Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI KERJA ENZIM KATALASE

Disusun oleh :

Nama : Dita Clarisa

No. Presensi : 10

Kelas : XII MIPA 1

SMA N 1 JETIS BANTUL

Tahun Ajar 2019/2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Makhluk hidup makan untuk menjaga kelangsungan hidupnya serta memenuhi kebutuhan
energi. Makanan yang dicerna akan terpecah menjadi sumber energi melalui proses
metabolisme di dalam tubuh. Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi
didalam tubuh makhluk hidup yang dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan
energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau
mengeluarkan zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur –
struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa bersifat menghambat
(inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa yang mempercepat
suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator. Katalisator merupakan suatu zat yang
mempercepat laju reaksi-reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau
terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi
ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap
pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah
sehingga katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
MetabolismeMetabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut
dengan enzim. Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh
organisme. Enzim ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh
organisme tersebut. Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting
adalah enzim katalase. Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida
yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun.Lebih lanjut tentang enzim
katalase.Dengan adanya enzim katalase senywa hidrogen peroksida (H2O2) Dapat di urai
menjadi air(H2O) Dan oksigen (O2) Yang tidak berbahaya. cara kerja yang dilakukan enzim
katalase adalah sebagai berikut : molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama
lain nya,jika ada molekul substarat menumbuk melekul enzim yang tepat maka akan
menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut di sebut juga
dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk. Enzim katalase
jenis enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik pada tubuh
makluk hidup menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya.
Berdasarkan latar belakang yang baru saja diulas, penulis berkeinginan untuk mengetahui
faktor luar apa saja yang mempengaruhi kerja enzim melalui praktikum sederhana dan di
dokumentasikan secara tertulis dalam bentuk laporan praktikum yang berjudul "Laporan
Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase".

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja enzim?
2. Bagaimana hasil reaksi kimia enzim katalase?
3. Dari hasil percobaan faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara kerja enzim katalase
2. Untuk mengetahui reaksi kimia enzim katalase
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase

D. Manfaat penelitian
Manfaat dalam penelitian ini yaitu :
- Bagi Guru :
· Dengan melakukan praktikum mengenai kerja enzim katalase ini,
guru dapat melihat dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran mengenai enzim katalase
- Bagi Siswa :
· Melalui prektikum ini siswa dapat mengetahui pengaruh enzim
katalase terhadap H2O2
· Siswa dapat lebih paham mengenai suatu materi pelajaran jika
disertai dengan praktikum

E. Hipotesis

1. Enzim katalase sangat berpengaruh terhadap H2O2 karena jika H2O2 tidak
diuraikan oleh enzim katalase akan mengakibatkan kematian pada sel-sel

2. Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga
memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi
oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Enzim
Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi
metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.

Struktur enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul
enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif
(active side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi,
tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut
konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat,
niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
Ciri – Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup
yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang
tinggi dan dipengaruhi pH
Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak
dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim rtersebut substrat.
Substrat adalah zat yang bereaksi.
a. Macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun
banyak.
b. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim
tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-
kali selama enzim itu tidak rusak.
c. RusakRusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu
protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim
tidak dapat bekerja lagi.
d. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.
e. BekerjaBekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja
menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

Cara Kerja Enzim


1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya
sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti
gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan
berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak
stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim
mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat
tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya
induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim
bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika
substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga
mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit).
Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah
menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula,
siap untuk mengikat substrat baru.
A. Enzim Katalase
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel
makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang
bersifat racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian
pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2menjadi substansi
yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada
substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta
merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas,
karena dapat merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap
senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat
menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan
kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase
memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen peroksida.Enzim katalase mempercepat
reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian
peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung.

Bentuk reaksi kimianya adalah:

2H2O2è2H2O(g) + O2(g)

Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak
nya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau
tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim
katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi
(kerusakan) pada suhu yang tinggi atau pun pada suasana asam dan basa.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H2O2 ) bila tidak segera
diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya
enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) dapat diuraikan menjadi air ( H2O )
dan oksigen ( O2 ) yang tidak berbahaya.
B. Hati
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah
kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu
pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam system pencernaan.
Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5% dari massa
tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah
diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian
epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada dibawah diafragma,
permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transverses.
Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati.

Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:

a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat


Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah.
Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah
glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati
(Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di
hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah
(glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetap
normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi
glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
b. Membantu lemak

Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari
Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton
(Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak
dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga
menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.

c. Membantu metabolisme Protein


Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah gugus
amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau diubah
menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan substansi
beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan saat
deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh protein
plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin (bersama-
sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi transfer
kelompok amino dari asam amino ke substansi (alfa-keto acid) dan senyawa lain.
d. Menetralisir obat-obatan dan hormon
Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti
penisili.
C. Air
Air merupakan substansi kimia H2O: satu melekul air tersusun atas dua atom hidrogen
yang terikat dengan kovalen pada satu atom oksigen. Air berbentuk tidak berwarna tidak
berasa dan serta tidak berbau dalam keadaan standar.
Air adalah unsur penting dalam pertumbuhan karena tidak mungkin tumbuhan dapat
tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air.fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai
berikut:
1. Fotosintesis
2. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis
3. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
4. Menentukan proses transportasi untuk hara yang ada di dalam tanah
5. Berperan sebagai metabolisme sel

D. Larutan –larutan yang digunakan di dalam praktikum

a. larutan Asam klorida (HCL)

Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat
berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini
bergabung dengan molekul air membentuk ion , H3O+:[8][9]
HCl + H2O → H3O+ + Cl−

Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya
dapat digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam
klorida adalah karena ia berdisosiasi penuh dalam air.[8][9]
Asam monoprotik memiliki satu , Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat
tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa
usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung
nilai KaHCl.[10] Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl,
ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal ini mengindikasikan
bahwa Cl− adalah yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam
larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas
H+ sama dengan molaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat
digit angka bermakna.[8][9]

Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam monoprotik yang
paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia juga merupakan asam kuat yang paling tidak
berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia
mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida dalam
konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan
konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam klorida merupakan reagen pengasam yang
sangat baik.
Asam klorida merupakan asam pilihan dalamtitrasi untuk menentukan jumlah basa. Asam
yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas.
Asam klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat.

b. Larutan hidrogen peroksida (H2O2)


Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih kental daripada air,
yang merupakan oksidator kuat.
Senyawa ini ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Sebagai bahan
kimia anorganik dalam bidang industri, teknologi yang digunakan untuk Hidrogen
Peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone. Dengan ciri khasnya yang berbau
khas keasaman dan mudah larut dalam air, dalam kondisi normal (ambient)
kondisinya sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per
tahun. Salah satu keunggulan Hidrogen Peroksida dibandingkan dengan oksidator
yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu
yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah
metode eksperimen.

B. Tempat Penelitian

Kami melakukan percobaan ini di ruang kelas XII MIPA 1 SMA N 1 JETIS BANTUL.

C. Alat dan Bahan

a. Tabung reaksi

b. Pipet tetes

c. Pembakar spiritus

d. Penjepit tabung reaksi

e. Lidi

f. Korek api
g. Hati ayam

h. Mortar dan alu

i. H2O2

j. HCl

k. Ekstrak daun pepaya

l. Air Keran

E. Variabel Penelitian
a. Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api

b. Variabel bebas : HCl, dan suhu

c. Variabel control : H2O2, ekstrak daun pepaya dan ektrak hati ayam

F. Langkah Kerja

a. Mengaluskan organ hati ayam dengan menggunakan mortar dan alu.

b. Membagi ekstrat hati ke dalam 3 buah tabung reaksi dengan volume yang
sama, dan ekstrak daun pepaya ke dalam satu tabung reaksi.

c. Kemudian berilah label a,b, c dan d pada 4 tabung reaksi .

d. Memanaskan tabung reaksi menggunakan bara api spritus, dan tabung A


tanpa perlakuan.

e. Menambahkan 5 tetes HCL kedalam tabung B lalu tambahkan


larutan H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari, lalu membuka segera
ibu jari dan melakukan pengujian dengan memasukan bara lidi api ke dalam
tabung

f. Memasukkan 5 tetes H2O2 ke dalam tabung ke C yang sudah dipanaskan.


kemudian berikan perlakuan yang sama seperti tabung B dan amati reaksi
yang terjadi.

g. Menambahkan 5 tetes H2O2 kedalam tabung A dan segera menutupnya


dengan ibu jari, lalu membuka segera ibu jari dan melakukan pengujian
dengan memasukan bara lidi api ke dalam tabung.

h. Menambahkan 5 tetes H2O2 kedalam tabung D dan segera menutupnya


dengan ibu jari, lalu membuka segera ibu jari dan melakukan pengujian
dengan memasukan bara lidi api ke dalam tabung
i. Lalu Mengamati gelembungnya (amat banyak, banyak,sedang, sedikit, atau
tidak)

J. Kemudian menulis hasil pengamatan ke dalam sebuah tabel.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan pada hati ayam

Tabung Perlakuan Gelembung Dimasukkan bara api

A Ekstrak Normal + H2O2 +++ Menyala terang

B Ekstrak + HCl + H2O2 - Tidak menyala

C Ekstrak + H2O2(mendidih) ++ menyala

D Ekstrak daun pepaya + H2O2 + menyala

Keterangan :

+++ = banyak gelembung

++ = gelembungnya sedang

+ = sedikit gelembung

- = tidak ada gelembung

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat
spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2dengan reaksi sebagai berikut :

2H2O2  2H2O + O2

Hal ini dapat


dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam. Hati ayam
digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam d kemudian dibuat ekstrak. Yang
terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut

Perlakuan pada Ekstrak normalditambah H2O2 (hidrogen peroksida), saat ekstrak hati tanpa
perlakuan (normal)diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O
(air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).

Untuk perlakuan pada Ekstrak hatiditambah HCl dan H2O2, Pertambahan HCl disini
dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah
H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak
terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu
asam.

Sementara itu hasil dari perlakuan pada Ekstrak yang dididihkan kemudian
ditambah H2O2, ternyata terjadi gelembung udara yang sedikit dan saat bara api dimasukkan ke
dalamnya juga timbul nyala api yang kecil. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase
yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

Sedangkan untuk Ekstrak daun pepaya ditambah H2O2, ternyata dapat menimbulkan nyala
bara api pada lidi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kandungan enzim katalase dalam ekstrak daun
pepaya yang dapat bereaksi dengan H2O2 menghasilkan O2.

Enzim katalase dapat bekerja dengan baik berdasarkan faktor-faktor tertentu, yaitu:

Suhu, Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral. Enzim menjadi
rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan mengental atau mengalami koagulasi bila
suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan ekstrak yang dipanaskan (tabung reaksi C)
hanya terjadi sedikit gelembung udara sehingga nyala bara/ api pun juga sedikit/kecil. Selain
itu Enzimmenjadi tidak aktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang netral (pH= ±7). Kenaikan atau
penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Seperti yang terdapat pada
percobaan ekstrak yang ditetesi larutan HCl (tabung reaksi B ) yang bersifat asam sehingga membuat
enzim tidak aktif dan tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Pengaruh Enzim katalase terhadap H2O2yaitu, Enzim katalase dapat menguraikan H2O2 menjadi
H2O dan O2.

2. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase yaitu suhu dan kontsentrasi keasaman (pH).
3. Enzim katalase tidak dapat bekerja optimal ketika suhu yang sangat tinggi atau panas

4. Enzim katalase tidak dapat bekerja jikadiperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. ). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

5. Terdapat kandungan enzim katalase dalam ekstrak daun pepaya

DAFTAR PUSTAKA
http://www.harian-post.com/2016/02/wow-ternyata-hati-ayam-mempunyai.html
Hikmat. 2016. Pengertian dan Sifat Hidrogen Peroksida. Artikel. Diunduh pada 30 Oktober 2016

Sri Pujiyanto. 2012. Biologi SMA/MA Kelas XII. Solo: Platinum.

Ine. 2011. LAPORAN KERJA ENZIM KATALASE (PADA EKSTRAK HATI, JANTUNG, DAN UMBI).

http://lindadhena.wordpress.com/2012/09/29/kerja-dan-pengaruh-enzim-katalase/

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai