Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KIMIA KLINIK
“ ENZIM LIPASE”

Disusun Oleh :
Kelompok II

1. Anggia Oktaviani
2. Agustina
3. Azzahra Tari Asterly
4. Khusnul Khotimah
5. Syafrida Afrilia Pratiwi
6. Nia Ramadhani
7. ZulQaidiarani Rahmaniullah
8. Ni Wayan Mustika
9. Ilham Hardian Abdillah
10. Ahmad Roni
11. Adi Firmansyah
12. Linda Kisniarti
13. Haryadin
14. Egidia
15. Nurul Amalya
16. Nur Waliyul Hidayati

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MATARAM

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Enzim Lipase” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ika Nurfajri
Mentari, pada Mata kuliah kimia klinik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Enzim Lipase bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 1 juni 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Enzim adalah golongan protein yang disentesis oleh sel hidup dan mempunyai
fungsi penting sebagai kata lisator dalam setiap reaksi metabolisme yang terjadi pada
organisasi hidup. Enzim juga merupakan biokatalisator yang menunjang berbagai
proses industri. Hal ini disebabkan enzim mempunyai efisiensi dan efektifitas yang
tinggi, reaksinya tidak menimbulkan produk samping, serta dapat digunakan berulang
kali dengan tehknik amobilisasi (Lehninger,1995)
Salah satu jenis enzim yang mempunyai peran penting dalam pertumbuhan
bioteknologi adalah enzim lipase. Enzim ini memiliki sifat khusus dapat memecahkan
ikatan ester pada lemak dan gliserol. Selain itu, Lipase mempunyai kemampuan
mengkatalis reaksi organik baik didalam media berair maupun dalam media non air
(Sumarsih,2004)
Enzim Lipase sangat berperan dalam pemisahan asam lemak dan pelarutan
noda minyak pada alat industri agar minyak dapat dilarutkan dalam air. Beberapa
reaksi dikatalisir oleh enzim lipase diantaranya adalah reaksi hidrolisis, alkoholisis,
esterifikasi dan intresfikasi (Dosanjh dan kaur,2002)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka mamsalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah bagaimanakah enzim dan peranannya, enzimn lipase, sisi
aktif enzim lipase, mekanisme hidrolisis triasiligliserol, mikroorganisme penghasil
enzim lipase,aplikasi enzim lipase dan pengaruh berkurangnya enzim lipase dalam
tubuh manusia.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini yanitu untuk
mengetahui tentang enzim dan peranannya, enzim lipase, sisi aktiof enzim lipase,
mekanisme hidrolisis triasgliserol, mikroorganisme penghasil enzim lipase, aplikasi
enzim lipase dan pengaruh berkurangnya enzim lipase dalam tubuh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Enzim
Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup bekerja
secara optimal pada suhu 30C (suhu Ruang), Misalnya pada suhu tubuh
tumbuhan. Sedangkan didalam tubuh hewan homoitermis berlangsung pada
suhu 37C. Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan lambat. Agar
reaksi-reaksi berjalan lebih cepat di perlukan katalisator. Katalisator adalah zat
yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Dalam
makhluk hidup, reaksi-reaksi kimia dapat berlangsung dengan cepat karna
adanya katalisator hidup atau biokatalisator, yaitu enzim. Enzim merupakan
pengatur suatu reaksi. Bahan tempat enzim bekerja disebut substrat.
1. Susunan Enzim
Secara kimia, Enzim yang lengkap (Holoenzim) tersusun atas dua
bagian, yaitu bagian protein dan bagian yang bukan protein. Bagian
protein disebut apoenzim, bersifat labil (mudah berubah), Misalnya
terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian yang bukan protein
disebut gugus prosteik (aktif), terdiri atas kofaktor atau koenzim.
Kofaktor berasal dari molekul anorganik, yaitu, logam, misalnya besi,
tembaga dan seng. Sedangkan koenzim merupakan gugus prostetik
terdiri atas senyawa organic kompleks, misalnya NADH, FADH,
koenzim A, dan vitamin B.
2. Ciri-ciri enzim
Enzim merupakan suatu protein yang bekerja secara khusus, dapat
digunakan berulang kali, rusak oleh panas tinggi, terpengaruh oleh pH,
diperlukan dalam jumlah sedikit, dan dapatbekerja secara bolak-balik.
a. Protein
Sebagian besar enzim (kecuali ribozyme), adalah protein. Dengan
demikian sifat -sifat yang dimilikinya sama dengan sifat-sifat
protein, Yaitu : Menggumpal pada suhu tinggi dan terpengaruh
oleh pH.
b. Bekerja secara khusus
Enzim tertentu hanya mempengaruhi reaksi tertentu, dan tidak
dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Sebagai contoh : Didalam
usus rayap terdapat protozoa yang menghasilkan enzim selulosa
sehingga rayap dapat hidup dengan makan kayu karena dapat
mencerna selulosa ( Salah satu jeni karbohidrat/polisakarida).
Sebaliknya manusia tidakdapat mencerna kayu, meskipun
mempunyai enzim amilase, yaitu enzim yang dapat mencerna
amilum/pati ( Yang juga merupakan jenis polisakarida ). Enzim
amilase dan selulosa masing-masing bekerja secara khusus.
c. Dapat digunakan berulang kali
Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah
pada saat terjadi reaksi. Meskipun dalam jumlah sedikit, adanya
enzim dalam suatu reaksi yang dikatalisirnyaakan mempercepat
reaksi, karena enzim yang telah bekerja dalam reaksi tersebut dapat
digunakan kembali.
d. Rusak oleh panas
Enzim adalah suatu protein yang dapat rusak oleh panas disebut
denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu diatas 50C . reaksi
kimia akan meningkat dua kali lipat dengan kenaikan suhu sebesar
10C. kenaikan suhu tersebut diatas suhu 50C tidak dapat
meningkatkan reaksi yang dikatalisir oleh enzim, tetapi justru
menurunkan atau menghentikan reaksi tersebut. Hal ini disebabkan
enzimnya rusak sehingga enzim tersebut tidak dapat bekerja.
Demikian juga apabila kita memesan enzim-enzim dari perjalanan,
dan enzim tersebut disimpan dalam lemari es. Suhu rendah tidak
merusak enzim tetapi hanya menonaktifkan saja.
e. Diperlukan dalam jumlah sedikit
Oleh karena enzimberfungsi sebagai mempercepat reaksi, tetapi
tidak ikut bereaksi, maka jumlahyang dipakai sebagai katalis tidak
perlu banyak. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali,
selama molekul tersebut tidak rusak.
f. Dapat bekerja bolak balik
Umumnya enzim dapat bekerja secara bolak balik. Artinya, suatu
enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-
senyawa lain, sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-
senyawa itu menjadi senyawa semula. Pada tumbuhan, proses
fotosintesis menghasilkan glukosa. Apabila glukosa yang
dihasilkan dalam jumlah banyak, maka glukosa tersebut diubah dan
disimpan dalam bentuk pati. Pada saat di perlukan, misalnya untuk
pertumbuhan, pati yang disimpan sebagai cadangan makanan
tersebut diubah kembali menjadi glukosa.
g. Kerja enzim dipengaruhi lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh pada kerja enzim adalah Suhu, pH,
hasil akhir, dan zat penghambat.
3. Cara kerja enzim
Molekul selalu bergerak dan bertumbukan satu sama lain. Jika suatu
molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat, maka akan
menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat pada
enzim disebut sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul
produ. Ada 2 teori mengenai kerja enzim, yaitu :
a. Teori gembok anak kunci (key-lock)
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai
untuksatu jenis substrat saja. Substrat sesuai dengan sisi aktif
seperti gembok kunci pada anak kuncinya. Hal itu menyebabkan
enzim bekerja secara spesifik. Jika enzim mengalami denaturasi
(rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat
tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang
sama.
b. Teori cocok terinduksi
Sisi aktif enzim lebih fleksibel dalam menyesuaikan struktu
substrat. Ikatan antara enzim dan substrat dapat berubah
menyesuaikan dengan substrat.
4. Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat
reversible dan intervesible. Inhibitor reversible dibedakan menjadi
inhibitor kompetitif dan non kompetitif.
a. Inhibitor kompetitif
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim.
Inhibitor ini bersaing dengan substrat untukberkaitan dengan sisi
aktif enzim. Pengambatan bersifat reversible (dapat kembali
seperrti semula) dan dapat dihilangkan dengan menambah
konsentrasi substrat.
b. Inhibitor non kompetitif
Inhibator ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip
dengan substrat dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim.
Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga sisi
aktif enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya. Contohnya
antibiotik penisilin menghambat kerja enzim penyusun sel bakteri.
Inhibitor ini bersifat reversibl tetapi tidak dapat dihilangkan dengan
menambahkan konsentrasi substrat.
c. Inhibitor irrerversibel
Inhibitor ini berikatan dengan sisi aktif secara kuat sehingga tidak
dapat terlepas. Enzim menjadi tidak aktif dan tidak dapat kembali
seperti semula (irreversible). Contohnya, diisopropilfluorolfosfat
yang menghambat kerja asetikolin -esterase.
B. Enzim Lipase
Lipase merupakan kelompok enzim yang secara umum berfungsi
dalamhidrolisis lemak, mono-, di-, dan trigliserida untuk menghasilkan asam
lemak bebas dan gliserol. Enzim ini juga digunakan untuk hidrolisis
triasilgliserolmenjadi diasilgliserol dan asam lemak bebas. Diasilgliserol
adalah ester gliseroldigunakan sebagai bahan pengemulsi dan penstabil produk
makanan, kosmetikadan farmasetika. (Seniwati Dali:2009)
Enzim lipase merupakan enzim yang dapat menghidrolisis rantai
panjang trigliserida. Enzim ini memiliki potensi untuk digunakan
memproduksiasam lemak, yang merupakan prekursor berbagai industri kimia.
Lipase diklasifikasikan sebagai enzim hidrolase yang menghidrolisis
trigliserida menjadi asam lemak bebas, gliserida parsial (monogliserida),
digliserida dangliserida seperti pada gambar berikut.
Enzim lipase telah banyak dikenal memiliki cakupan aplikasi yang
amatluas dalam bidang bioteknologi, seperti biomedikal, pestisida,
pengolahanlimbah, industri makanan, biosensor, detergen, untuk industri kulit
dan industrioleokimia (memproduksi asam lemak dan turunannya).
Enzim lipase pada tubuh dihasilkan oleh kelenjar pankreas
dankemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase
jugadihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja
enzimlipase yaitu Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa
denganmolekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat
diangkutoleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu
menjadi molekulyang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid
menjadi asam lemak dangliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan
lebih kecil. Asam lemak dangliserol tidak larut dalam air, maka
pengangkutannya dilakukan oleh cairangetah bening ( limfe ).
.Lipase sebagai katalis untuk reaksi esterifikasi dapat diperoleh dari
species mikrobia ataupun tanaman. Nelson dkk. (1996) melakukan
“screening“ lipase dari banyak spesies mikroba dalam kemampuannya
melakukantransesterifikasi trigleserida dengan alkohol rantai pendek menjadi
alkil ester. Lipase Mucor miehei ternyata paling efisien mengubah trigliserida
menjadi alkilester dengan alkohol primer, sedangkan lipase dari Candida
antartica paling efisien untuk transesterifikasi trigliserida dengan alkohol
sekunder menghasilkan alkohol ester bercabang. Lipase ini juga terbukti
efektif untuk transesterifikasi minyak nabati dan bahan baku lain yang
mengandung asam lemak tinggi menjadi derivat alkil ester.
C. Sisi aktif enzim lipase
Lipase juga disebut dengan serin hidrolase yang bekerja pada urutan G
-X1-S-X2-G, dimana G-glycine, S-serine, X1-histidin dan X2-asam glutamat
atauaspartat. Fungsi biologis dari lipase adalah mengkatalisis proses hidrolisis
daritriacylglycerols menjadi asam lemak bebas. Gambar berikut dapat dilihat
struktur 3 dimensi dari enzim lipase, yaitu :
Dari gambar diatas dapat dilihat komponen sisi aktiv dari enzim lipase
yangteridiri dari Serin-77, Aspartat-133 dan Histidin-156. Berikut adalah
struktur dariasam amino serin, aspartat dan histidin.

Interaksi residu Asp atau Glu bermuatan negatif memungkinkan


residutersebut untuk bertindak sebagai basis umum yang dapat menangkap
sebuah proton dari gugus hidroksil situs aktif Serin. Sehingga dihasilkan ion
alkoksidayang nukleofilik terhadap residu Serin untuk menyerang gugus
karbonil substratester membentuk perantara asil-enzim. Komponen penting
lainnya untuk mekanisme katalitik adalah oxyanion-hole yang terdiri dari
donor ikatan H(kebanyakan ikatan kelompok N-H). Lubang oxyanion
membantu untuk menstabilkan reaksi antara selama katalisis ketika oksigen
karbonil membawamuatan parsial negatif. Proses aktivasi serin oleh histidin
dan asp/glu lipasedapat digambarkan seperti dibawah ini.

D. Mekanisme Hidrolisis Triasilgliserol


Secara umum proses pemutusan ikatan ester oleh lipase dapat
digambarkan seperti berikut ini.
Dari gambar diatas maka dapat kami tuliskan mekanisme reaksi dari
hidrolisis triasilgliserol secara umum seperti berikut ini :

E. Mikroorganisme penghasil enzim lipase


Kelompok yeast yang dapat manghasilkan lipase adalah dari
Candidarugosa dan dari kelompok jamur adalah Aspergillus niger dan
Penicilliumaurantiogriseum Adapun pada kelompok bakteri, lipase yang
dihasilkan adalah dari genera Bacillus, Aeromonas, Pseudomonas,
Alcaligenes, Arthrobacter,Chromobacterium, Serratia, Vibrio, Aeromonas Dan
Staphyloccus.
Di antara sumber lipase baik berasal dari tumbuhan, hewan
danmikroba, ternyata lipase mikroba yang paling banyak digunakan. Hal
inidisebabkan karena mikroba dapat dengan mudah dibudidayakan dan lipase
dapatmengkatalis berbagai reaksi hidrolisis dan sintetis. Lipase digunakan
dalam berbagai bidang bioteknologi, seperti pengolahan makanan dan susu
(keju pematangan, pengembangan rasa, EMC teknologi), deterjen, farmasi
(naproxen,ibuprofen), agrokimia (insektisida, pestisida) dan oleokimia
(hidrolisis lemak dan minyak, sintesis biosurfaktan ) industri. Lipase dapat
lebih dimanfaatkan didaerah baru di mana mereka dapat berfungsi sebagai
biocatalysts potensial.
F. Aplikasi enzim lipase
1. Lipase dalam industri susuLipase digunakan secara ekstensif dalam
industri susu untuk hidrolisislemak susu. Aplikasi saat ini meliputi
peningkatan rasa keju, percepatan pematangan keju, pembuatan produk
keju-suka, dan lipolisis lemak mentega, dan cream. Sedangkan
penambahan lipase terutama lisis rantai pendek (C4 dan C6) asam lemak
yang mengarah ke pengembangan rasa,aroma tajam, pelepasan rantai
menengah (C12 dan C14) asam lemak cenderung memberikan rasa sabun
untuk produk. Selain itu, asam lemak bebas mengambil bagian dalam
reaksi kimia sederhana di mana merekamemulai sintesis bahan rasa lain
seperti aceto-asetat, ß-keto asam, metilketon, ester rasa, dan lactones.
2. Lipase dalam deterjen
Penggunaan enzim dalam sabun bubuk masih tetap menjadi
pemasaranterbesar untuk industri enzyme. Tren di seluruh dunia terhadap
suhu pencucian yang lebih rendah telah menyebabkan permintaan jauh
lebihtinggi untuk formulasi deterjen rumah tangga. program skrining
terakhir intensif, diikuti oleh manipulasi genetik, telah menghasilkan
pengenalan beberapa persiapan yang cocok, misalnya, Novo Nordisk's
Lipolase (lipase Humicola disajikan dalam Aspergillus oryzae).
3. Lipase di industri oleokimia
Ruang lingkup penerapan lipase pada industri oleokimia sangat
besar karenamenghemat energi dan meminimalkan degradasi termal
selama hidrolisis,glycerolysis, dan alcoholysis. Miyoshi Minyak dan
Lemak.Co Jepang,melaporkan penggunaan komersial cylindracea lipase
Candida dalam produksi sabun. Pengenalan generasi baru enzim murah
dan sangattermostabil dapat mengubah keseimbangan ekonomi yang
mendukung penggunaan lipase.Kecenderungan saat ini di industri
oleokimia adalah suatu gerakan menjauhdari menggunakan pelarut organik
dan emulsifiers. Berbagai reaksi yangmelibatkan hidrolisis, alkoholisis,
dan glycerolysis telah dilakukan langsungdalam campuran substrat
menggunakan berbagai lipase amobil. Ini telahmenghasilkan produktivitas
yang tinggi serta terus menerus menjalankan proses. Hidrolisis enzimatis
mungkin menawarkan harapan terbesar untuk membelah lemak tanpa
investasi yang besar dalam peralatan mahal serta pengeluaran dalam
jumlah besar energy termal.
4. Lipase dalam sintesis trigliserida
Nilai komersial lemak tergantung pada komposisi asam lemak
dalamstruktur mereka. Sebuah contoh khas dari campuran trigliserida
tinggi nilai-asimetris adalah mentega kakao. Potensi lipase 1,3-
regiospecific untuk pembuatan pengganti mentega, coklat diakui oleh
Unilever dan Fuji Oil.Ulasan komprehensif pada teknologi ini, termasuk
analisis komposisi produk yang ditemukan. Pada prinsipnya, pendekatan
yang sama berlakuuntuk sintesis banyak lainnya terstruktur triglycerides
properti memilikidietic atau nutrisi yang berharga, lemak misalnya, susu
manusia. Initrigliserida dan lemak fungsional serupa mudah diperoleh
dengan acidolysisdari fraksi minyak kelapa sawit yang kaya 2-palmitoil
gliserol dengan asamlemak tak jenuh (s). Acidolysis, dikatalisis oleh lipase
1,3-spesifik,digunakan dalam penyusunan produk nutrisi penting yang
umumnya mengandung lemak rantai asam menengah. Lipase sedang
diselidiki secaraekstensif sehubungan dengan modifikasi minyak bernilai
tinggi asam lemak tak jenuh ganda seperti asam arakidonat, asam
eicosapentaenoic, dan asamdocosahexaenoic. Pengayaan substansial di
kandungan asam lemak tak jenuh ganda fraksi mono-gliserida telah
dicapai oleh alkoholisis lipase-katalis atau hydrolysis.
5. Lipase dalam sintesis surfaktan
Poligliserol dan karbohidrat ester asam lemak banyak digunakan
sebagaidetergen industri dan sebagai pengemulsi dalam berbagai besar
formulasimakanan (spread yang rendah lemak, saus, es krim,
mayonnaises). Enzymicsintesis surfaktan fungsional yang sama telah
dilakukan pada suhu sedang(60-80 ° C) dengan regioselectivity sangat
baik. Adelhorst et al telahmelakukan esterifikasi pelarut-bebas dari
sederhana alkil-glikosidamenggunakan asam lemak cair dan lipase amobil
antarctica Candida.Fregapane et al diperoleh mono-dan di-esters dari
monosakarida dalam hasiltinggi, menggunakan asetal gula sebagai bahan
awal. Lipase dari A.terreus mensintesis biosurfaktan oleh transesterifikasi
antara minyak alami dan gulaalcohol. Lipase juga dapat mengganti
phospholipases dalam produksilysophospholipids. Lipase Miehei Mucor
telah digunakan untuk transesterifikasi fosfolipid dalam berbagai alcohol
primer dan sekunder.Lipase juga mungkin berguna dalam sintesis berbagai
macam surfaktan bio-degradable amfoter, ester asam amino yaitu berbasis,
dan amides.
6. Lipase dalam sintesis bahan-bahan untuk produk perawatan pribadi
Unichem Internasional baru-baru ini meluncurkan produksi
palmitatisopropyl miristat, isopropil, dan 2-ethylhexyl palmitate untuk
digunakansebagai emolien dalam produk perawatan pribadi seperti minyak
kulit dankrim anti sinar matahari, dan sabun mandi. Ester Wax memiliki
aplikasiserupa dalam produk perawatan pribadi dan sedang diproduksi
secaraenzimatis, menggunakan lipase C. cylindracea, dalam sebuah batch
bioreactor.
7. Lipase di farmasi dan bahan kimia pertanian
Utilitas lipase dalam penyusunan synthons kiral baik diakui
dandidokumentasikan. Beberapa proses baru saja dikomersialkan yang
telahdijelaskan oleh Sainz-Diaz et al., dan Davis et al. Resolusi asam 2-
halopropionic, bahan awal untuk sintesis herbisida
phenoxypropionate,adalah proses berdasarkan esterifikasi selektif (S)-
isomer dengan butanol,yang dikatalisis oleh lipase pankreas babi dalam
hexane anhidrat. Contohlain yang mengesankan dari aplikasi komersial
lipase dalam resolusicampuran rasemat adalah hidrolisis epoxyester
alcohol. Produk reaksi, ester (R)-glisidil dan (R)-glycidol dapat segera
dikonversi ke (R) - dan (S)-glycidyltosylates yang intermediet menarik
bagi penyusunan optik blocker ßaktif-dan berbagai macam produk lainnya.
Sebuah teknologi yang samatelah dikomersialisasikan untuk menghasilkan
2 (R), glycidate 3 (S)-methylmethoxyphenyl, yang intermediate kunci
dalam pembuatan obatkardiovaskular optik Diltiazem murni.
8. Lipase dalam sintesis polimer
Stereoselektivitas lipase berguna untuk sintesis polymer optik
aktif. Polimer ini adalah reagen asimetris, dan digunakan sebagai
pernyerap. Di bidangkristal cair, monomer yang sesuai dapat dibuat
dengan transesterifikasilipase-katalis dari alcohol, yang dengan alkohol
rasemat bisa disertai denganresolution. Penggunaan glycidyltosylates kiral
untuk persiapan crystalferoelektrik cair juga telah dilaporkan. Dengan
demikian, enzim ini telah melakukan diversifikasi penggunaan komersial,
baik dalam hal skala dan proses. Lipase telah bekerja dengan sukses di
industri makanan sertateknologi tingkat tinggi dalam produksi bahan kimia
dan farmasi.Selanjutnya, enzim ini memiliki potensi di bidang baru, untuk
lipasemisalnya telah berhasil telah digunakan dalam pembuatan kertas -
ternyata, perlakuan pulp dengan lipase menghasilkan produk yang
berkualitas tinggidan kebutuhan pembersihan berkurang. Demikian pula,
enzim juga telahdigunakan dalam hubungan dengan koktail mikroba untuk
pengobatanlimbah lemak yang kaya dari pabrik es krim.
G. Pengaruh berukurangnya enzim lipase dalam tubuh manusia
Karena enzim lipase mencerna lemak dan vitamin lemak terlarut.
Orangyang kekurangan enzim lipase akan memiliki kecenderungan kolesterol
tinggi,trigliserida tinggi, kesulitan kehilangan berat dan diabetes atau
kecenderunganglukosuria (gula dalam urin tanpa gejala diabetes). Hasil
penelitian dari beberapakecenderungan ini adalah penyakit jantung.
Karena enzim lipase memerlukan koenzim, klorida, orang
yangkekurangan lipase memiliki kecenderungan terhadap hipoklorida (klorida
rendahdalam kesetimbangan elektrolit kita). Kondisi ini bisa dengan mudah
diatasidengan lipase. Akan tetapi sering kali ahli nutrisi
merekomendasikanmenggunakan HCl betaine yang mungkin menempatkan
stres asam pada darahyang menyebabkan ketidakmampuan menyediakan
alkalinitas yang diperlukanuntuk mengaktifkan enzim pankreas tubuh. Enzim
lipase membutuhkan pHtinggi untuk aktif diantara enzim-enzim makanan.
Itulah sebabnya mengapalemak paling sulit dari semua makanan untuk dicerna
tubuh.
Orang gemuk dapat dibantu dengan mengambil suplemen lipase.
Akantetapi masalah lemak masih ada, yaitu mengambil kombinasi makanan
yangmengandung enzim lipase yang secara bertahap akan mengurangi ukuran
batuempedu sehingga mengurangi gejala tetapi tidak menyembuhkan
intolerasilemak seperti operasi tidak menyembuhkan penyakit. Enzim lipase
akanmembantu mencegah suatu kondisi apabila orang yang tidak toleran
terhadaplemak mengurangi konsumsi lemak.
BAB III
PENUTUP

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan lipase merupakan kelompok enzim yang
secara umum berfungsi dalam hidrolisis lemak untuk menghasilkan asamlemak bebas dan
gliserol. sumber lipase berasal dari tumbuhan, hewan dan mikroba.Lipase mikroba yang
paling banyak digunakan disebabkan mikroba dapat denganmudah dibudidayakan dan lipase
dapat mengkatalis berbagai reaksi hidrolisis dansintetis. Lipase digunakan dalam berbagai
bidang bioteknologi, seperti pengolahanmakanan dan susu (keju pematangan, pengembangan
rasa, EMC teknologi), deterjen,farmasi (naproxen, ibuprofen), agrokimia (insektisida,
pestisida) dan oleokimia(hidrolisis lemak dan minyak, sintesis biosurfaktan ) industry.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Enzim dan Peranannya.http://www.chem-is-try.org.(Akses 13


September 2012)
Dosanjh, N.S., dan Kaur, J. 2002. Immobilization, Stability and esterification Studies
of A Lipase From Bacillus sp. Journal Biotechnology and Applied
Biochemistry. Vol. 36. Hlm 7-12. Punjab University. Chandigarh
Lehninger, A.L. 1995. Dasar-dasar Biokimia I. Erlangga. Jakarta
Mutiara Indah. 2004. Enzim. USU digital library.http://usu.ac.id.(Akses 12
September 2012)
Seniwati Dali, dkk. 2009.Pengaruh Substrat dan Ion Logam Terhadap Aktivitas
Enzim Lipase dari Aspergillus oryzae pada Kopra Berjamur. Majalah
Farmasi dan Farmakologi Vol. 13 No.3. Universitas Hasanuddin Makassar

Anda mungkin juga menyukai