Anda di halaman 1dari 18

Evolusi

Anjing
(Canis lupus
familiaris)
Zulfanida Musyaffa
11190950000030
Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur dimana sesuatu berubah menjadi bentuk
lain dari yang biasanya menjadi lebih kompleks dan rumit ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih
baik. Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang sangat
lama. Terdapat tiga macam evolusi yang dapat terjadi, di antaranya adalah Evolusi Biologis. Evolusi
biologis adalah perubahan baik morfologis maupun fisiologis yang terjadi pada makhluk hidup seiring
dengan perjalanan waktu. Dapat dikatakan bahwa makhluk hidup yang ada pada saat ini berasal dari
makhluk hidup sebelumnya yang masih sederhana.
Pandangan Darwin mengenai kehidupan memperkirakan bahwa transisi evolusioner harus
meninggalkan tanda-tanda dalam catatan fosil. Para ahli paleontology telah menemukan banyak bentuk
transisi yang menghubungkan fosil yang lebih tua dengan spesies modern. Hal ini menyimpulkan bahwa
spesies berasal dari spesies lain yang sudah ada sejak dulu. Fakta langsung lain yang dapat menjadi bukti
adanya evolusi adalah adanya variasi makhluk hidup.
Berdasarkan taksonomi, anjing digolongkan dalam ordo Carnivora dan temasuk keluarga Canidae. Famili Canidae ini
dibagi menjadi 4 grup yaitu Canis(grup anjing), Vulpes (grup rubah, kecuali rubah abu-abu), Dusycyon(grup culpeo), dan
Bush dog( mencakup jenis anjing lainnya). Anjing termasuk dalam genus Canis, satu genus dengan wolf(serigala), coyote,
jackal dan dingo.
(Canis lupus familiaris
Anjing pun merupakan salah satu dari banyak
spesies yang tidak luput dari berbagai macam
variasi. Anjing telah berkembang menjadi
ratusan ras dengan berbagai macam variasi,
mulai dari anjing dengan tinggi badan beberapa
puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish
Wolfhound yang tingginya melebihi satu meter.
Warna rambut anjing pun bisa beranekaragam,
mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-
abu dan coklat. Selain itu, anjing juga memiliki
variasi jenis dan tekstur rambut.
Sejarah kehidupan anjing dari periode ke periode terus berubah. Sebelum menjadi teman manusia,
anjing merupakan binatang liar yang hidup berburu dengan cara berkelompok. Anjing diyakini sebagai
mamalia yang mengalami domestikasi dari serigala. Kelebihan dalam penciuman, pendengaran dan
penglihatan yang dimiliki anjing berasal dari nenek moyangnya ini yaitu serigala. Menurut Charles
Darwin, terdapat dua spesies yaitu serigala abu-abu (Canis lupus) dan golden jackal (Canis aureus) yang
diduga sebagai cikal bakal terciptanya anjing modern. Pendapat tersebut didukung Konrad Lorenz,
zoologis pada abad ke-20, yang mencoba mengawinsilangkan chow chow dan husky. Perkawinan
keduanya melahirkan anjing yang mirip dengan jackal.
Bagaimana sejarah evolusi
Canis lupus familiaris ?
Berbagai teori sejarah anjing digali dan dikembangkan para peneliti untuk mengungkap asal
usulnya, termasuk menduga nenek moyang anjing adalah serigala, rubah, dan jackal. Ternyata,
tidak hanya ketiga hewan itu, masih ada anjing liar lain, tetapi tidak termasuk keluarga Canidae
yang disebut wildNatural
cousins dog diduga merupakan nenek moyang anjing. Kedua kelompokBathe it atini
snacks
(serigala dan anjing homepanjang, gigi
liar) memiliki ciri-ciri yang hampir sama yaitu kepala besar, mulut
geligi, dan rahang kuat untuk memotong atau menggiling makanan. Hewan-hewan ini memiliki
kemampuan beradaptasi di suatu daerah sangat baik, mampu bertahan hidup di dalam berbagai
habitat mulai dari daerah dingin sampai panas, serta daerah yang tandus hingga hutan
belantara.ampaign

Home Shop online Bulk


toys shopping
Menurut sejarah geologi, perkembangan evolusi anjing terjadi sejak 60 juta tahun silam, ketika zaman Paleocene,
zaman Oligocene, zaman Miocene, dan zaman Pliocene. Pada zaman Paleocene, terdapat dua spesies hewan yaitu
miacis dan cynodictis. Miacis adalah hewan kecil dengan badan dan ekor panjang, serta kaki pendek. Hewan tersebut
merupakan nenek moyang anjing, racoon, beruang, musang, hyena (anjing hutan) dan kucing. Miacis memiliki gigi
khas bangsa karnivora dan berjalan seperti beruang. Otaknya kecil, tetapi lebih besar dari bangsa karnivora seperti
creodont yang menghilang 20 juta tahun silam. Creodont adalah sejenis hewan pemakan daging yang ukurannya
sedikit lebih besar dari tikus. Sementara cynodictis memiliki tubuh yang lebih kecil dan langsing.
Creodont adalah sejenis hewan pemakan daging yang ukurannya sedikit lebih besar dari tikus.
Sementaracynodictis
memiliki tubuh yang lebih kecil dan langsing. Yang menonjol dari binatang ini adalah kelengkapan giginya yang
berjumlah 42 buah. Keturunan miacis dan cynodictis yang masih hidup hingga sekarang adalah musang. Oleh karena
itu, musang kerap dijuluki fosil hidup, Kendati sudah berevolusi selama 40 juta tahun, musang tidak mengalami
perubahan.
Bukti fosil miacidae
Ketika zaman Oligocene (kira-kira 35 juta tahun yang lalu), cynodictis tetap berbentuk hewan dengan
badan panjang dan kaki pendek. Adapun miacis berkembang menjadi berbagai turunan anjing. Zaman Miocene
yang terjadi sekitar 20 juta tahun yang lalu merupakan permulaan evolusi anjing yang sesungguhnya, keluarga
pertama Canidae. Hal itu dibuktikan dengan adanya hewan mirip anjing. Hewan itu disebut mesocyon, memiliki
rahang lebih kecil dibandingkan rahang anjing saat ini. Pada akhir zaman Miocene, cynodictis mengalami evolusi
dan melahirkan cynodesmus. Kemudian cynodesmus berkembang menjadi weasel dan racoon. Pada akhirnya,
cynodesmus juga berkembang menjadi tomarctus, bangsa anjing dengan rahang besar yang panjang dan otak
besar. Sosoknya sudah mirip anjing modern dan dianggap nenek moyang keluarga Canidae.
Akhirnya, pada zaman Pliocene, bentuk anjing sudah seperti yang ada saat ini.Zaman ini terjadi pada 5-7 tahun
silam. Hewan-hewan ini sudah berjalan dengan empat kaki. Salah satu jarinya pun mengalami perubahan taji.Pada
saat periode ini, ditemukan etruscan. Menurut hasil penelitian, etruscan merupakan nenek moyang langsung
dari anjing dan serigala.

Fosil anjing tertua adalah dua tulang kranium dari Rusia dan rahang bawah dari Jerman asal 13.000 sampai 17.000 tahun
yang lalu. Kemungkinan besar leluhur fosil anjing tertua adalah serigala besar kawasan Holarktik utara Canis lupus lupus.fosil
anjing yang lebih kecil berasal dari gua-gua peninggalan kebudayaan Natufia asal zaman Mesolitik. Fosil diperkirakan berasal
dari 12.000 tahun yang lalu dan merupakan keturunan serigala Asia barat daya Canis lupus arabs yang berukuran tubuh
sedang.
Analisis DNA yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang berbeda beda. Vilà,
Savolainen, dan rekan menyimpulkan bahwa anjing merupakan percabangan dari serigala
yang terjadi sekitar 75.000 sampai 135.000 tahun yang lalu. Analisis lanjut yang dilakukan
Savolainen et al. Menunjukkan bahwa semua populasi anjing berasal dari sumber gen
(genepool) tunggal bersama-sama dengan serigala. Verginelli et al. justru mengusulkan
Agar saat terjadinya percabangan anjing dari serigala perlu dikaji kembali. Alasannya,umur
geologis dari fosil yang lebih muda sering ditaksir terlalu tinggi menurut pengukuran jam
molekuler yang kurang akurat. Sebagai jalan tengah yang cocok dengan bukti-bukti
arkeologis,percabangan anjing dan Serigala kemungkinan besar terjadi sekitar 15.000 tahun
yang lalu.
Sejarah Domestikasi Anjing
Sebelum menjadi teman manusia, anjing adalah binatang liar yang hidup berburu dengan cara berkelompok.
Hewan ini mempunyai gerak yang cepat dalam memburu mangsanya. Manusia pun masih hidup primitif dengan
berburu binatang untuk dijadikan makanan. Sekitar 45.000 tahun yang lalu serigala masih hidup liar di alam bebas
tanpa ada interaksi dengan manusia. Pada saat itu mereka masih mencari makanan dengan berburu. . Anjing berburu
menggunakan insting, indera penciuman, dan indera pendengaran. Manusia dan Anjing sama sama hidup nomaden
untuk mencari makan. Seiringnya waktu, Anjing pun mulai kesulitan mencari makanan karena persaingan dengan
manusia. Satu-satunya jalan adalah Anjing harus mendekati rumah manusia. Anjing-anjing liar itu sadar untuk
memperoleh makanan hanya bisa mengandalkan dari sisa-sisa tulang yang dibuang manusia. Oleh karena itu, Anjing
selalu mengikuti setiap perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Sejak itulah, anjing dan manusia mulai
saling berinteraksi. Namun, hal ini belum disebut domestikasi karena habitat anjing masih terpisah dengan manusia.
Domestikasi adalah menjinakkan hewan liar di tempat yang kondisinya berbeda dengan
habitat alaminya. Proses domestikasi atau penjinakan dari anjing sendiri Berlangsung sejak
10.000- 15.000 tahun silam. Domestikasi serigala bermula saat manusia merawat anak anak
serigala yang ditinggal mati oleh induknya. Anak-anak serigala pun tumbuh dengan kasih
sayang manusia dan hidup secara berdampingan dengan manusia. Domestikasi serigala dalam
waktu yang lama mengakibatkan perubahan bentuk tubuh serigala dan berkurangnya naluri
hewan liar yang dimilikinya.
Menurut dugaan para ahli, manusia dan anjing saling berinteraksi melalui serangkaian sejarah panjang sejak
30.000-60.000 tahun silam. Salah satu bukti dengan ditemukan relief di dinding sebuah piramid di Mesir yang
menggambarkan anjing sudah hidup bersama dengan manusia. Ahli sejarah menyebut anjing tersebut dengan nama
khufu dog karena pada zaman itu kerajaan mesir diperintah oleh raja Khufu lebih dikenal Cheops yang hidup pada
3.730 tahun SM. Saat itu, anjing dimanfaatkan untuk berburu rusa. Daya tahan dan kekuatan anjing memang sangat
dibutuhkan manusia, terutama untuk membantu tugas sehari-hari. Penduduk di kutub utara memakai jasa anjing
sebagai penarik kereta sejak 16 abad silam. Anjing yang dipilih memiliki kaki kuat dan berdaya tahan tinggi untuk
melakukan perjalanan di Greenland. Di beberapa negara Eropa, seperti Belgia dan Belanda selama abad ke-20,
telah memanfaatkan anjing sebagai pengangkut barang, seperti hasil kebun, kayu, atau batu. Di Cina dan Tibet,
beberapa anjing ditemukan sebagai binatang peliharaan dan penjaga kuil,seperti pekingese, japanese chin, dan shih
tzu.
Seleksi anjing ini termasuk ke dalam evolusi direksional dikarenakan Pada saat itu mereka
masih mencari makanan dengan berburu. Anjing berburu menggunakan insting, indera
penciuman, dan indera pendengaran. Manusia dan Anjing sama sama hidup nomaden
untuk mencari makan. Seiringnya waktu, Anjing pun mulai kesulitan mencari makanan
karena persaingan dengan manusia. Satu-satunya jalan adalah Anjing harus mendekati
rumah manusia. Anjing-anjing liar itu sadar untuk memperoleh makanan hanya bisa
mengandalkan dari sisa-sisa tulang yang dibuang manusia. Oleh karena itu, Anjing selalu
mengikuti setiap perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain. Sejak itulah, anjing
dan manusia mulai saling berinteraksi.
Daftar Pustaka

● Karmana, Oman. (2007). Biologi. PT. Grafindo Media


Pratama : Jakarta
● Budiana. (2006). Anjing. Penebar Swadaya : Jakarta.
● E-journal. 2016. Anjing dan Dog Shelter. Diakses 30
September 2016 pukul 12.00 WITA, dari http://e-
journal.uajy.ac.id/2072/3/2TA10349.pdf
Thank You

Anda mungkin juga menyukai