Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum

Enzim Katalase Pada Hati Ayam dan Faktor yang Mempengaruhinya


Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Biologi dari
Bapak Deni Ramdani, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Rigit Noer Qholbi
Dila Rahayu
Ratna Habibah
Vina Shabillah

KELAS XII MIPA 4


SMA NEGERI 1 PURWADADI
Jl. Raya Purwadadi No 1 Telp/Fax (0260) 460596 Subang 41261
PENDAHULUAN

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi
menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat-zat,
melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat
digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.

Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat-zat atau senyawa senyawa baik yang
sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa yang
mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam
reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung
lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih
rendah.

Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Metabolisme


yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim Enzim yang
tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga
tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh jika
tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan
membahayakan bagi tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam
dan luar enzim.

Faktor dalam misalnya substansi-substansi genetik yang dibawa oleh masing-masing


enzim Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan
memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana
yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh(sample).
ENZIM KATALASE

A. Landasan Teori

a. Enzim

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk
hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup, tetapienzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu
katalisatoralami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik.

Apoenzim adalah bagian enzim yangtersusun atas protein. Gugus prostetik adalah
bagian enzim yang tidak tersusun atas protein.Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik)dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).Enzim
tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan jugamemiliki
enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salahsatu
enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif
dalammelakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti
hidrogen peroksida (H2O2).

Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yangdapat


memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.Cara kerja enzim dapat
dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim bekerja sangat spesifik. Enzim
dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama persis sehingga bisa saling
melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan strukturyang spesifik melainkan
struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupaisubstrat. Ketika substrat
melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untukmenyerupai substrat).
Namun dalam implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuaidalam menjelaskan
cara kerja enzim.

b. Enzim Katalase
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel
makhlukhidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat
racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme. Apabila H2O2 Tidak
diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel.Oleh sebab itu,
enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa
air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu,enzim juga bersifat
termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawagolongan protein.
Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim danmembuatnya
terdenaturasi seperti protein kebanyakan.Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang
melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya.

Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya


akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta
arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen peroksida.

Senyawa H2O2 Dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi


membentuk radikalkarena membentuk OH- . Enzim katalase merupakan hemoprotein yang
mengandung 4 gugus hem. Aktivitas enzim katalase :

1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat


2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat
ataudonor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.

2 H2O2 + enzim katalase 2 H2O + O2

Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal dan hati.

c. Derajat Keasaman (pH)

Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.
Sebagian besarenzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH
= ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
d. suhu

Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan karena
enzimmemiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).Peningkatan suhu diatas suhu optimum
menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lainyang merangkai molekul enzim, sehingga
enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalahrusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang
menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.

e. Konsentrasi Enzim

Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar


konsentrasienzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain,
konsentrasienzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

f. Konsentrasi Subtrat

Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan
adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada saat semua sisi aktif semua enzim
bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

Ciri - Ciri Enzim :

1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan
untukmempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi
dandipengaruhi pH
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak
dapatmempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.
Substratadalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat
banyak,maka macam enzim pun banyak.
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah
pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak
rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzimoleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut
bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadisenyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa
itu menjadi senyawa semula.
8. Kerja enzim dipengaruhi faktor lingkungan.

Cara Kerja Enzim :

1. Teori gembok – anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya
sesuaiuntuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok
cocokdengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat
yangmempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan
membentukkompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga
pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak)
karena panas, bentuksisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruhyang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya
induksimolekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat
fleksibeldalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan
terinduksi dankemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi
aktif yangsemula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh
enzim, yangselanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim
kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
METODE PENELITIAN

Waktu dan tempat praktikum:

 Hari/tanggal : Rabu, 21 September 2022


 Tempat : Lab. Kimia SMA Negeri 1 Purwadadi
a. Alat
 Tabung reaksi
 Lampu bunsen/lampu spritus
 Gelas ukur
 Tungku segitiga
 Pipet tetes
 Corong pemisah
 Penjepit tabung reaksi
 Botol cuci
 Rak tabung reaksi
 Sikat tabung reaksi
 Ose/bara api
 Alat tulis
 Tisu
 Korek api
 Lumpang porselin
 Penangas
 Alu
b. Bahan
 Ati ayam segar
 Larutan Asam Klorida (HCL)
 Larotan Hidrogen Peroksida (H2O2)
 Air Aquades
 Es Batu
c. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum.
2) Cucilah ekstrak hati ayam tersebut terlebih dahulu dan kemudian dihaluskan.
3) Berilah label angka 1 pada tabung reaksi percobaan pertama.
4) Tambahkan ekstrak hati yang telah dihaluskan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5
ml.
5) Masukkan larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 tetes.
6) Tutuplah tabung reaksi yang telah ditambahkan ekstrak hati.
7) Amatilah reaksi yang terjadi.
8) Panaskan ose pada api yang menyala sehingga terbentuk bara api.
9) Masukkan ose/bara api tersebut ke dalam tabung reaksi.
10) Catatlah hasil pengamatan dan isi tabel pengamatan.
B. Hasil Pengamatan

No Perlakuan Gelembung Nyala Api

1. Ekstrak + H2O2 + ++

2. Esktrak + HCL + H202 - ++

3. Ekstrak + NaOH + H2O2

4. Ekstrak + H2O2 (mendidih) +++ +++

5. Esktrak + H2O2 (air dingin) +++ +++

Keterangan:

 +++ : Nyala api dan gelembung banyak


 ++ : Nyala api dan gelembung sedang
 + : Nyala api dan gelembung sedikit
 - : Nyala api dan gelembung tidak ada

Pertanyaan:

1) Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase?
Jawab:
Karena H2O2 (Hidrogen peroksida) adalah senyawa yang sangat reaktif dan dapat
merusak sel. Oleh karena itu, H2O2 (Hodrogen peroksida) dikumpulkan dalam
peroksisom kemudian di degradasi oleh enzim katalase menjadi Hidrogen & Oksigen.
2) Gelembung gas apakah yang terjadi? Dari manakah asalnya?
Jawab:
Gelembung gas yang keluar setelah ekstrak hati ayam dicampur dengan H202
menunjukkan bahwa H202 diuraikan menjadi H2O dan 02 dengan bantuan enzim
katalase. Jadi, gelembung gas tersebut adalah 02 (oksigen). Pembuktian bahwa gas yang
terbentuk itu merupakan O2 adalah dengan terlihatnya bara api saat dimasukkan kedalam
tabung. Bara api yang baru dipadamkan akan kembali menyala saat bereaksi dengan 02.
3) Faktor-faktor apakah yang memengaruhi kerja enzim katalase?
Jawab:
 Suhu
Sebagian besar enzim bekerja optimal di suhu tubuh normal. Masing-masing enzim
mempunyai suhu optimum yang berbeda-beda. Pada umumnya enzim bekerja optimum
pada suhu 400C. Apabila suhu di lingkungan enzim sedikit menurun, maka efektifitas
enzim cenderung akan melambat. Kondisi ini terjadi karena energi kinetik yang rendah,
sehingga mereka bergerak lambat dan tidak sering bertabrakan.Sedangkan jika suhu di
lingkungan enzim terlalu tinggi, maka enzim beresiko mengalami denaturasi yaitu
perubahan struktur kimia enzim yang mengakibatkan enzim rusak dan tidak dapat
menjalankan fungsinya. Sisi aktif tidak akan lagi mengikat ke substrat maka tidak aka nada
reaksi yang terjadi.
 Derajat Keasaman (pH)
Seperti halnya suhu, enzim akan bekerja optimum pada kondisi pH tertentu. Pada
umumnya pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, terdapat beberapa pengecualian,
sebagai contoh enzim pepsin bekerja optimum pada pH = 2 di lambung untuk memecah
protein menjadi pepton.
 Konsentrasi Substrat
Laju suatu reaksi enzim akan meningkat seiring dengan penurunan konsentrasi
substrat. Ketika konsentrasi substrat semakin banyak kerja enzim akan menurun, sehingga
dibutuhkan penambahan enzim untuk mengatasinya
 Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim dengan laju reaksi enzim berbanding lurus, artinya laju reaksi
enzim akan bertambah secara konstan seiring dengan adanya penambahan konsentrasi
enzim.
 Aktivator
Zat pengaktif seperti bahan kimia tertentu mampu meningkatkan kerja enzim.
Contohnya, logam alkali, logam alkali tanah, Co, Mg, Mn, dan Cl.
 Inhibitor
Inhibitor adalah senyawa yang mampu menghambat kerja enzim. Inhibitor
menyebabkan aktivitas enzim terganggu, sehingga enzim tidak bekerja secara optimal.
Terdapat 2 macam inhitor, yaitu :
– Inhibitor kompetitif, merupakan suatu senyawa kimia yang menyerupai struktur
substrat dan akan bersaing dengan substrat untuk menempati sisi aktif enzim.
Apabila sisi aktif enzim sudah ditempati oleh inhibitor kompetitif dari substrat
maka substrat tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim.
– Inhibitor non kompetitif, adalah suatu senyawa kimia yang menghambat kerja
enzim dengan cara melekat pada bagian selain sisi aktif enzim yaitu sisi alosterik.
Pengikatan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan sisi aktif enzim, akibatnya
substrat tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim.
C. Kesimpulan
1) Enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena enzimkatalase
akan bekerja optimal pada suhu ruang atau kamar (37°C)
2) Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral (7)
3) Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.4.Enzim
katalase berperan menguraikan racun dari H2O2 Menjadi H2O dan O2.
4) Kadar enzim katalase tertinggi yaitu pada ekstrak hati.
5) Enzim bekerja berpengaruh pada derajat keasaman dan suhu. Pada pH yangterlalu asam
maupun basa enzim tidak dapat bekerja maksimal. Sedangkan pada suhu yang terlalu
tinggi enzim akan mengalami denaturasi.
6) Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substratyang
dapat dipecahkan.

D. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai