gelap diawali dengan 6 molekul CO2 masuk ke dalam daun melalui stomata, kemudian
diikat oleh 6 molekul ribulosa biphosphat (RuBP) di dalam stroma kloroplas dengan bantuan
enzim rubisco (ribulosa 1,5-biphosphat carboxylase oxygenase). 6 CO2 berikatan dengan 6
RuBP (molekul yang mempunyai 5 gugus C) menjadi 12 molekul fosfogliserat (PGA) yang
mempunyai 3 gugus C dan bersifat tidak stabil. Tahapan ini dikenal sebagai tahapan fiksasi
CO2.

12 ATP dan 12 NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang akan digunakan untuk mereduksi
12 molekul PGA menjadi 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL). Tahapan ini dikenal sebagai
tahapan reduksi PGA menjadi PGAL.

Selanjutnya, 2 molekul PGAL digunakan untuk membentuk 1 molekul glukosa (C6H12O6) dan
10 molekul PGAL digunakan untuk membentuk 6 molekul RuBP kembali dengan
menggunakan 6 molekul ATP. Tahapan ini dikenal sebagai tahapan regenerasi RuBP.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis pada tanaman

1. Faktor Internal -- kandungan klorofil daun, enzim fotosintesis, hormon, umur daun,
pengendalian genetik, tahanan daun, kebutuhan fotosintat.

2. Faktor Eksternal – suhu, air, oksigen, cahaya, CO2 lingkungan, nutrisi

Proses fotosintesis yang menunjukkan adanya reaksi terang dan gelap telah dibuktikan
melalui serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Jan Ingenhousz (akhir 1770an) dan
Julius Sach (1862-1864).

Jan Ingenhousz membuktikan bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen. Dalam


percobaannya, Ingenhousz menemukan bahwa gelembung-gelembung kecil dihasilkan oleh
tanaman ketika tersinari oleh sinar matahari. Pada tanaman yang tidak terkena sinar
matahari tidak menghasilkan gelembung. Ingenhousz menyimpulkan bahwa tumbuhan
menggunakan cahaya untuk menghasilkan oksigen.

Julius Sach melakukan investigasi tentang bagaimana amilum dihasilkan dibawah pengaruh
cahaya dan hubungannya dengan klorofil. Percobaan yang dilakukan Sach menunjukkan
bahwa amilum dihasilkan pada daun, dan amilum merupakan produk pertama yang terlihat
dari proses fotosintesis. Sach juga membuktikan bahwa pigmen hijau klorofil yang terdapat
dalam kloroplas terlibat dalam peristiwa fotosintesis. Melalui percobaannya pada tanaman
yang mengalami etiolasi yang dipindahkan dari tempat gelap ke terang, Sach menemukan
bahwa produksi amilum sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman hanya dapat
tumbuh ketika mereka dapat mengumpulkan amilum.

Katabolisme adalah proses perombakan senyawa organik (misal karbohidrat, lemak,


protein) menjadi senyawa-senyawa anorganik yang sederhana (seperti air dan CO2) untuk
menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan selama proses respirasi dapat berupa ATP,
NADH dan FADH2. Energi tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan metabolisme
tubuh maupun aktivitas hidup lainnya. Contoh katabolisme: respirasi aerob, respirasi
anaerob (fermentasi).

Respirasi Aerob merupakan proses perombakan senyawa organik (C6H12O6) menjadi


senyawa anorganik (CO2 dan H2O) dengan cara oksidasi (memerlukan oksigen) untuk
menghasilkan energi.

C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + E

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Proses respirasi aerob terjadi melalui 4 tahapan, yaitu glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs dan transport elektron. Respirasi aerob seringkali kita sebut
dengan istilah “respirasi seluler”. Proses respirasi ini secara umum berlangsung di dalam
organel mitokondria, hanya pada tahap glikolisis saja prosesnya berlangsung di
sitoplasma/sitosol/protoplasma.

Glikolisis – proses pemecahan molekul glukosa (beratom C 6) menjadi 2 molekul asam


piruvat (beratom C 3) yang berlangsung secara anaerob di dalam sitosol. Terdapat 2
tingkatan glikolisis, yaitu fosforilasi tingkat I dan fosforilasi tingkat II.

