Anda di halaman 1dari 17

TUGAS EVOLUSI

Evolusi Anjing

Disusun oleh :
Nama

: Tyas Ana Cahyanti

NIM

: K4312066

Kelas

:B

Pendidikan Biologi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

Evolusi Anjing

Anjing adalah jenis binatang mamalia yang bisa dijadikan sebagai hewan
peliharaan yang telah berkembang menjadi ratusan ras dengan keanekaragaman
variasi yang dimilikinya.
Berabad abad yang lalu bangsa serigala melihat bahwa tinggal di dekat
manusia memberikan keuntungan tersendiri. Kebiasaan serigala yang memakan
makanan manusia ini terjadi sejak manusia mulai memasuki masa bercocok
tanam. Sisa-sisa makanan yang ditinggalkan manusia dapat memenuhi kebutuhan
pangan mereka sehingga lama-kelamaan kebiasaan berburu mereka menjadi
berkurang bahkan tadak dilakukan. Dengan adanya adaptasi makanan serigala
yang memakan makanan manusia, menyebabkan serigala liar yang akan menjadi
nenek moyang anjing menjadi jinak dan akhirnya berteman dengan manusia.

Selain itu, hidup bersama dengan manusia juga membuat mereka terhindar dari
serangan musuh mereka.
Perubahan pola hidup serigala ini mempengaruhi bentuk fisik serta
perilaku mereka. Bagian otak yang digunakan untuk memetakan wilayah
perburuan perlahan-lahan menyusut karena jarang digunakan. Hal ini merupakan
suatu bentuk adaptasi terhadap lingkungan baru mereka.
Kebiasaan berdampingan dengan manusia ini merubah genetik serigala
menjadi genetik binatang yang dewasa ini kita sebut dengan anjing. Perbedaan
kode genetik anjing dan serigala ditemukan oleh para peneliti yang berasal dari
Swedia, Norwegia, dan Amerika Serikat. Penelitian ini mengemukakan bahwa ada
perbedaan dari 36 bagian gen yang menunjukkan adanya adaptasi yang terjadi
pada serigala yang menjadi nenek moyang para anjing. Beberapa bagian yang
berubah berkaitan dengan fungsi otak termasuk sistem perkembangan saraf pusat,
yang berarti serigala dan anjing memiliki perbedaan perilaku. Disamping itu
perbedaan tiga gen lainya yang berhasil diungkap adalah perbedaan gen yang
berkaitan dengan sistem pencernaan.

Selain itu, serigala

juga mengalami evolusi perilaku. Mereka menjadi lebih

tenang dan cenderung bisa bersosialisasi dengan spesies di sekitar mereka

termasuk manusia. Dengan sendirinya agresi yang ada pada diri mereka perlahanlahan menjadi berkurang.
Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari
serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun
yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Bukti
baru menunjukkan bahwa anjing pertama kali didomestikasi di Asia Timur yang
kemungkinan di Tiongkok. Manusia yang pertama kali menginjakkan kaki di
Amerika Utara membawa serta anjng dari Asia. Penelitian genetika telah berhasil
mengidentifikasi 14 ras anjing kuno. Diantaranya, Chow Chow, Shar Pei, Akita,
Shiba dan Basenji merupakan ras anjing yang tertua. Teori yang mengatakan
anjing berasal dari Asia mungkin bisa dipercaya karena sebagian besra dari 14 ras
anjing kuno berasal dari Jepang dan China. Anjing telah berkembang menjadi
ratusan jenis dengan berbagai macam variasi. Contohnya, tinggi tubuh mulai dari
beberapa puluh sentimeter (seperti Cihuahua) sampai lebih dari satu meter (seperti
Irish Wolfhound). Warna bulu anjing juga beraneka ragam, putih sampai hitam
dengan merah, abu-abu dan coklat.
Sifat-sifat anjing yang paling menonjol yaitu :

Daya cium bau


Anjing mempunyai indera penciuman yang jauh lebih peka dan sensitif. Ia
dapat menemukan bau bauan yang begitu halus termasuk mengingat bau
orang yang sering berhubungan dengan mereka secara teratur.

Kepekaan mendengar
Anjing mempunyai kemampuan mendengar yang lebih baik dari manusia,
mereka mampu untuk mendengar nada-nada yang lebih tinggi, nada yang
lemah dan menentukan lokasi sumber suara.

Daya penglihatan
Anjing mempunyai kekurangan yaitu tidak dapat membedakan antara
lingkaran dan bujur sangkar kecuali dengan meraba tepiannya.
Kemampuan melihatnya akan timbul perlahan-lahan dengan latihan.

Anjing yang buta warna hanya dpat membedakan warna berdasarkan


tingkat kecerahannya.

Daya refleks
Memiliki daya refleks yang cukup baik yaitu hampir sama dengan manusia
karena secara garis besar daya refleks pada anjing ada persamaan dengan
daya refleks pada manusia.

Hubungan dengan manusia


Diantara hewan peliharaan yang lain, anjing mempunyai hubungan reaksi
emosional yang paling unik dalam ketergantungan dengan manusia.

Intelegensi
Banyak tingkah laku hewan yang bersifat kompleks. Dengan latihan yang
baik mampu mengembangkan intelegensinya.

Teori sejarah evolusi anjing dan prosesnya


Berdasarkan taksonomi, anjing digolongkan dalam ordo Carnivora dan
termasuk dalam keluarga Canidae. Famili Canidae dibagi lagi menjadi 4 grup
yaitu Canis (grup anjing), Vulpes (grup rubah, kecuali rubah abu-abu), Dusycyon
(grup Culpeo), dan Bushdog (mencakup anjing jenis lainnya. Anjing termasuk
dalam grup Canis, satu genus dengan wolf (serigala), coyote, jackal, dan dongo.
Berbagai teori sejarah anjing digali dan dikembangkan para peneliti untuk
mengungkap asal-usulnya termasuk menduga nenek moyang anjing adalah
serigala, rubah dan jackal. Ternyata tidak hanya ketiga hewan tersebut masih ada
annjing liar lain tetapi tidak masuk dalam keluarga Canidae yang disebut Wild
cousin dog. Hewan inilah yang diduga sebagai nenek moyang anjing. Kedua
kelompok hewan ini (serigala dan anjing liar) memiliki ciri-ciri yang hampir sama
yaitu kepala besar, mulut panjang, gigi gerigi, dan rahang kuat untuk memotong
atau menggiling makanan. Hewan-hewan ini memiliki kemampuan beradaptasi di
suatu daerah sangat baik, mampu bertahan hidup dalam berbagai habitat maulai
daerah dingin sampai daerah panas, dari daerah tandus serta hutan belantara.
Menurut Charles Darwin, ada 2 spesies yaitu serigala abu-abu (Canis
lupus) dan jackal emas (Canis aureus) yang diduga sebagai cikal bakal

terciptanya anjing modern. Pendapat tersebut didukung Konrad Lorenz, zoologis


pada abad 20, yang mencoba mengawinsilangkan chow chow dan husky.
Perkawinan keduanya menghasilkan anakan yang mirip jackal. Konrad yakin
tingkah laku yang muncul pada anjing modern berasal dari serigala.
Menurut sejarah geologi, perkembangan evolusi anjing terjadi sejak 60
tahun silam, ketika zaman Paleocene. Evolusi anjing tersebut melalui 4 zaman
yaitu zaman Paleocene, zaman Oligocene, zaman Miocene, dan zaman Pliocene.
Pada zaman Paleocene, terdapat 2 spesies hewan yaitu miacis dan
cynodictis. Miacis adalah hewan kecil dengan badan dan ekor panjang, serta ekor
pendek. Hewan tersebut merupakan nenek moyang anjing, raccoon, beruang,
weasel (sejenis musang), musang, hyena (anjing hutan), dan kucing. Miacis
memiliki gigi khas bangsa karnivora dan berjalan seperti beruang. Otaknya kecil,
tetapi lebih besar dari bangsa karnivora seperti creodont yang menghilang 20 juta
tahun silam. Creodont adalah sejenis hewan pemakan daging yang ukurannya
sedikit lenih besar dari tikus. Sementara cynodictis memiliki tubuh yang lebih
kecil dan langsing. Yang menonjol dari binatang ini adalah kelengkapan giginya
yang berjumlah 42 buah. Keturunan miacis dan cynodictis yang masih hidup
hingga sekarang adalah musang. Oleh karena itu, musang kerap dijuluki fosil
hidup. Kendati sudah berevolusi selama 40 juta tahun tetapi tidak mengalami
perubahan.
Ketika zaman Oligocene (kira-kira 35 juta tahun yang lalu), cynodictis
tetap berbentuk hewan dengan badan panjang dan kaki pendek. Adapun miacis
berkembang manjadi berbagai ukuran anjing. Dari turunannya berkembang
menjadi anjing mirip beruang, hyena, kucing, dan anjing,. Keturunan anjing inilah
yang bertahan hidup.
Zaman Miocene yang terjadi sekitar 20 tahun yang lalu merupakan
permulaan evolusi anjing sesungguhnya, keluarga pertama Canidae. Hal ini
dibuktikan dengan adanya hewan mirip anjing. Hewan itu disebut mesocyon,
memiliki rahang lebih kecil dibandingkan rahang anjing saat ini.
Kemudian cynodesmus berkembang menjadi raccoon dan weasel. Pada
akhirnya cynodesmus juga berkembang menjadi tomarctus, bangsa anjing dengan

rahang besar yang panjang dengan otak besar. Sosoknya sudah mirip dengan
anjing modern dan dianggap sebagai nenk moyang keluarga Canidae seperti canis,
jackal, serigala, rubah, dan hyena.
Akhirnya pada zaman Pliocene, bentuk anjing sudah seperti sekarang ini.
Zaman ini terjadi 5-7 tahun silam. Hewan-hewan ini sudah berjalan dengan empat
kaki. Salah satu jarinya pun mengalami perubahan taji. Pada saat periode ini,
ditemukan Etruscan. Menurut hasil penilitian, Etruscan merupakan nenek moyang
langsung dari anjing dan serigala.

Leluhur Anjing dan Proses Domestikasi


Penelitian sistematika

molekuler menunjukkan

anjing

(Canis

lupus

familiaris) merupakan keturunan dari satu atau lebih populasi serigala liar (Canis
lupus). Seperti bisa dilihat dari tata nama (nomenklatur) untuk anjing, leluhur
anjing adalah serigala. Anjing juga bisa kawin silang dengan serigala.
Hubungan antara manusia dan anjing mempunyai sejarah yang panjang.
Fosil serigala ditemukan bersama fosil famili Hominidae yang berasal dari
400.000 tahun yang lalu. Penggabungan bukti genetika dan arkelogis
menunjukkan anjing sudah didomestikasi sejak akhir zaman Paleolitik Atas yang
merupakan peralihan antara zaman Pleistosen dan Holosen, antara 17.000 sampai
14.000 tahun yang lalu. Walaupun demikian, penelitian morfologi fosil tulang dan
analisis genetika anjing zaman kuno, anjing zaman sekarang, dan serigala belum
bisa memastikan asal mula domestikasi anjing. Semua anjing kemungkinan
berasal hanya dari satu kelompok serigala yang mengalami domestikasi. Tapi ada
kemungkinan anjing didomestikasi terpisah-pisah di lebih dari satu lokasi. Pada
beberapa kesempatan, anjing hasil domestikasi mungkin juga kawin dengan
kawanan serigala liar setempat.
Fosil anjing tertua adalah dua tulang kranium dari Rusia dan rahang
bawah dari Jerman asal 13.000 sampai 17.000 tahun yang lalu. Kemungkinan
besar

leluhur

fosil

anjing

tertua

adalah

serigala

besar kawasan

Holarktik utara Canis lupus lupus. Fosil anjing yang lebih kecil dari gua-gua
peninggalan kebudayaan Natufia asal zamanMesolitik. Fosil diperkirakan berasal

dari 12.000 tahun yang lalu dan merupakan keturunan serigala Asia barat
daya Canis lupus arabs yang berukuran tubuh sedang. Dari lukisan dinding
gua dan sisa-sisa tulang asal 14.000 tahun yang lalu, anjing sudah menyebar
dari Afrika Utara sampai Eurasia dan Amerika Utara. Orang zaman kuno di Eropa
sudah menghargai anjing sebagai sahabat sejati. Di Svaerdborg, Denmark terdapat
kuburan anjing yang berdampingan dengan makam orang dari zaman Mesolitik.
Analisis DNA yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang
berbeda-beda. Vil, Savolainen, dan rekan (1997) menyimpulkan bahwa anjing
merupakan percabangan dari serigala yang terjadi sekitar 75.000 sampai 135.000
tahun yang lalu. Analisis lanjut yang dilakukan Savolainen et al. (2002)
menunjukkan "semua populasi anjing berasal dari sumber gen (gene pool)
tunggal" bersama-sama dengan serigala. Percabangan terjadi di Asia Timur sekitar
40.000 sampai 15.000 tahun yang lalu. Verginelli et al. (2005) justru mengusulkan
agar saat terjadinya percabangan anjing dari serigala perlu dikaji kembali.
Alasannya, umur geologis dari fosil yang lebih muda sering ditaksir terlalu tinggi
menurut pengukuran jam molekuler yang kurang akurat. Sebagai jalan tengah
yang cocok dengan bukti-bukti arkeologis, percabangan anjing dan serigala
kemungkinan besar terjadi sekitar 15.000 tahun yang lalu.
Verginelli meneliti bukti-bukti DNA dari 5 fosil prasejarah Canidae yang
menurut metode pengukuran karbon berasal dari 15.000 sampai 3.000 tahun yang
lalu, 341 ekor serigala dari beberapa populasi di seluruh dunia, dan 547 anjing ras
murni. Hasil penelitian menunjukkan leluhur anjing berasal dari berbagai
kawanan yang terpisah, dan atau interbreed (saling kawin) dengan anjing purba
dan serigala di berbagai tempat yang tersebar di seluruh dunia. Sejarah anjing
yang lebih mendetail belum selesai diteliti, dan sampai tersedianya bukti-bukti
yang bisa dipercaya, sejarah nenek moyang serigala berikut ini hanya bersifat
perkiraan saja.
Nenek moyang serigala
Walaupun semua serigala termasuk dalam spesies Canis lupus, di seluruh
dunia terdapat (atau pernah ada) berbagai subspesies serigala yang berbeda

penampilan, ciri fisik, dan struktur sosial. Serigala Jepang yang sudah punah
dan Canis lupus lycaon asal Amerika Utara memiliki warna bulu, teknik berburu,
dan struktur sosial yang berbeda.
Dibandingkan

dengan

subspesies

serigala

yang

lain, Serigala

India diperkirakan banyak berperan menghasilkan berbagai jenis anjing. Sekaligus


nenek moyang berbagai jenis anjing liar yang sekarang bisa ditemukan di
berbagai tempat dunia seperti dingo dan anjing paria. Serigala India juga mungkin
kawin dengan keturunan Serigala Eropa dan menghasilkan anjing ras Mastiff.
Selanjutnya dari Mastiff berkembang berbagai jenis anjing ras seperti Pug, Saint
Bernard, dan Bloodhound.Tibetan Mastiff juga merupakan keturunan Mastiff
yang paling kuno.
Serigala Eropa berperan dalam menghasilkan anjing ras Spitz, sebagian
besar terrier, dan berbagai jenis anjing gembala yang ada sekarang. Serigala
Chinakemungkinan

besar

merupakan

nenek

moyang anjing

Peking dan

toy Spaniel. Tapi mungkin saja keturunan serigala China dan serigala Eropa saling
kawin selama berabad-abad yang lalu dan menghasilkan berbagai jenis anjing
mini asal Asia.
Serigala spesies Canis lupus lycaon merupakan nenek moyang langsung
bagi sebagian besar (atau semua) anjing penarik kereta salju (sled dog) yang hidup
di

Amerika

Utara.

Interbreeding

antara

anjing

yang

hidup

di

kawasan Arktik dengan serigala masih berlangsung. Keturunan yang dihasilkan


sangat disukai manusia, karena mempunyai ciri fisik mirip serigala yang mampu
bertahan di alam kutub yang ganas. Peranakan anjing-serigala juga sering tidak
disengaja, karena kebetulan anjing dan serigala hidup di lingkungan yang sama.
Karakteristik fenotipe yang membedakan serigala dengan anjing hampir tidak ada.
Serigala biasanya memiliki "bulu ekor yang mengembang" dan daun telinga yang
tegak. Sebagian besar anjing cuma memiliki salah satu dari kedua ciri khas
serigala, walaupun ada juga anjing ras yang memiliki keduanya.

Proses domestikasi
Penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini menunjukkan domestikasi hewan
atau ciri-ciri domestikasi pada hewan bisa berlangsung dalam waktu yang lebih
singkat dari waktu yang pernah diperkirakan dulu. Domestikasi anjing liar dapat
berlangsung dalam satu atau dua generasi manusia bila dilakukan pembiakan
selektif yang disengaja. Domestikasi anjing awalnya didorong motif saling
menguntungkan oleh kedua belah pihak. Anjing liar yang memungut sisa-sisa
makanan di sekeliling permukiman manusia mendapat lebih banyak makanan
dibandingkan rekan-rekan satu kawanan yang masih liar dan takut pada manusia.
Anjing liar yang kebetulan menyerang manusia purba atau anak-anaknya
kemungkinan diusir atau dibunuh, sedangkan anjing liar yang bersahabat dengan
manusia selamat. Manusia purba memanfaatkan anjing untuk mengusir hewan liar
pengganggu manusia. Indera anjing yang tajam menjadikan anjing bertugas
sebagai penjaga manusia dari kedatangan hewan pemangsa yang selalu
mengincar.

Teori Terbaru Evolusi Anjing dari Serigala(2014)


Peneliti dari Universitas Chicago Amerika Serikat mematahkan teori
seputar asal usul anjing. Anggapan bahwa munculnya anjing di muka bumi
berasal dari evolusi serigala modern dibantah. Berdasarkan studi yang dilakukan,
mereka mengklaim bahwa anjing dan serigala berasal dari satu nenek moyang
yang sama pada 34.000 tahun lalu.
Menurut John Novembre, nenek moyang kedua jenis hewan tersebut
hampir serupa dengan serigala moderen. Hal yang membuat keduanya menjadi
berbeda adalah karena perkembangan gen, di mana pola penyebarannya menjadi
salah satu pengaruh utama. Disebutkan bahwa serigala pada dasarnya tersebar di
berbagai kawasan di belahan bumi utara, seperti di Eropa, Siberia, dan daratan
China. Seiring berjalannya waktu, ketiga kawasan penyebaran utama serigala itu
membentuk karakter serigala yang berbeda satu sama lain.

Di kawasan Eropa dan China, serigala hidup dekat dengan kawasan pemukiman
yang berkembang lebih cepat dibandingkan kawasan Siberia. Cepatnya
pertumbuhan lingkungan hidup manusia membuat beberapa serigala di dua daerah
tersebut memiliki tingkat adaptasi yang cukup tinggi.
Para peneliti yakin bahwa serigala mulai menjadi jinak seiring dengan era
manusia mulai mengenal teknik bercocok tanam dan hidup menetap di satu
tempat. Namun, masih belum ditemukan alasan jelas mengenai bagaimana cara
manusia pertama kali menjinakkan serigala.
Adapun mengenai sejarah hadirnya anjing di muka bumi, para peneliti
berpendapat bahwa hal tersebut berkaitan dengan perkembangan gen seiring kian
menjinaknya serigala yang berbarengan dengan manusia pertama kali mengenal
bercocok tanam serta hidup menetap.
DNA
Untuk membuktikan hal tersebut, ketiga jenis serigala abu-abu dari kawasan yang
berbeda sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, diambil contoh DNA-nya
guna dicocokkan dengan contoh DNA dari beberapa jenis anjing moderen otentik
yang diambil dari berbagai daerah asal yang berbeda. Hasil studi tersebut
menunjukkan bahwa beberapa anjing yang berasal dari kawasan yang sama
dengan satu dari ketiga serigala yang dites, menunjukkan kemiripan gen. Untuk
beberapa anjing yang berasal dari kawasan yang sama, DNA mereka sangat
berdekatan satu sama lain.
Namun, ketika diujikan dengan ketiga serigala abu-abu yang berbeda daerah asal
tersebut, DNA anjing dan ketiga serigala itu sangat jauh berbeda. Bahkan antar
sesama anjing, namun berbeda daerah asal yang saling berjauhan, gen mereka pun
memiliki tingkat perbedaan yang cukup besar. Jadi, anjing yang berasal dari
kawasan Eropa akan memiliki formulasi gen yang berbeda dengan anjing dari
kawasan Eropa dan Serbia. Ketika dirunut dengan seksama, dapat disimpulkan
bahwa anjing-anjing moderen yang hidup saat ini banyak berasal dari kawasan
Eropa dan China, di mana manusia-manusia di dua kawasan tersebut lebih dulu
mengenal peradaban dibandingkan kawasan lainnya di dunia.

Mengenai penyebaran anjing ke hampir seluruh belahan dunia, para peneliti yakin
hal tersebut berkaitan dengan sejarah penyebaran manusia yang juga terjadi di
periode yang sama dengan periode kehidupan nenek moyang serigala dan anjing,
yakni sekitar 34 ribu tahun lalu.

Macam-macam jenis anjing


1. Bulldog

Bulldog adalah salah satu anjing ras tertua di dunia yang berasal dari
Inggris, maka seringdikenal sebagai English Bulldog. Mula mula anjing ini
dipelihara sebagai anjing adu/petarungdengan sapi liar/banteng, sehingga Bulldog
merupakan anjing yang agresif dan tangguh.
2. Cihuahua

Chihuahua merupakan anjing terkecil di dunia mempunyai kepala yang


berbentuk buah apel (appledome) dengan kuping yang besar dan indah. Asal-usul
anjing ini masih diperdebatkan, kemungkinan yang paling besar anjing ini berasal
dari mexico atau negara Amerika Utara
Sejarah
Chihuahua ditemukan di Mexico tahun 1850. Ras yang kita ketahui
sekarang ini berasal dari hasil kawin silang antara anjing Toltec, anjing Chinese
Crested dan anjing Techichi . Pada jaman suku Aztec, Chihuahua di pakai sebagai
binatang korban.
Karakteristik
Chihuahua memiliki tubuh yang kompak dan agak sedikit panjang.
Ekornya tidak dipotong (undocked) dan tidak terlalu panjang. Ekor Chihuahua
biasanya melengkung ke arah punggung (tea cup tail) , menunjuk ke arah kepala
dan tegak lurus seperti antena. Batok kepala berbentuk buah apel (appledome),
Chihuahua yang berkualitas tinggi batok kepalanya harus appledome. Kalau
dilihat dari samping, antara batok kepala dan moncong meiliki sudut 90. Batok
kepala harus berbentuk bulat jika dilihat dari depan bukan kotak . Chihuahua
biasanya memiliki molera (lubang) di atas kepala pada saat lahir dan akan merapat
atau hilang pada saat dewasa. Warna mata harus berwarna gelap, hidung berwarna
hitam atau coklat jika warna bulunya putih atau warna muda.
Kuping Chihuahua berdiri tegak dan letaknya membentuk sudut 45 jika
dilihat dari depan. Chihuahua memiliki 2 jenis bulu; bulu pendek (smooth coat)

dan bulu panjang (longcoat) . Keduanya boleh saling dikawinkan, tidak seperti
anjing Dachshund atau Fox Terrier yang tidak boleh dikawinkan jika type
bulunya berbeda. Kadang dari perkawinan antara bulu pendek dapat menghasilkan
Chihuahua bulu panjang begitu juga sebaliknya.
3. Shih Tzu
Anjing Shih Tzu berasal dari Asia khususnya Tibet dan China. Dahulu
banyak dipelihara bangsawan dan raja-ratu di jaman itu, namun sekarang
penyebarannya telah mendunia mulai dari Asia, Australia, Amerika, Eropa,
bahkan Afrika sekalipun. Kami juga dikenal dengan sebutan shih tzu si anjing
singa (lion dog) karena penampilan kami yang berambut lebat dan panjang seperti
singa. Anjing ini merupakan halil kawin silang antara beberapa trah pendahulu,
diantaranya

Pekingese, Lhasa Apso, Chow-chow dan beberapa jenis lain.

Sehingga setelah berpuluh-puluh tahun generasi ini mengalami persilangan


tersebut, akhirnya menghasilkan trah shih tzu yang murni dan kemudian diakui
Kennel Club secara internasional sejak tahun 1936.
Struktur kepala anjing ini bulat dan lebar dengan mata hitam yang bulat penuh
berkesan, gelap namun hangat, panjang moncong berkisar 2cm sampai berhenti
di depan hidung. Bibir depan kami mengatup rapi, dengan pigmen hitam yang
pekat. Susunan gigi anjing ini disebut undershoot yaitu rahang bawah lebih maju
daripada rahang atas. Jumlah gigi seri atas dan bawah adalah masingmasing 6 buah (tidak terhitung taring). Telinga menjuntai kebawah,dipenuhi
dengan rambut dan berkesan seperti mahkota. Struktur badan kami dimulai
dengan bahu yang tegak, dan kuat, dan berotot diikuti dengan dada depan yang
lebar sehingga proporsi keseluruhannya dapat membiarkan kaki-kaki depan kami
bergerak bebas.
4. Poodle

Anjing Poodle merupakan anjing nasional Negara Prancis, terdapat 3


ukuran untuk anjing yang elegan dan pintar ini. Anjing ini telah dikenal diseluruh
dunia karena kecantikannya dan kepintarannya tanpa ada trah lain yang bisa
menandinginya.
Sejarah
Anjing ini dipercaya berasal dari Jerman atau Rusia , Standard Poodle (ukuran
yang terbesar) diciptakan untuk water retriever (mengejar hewan buruan yang
jatuh ke dalam air) . Anjing ini memang tercipta sedemikian rupa agar dapat
berenang dan mengambang di air. Di Rusia ,anjing ini digunakan sebagai penarik
kereta susu. Setelah Standard Poodle dibawa ke Prancis,mulai dikembangkan
ukuran yang lebih kecil yang disebut Mini Poodle dan Toy Poodle. ToyPoodle
berkembang dengan pesat, masyarakat Eropa sangat menyukai trah ini karena
sifatnya yang baik dan bentuknya yang cantik apalagi bulunya bisa dibentuk
sesuai keinginan sang pemilik. Anjing ini sangat mudah untuk dilatih sehingga
banyak dipakai pada pertunjukan sirkus dinegara-negara Eropa.
Karakteristik
Poodle memiliki tiga jenis ukuran yang berbeda: Standard, Mini , dan
Toy.Standard Poodle : tinggi badan 15 in, berat badan 13-22 Lbs.Mini Poodle :
tinggi badan 11-15 in, berat badan 7-13 Lbs.Toy Poodle : tinggi badan 10 in, berat
badan 4-7 Lbs. Bentuk kepala membulat dengan moncong panjang , stop terlihat
jelas, telinga menggantung kebawah, ekor dipotong - 1/2 tegak lurus

menghadap keatas. Tersedia berbagaimacam warna bulu : hitam, putih, coklat,


abu-abu dan biru. Poodle memiliki sifat yang setia, gemar bermain dan pintar .
Untuk tipe standar sifatnyalebih berani dibanding 2 tipe lainnya yang agak
pemalu. Hal yang sangat istimewa pada Poodle adalah ras ini tidak mengalami
masa pergantian bulu seperti ras lainnya. Bulunya tumbuh diseluruh bagian tubuh
hingga didalam lubang telinga.
5. Pembroke Welsh Corgi
Anjing Pembroke Welsh Corgi berasal dari South West Wales , dipercaya
bahwa nenek moyang dari Pembroke Welsh Corgi telah diperkenalkan oleh
Flemish Weavers, dibawa ke Britain/Inggris tahun 1100 oleh Henry I. Sekarang
dipercaya berasal dari Spitz berbeda denganCardigan Welsh Corgi, yang berasal
dari

nenek

moyang

yang

sama

dengan

Dachshund.

Pembroke Welsh Corgi mempunyai nenek moyang kombinasi dari leluhur


Keeshond,

Pomeranian

Schipperke

dan

Swedish

Vallhund.

Pembroke sebagai keturunan yang murni telah berkembang sangat pesat


kualitasnya diseluruh dunia.
6. German Sheperd (Herder)
Anjing gembala jerman merupakan anjing pekerja Jerman merupakan
anjing paling banyak dikenal dan digemari orang seluruh pelosok dunia,
sedangkan di Indonesia dikenal dengan istilah anjing herder.
Sejarah
Asal

mula

anjing

gembala

German/

German

shepherd

pertama

kali

disebarkanoleh Capt. Max Von Stephanitz yang sekaligus dijuluki sebagai tokoh
dan "bapak " anjing ras Gembala German. Ia adalah seorang yang telah lama
mengagumi kwalitas berbagai anjing gembala, terutama pada segi intelegensia,
kekuatan dan kemampuan kerjanya.
Kelebihannya
Kecerdikannya, keindahannya dan kepatuhannya, merupakan anjing yang
mempunyai bakat serba bisa diantaranya pengembala, penjaga rumah, penuntun
orang buta, dan sebagai anjing pelacak pihak kepolisian atau militer. Penampilan

umum Anjing ini berukuran sedang, agak panjang, kuat, kering dan berotot,
dengan tulang-tulang kuat sehingga kelihatan kompak. Sedangkan ukuran anjing
ini merupakan standard dalam pameran 60-65 cm dan anjing betina 55-60 cm
diukur dari puncak widerrist (jarak antara titik temu leher dan pundak), panjang
badan harus 10-17 % lebih panjang tinggi badan.

Sumber :
Budiana, N.S.2008.Anjing.Jakarta:Penebar Swadaya
http://dawibo.wordpress.com/2011/03/27/sejarah-anjing/
http://hewanhewanpeliharaan.blogspot.com/2013/04/sejarah-kehidupananjing.html
http://www.solopos.com/2014/01/26/teori-anjing-hasil-evolusi-serigaladipatahkan-484897

Anda mungkin juga menyukai