Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Kafein pada Mutasi Gen

Allwin Andreas
XII MIPA 4
Konsumsi kafein yang berlebihan, pada akhirnya, akan berujung pada intoleransi
kafein. Intoleransi kafein adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika enzim hati (liver)
tidak dapat mencerna kafein dari makanan atau minuman dengan baik. Kafein adalah zat
stimulan yang secara alami terkandung dalam sumber pangan seperti biji kopi, daun teh, biji
kakao (cokelat), kacang kola (bahan dasar minuman karbonasi), dan lain sebagainya. Orang
yang mengalami intoleransi kafein akan sulit bagi tubuhnya untuk mencerna kafein.

Kafein termasuk dalam golongan zat yang punya kemampuan menstimultan otak.
Kalau dipisahkan dari zat-zat lainnya, kafein aslinya berbentuk bubuk putih dengan rasa agak
pahit, namun bagi pemakainya akan mendapatkan kekuatan ekstra untuk berperang melawan
rasa lelah, karena munculnya semangat yang tinggi.
Mutasi genetik tertentu mungkin memengaruhi fungsi hati untuk memproduksi enzim
CYP1A2 dan memetabolisme kafein. Orang dengan mutasi genetik ini menghasilkan lebih
sedikit enzim CYP1A2.
Pada jurnal ESC tahun 2006 tentang ‘Coffee consumption and cardiovascular
disease’ oleh Prof. Michael Bohm dan Dr. Nicolas Werner; di dalam kopi banyak terkandung
antioksidan, kalium, niasin dan magnesium yang mempunyai efek proteksi terhadap sistem
kardiovaskular. Kafein merupakan zat terbanyak yang dikandung dari kopi. Kafein
dimetabolisme oleh sitokrom P4501A2 di hati. Enzim ini menginduksi dan mempengaruhi
mutasi dari gen CYP1A2 yang membedakan reaksi lambat dan cepat dari kafein tersebut.
CYP1A2 bertanggung jawab dalam 95% metabolisme kafein. Aktivitas enzim bervariasi bagi
setiap individu. Karier dari mutasi CYP1A2, lebih lambat dalam metabolism kafein
sedangkan individu dengan alel homozygous CYP1A2*1A lebih cepat dalam metabolisme
kafein.
Hal ini lah yang menunjukan mengapa orang yang intoleran terhadap kafein butuh
waktu lebih lama untuk menghilangkan kafein dari dalam tubuh. Akibatnya, kadar kafein
justru menumpuk dalam darah dan membuat dampaknya terasa lebih intens dan bertahan
lebih lama.
Cara agar tidak terjadi intoleransi kafein yang mengakibatkan mutasi gen
1. Ganti rutinitas minum teh atau kopi di pagi hari dengan air putih biasa.
2. Jika Anda ingin minum kopi, pelan-pelan ganti dengan versi decaf yang kandungan
kafeinnya lebih rendah atau yang non-caffeine.
3. Bila terbiasa minum teh, coba ganti dengan teh herbal, sari cuka apel yang dicampur
air hangat, atau secangkir air panas dengan lemon.
4. Segera minum air putih setiap kali ngidam kopi atau teh muncul.
5. Jika Anda terbiasa minum soda berperisa atau minuman energi, coba ganti dengan air
berkarbonasi tawar. Air soda tawar dapat membantu Anda terhidrasi dengan baik
tanpa kelebihan gula.
6. Langsung bangkit dari kursi dan gerakkan badan ketika mulai merasa ngantuk,
suntuk, dan ingin menyegarkan badan dengan minum minuman berkafein. Aktivitas
fisik yang ringan sekalipun dapat meningkatkan mood serta melancarkan aliran darah
dan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga Anda merasa lebih bersemangat.
7. Ketika rasa kantuk tidak bisa dihindari, tidak apa untuk istirahat dan curi waktu untuk
tidur sebentar daripada memaksakan mengonsumsi kafein.

Anda mungkin juga menyukai