Pada fosforilasi tingkat I, satu molekul glukosa diubah menjadi molekul DHAP (dihidroksi
aseton phosphat) dan molekul G3P (gliseraldehid 3-phosphat) dengan menggunakan 2 ATP.
Pada fosforilasi tingkat II, molekul DHAP dan G3P akan diubah menjadi piruvat dengan
melepaskan 2 NADH, 4 ATP, dan 2 H2O.

Gambar Proses Glikolisis

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Dekarboksilasi Oksidatif (Reaksi Transisi) – Proses ini juga dikenal dengan sebutan
“oksidasi piruvat”. Artinya yaitu 2 molekul piruvat (beratom C 3) yang dihasilkan pada
proses glikolisis akan diubah menjadi 2 molekul asetil (senyawa beratom C 2) secara aerob
dengan melepaskan satu atom C dalam bentuk CO2. Selama perubahan 1 molekul piruvat
menjadi 1 molekul asetil dilepaskan 1 NADH. Proses ini berlangsung di dalam matriks
mitokondria.

Untuk dapat masuk ke dalam siklus Krebs, molekul asetil yang terbentuk harus berikatan
dengan koenzim A membentuk ikatan asetil-KoA. Asetil-KoA inilah yang akan berikatan
dengan molekul oksaloasetat (AOA – asam oksaloasetat) yang beratom C 4 di dalam siklus
Krebs.

Gambar Dekarboksilasi Oksidatif dan Siklus Krebs

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Siklus Krebs – Proses respirasi yang sesungguhnya terjadi pada tahapan ini, dimana ATP,
NADH, FADH2 dihasilkan, CO2 dan H2O dilepaskan. Siklus Krebs berlangsung di dalam
matriks mitokondria dalam keadaan aerob.

Setiap molekul asetil KoA (beratom C 2) yang dihasilkan dalam tahapan dekarboksilasi
oksidatif akan berikatan dengan molekul AOA (beratom C 4) untuk membentuk asam
sitrat (beratom C 6). Asam sitrat akan bertransformasi menjadi isositrat (beratom C 6)
sebelum mengalami fosforilasi dekarboksilasi dengan melepaskan satu atom C dalam
bentuk CO2 dan menghasilkan NADH menjadi molekul α ketoglutarat (beratom C 5).

Selanjutnya α ketoglutarat mengalami fosforilasi dekarboksilasi kembali dengan


melepaskan satu atom C dalam bentuk CO2 dan menghasilkan NADH2 menjadi molekul
suksinil KoA (beratom C 4). Suksinil KoA bertransformasi menjadi suksinat (beratom C
4) dengan menghasilkan ATP. Suksinat kemudian bertransformasi menjadi fumarat
(beratom C 4) dengan menghasilkan FADH2. Fumarat berubah menjadi malat (beratom C
4) dengan bantuan H2O. Terakhir, malat akan berubah menjadi AOA kembali dengan
menghasilkan NADH2.

Jadi selama proses siklus Krebs dari satu molekul asetil KoA, akan dilepaskan 2 molekul
CO2, 1 molekul ATP, 3 molekul NADH dan 1 molekul FADH2.

Transport Elektron – merupakan proses fosforilasi oksidatif dimana NADH dan FADH2
menyimpan elektronnya dalam rantai transport elektron sehingga kembali dalam bentuk
NAD+ dan FAD. Proses ini terjadi di membran dalam mitokondria (krista).

Selama proses transport elektron, energi akan dilepaskan dan digunakan untuk memompa
proton keluar menuju matriks dengan bantuan enzim ATP synthase. NADH melepas
protonnya dengan bantuan enzim NADH dehidrogenase, sedangkan elektronnya akan
ditangkap oleh akseptor elektron seperti ubikuinon/koenzim Q, sitokrom b, sitokrom c,
sitokrom a) untuk membentuk ATP. Elektron yang terakhir akan ditangkap oleh akseptor
elektron O2 untuk membentuk H2O.

