Anda di halaman 1dari 10

MODUL 2

ENZIM

NAMA SISWA : Muhammad reza


KELAS : Xii mipa 2 Online
NO URUT : 22

SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR


1. Identitas

a. Nama Mata Pelajaran : BIOLOGI


b. Semester :5
c. Materi Pokok : Proses Metabolisme (Enzim)
d. Alokasi Waktu : 14 x 45’ (7 x pertemuan)
e. Kompetensi Dasar :
3.1 Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup
4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim,
fotosintesis, dan respirasi anaerob.
f. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran direct learning, dan discovery learning serta metode diskusi dan
eksperimen secara kreatif dan kritis kalian dapat menjelaskan proses metabolisme
sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup dan mengkomunikasikan hasil
percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob
sehingga kalian dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggung jawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif,
komunikatif (4C).

Petunjuk Umum
1. Pastikan dan fokuskan apa yang akan anda pelajari hari ini.
2. Baca uraian materi dan pahami pendahuluan (apersepsi) untuk membantu anda
memfokuskan permasalahan yang akan dipelajari pada tiap kegiatan belajar.
3. Cari referensi/buku-buku teks lain yang terkait dengan topik/permasalahan
yang Anda hadapi jika diperlukan.
4. Lakukan juga pencarian informasi melalui internet agar mendapatkan
pengetahuan terkini.
5. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan pada Modul ini.
6. Jika kalian menemui kesulitan, silakan diskusikan setiap persoalan yang ada
dengan teman-teman dan/atau guru.
7. Presentasikan hasil pemahaman Anda dengan menggunakan platform yang
telah ditentukan agar bermanfaat bagi orang lain.

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 2


2. PETA KONSEP

3. MATERI

Metabolisme merupakan proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh setiap


organisme hidup, yang berguna untuk memelihara kelangsungan hidup sel-sel penyusun
tubuh. Metabolisme melibatkan proses penyusunan (anabolisme) dan pemecahan
(katabolisme) senyawa-senyawa kimia.

Anabolisme adalah proses pembentukan senyawa organik (misal karbohidrat, lemak,


protein) dari senyawa-senyawa anorganik yang sederhana (seperti air dan CO 2). Pada
proses anabolisme diperlukan energi yang berupa ATP. Senyawa-senyawa organik hasil
anabolisme akan digunakan dalam proses katabolisme. Contoh anabolisme: fotosintesis,
kemosintesis.

Katabolisme adalah proses pemecahan senyawa organik yang bersifat kompleks menjadi
senyawa-senyawa anorganik sederhana untuk mendapatkan energi. Energi yang berupa
ATP diperlukan oleh tubuh untuk keberlangsungan proses-proses di dalam tubuh, seperti
regenerasi sel, pembelahan sel, pertumbuhan dan perkembangan. Contoh katabolisme:
respirasi sel aerob, respirasi sel anaerob (fermentasi).

Metabolisme terjadi di dalam tubuh melalui reaksi kimia yang rumit. Untuk
mendukung reaksi-reaksi kimia tersebut agar dapat berlangsung dengan baik, maka
diperlukan enzim. Enzim merupakan senyawa kimia yang dapat mempercepat proses
reaksi kimia. Di dalam tubuh organisme, enzim kita sebut sebagai biokatalisator. Hampir
semua proses metabolisme melibatkan enzim. Komponen Enzim terdiri dari:

1. senyawa protein (apoenzim)

2. senyawa non-protein (gugus prostetik).


Terdapat dua macam gugus prostetik, yaitu koenzim, dan kofaktor.
Koenzim adalah gugus prostetik yang berupa senyawa-senyawa organik yang berikatan
renggang dengan enzim, seperti NAD+, FAD+, NADP+, atau turunan-turunan vitamin.

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 3


Fungsi koenzim adalah untuk memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron dari satu
enzim ke enzim lainnya.
Kofaktor adalah gugus prostetik yang berupa ion-ion anorganik yang terikat dengan
substrat kompleks atau enzim, sehingga fungsi enzim menjadi lebih efektif. Ion-ion
anorganik tersebut umumnya berupa ion-ion logam seperti Fe 2+, Cu2+, atau Mg2+.
Gugus prostetik berfungsi memberi kekuatan tambahan terhadap kerja enzim.
Contohnya adalah FAD (Flavin Adenin Dinukleotida) yang merupakan gugus prostetik
dari enzim suksinat dehidrogenase, dan heme yang merupakan gugus prostetik dari
enzim peroksidase.
Enzim yang tersusun atas komponen apoenzim dan gugus prostetik kita kenal dengan
istilah holoenzim.

Cara kerja enzim yang bersifat spesifik substrat, mengikuti penjelasan teori
Lock-Key dan teori Induced Fit.

1. Teori Lock-Key (Dikemukakan oleh Emil Fischer)

Menurut teori lock-key, sisi aktif enzim berperan seperti gembok, sedangkan substrat
berperan seperti anak kunci. Jadi, untuk membentuk kompleks enzim-substrat, harus
ada kesesuaian antara sisi aktif enzim dan substrat.

2. Teori Induced Fit (Dikemukakan oleh Daniel Koshland)

Menurut teori induced fit, setiap molekul substrat mempunyai bentuk permukaan yang hampir pas
dengan permukaan sisi aktif enzim. Jika substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim dan membentuk
kompleks enzimsubstrat, sisi aktif akan mengubah bentuknya sehingga sesuai dengan permukaan
substrat tersebut.

Terdapat beberapa sifat dan ciri-ciri enzim yang harus kita perhatikan, yaitu:
1. Enzim bekerja spesifik. Enzim hanya bekerja pada substrat yang sesuai. Misal enzim
amilase hanya bekerja pada substrat amilum. Enzim amilase memecah amilum menjadi
glukosa.
2. Diperlukan dalam jumlah sedikit. Enzim bekerja dengan baik pada substrat yang
jumlahnya lebih banyak.
3. Emzim mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Setelah reaksi berakhir,
enzim akan kembali ke bentuk semula.

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 4


4. Bekerja bolak balik. Enzim bekerja 2 arah.
5. Memperkecil penggunaan energi aktivasi. Setiap reaksi kimia membutuhkan
sejumlah energi untuk memulai reaksinya. Energi ini disebut energi aktivasi. Reaksi
kimia yang tidak melibatkan enzim akan memerlukan energi aktivasi yang besar, tetapi
jika elibatkan enzim, energi aktivasi yang diperlukan menjadi lebih kecil.

6. Tidak tahan panas. Karena enzim tersusun atas protein, maka tidak tahan terhadap
panas karena akan terkoagulasi. Enzim bekerja baik pada suhu antara 30-37 oC.

Berdasarkan tempat kerjanya, enzim dibedakan menjadi dua, yaitu endoenzim dan
eksoenzim.

a. Endoenzim atau disebut juga enzim intraseluler adalah enzim yang aktivitasnya di
dalam sel. Contoh: peroksidase.

b. Eksoenzim atau disebut juga enzim ekstraseluler adalah enzim yang aktivitasnya di luar
sel. Contoh: amilase.

Pada umumnya, enzim tidak dapat bekerja tanpa senyawa non-protein yang disebut
kofaktor. Peran kofaktor dalam kerja enzim:

a. Melengkapi dan memodifikasi struktur enzim sehingga substrat dapat melekat pada
enzim.

b. Bereaksi sebagai donor atom atau donor elektron bagi substrat.

c. Bersama residu tertentu mempolarisasi substrat sehingga mudah dikatalisis oleh enzim.

d. Sebagai akseptor sementara untuk atom, proton, atau elektron, dan akan kembali
setelah reaksi berakhir.

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain suhu, pH, konsentrasi
substrat, konsentrasi enzim, zat inhibitor dan aktivator.

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 5


Penamaan Enzim menggunakan penambahan akhiran –ase pada nama substrat
yang diubah oleh enzim tersebut. Misalnya nama substrat lipid (lemak), maka nama enzim
yang merombak lipid menjadi asam lemak dan gliserol adalah lipase.

Klasifikasi Enzim dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: golongan hidrolase dan


golongan desmolase.

1. Golongan Hidrolase – enzim yang dengan penambahan air atau dengan adanya air
dapat mengubah suatu substrat menjadi hasil akhir. Misal: karboksilase, protease,
lipase.

2. Golongan Desmolase – enzim yang dapat memecah ikatan C – C atau C – N. Misal:


enzim peroksidase, dehidrogenase, katalase, transaminase.

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 6


4. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 1

Pendahuluan

Sebelum belajar pada materi ini silakan kalian perhatikan gambar di bawah ini.
Metabolisme tubuh dikendalikan oleh sekelompok
enzim pencernaan yang dihasilkan oleh berbagai
organ sistem pencernaan. Enzim pencernaan
berperan dalam mengatur dan memelihara fungsi
sistem pencernaan.
Bahan makanan pada gambar di samping (nasi)
akan dipecah oleh enzim pencernaan amilase
menjadi unit yang sederhana yaitu glukosa agar
menjadi sumber energi tubuh.
Pada kondisi kesehatan kurang baik seperti demam
menyebabkan kurangnya kadar dan kualitas enzim
pencernaan dalam tubuh, sehingga menimbulkan
keluhan perut kembung.

Menurut pendapat kalian.............


jika tubuh mengalami disfungsi dalam menghasilkan enzim
amilase, dapatkah enzim tersebut memecah amilum
menjadi glukosa ??

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan kekegiatan


belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam Modul ini.

Kegiatan Inti

Cermati Teks /gambar, kemudian jawablah pertanyaannya !


