KIMIA KLINIK
“ ENZIM LIPASE”
Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Anggia Oktaviani
2. Agustina
3. Azzahra Tari Asterly
4. Khusnul Khotimah
5. Syafrida Afrilia Pratiwi
6. Nia Ramadhani
7. ZulQaidiarani Rahmaniullah
8. Ni Wayan Mustika
9. Ilham Hardian Abdillah
10. Ahmad Roni
11. Adi Firmansyah
12. Linda Kisniarti
13. Haryadin
14. Egidia
15. Nurul Amalya
16. Nur Waliyul Hidayati
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Enzim Lipase” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ika Nurfajri
Mentari, pada Mata kuliah kimia klinik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Enzim Lipase bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Enzim adalah golongan protein yang disentesis oleh sel hidup dan mempunyai
fungsi penting sebagai kata lisator dalam setiap reaksi metabolisme yang terjadi pada
organisasi hidup. Enzim juga merupakan biokatalisator yang menunjang berbagai
proses industri. Hal ini disebabkan enzim mempunyai efisiensi dan efektifitas yang
tinggi, reaksinya tidak menimbulkan produk samping, serta dapat digunakan berulang
kali dengan tehknik amobilisasi (Lehninger,1995)
Salah satu jenis enzim yang mempunyai peran penting dalam pertumbuhan
bioteknologi adalah enzim lipase. Enzim ini memiliki sifat khusus dapat memecahkan
ikatan ester pada lemak dan gliserol. Selain itu, Lipase mempunyai kemampuan
mengkatalis reaksi organik baik didalam media berair maupun dalam media non air
(Sumarsih,2004)
Enzim Lipase sangat berperan dalam pemisahan asam lemak dan pelarutan
noda minyak pada alat industri agar minyak dapat dilarutkan dalam air. Beberapa
reaksi dikatalisir oleh enzim lipase diantaranya adalah reaksi hidrolisis, alkoholisis,
esterifikasi dan intresfikasi (Dosanjh dan kaur,2002)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka mamsalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah bagaimanakah enzim dan peranannya, enzimn lipase, sisi
aktif enzim lipase, mekanisme hidrolisis triasiligliserol, mikroorganisme penghasil
enzim lipase,aplikasi enzim lipase dan pengaruh berkurangnya enzim lipase dalam
tubuh manusia.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini yanitu untuk
mengetahui tentang enzim dan peranannya, enzim lipase, sisi aktiof enzim lipase,
mekanisme hidrolisis triasgliserol, mikroorganisme penghasil enzim lipase, aplikasi
enzim lipase dan pengaruh berkurangnya enzim lipase dalam tubuh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Enzim
Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup bekerja
secara optimal pada suhu 30C (suhu Ruang), Misalnya pada suhu tubuh
tumbuhan. Sedangkan didalam tubuh hewan homoitermis berlangsung pada
suhu 37C. Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan lambat. Agar
reaksi-reaksi berjalan lebih cepat di perlukan katalisator. Katalisator adalah zat
yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Dalam
makhluk hidup, reaksi-reaksi kimia dapat berlangsung dengan cepat karna
adanya katalisator hidup atau biokatalisator, yaitu enzim. Enzim merupakan
pengatur suatu reaksi. Bahan tempat enzim bekerja disebut substrat.
1. Susunan Enzim
Secara kimia, Enzim yang lengkap (Holoenzim) tersusun atas dua
bagian, yaitu bagian protein dan bagian yang bukan protein. Bagian
protein disebut apoenzim, bersifat labil (mudah berubah), Misalnya
terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian yang bukan protein
disebut gugus prosteik (aktif), terdiri atas kofaktor atau koenzim.
Kofaktor berasal dari molekul anorganik, yaitu, logam, misalnya besi,
tembaga dan seng. Sedangkan koenzim merupakan gugus prostetik
terdiri atas senyawa organic kompleks, misalnya NADH, FADH,
koenzim A, dan vitamin B.
2. Ciri-ciri enzim
Enzim merupakan suatu protein yang bekerja secara khusus, dapat
digunakan berulang kali, rusak oleh panas tinggi, terpengaruh oleh pH,
diperlukan dalam jumlah sedikit, dan dapatbekerja secara bolak-balik.
a. Protein
Sebagian besar enzim (kecuali ribozyme), adalah protein. Dengan
demikian sifat -sifat yang dimilikinya sama dengan sifat-sifat
protein, Yaitu : Menggumpal pada suhu tinggi dan terpengaruh
oleh pH.
b. Bekerja secara khusus
Enzim tertentu hanya mempengaruhi reaksi tertentu, dan tidak
dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Sebagai contoh : Didalam
usus rayap terdapat protozoa yang menghasilkan enzim selulosa
sehingga rayap dapat hidup dengan makan kayu karena dapat
mencerna selulosa ( Salah satu jeni karbohidrat/polisakarida).
Sebaliknya manusia tidakdapat mencerna kayu, meskipun
mempunyai enzim amilase, yaitu enzim yang dapat mencerna
amilum/pati ( Yang juga merupakan jenis polisakarida ). Enzim
amilase dan selulosa masing-masing bekerja secara khusus.
c. Dapat digunakan berulang kali
Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah
pada saat terjadi reaksi. Meskipun dalam jumlah sedikit, adanya
enzim dalam suatu reaksi yang dikatalisirnyaakan mempercepat
reaksi, karena enzim yang telah bekerja dalam reaksi tersebut dapat
digunakan kembali.
d. Rusak oleh panas
Enzim adalah suatu protein yang dapat rusak oleh panas disebut
denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu diatas 50C . reaksi
kimia akan meningkat dua kali lipat dengan kenaikan suhu sebesar
10C. kenaikan suhu tersebut diatas suhu 50C tidak dapat
meningkatkan reaksi yang dikatalisir oleh enzim, tetapi justru
menurunkan atau menghentikan reaksi tersebut. Hal ini disebabkan
enzimnya rusak sehingga enzim tersebut tidak dapat bekerja.
Demikian juga apabila kita memesan enzim-enzim dari perjalanan,
dan enzim tersebut disimpan dalam lemari es. Suhu rendah tidak
merusak enzim tetapi hanya menonaktifkan saja.
e. Diperlukan dalam jumlah sedikit
Oleh karena enzimberfungsi sebagai mempercepat reaksi, tetapi
tidak ikut bereaksi, maka jumlahyang dipakai sebagai katalis tidak
perlu banyak. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali,
selama molekul tersebut tidak rusak.
f. Dapat bekerja bolak balik
Umumnya enzim dapat bekerja secara bolak balik. Artinya, suatu
enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-
senyawa lain, sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-
senyawa itu menjadi senyawa semula. Pada tumbuhan, proses
fotosintesis menghasilkan glukosa. Apabila glukosa yang
dihasilkan dalam jumlah banyak, maka glukosa tersebut diubah dan
disimpan dalam bentuk pati. Pada saat di perlukan, misalnya untuk
pertumbuhan, pati yang disimpan sebagai cadangan makanan
tersebut diubah kembali menjadi glukosa.
g. Kerja enzim dipengaruhi lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh pada kerja enzim adalah Suhu, pH,
hasil akhir, dan zat penghambat.
3. Cara kerja enzim
Molekul selalu bergerak dan bertumbukan satu sama lain. Jika suatu
molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat, maka akan
menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat pada
enzim disebut sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul
produ. Ada 2 teori mengenai kerja enzim, yaitu :
a. Teori gembok anak kunci (key-lock)
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai
untuksatu jenis substrat saja. Substrat sesuai dengan sisi aktif
seperti gembok kunci pada anak kuncinya. Hal itu menyebabkan
enzim bekerja secara spesifik. Jika enzim mengalami denaturasi
(rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat
tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang
sama.
b. Teori cocok terinduksi
Sisi aktif enzim lebih fleksibel dalam menyesuaikan struktu
substrat. Ikatan antara enzim dan substrat dapat berubah
menyesuaikan dengan substrat.
4. Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat
reversible dan intervesible. Inhibitor reversible dibedakan menjadi
inhibitor kompetitif dan non kompetitif.
a. Inhibitor kompetitif
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim.
Inhibitor ini bersaing dengan substrat untukberkaitan dengan sisi
aktif enzim. Pengambatan bersifat reversible (dapat kembali
seperrti semula) dan dapat dihilangkan dengan menambah
konsentrasi substrat.
b. Inhibitor non kompetitif
Inhibator ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip
dengan substrat dan berikatan pada sisi selain sisi aktif enzim.
Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga sisi
aktif enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya. Contohnya
antibiotik penisilin menghambat kerja enzim penyusun sel bakteri.
Inhibitor ini bersifat reversibl tetapi tidak dapat dihilangkan dengan
menambahkan konsentrasi substrat.
c. Inhibitor irrerversibel
Inhibitor ini berikatan dengan sisi aktif secara kuat sehingga tidak
dapat terlepas. Enzim menjadi tidak aktif dan tidak dapat kembali
seperti semula (irreversible). Contohnya, diisopropilfluorolfosfat
yang menghambat kerja asetikolin -esterase.
B. Enzim Lipase
Lipase merupakan kelompok enzim yang secara umum berfungsi
dalamhidrolisis lemak, mono-, di-, dan trigliserida untuk menghasilkan asam
lemak bebas dan gliserol. Enzim ini juga digunakan untuk hidrolisis
triasilgliserolmenjadi diasilgliserol dan asam lemak bebas. Diasilgliserol
adalah ester gliseroldigunakan sebagai bahan pengemulsi dan penstabil produk
makanan, kosmetikadan farmasetika. (Seniwati Dali:2009)
Enzim lipase merupakan enzim yang dapat menghidrolisis rantai
panjang trigliserida. Enzim ini memiliki potensi untuk digunakan
memproduksiasam lemak, yang merupakan prekursor berbagai industri kimia.
Lipase diklasifikasikan sebagai enzim hidrolase yang menghidrolisis
trigliserida menjadi asam lemak bebas, gliserida parsial (monogliserida),
digliserida dangliserida seperti pada gambar berikut.
Enzim lipase telah banyak dikenal memiliki cakupan aplikasi yang
amatluas dalam bidang bioteknologi, seperti biomedikal, pestisida,
pengolahanlimbah, industri makanan, biosensor, detergen, untuk industri kulit
dan industrioleokimia (memproduksi asam lemak dan turunannya).
Enzim lipase pada tubuh dihasilkan oleh kelenjar pankreas
dankemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase
jugadihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja
enzimlipase yaitu Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa
denganmolekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat
diangkutoleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu
menjadi molekulyang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid
menjadi asam lemak dangliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan
lebih kecil. Asam lemak dangliserol tidak larut dalam air, maka
pengangkutannya dilakukan oleh cairangetah bening ( limfe ).
.Lipase sebagai katalis untuk reaksi esterifikasi dapat diperoleh dari
species mikrobia ataupun tanaman. Nelson dkk. (1996) melakukan
“screening“ lipase dari banyak spesies mikroba dalam kemampuannya
melakukantransesterifikasi trigleserida dengan alkohol rantai pendek menjadi
alkil ester. Lipase Mucor miehei ternyata paling efisien mengubah trigliserida
menjadi alkilester dengan alkohol primer, sedangkan lipase dari Candida
antartica paling efisien untuk transesterifikasi trigliserida dengan alkohol
sekunder menghasilkan alkohol ester bercabang. Lipase ini juga terbukti
efektif untuk transesterifikasi minyak nabati dan bahan baku lain yang
mengandung asam lemak tinggi menjadi derivat alkil ester.
C. Sisi aktif enzim lipase
Lipase juga disebut dengan serin hidrolase yang bekerja pada urutan G
-X1-S-X2-G, dimana G-glycine, S-serine, X1-histidin dan X2-asam glutamat
atauaspartat. Fungsi biologis dari lipase adalah mengkatalisis proses hidrolisis
daritriacylglycerols menjadi asam lemak bebas. Gambar berikut dapat dilihat
struktur 3 dimensi dari enzim lipase, yaitu :
Dari gambar diatas dapat dilihat komponen sisi aktiv dari enzim lipase
yangteridiri dari Serin-77, Aspartat-133 dan Histidin-156. Berikut adalah
struktur dariasam amino serin, aspartat dan histidin.
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan lipase merupakan kelompok enzim yang
secara umum berfungsi dalam hidrolisis lemak untuk menghasilkan asamlemak bebas dan
gliserol. sumber lipase berasal dari tumbuhan, hewan dan mikroba.Lipase mikroba yang
paling banyak digunakan disebabkan mikroba dapat denganmudah dibudidayakan dan lipase
dapat mengkatalis berbagai reaksi hidrolisis dansintetis. Lipase digunakan dalam berbagai
bidang bioteknologi, seperti pengolahanmakanan dan susu (keju pematangan, pengembangan
rasa, EMC teknologi), deterjen,farmasi (naproxen, ibuprofen), agrokimia (insektisida,
pestisida) dan oleokimia(hidrolisis lemak dan minyak, sintesis biosurfaktan ) industry.
DAFTAR PUSTAKA