Selama transport elektron tidak dihasilkan energi, yang terjadi adalah proses
konversi energi dari bentuk NADH dan FADH2 ke dalam bentuk ATP. NADH akan
menghasilkan ATP sebanyak 3 molekul, sedangkan FADH2 akan menghasilkan ATP
sebanyak 2 molekul.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Gambar transport elektron NADH

Setelah memahami 4 tahapan pada proses respirasi aerob, kita dapat menghitung jumlah
energi (ATP) yang dihasilkan, yaitu:

Glikolisis – 2 ATP, 2 NADH (setara dengan 6 ATP)


Dekarboksilasi Oksidatif – 2 NADH (setara dengan 6 ATP)
Siklus Krebs – 2 ATP, 6 NADH (setara dengan 18 ATP), 2 FADH2 (setara
dengan 4 ATP)

Total -- 38 ATP

Respirasi Anaerob merupakan proses perombakan senyawa organik untuk mendapatkan


energi tanpa menggunakan oksigen. Biasa kita kenal dengan istilah “fermentasi”.
Respirasi anaerob ini biasa terjadi pada organisme tingkat rendah, seperti bakteri dan
jamur. Meskipun juga dapat terjadi pada organisme tingkat tinggi seperti pada tumbuhan
dan manusia.

Pada manusia, peristiwa kelelahan sebenarnya adalah peristiwa fermentasi, dimana otot
kita bekerja terlalu berat sehingga mengalami kekurangan oksigen. Pada tumbuhan yang
kekurangan oksigen, akan terjadi proses respirasi anaerob. Energi yang dihasilkan pada
proses fermentasi lebih sedikit dibandingkan dengan energi yang dihasilkan pada proses
respirasi aerob.

Contoh fermentasi:

1. Pada manusia -- pembentukan asam laktat yang menyebabkan kelelahan pada manusia.

Sel otot yang kekurangan oksigen akan menyebabkan asam piruvat yang terbentuk dari
peristiwa glikolisis akan bereaksi dengan NADH sehingga terbentuk asam laktat dan
sejumlah kecil energi.

a. Glikolisis

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


C6H12O6  2 CH3COCOOH + 2 NADH + 2 ATP
Glukosa asam piruvat
b. fermentasi asam laktat
2 CH3COCOOH + 2 NADH  2 CH3CHOHCOOH + 47 kkal
asam piruvat asam laktat

2. Pada tumbuhan dan sel ragi (Saccharomyces) – fermentasi alkohol.

Pada tumbuhan dan sel ragi yang kekurangan oksigen, asam piruvat hasil glikolisis akan
melepaskan CO2 membentuk asetaldehid. Selanjutnya asetaldehid akan bereaksi dengan
hidrogen dari NADH membentuk etanol (etil alkohol) dan sejumlah energi.

a. Glikolisis
C6H12O6  2 CH3COCOOH + 2 NADH + 2 ATP
Glukosa asam piruvat
b. fermentasi alkohol
2 CH3COCOOH  2 C2H3OH + 2 CO2
asam piruvat asetaldehid

2 C2H3OH + 2 NADH  2 CH3CH2OH + 2 NAD+ + 28 kkal

Asetaldehid etil alkohol

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


4. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 1

Pendahuluan

Sebelum belajar pada materi ini silakan kalian perhatikan gambar di bawah ini.
Metabolisme tubuh dikendalikan oleh sekelompok
enzim pencernaan yang dihasilkan oleh berbagai
organ sistem pencernaan. Enzim pencernaan
berperan dalam mengatur dan memelihara fungsi
sistem pencernaan.
Bahan makanan pada gambar di samping (nasi) akan
dipecah oleh enzim pencernaan amilase menjadi unit
yang sederhana yaitu glukosa agar menjadi sumber
energi tubuh.
Pada kondisi kesehatan kurang baik seperti demam
menyebabkan kurangnya kadar dan kualitas enzim
pencernaan dalam tubuh, sehingga menimbulkan
keluhan perut kembung.

Menurut pendapat kalian.............


jika tubuh mengalami disfungsi dalam menghasilkan enzim amilase,
dapatkah enzim tersebut memecah amilum menjadi glukosa ??

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan kekegiatan


belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam Modul ini.

Kegiatan Inti

Cermati Teks /gambar, kemudian jawablah pertanyaannya !


1. Perhatikan gambar struktur enzim di bawah ini!

Kalian jelaskan tentang komponen enzim di bawah!


A. Holoenzim
B. Apoenzim
C. Kofaktor
D. Sisi katalis
E. koenzim

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

2. Perhatikan reaksi pembekuan darah di bawah ini!

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Enzim kompleks tersusun atas berbagai komponen. Kalian perhatikan skema reaksi
pembekuan darah di atas kemudian, kalian masukkan sebagai komponen enzim
manakah, bagian yang berperan dalam reaksi pembekuan darah tersebut!

Substrat Enzim koenzim Kofaktor Produk

3. Perhatikan skema gambar mekanisme kerja enzim berikut dengan cermat!

Berdasarkan skema gambar mekanisme kerja enzim di atas, jawablah pertanyaan di


bawah ini !
1. Bagaimanakah cara kerja enzim pada gambar A? Mengapa hanya substrat tertentu
saja yang bisa menempati sisi aktif enzim? Kaitkanlah dengan teori kerja enzim!
2. Berdasarkan skema gambar B dan C, faktor apa yang mempengaruhi mekanisme
kerja enzim?
3. Bagaimanakah mekanisme kerja enzim pada skema gambar B dan C? Apakah
perbedaan skema gambar B dan C dengan skema gambar A?

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


4. Perhatikanlah grafik di bawah ini!

Kecepatan Reaksi
1 2 A

0 20 40 80
Temperatur ( ◦C)
Kecepatan Reaksi

B
4 5 6

0 1 2 34 5 9
pH
Grafik A menunjukkan kecepatan reaksi enzim terhadap suhu dan grafik B
menunjukkan kecepatan reaksi enzim terhadap pH. Setelah kalian cermati kedua grafik
tersebut, tunjukkan di grafik nomor berapa saja enzim pepsin pada lambung manusia
dapat bekerja? Jelaskan alasannya!

…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

5. Jika kita meletakkan sepotong daging di tempat terbuka maka daging akan segera
membusuk, sedangkan apabila sepotong daging kita simpan dalam lemari es tidak
cepat membusuk. Apa yang mengakibatkan terjadinya pembusukan daging? Mengapa
daging yang disimpan dalam lemari es tidak cepat membusuk?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menjelaskan pengertian enzim
dan sifat-sifatnya?
2. Apakah Anda dapat membedakan cara kerja enzim
berdasarkan teori lock-key dan induced fit?
3 Apakah Anda dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri
atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian
dapat belajar ke Kegiatan Belajar 2.

Sukses selalu …

Kegiatan Belajar 2

Pendahuluan

Pada kegiatan belajar 1 kalian telah mempelajari enzim beserta sifat dan mekanisme
kerjanya di dalam tubuh. Tentu kalian masih ingat bahwa secara spesifik satu enzim hanya
akan merombak satu jenis substrat saja.

Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang enzim katalase, yaitu enzim yang
berfungsi untuk merombak hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat toksik menjadi
senyawa yang lebih aman bagi tubuh. Perhatikan skema reaksi enzim katalase berikut:
H2O2 + enzim katalase  H2O + O2 + enzim katalase

Di dalam tubuh kita, hidrogen peroksida terus dihasilkan dari berbagai reaksi metabolisme
tubuh. Penumpukan hidrogen peroksida dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh
karena dapat merusak senyawa protein dan DNA.
Enzim katalase dihasilkan oleh tubuh untuk mencegah penumpukan hidrogen peroksida,
melindungi organel dan jaringan seluler dari radikal bebas yang berasal dari lingkungan
sekitar seperti sinar matahari, radiasi, asap rokok, asap kendaraan bermotor, polusi udara,
bahkan makanan dan minuman yang kalian konsumsi.

Mengingat pentingnya manfaat enzim katalase, tentu menarik bukan jika kita mengetahui
bagaimana kerja enzim katalase di dalam organ tubuh?

Yuk kita praktikum…


Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR
Kita akan melakukan praktikum agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
enzim katalase.

Sebelum melakukan praktikum, kalian buat kelompok dulu ya.. satu kelompok dapat terdiri
dari 2-3 orang, setelah itu tempati meja praktikum kalian masing-masing dengan tenang
dan tertib.

Kegiatan Inti

Stimulus
Siapkanlah alat dan bahan yang akan kalian gunakan dalam praktikum, yaitu:
1. Rak dan tabung reaksi 9. Korek api
2. Pipet tetes 10. Hati ayam
3. Pembakar spiritus 11. Jantung ayam
4. Kaki tiga 13. Larutan HCl 5%
5. Gelas kimia 14. Larutan NaOH 5%
6. Penjepit tabung reaksi 15. Larutan H2O2
7. Kertas label 15. Aquades/air
8. Tusuk sate/lidi
Identifikasi Masalah

Buatlah rumusan masalah tentang pengaruh suhu dan pH terhadap kerja enzim katalase!