1. Perhatikan gambar struktur enzim di bawah ini!

Kalian jelaskan tentang komponen enzim di


bawah!
A. Holoenzim:enzim yang kompleks yang terdiri
dari protein dan non-protein sehingga sudah
siap dipakai.
B. Apoenzim:bagian enzim yang berupa protein.
Memiliki sifat mudah terdenaturasi
C. Kofaktor: bagian enzim yang berupa non-protein dan terbagi jadi 3 yang berupa
koenzim, ion anorganik, dan gugus prostetik
D. Sisi katalis:sisi aktif enzim yang berperan dalam pengikatan substrat
E. Koenzim:kofaktor yang berupa senyawa organik

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 7


2. Perhatikan reaksi pembekuan darah di bawah ini!

Enzim kompleks tersusun atas berbagai komponen. Kalian perhatikan skema reaksi
pembekuan darah di atas kemudian, kalian masukkan sebagai komponen enzim
manakah, bagian yang berperan dalam reaksi pembekuan darah tersebut!

Substrat Enzim koenzim Kofaktor Produk


trombosit trombokinase Vitamin K Vitamin K Fibrin

3. Perhatikan skema gambar mekanisme kerja enzim berikut dengan cermat!

Berdasarkan skema gambar mekanisme kerja enzim di atas, jawablah pertanyaan di


bawah ini !
1. Bagaimanakah cara kerja enzim pada gambar A? Mengapa hanya substrat
tertentu saja yang bisa menempati sisi aktif enzim? Kaitkanlah dengan teori
kerja enzim!
Jika ditinjau dari teori kerja enzim, gambar A menunjukkan teori enzim lock&
key. Teori ini mengungkapkan bahwa antara enzim dengan substrat harus spesifik
(mirip) agar terjadi reaksi dan menghasilkan produk. Cara kerja enzim A sendiri
terjadi ketika substrat yang sesuai dengan sisi katalistik enzim akan menempel dan
menghasilkan suatu produk

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 8


2. Berdasarkan skema gambar B dan C, faktor apa yang mempengaruhi mekanisme
kerja enzim?
Faktor yang mempengaruhi pada gambar B dan C ialah inhibitor. Inhibitor
sendiri berperan untuk menghambat substrat menempel pada sisi katalis suatu
enzim atau mencegah enzim untuk menghasilkan suatu produk.
3. Bagaimanakah mekanisme kerja enzim pada skema gambar B dan C? Apakah
perbedaan skema gambar B dan C dengan skema gambar A?
Pada skema gambar B, inhibitor yang berperan merupakan inhibitor kompetitif,
hal ini dikarenakan inhibitor tersebut menempel pada sisi katalis enzim.
Sedangkan pada gambar c, inhibitor yang berperan adalah inhibitor non-
kompetitif yang dimana ia menempel pada sisi alostetik sehingga merubah
bentuk sisi katalis. Perbedaan gabar B dan C dengan A adalah adanya inhibitor
yang berperan dalam skema B dan C sedangkan Pada gambar a sendiri, hanya
terjadi proses reaksi enzim tanpa inhibitor.

4. Perhatikanlah grafik di bawah ini!


Kecepatan Reaksi

1 2 A

0 20 40 80
Temperatur ( ◦C)
Kecepatan Reaksi

B
4 5 6

0 1 2 34 5 9
pH
Grafik A menunjukkan kecepatan reaksi enzim terhadap suhu dan grafik B
menunjukkan kecepatan reaksi enzim terhadap pH. Setelah kalian cermati kedua
grafik tersebut, tunjukkan di grafik nomor berapa saja enzim pepsin pada lambung
manusia dapat bekerja? Jelaskan alasannya!
Enzim pepsin lambung dapat bekerja dengan optimal pada grafik nomor 4. hal
ini dikarenakan lambung bersuasana asam sehingga enzim yang ada pada lambung
otomatis akan bekerja secara optimal pada Ph <7.
5. Jika kita meletakkan sepotong daging di tempat terbuka maka daging akan segera
membusuk, sedangkan apabila sepotong daging kita simpan dalam lemari es tidak
cepat membusuk. Apa yang mengakibatkan terjadinya pembusukan daging?
Mengapa daging yang disimpan dalam lemari es tidak cepat membusuk?
Pada suhu rendah, enzim-enzim yang ada pada mikroorganisme penyebab
pembusukan akan in-aktif sehingga mikroorganisme pembusukan pun akan
berhenti bekrja. Hal ini lah yang mengakibatkan daging yang ada pada lemari es
tidak cepat membusuk

Penutup
UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 9
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, berikut daftar
pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang
sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada
Modul ini melalui tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda dapat menjelaskan pengertian enzim
dan sifat-sifatnya?
2. Apakah Anda dapat membedakan cara kerja enzim
berdasarkan teori lock-key dan induced fit?
3 Apakah Anda dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang Modul ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri
atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian
dapat belajar ke Kegiatan Belajar 2.

Sukses selalu …

UKBM XII/5/NANINGWAHYUNI SMAN TARUNA NALA JAWA TIMUR 1


0

Anda mungkin juga menyukai