Disusun oleh :
No. Presensi : 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makhluk hidup makan untuk menjaga kelangsungan hidupnya serta memenuhi kebutuhan
energi. Makanan yang dicerna akan terpecah menjadi sumber energi melalui proses
metabolisme di dalam tubuh. Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi
didalam tubuh makhluk hidup yang dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan
energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau
mengeluarkan zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur –
struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa bersifat menghambat
(inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa yang mempercepat
suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator. Katalisator merupakan suatu zat yang
mempercepat laju reaksi-reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau
terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi
ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap
pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah
sehingga katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
MetabolismeMetabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut
dengan enzim. Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh
organisme. Enzim ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh
organisme tersebut. Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting
adalah enzim katalase. Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida
yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun.Lebih lanjut tentang enzim
katalase.Dengan adanya enzim katalase senywa hidrogen peroksida (H2O2) Dapat di urai
menjadi air(H2O) Dan oksigen (O2) Yang tidak berbahaya. cara kerja yang dilakukan enzim
katalase adalah sebagai berikut : molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama
lain nya,jika ada molekul substarat menumbuk melekul enzim yang tepat maka akan
menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut di sebut juga
dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk. Enzim katalase
jenis enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik pada tubuh
makluk hidup menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya.
Berdasarkan latar belakang yang baru saja diulas, penulis berkeinginan untuk mengetahui
faktor luar apa saja yang mempengaruhi kerja enzim melalui praktikum sederhana dan di
dokumentasikan secara tertulis dalam bentuk laporan praktikum yang berjudul "Laporan
Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase".
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja enzim?
2. Bagaimana hasil reaksi kimia enzim katalase?
3. Dari hasil percobaan faktor apa sajakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara kerja enzim katalase
2. Untuk mengetahui reaksi kimia enzim katalase
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase
D. Manfaat penelitian
Manfaat dalam penelitian ini yaitu :
- Bagi Guru :
· Dengan melakukan praktikum mengenai kerja enzim katalase ini,
guru dapat melihat dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran mengenai enzim katalase
- Bagi Siswa :
· Melalui prektikum ini siswa dapat mengetahui pengaruh enzim
katalase terhadap H2O2
· Siswa dapat lebih paham mengenai suatu materi pelajaran jika
disertai dengan praktikum
E. Hipotesis
1. Enzim katalase sangat berpengaruh terhadap H2O2 karena jika H2O2 tidak
diuraikan oleh enzim katalase akan mengakibatkan kematian pada sel-sel
2. Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga
memiliki ciri – ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi
oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Enzim
Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi
metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
Struktur enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul
enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif
(active side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi,
tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut
konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat,
niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
Ciri – Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup
yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang
tinggi dan dipengaruhi pH
Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak
dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim rtersebut substrat.
Substrat adalah zat yang bereaksi.
a. Macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun
banyak.
b. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim
tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-
kali selama enzim itu tidak rusak.
c. RusakRusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu
protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim
tidak dapat bekerja lagi.
d. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.
e. BekerjaBekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja
menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
2H2O2è2H2O(g) + O2(g)
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak
nya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau
tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim
katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi
(kerusakan) pada suhu yang tinggi atau pun pada suasana asam dan basa.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H2O2 ) bila tidak segera
diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya
enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) dapat diuraikan menjadi air ( H2O )
dan oksigen ( O2 ) yang tidak berbahaya.
B. Hati
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah
kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu
pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam system pencernaan.
Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5% dari massa
tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah
diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian
epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada dibawah diafragma,
permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transverses.
Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati.
Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari
Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton
(Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak
dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga
menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat
berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini
bergabung dengan molekul air membentuk ion , H3O+:[8][9]
HCl + H2O → H3O+ + Cl−
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya
dapat digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam
klorida adalah karena ia berdisosiasi penuh dalam air.[8][9]
Asam monoprotik memiliki satu , Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat
tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa
usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung
nilai KaHCl.[10] Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl,
ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal ini mengindikasikan
bahwa Cl− adalah yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam
larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas
H+ sama dengan molaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat
digit angka bermakna.[8][9]
Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam monoprotik yang
paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia juga merupakan asam kuat yang paling tidak
berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia
mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida dalam
konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan
konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam klorida merupakan reagen pengasam yang
sangat baik.
Asam klorida merupakan asam pilihan dalamtitrasi untuk menentukan jumlah basa. Asam
yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas.
Asam klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah
metode eksperimen.
B. Tempat Penelitian
Kami melakukan percobaan ini di ruang kelas XII MIPA 1 SMA N 1 JETIS BANTUL.
a. Tabung reaksi
b. Pipet tetes
c. Pembakar spiritus
e. Lidi
f. Korek api
g. Hati ayam
i. H2O2
j. HCl
l. Air Keran
E. Variabel Penelitian
a. Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api
c. Variabel control : H2O2, ekstrak daun pepaya dan ektrak hati ayam
F. Langkah Kerja
b. Membagi ekstrat hati ke dalam 3 buah tabung reaksi dengan volume yang
sama, dan ekstrak daun pepaya ke dalam satu tabung reaksi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Keterangan :
++ = gelembungnya sedang
+ = sedikit gelembung
BAB V
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat
spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Perlakuan pada Ekstrak normalditambah H2O2 (hidrogen peroksida), saat ekstrak hati tanpa
perlakuan (normal)diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O
(air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
Untuk perlakuan pada Ekstrak hatiditambah HCl dan H2O2, Pertambahan HCl disini
dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah
H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak
terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu
asam.
Sementara itu hasil dari perlakuan pada Ekstrak yang dididihkan kemudian
ditambah H2O2, ternyata terjadi gelembung udara yang sedikit dan saat bara api dimasukkan ke
dalamnya juga timbul nyala api yang kecil. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase
yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
Sedangkan untuk Ekstrak daun pepaya ditambah H2O2, ternyata dapat menimbulkan nyala
bara api pada lidi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kandungan enzim katalase dalam ekstrak daun
pepaya yang dapat bereaksi dengan H2O2 menghasilkan O2.
Enzim katalase dapat bekerja dengan baik berdasarkan faktor-faktor tertentu, yaitu:
Suhu, Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral. Enzim menjadi
rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan mengental atau mengalami koagulasi bila
suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan ekstrak yang dipanaskan (tabung reaksi C)
hanya terjadi sedikit gelembung udara sehingga nyala bara/ api pun juga sedikit/kecil. Selain
itu Enzimmenjadi tidak aktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang netral (pH= ±7). Kenaikan atau
penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Seperti yang terdapat pada
percobaan ekstrak yang ditetesi larutan HCl (tabung reaksi B ) yang bersifat asam sehingga membuat
enzim tidak aktif dan tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengaruh Enzim katalase terhadap H2O2yaitu, Enzim katalase dapat menguraikan H2O2 menjadi
H2O dan O2.
2. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase yaitu suhu dan kontsentrasi keasaman (pH).
3. Enzim katalase tidak dapat bekerja optimal ketika suhu yang sangat tinggi atau panas
4. Enzim katalase tidak dapat bekerja jikadiperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. ). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.harian-post.com/2016/02/wow-ternyata-hati-ayam-mempunyai.html
Hikmat. 2016. Pengertian dan Sifat Hidrogen Peroksida. Artikel. Diunduh pada 30 Oktober 2016
Ine. 2011. LAPORAN KERJA ENZIM KATALASE (PADA EKSTRAK HATI, JANTUNG, DAN UMBI).
http://lindadhena.wordpress.com/2012/09/29/kerja-dan-pengaruh-enzim-katalase/
LAMPIRAN