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Lakukan praktikum berikut!

1. siapkan tabung reaksi A, B, C, D, E dan F.


2. siapkan ekstrak hati ayam, jantung ayam dan bahan lain yang akan digunakan.
3. lakukankanlah urutan langkah pengujian sebagai berikut:
o Tabung A -- 2 cm ekstrak hati ayam + 10 tetes H2O2 dan segera tutup dengan ibu
jari kanan dan amati kemunculan gelembung gas. Kalian buka ibu jari dan
lakukanlah uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung, kalian
amati hasil percobaan.
o Tabung B -- 2 cm ekstrak hati ayam dipanaskan + 10 tetes H2O2 dan segera tutup
dengan ibu jari kanan dan amati kemunculan gelembung gas. Kalian buka ibu jari
dan lakukanlah uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung,
kalian amati hasil percobaan.
o Tabung C -- 2 cm ekstrak hati ayam didinginkan + 10 tetes H2O2 dan segera tutup
dengan ibu jari kanan dan amati kemunculan gelembung gas. Kalian buka ibu jari
dan lakukanlah uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung,
kalian amati hasil percobaan.
o Tabung D -- 2 cm ekstrak jantung ayam + 10 tetes H2O2 dan segera tutup dengan
ibu jari kanan dan amati kemunculan gelembung gas. Kalian buka ibu jari dan
lakukanlah uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung, kalian
amati hasil percobaan.
o Tabung E -- 2 cm ekstrak hati ayam + 10 tetes NaOH + 10 tetes H2O2 dan segera
tutup dengan ibu jari kanan dan amati kemunculan gelembung gas. Kalian buka

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


ibu jari dan lakukanlah uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam
tabung, kalian amati hasil percobaan.
o Tabung F -- 2 cm ekstrak hati ayam + 10 tetes HCl + 10 tetes H2O2 dan segera
tutup dengan ibu jari kanan dan amati kemunculan gelembung gas. Kalian buka
ibu jari dan lakukanlah uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam
tabung, kalian amati hasil percobaan.

4. Kalian isikan hasil percobaan pada tabel pengamatan di bawah ini!

Ektrak hati + H2O2 Keterangan


Tabung Perlakuan
Gelembung Nyala Api
A Netral

B Dipanaskan

C Didinginkan

D Jantung

E Basa

F Asam

Keterangan :
+++ = banyak gelembung
++ = gelembungnya sedang
+ = sedikit gelembung
- = tidak ada gelembung

Pembuktian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk membuktikan kebenaran dari rumusan


masalah yang telah kalian buat.
a. Pada perlakuan tabung manakah pembentukkan gelembung gas paling banyak? Mengapa
demikian?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

b. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

c. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Menarik Kesimpulan

Bagaimana kesimpulan dari hasil percobaan yang telah kalian lakukan?

………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 2, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menjalankan prosedur praktikum
dengan baik dan benar?
2. Apakah Anda dapat menuliskan laporan praktikum
dengan benar?
3 Apakah Anda dapat menarik kesimpulan tentang
faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase
dengan benar?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh
melanjutkan belajar ke Kegiatan Belajar 3.

Sukses selalu …

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Kegiatan Belajar 3

Pendahuluan

Perhatikan gambar pohon berikut ini..

Sumber: dokumen pribadi

Tahukah kalian pohon apakah yang tampak pada gambar di atas? Pohon yang kalian lihat
adalah pohon pinus (Pinus merkusii). Pohon tersebut mempunyai daun yang berbentuk
seperti jarum. Meskipun pinus mempunyai bentuk daun seperti jarum, tetapi pohon pinus
mampu tumbuh tinggi dan besar. Mengapa bisa demikian? Kaitkan peranan daun pinus
dengan pertumbuhan tubuh tumbuhan.

Kegiatan Inti

Bacalah materi pada modul ini dengan tekun dan teliti. Bila perlu, baca materi fotosintesis
dari sumber literatur lain. Kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


1. Proses fotosintesis pada tumbuhan diawali dengan proses fotolisis air. Apa yang akan
terjadi bila tumbuhan kekurangan air?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
2. Pada proses reaksi gelap fotosintesis, tumbuhan tidak memerlukan cahaya untuk
membentuk glukosa. Apa yang akan terjadi bila tanaman diberikan penyinaran secara
terus menerus selama 24 jam?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
3. Tanaman yang diberi naungan cenderung akan lebih cepat mati. Mengapa?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
4. Pohon maple yang banyak tumbuh di Kanada mempunyai daun berwarna merah.
Apakah pohon maple tersebut dapat berfotosintesis? Jelaskan alasanmu!
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 3, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menjelaskan proses fotosintesis
dengan benar?
2. Apakah Anda dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis dengan benar?
3 Apakah Anda dapat menarik kesimpulan tentang
pengaruh fotosintesis bagi pertumbuhan tumbuhan?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh
melanjutkan belajar ke Kegiatan Belajar 4.

Sukses selalu …
Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR
Kegiatan Belajar 4

Pendahuluan

Pada kegiatan belajar 3 kalian telah mempelajari tentang proses anabolisme (fotosintesis).
Tentu kalian masih ingat bahwa proses fotosintesis terjadi melalui mekanisme reaksi terang
dan reaksi gelap.

Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi proses fotosintesis pada tanaman melalui kegiatan praktikum.

Yuk kita praktikum…


Kita akan melakukan praktikum untuk mengetahui faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi proses fotosintesis terutama pada reaksi terang, yaitu proses hidrolisis air,
melalui serangkaian percobaan Ingenhousz.

Sebelum melakukan praktikum, kalian buat kelompok dulu ya.. satu kelompok dapat terdiri
dari 2-3 orang, setelah itu tempati meja praktikum kalian masing-masing dengan tenang
dan tertib.

Kegiatan Inti

Stimulus

Siapkanlah alat dan bahan yang akan kalian gunakan dalam praktikum, yaitu:
Alat: Bahan:
1. Ember plastik 1. Air
2. Kawat 2. ……………………………
3. ……………………………… 3. ……………………………
4. ……………………………… 4. ……………………………
5. ………………………………
6. ………………………………
7. ………………………………

Identifikasi Masalah

Buatlah rumusan masalah dan hipotesis tentang pengaruh intensitas sinar dan CO2
terhadap proses fotosintesis!

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Tentukan variabel percobaan yang kamu lakukan!


Variabel bebas: ……………………………………………………………………………………………………
Variabel terikat: …………………………………………………………………………………………………..

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Pengumpulan dan Pengolahan Data

Lakukan praktikum berikut!

1. Isilah ember plastik dengan air.

2. Masukkan gelas kimia, tumbuhan air, tabung reaksi, corong kaca ke dalam ember
plastik berisi air dengan susunan seperti gambar di atas.

3. Pastikan posisi ujung tumbuhan air mengarah ke bawah dalam corong kaca. Panjang
tumbuhan air sekitar 5-7 cm dengan jumlah 4 batang

4. Pastikan tabung reaksi yang ditelungkupkan pada corong kaca telah berisi air secara
penuh tanpa ada ruang udara. Tips: Untuk menghindari adanya ruang udara dalam
tabung reaksi, lakukanlah penyusunan perangkat praktikum di dalam air.

5. Buatlah perangkat percobaan dengan perlakuan:

A. diletakkan pada tempat terang yang terkena sinar matahari langsung

B. diletakkan pada tempat terang yang terkena sinar matahari langsung dan diberi ½
sendok teh Natrium Bikarbonat

C. diletakkan pada tempat terang yang terkena sinar matahari langsung dan diberi es
batu untuk mempertahankan suhu air 15oC atau diberi air panas untuk
mempertahankan suhu air 40oC

D. diletakkan pada tempat terang yang tidak terkena sinar matahari langsung

E. diletakkan pada tempat gelap tidak terkena sinar matahari

6. Amati jumlah gelembung yang dihasilkan setelah 5, 10 dan 15 menit, kemudian catat
hasil pengamatanmu pada tabel.

Jumlah gelembung oksigen


No. Perlakuan
5’ 10’ 15’
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E

Pembuktian

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk membuktikan kebenaran dari rumusan
masalah yang telah kalian buat.

1. Gas apakah yang sebenarnya muncul dari adanya gelembung yang kalian amati?
……………………………………………………………………………………………….
.………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
.………………………………………………………………………………………………

2. Pada perlakuan manakah jumlah gelembung paling banyak dihasilkan? Mengapa bisa
demikian?
……………………………………………………………………………………………….
..……………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….

3.Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil jumlah gelembung pada tiap
perlakuan?
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………………………….

4. Apa fungsi NaHCO3 pada percobaan fotosintesis?


…………………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
.………………………………………………………………………………………………

Menarik Kesimpulan

Bagaimana kesimpulan dari hasil percobaan yang telah kalian lakukan?

……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 4, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menjalankan prosedur praktikum
fotosintesis dengan baik dan benar?
2. Apakah Anda dapat menuliskan laporan praktikum
proses fotosintesis dengan benar?
3 Apakah Anda dapat menarik kesimpulan tentang
faktor eksternal yang berpengaruh terhadap proses
fotosintesis dengan benar?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh
melanjutkan belajar ke Kegiatan Belajar 5.

Sukses selalu …

Kegiatan Belajar 5

Pendahuluan

Perhatikan gambar makanan berikut ini..

Sumber: caramembuat.id

Hmm.. gambar tape ketan di atas sangat menarik selera bukan? Menurut kalian, bahan
apa saja yang diperlukan pada pembuatan tape ketan? Mengapa ketan yang difermentasi
bisa menjadi berasa manis? Apakah tape ketan mengandung alkohol? Jelaskan!

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Kegiatan Inti

Bacalah materi pada modul ini dengan tekun dan teliti. Bila perlu, baca materi respirasi dari
sumber literatur lain. Kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Ketika kita menyimpan sayuran di dalam kantung plastik tertutup, mengapa terbentuk
uap air di permukaan plastik? Apa yang terjadi pada sayuran tersebut?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
2. Mengapa pada organisme yang sudah mati, tubuhnya menjadi dingin?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
3. Setelah olah raga lari, mengapa tubuhmu menjadi lebih hangat dan berkeringat?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
4. Sultan belajar membuat tape singkong. Setelah singkong dikukus dan didinginkan,
Sultan menaburkan ragi pada permukaan singkong. Selanjutnya singkong tersebut
disimpan dalam wadah plastik dan dibiarkan terbuka. Apakah singkong tersebut akan
berhasil menjadi tape? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
5. Kandungan gizi apa sajakah yang terdapat pada tape singkong?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
6. Mengapa setelah makan tape tubuhmu menjadi lebih panas?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


7. Apakah perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob ditinjau dari proses terjadinya?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 5, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini melalui
tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menjelaskan proses respirasi
aerob dengan benar?
2. Apakah Anda dapat menjelaskan proses respirasi
anaerob dengan benar?
3 Apakah Anda dapat menarik kesimpulan tentang
perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan bimbingan
Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh melanjutkan
belajar ke Kegiatan Belajar 6.

Sukses selalu …

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Kegiatan Belajar 6

Pendahuluan

Pada kegiatan belajar 5 kalian telah mempelajari tentang proses katabolisme (respirasi).
Tentu kalian masih ingat bahwa proses respirasi merupakan proses perombakan senyawa
organik kompleks (karbohidrat, protein, lemak) untuk menghasilkan energi.

Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang proses respirasi anaerob/fermentasi
melalui kegiatan praktikum.

Yuk kita praktikum…


Kita akan melakukan praktikum untuk mengetahui senyawa-senyawa yang dihasilkan pada
respirasi anaerob/fermentasi melalui kegiatan membuat donut.

Sebelum melakukan praktikum, kalian buat kelompok dulu ya.. satu kelompok dapat terdiri
dari 2-3 orang, setelah itu tempati meja praktikum kalian masing-masing dengan tenang dan
tertib.

Kegiatan Inti

Stimulus

Siapkanlah alat dan bahan yang akan kalian gunakan dalam praktikum, yaitu:
Alat: Bahan:
1. wadah plastik 1. Air hangat
2. becker glass 1000 mL 2. Ragi instan
3. becker glass 100 mL 3. Gula halus
4. sendok 4. Susu bubuk
5. plastik ukuran ½ kg 5. Baking powder
6. karet 6. Tepung terigu
7. selang plastik kecil 7. Telur
8. sumbat karet satu lubang 8. Mentega
9. tabung reaksi 9. Garam secukupnya
10. rak tabung 10. Air kapur
11. Indikator PP

Identifikasi Masalah

Buatlah rumusan masalah dan hipotesis berkaitan dengan senyawa yang dihasilkan selama
proses fermentasi membuat donut!

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Pengumpulan dan Pengolahan Data

Lakukan praktikum berikut!

Proses Fermentasi Donut

1. Siapkan alat dan bahan


2. Buat biang dengan cara campurkan bahan A (ragi instan dan gula halus) dengan 3
sendok makan air hangat di dalam becker glass 100 mL, aduk hingga homogen.
3. Tutup rapat becker glass berisi biang dengan menggunakan plastik yang diikat
dengan karet, diamkan selama ± 5 menit. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
4. Masukkan bahan B (gula halus+susu bubuk+baking powder) dan bahan C (4 sendok
makan tepung terigu) ke dalam wadah plastik, aduk hingga rata dengan
menggunakan sendok.
5. Masukkan biang ke dalam campuran bahan B dan C. Aduk.
6. Tambahkan telur ke dalam campuran bahan B dan C yang sudah diberi biang hingga
terbentuk adonan.
7. Masukkan bahan D (1/4 sendok makan mentega cair) dan garam ke dalam adonan.
Uleni adonan dengan menggunakan tangan yang bersih hingga tercampur rata.
8. Tambahkan air dan sedikit tepung terigu bila diperlukan agar adonan kalis (tidak
lengket di tangan)
9. Siapkan becker glass 1000 mL.
10. Bulatkan adonan yang sudah kalis, letakkan ke dalam becker glass ukuran 1000 mL.
11. Tutup rapat becker glass yang berisi adonan dengan menggunakan plastik dan diikat
dengan karet. Diamkan 30 menit.
12. Amati perubahan yang terjadi selama proses fermentasi dan catat setiap peristiwa
yang terlihat.

Uji proses fermentasi donut

1. Siapkan tabung reaksi yang diisi dengan air kapur dan indikator PP.
2. Tutup tabung reaksi dengan sumbat karet yang dirangkai dengan selang plastik.
3. Setelah becker glass berisi adonan didiamkan selama 30 menit, lubangi plastik
penutupnya dengan cara ditusuk gunting, kemudian segera masukkan selang plastik
yang sudah terhubung pada tabung reaksi berisi air kapur dan indikator PP.
4. Amati reaksi yang terjadi pada becker glass berisi adonan dan tabung reaksi.
5. Apabila pada tabung reaksi terjadi perubahan warna larutan air kapur menjadi jernih,
maka proses fermentasi menghasilkan CO2. Apabila pada dinding becker glass
menjadi berembun, maka proses fermentasi menghasilkan H2O (uap air).

Tuliskan hasil pengamatanmu selama praktikum proses respirasi anaerob:


………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Pembuktian

Setelah kalian melakukan percobaan fermentasi pada proses pembuatan donut, jawablah
pertanyaan di bawah ini.

1. Mengapa untuk pembuatan biang dilakukan dengan cara dicampurkan air hangat?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
2. Apakah nama species mikroorganisme yang terdapat pada ragi? Berasal dari kingdom
dan kelas apakah?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apakah selama proses fermentasi dihasilkan energi dalam bentuk panas? Bukti apa yang
terlihat pada hasil percobaanmu?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
4. Mengapa selama proses fermentasi kondisi wadah harus ditutup dengan plastik?
Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
5. Mengapa tepung terigu yang difermentasi menjadi mengembang?
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Menarik Kesimpulan

Setelah kalian melakukan percobaan proses fermentasi, kesimpulan apa yang dapat
kalian buat?

………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 6, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah
kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada Modul ini
melalui tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menjalankan prosedur respirasi
anaerob dengan baik dan benar?
2. Apakah Anda dapat menuliskan laporan praktikum
proses respirasi anaerob dengan benar?
3 Apakah Anda dapat menarik kesimpulan tentang
senyawa-senyawa yang dihasilkan selama proses
respirasi anaerob?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh
melanjutkan belajar ke Modul 3 Substansi Hereditas Kegiatan Belajar 1.

Sukses selalu …

DAFTAR PUSTAKA

1. Betsy Teh Lay Hong. 2008. Longman Essensial Biology SPM. Malaysia: Pearson.
2. Irnaningtyas, 2016. Biologi SMA Klas XII. Jakarta: Erlangga.
3. Internet

Modul XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai