Evolusi Anjing
Disusun oleh :
Nama
NIM
: K4312066
Kelas
:B
Pendidikan Biologi
Evolusi Anjing
Anjing adalah jenis binatang mamalia yang bisa dijadikan sebagai hewan
peliharaan yang telah berkembang menjadi ratusan ras dengan keanekaragaman
variasi yang dimilikinya.
Berabad abad yang lalu bangsa serigala melihat bahwa tinggal di dekat
manusia memberikan keuntungan tersendiri. Kebiasaan serigala yang memakan
makanan manusia ini terjadi sejak manusia mulai memasuki masa bercocok
tanam. Sisa-sisa makanan yang ditinggalkan manusia dapat memenuhi kebutuhan
pangan mereka sehingga lama-kelamaan kebiasaan berburu mereka menjadi
berkurang bahkan tadak dilakukan. Dengan adanya adaptasi makanan serigala
yang memakan makanan manusia, menyebabkan serigala liar yang akan menjadi
nenek moyang anjing menjadi jinak dan akhirnya berteman dengan manusia.
Selain itu, hidup bersama dengan manusia juga membuat mereka terhindar dari
serangan musuh mereka.
Perubahan pola hidup serigala ini mempengaruhi bentuk fisik serta
perilaku mereka. Bagian otak yang digunakan untuk memetakan wilayah
perburuan perlahan-lahan menyusut karena jarang digunakan. Hal ini merupakan
suatu bentuk adaptasi terhadap lingkungan baru mereka.
Kebiasaan berdampingan dengan manusia ini merubah genetik serigala
menjadi genetik binatang yang dewasa ini kita sebut dengan anjing. Perbedaan
kode genetik anjing dan serigala ditemukan oleh para peneliti yang berasal dari
Swedia, Norwegia, dan Amerika Serikat. Penelitian ini mengemukakan bahwa ada
perbedaan dari 36 bagian gen yang menunjukkan adanya adaptasi yang terjadi
pada serigala yang menjadi nenek moyang para anjing. Beberapa bagian yang
berubah berkaitan dengan fungsi otak termasuk sistem perkembangan saraf pusat,
yang berarti serigala dan anjing memiliki perbedaan perilaku. Disamping itu
perbedaan tiga gen lainya yang berhasil diungkap adalah perbedaan gen yang
berkaitan dengan sistem pencernaan.
termasuk manusia. Dengan sendirinya agresi yang ada pada diri mereka perlahanlahan menjadi berkurang.
Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari
serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun
yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Bukti
baru menunjukkan bahwa anjing pertama kali didomestikasi di Asia Timur yang
kemungkinan di Tiongkok. Manusia yang pertama kali menginjakkan kaki di
Amerika Utara membawa serta anjng dari Asia. Penelitian genetika telah berhasil
mengidentifikasi 14 ras anjing kuno. Diantaranya, Chow Chow, Shar Pei, Akita,
Shiba dan Basenji merupakan ras anjing yang tertua. Teori yang mengatakan
anjing berasal dari Asia mungkin bisa dipercaya karena sebagian besra dari 14 ras
anjing kuno berasal dari Jepang dan China. Anjing telah berkembang menjadi
ratusan jenis dengan berbagai macam variasi. Contohnya, tinggi tubuh mulai dari
beberapa puluh sentimeter (seperti Cihuahua) sampai lebih dari satu meter (seperti
Irish Wolfhound). Warna bulu anjing juga beraneka ragam, putih sampai hitam
dengan merah, abu-abu dan coklat.
Sifat-sifat anjing yang paling menonjol yaitu :
Kepekaan mendengar
Anjing mempunyai kemampuan mendengar yang lebih baik dari manusia,
mereka mampu untuk mendengar nada-nada yang lebih tinggi, nada yang
lemah dan menentukan lokasi sumber suara.
Daya penglihatan
Anjing mempunyai kekurangan yaitu tidak dapat membedakan antara
lingkaran dan bujur sangkar kecuali dengan meraba tepiannya.
Kemampuan melihatnya akan timbul perlahan-lahan dengan latihan.
Daya refleks
Memiliki daya refleks yang cukup baik yaitu hampir sama dengan manusia
karena secara garis besar daya refleks pada anjing ada persamaan dengan
daya refleks pada manusia.
Intelegensi
Banyak tingkah laku hewan yang bersifat kompleks. Dengan latihan yang
baik mampu mengembangkan intelegensinya.
rahang besar yang panjang dengan otak besar. Sosoknya sudah mirip dengan
anjing modern dan dianggap sebagai nenk moyang keluarga Canidae seperti canis,
jackal, serigala, rubah, dan hyena.
Akhirnya pada zaman Pliocene, bentuk anjing sudah seperti sekarang ini.
Zaman ini terjadi 5-7 tahun silam. Hewan-hewan ini sudah berjalan dengan empat
kaki. Salah satu jarinya pun mengalami perubahan taji. Pada saat periode ini,
ditemukan Etruscan. Menurut hasil penilitian, Etruscan merupakan nenek moyang
langsung dari anjing dan serigala.
molekuler menunjukkan
anjing
(Canis
lupus
familiaris) merupakan keturunan dari satu atau lebih populasi serigala liar (Canis
lupus). Seperti bisa dilihat dari tata nama (nomenklatur) untuk anjing, leluhur
anjing adalah serigala. Anjing juga bisa kawin silang dengan serigala.
Hubungan antara manusia dan anjing mempunyai sejarah yang panjang.
Fosil serigala ditemukan bersama fosil famili Hominidae yang berasal dari
400.000 tahun yang lalu. Penggabungan bukti genetika dan arkelogis
menunjukkan anjing sudah didomestikasi sejak akhir zaman Paleolitik Atas yang
merupakan peralihan antara zaman Pleistosen dan Holosen, antara 17.000 sampai
14.000 tahun yang lalu. Walaupun demikian, penelitian morfologi fosil tulang dan
analisis genetika anjing zaman kuno, anjing zaman sekarang, dan serigala belum
bisa memastikan asal mula domestikasi anjing. Semua anjing kemungkinan
berasal hanya dari satu kelompok serigala yang mengalami domestikasi. Tapi ada
kemungkinan anjing didomestikasi terpisah-pisah di lebih dari satu lokasi. Pada
beberapa kesempatan, anjing hasil domestikasi mungkin juga kawin dengan
kawanan serigala liar setempat.
Fosil anjing tertua adalah dua tulang kranium dari Rusia dan rahang
bawah dari Jerman asal 13.000 sampai 17.000 tahun yang lalu. Kemungkinan
besar
leluhur
fosil
anjing
tertua
adalah
serigala
besar kawasan
Holarktik utara Canis lupus lupus. Fosil anjing yang lebih kecil dari gua-gua
peninggalan kebudayaan Natufia asal zamanMesolitik. Fosil diperkirakan berasal
dari 12.000 tahun yang lalu dan merupakan keturunan serigala Asia barat
daya Canis lupus arabs yang berukuran tubuh sedang. Dari lukisan dinding
gua dan sisa-sisa tulang asal 14.000 tahun yang lalu, anjing sudah menyebar
dari Afrika Utara sampai Eurasia dan Amerika Utara. Orang zaman kuno di Eropa
sudah menghargai anjing sebagai sahabat sejati. Di Svaerdborg, Denmark terdapat
kuburan anjing yang berdampingan dengan makam orang dari zaman Mesolitik.
Analisis DNA yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang
berbeda-beda. Vil, Savolainen, dan rekan (1997) menyimpulkan bahwa anjing
merupakan percabangan dari serigala yang terjadi sekitar 75.000 sampai 135.000
tahun yang lalu. Analisis lanjut yang dilakukan Savolainen et al. (2002)
menunjukkan "semua populasi anjing berasal dari sumber gen (gene pool)
tunggal" bersama-sama dengan serigala. Percabangan terjadi di Asia Timur sekitar
40.000 sampai 15.000 tahun yang lalu. Verginelli et al. (2005) justru mengusulkan
agar saat terjadinya percabangan anjing dari serigala perlu dikaji kembali.
Alasannya, umur geologis dari fosil yang lebih muda sering ditaksir terlalu tinggi
menurut pengukuran jam molekuler yang kurang akurat. Sebagai jalan tengah
yang cocok dengan bukti-bukti arkeologis, percabangan anjing dan serigala
kemungkinan besar terjadi sekitar 15.000 tahun yang lalu.
Verginelli meneliti bukti-bukti DNA dari 5 fosil prasejarah Canidae yang
menurut metode pengukuran karbon berasal dari 15.000 sampai 3.000 tahun yang
lalu, 341 ekor serigala dari beberapa populasi di seluruh dunia, dan 547 anjing ras
murni. Hasil penelitian menunjukkan leluhur anjing berasal dari berbagai
kawanan yang terpisah, dan atau interbreed (saling kawin) dengan anjing purba
dan serigala di berbagai tempat yang tersebar di seluruh dunia. Sejarah anjing
yang lebih mendetail belum selesai diteliti, dan sampai tersedianya bukti-bukti
yang bisa dipercaya, sejarah nenek moyang serigala berikut ini hanya bersifat
perkiraan saja.
Nenek moyang serigala
Walaupun semua serigala termasuk dalam spesies Canis lupus, di seluruh
dunia terdapat (atau pernah ada) berbagai subspesies serigala yang berbeda
penampilan, ciri fisik, dan struktur sosial. Serigala Jepang yang sudah punah
dan Canis lupus lycaon asal Amerika Utara memiliki warna bulu, teknik berburu,
dan struktur sosial yang berbeda.
Dibandingkan
dengan
subspesies
serigala
yang
lain, Serigala
besar
merupakan
nenek
moyang anjing
Peking dan
toy Spaniel. Tapi mungkin saja keturunan serigala China dan serigala Eropa saling
kawin selama berabad-abad yang lalu dan menghasilkan berbagai jenis anjing
mini asal Asia.
Serigala spesies Canis lupus lycaon merupakan nenek moyang langsung
bagi sebagian besar (atau semua) anjing penarik kereta salju (sled dog) yang hidup
di
Amerika
Utara.
Interbreeding
antara
anjing
yang
hidup
di
Proses domestikasi
Penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini menunjukkan domestikasi hewan
atau ciri-ciri domestikasi pada hewan bisa berlangsung dalam waktu yang lebih
singkat dari waktu yang pernah diperkirakan dulu. Domestikasi anjing liar dapat
berlangsung dalam satu atau dua generasi manusia bila dilakukan pembiakan
selektif yang disengaja. Domestikasi anjing awalnya didorong motif saling
menguntungkan oleh kedua belah pihak. Anjing liar yang memungut sisa-sisa
makanan di sekeliling permukiman manusia mendapat lebih banyak makanan
dibandingkan rekan-rekan satu kawanan yang masih liar dan takut pada manusia.
Anjing liar yang kebetulan menyerang manusia purba atau anak-anaknya
kemungkinan diusir atau dibunuh, sedangkan anjing liar yang bersahabat dengan
manusia selamat. Manusia purba memanfaatkan anjing untuk mengusir hewan liar
pengganggu manusia. Indera anjing yang tajam menjadikan anjing bertugas
sebagai penjaga manusia dari kedatangan hewan pemangsa yang selalu
mengincar.
Di kawasan Eropa dan China, serigala hidup dekat dengan kawasan pemukiman
yang berkembang lebih cepat dibandingkan kawasan Siberia. Cepatnya
pertumbuhan lingkungan hidup manusia membuat beberapa serigala di dua daerah
tersebut memiliki tingkat adaptasi yang cukup tinggi.
Para peneliti yakin bahwa serigala mulai menjadi jinak seiring dengan era
manusia mulai mengenal teknik bercocok tanam dan hidup menetap di satu
tempat. Namun, masih belum ditemukan alasan jelas mengenai bagaimana cara
manusia pertama kali menjinakkan serigala.
Adapun mengenai sejarah hadirnya anjing di muka bumi, para peneliti
berpendapat bahwa hal tersebut berkaitan dengan perkembangan gen seiring kian
menjinaknya serigala yang berbarengan dengan manusia pertama kali mengenal
bercocok tanam serta hidup menetap.
DNA
Untuk membuktikan hal tersebut, ketiga jenis serigala abu-abu dari kawasan yang
berbeda sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, diambil contoh DNA-nya
guna dicocokkan dengan contoh DNA dari beberapa jenis anjing moderen otentik
yang diambil dari berbagai daerah asal yang berbeda. Hasil studi tersebut
menunjukkan bahwa beberapa anjing yang berasal dari kawasan yang sama
dengan satu dari ketiga serigala yang dites, menunjukkan kemiripan gen. Untuk
beberapa anjing yang berasal dari kawasan yang sama, DNA mereka sangat
berdekatan satu sama lain.
Namun, ketika diujikan dengan ketiga serigala abu-abu yang berbeda daerah asal
tersebut, DNA anjing dan ketiga serigala itu sangat jauh berbeda. Bahkan antar
sesama anjing, namun berbeda daerah asal yang saling berjauhan, gen mereka pun
memiliki tingkat perbedaan yang cukup besar. Jadi, anjing yang berasal dari
kawasan Eropa akan memiliki formulasi gen yang berbeda dengan anjing dari
kawasan Eropa dan Serbia. Ketika dirunut dengan seksama, dapat disimpulkan
bahwa anjing-anjing moderen yang hidup saat ini banyak berasal dari kawasan
Eropa dan China, di mana manusia-manusia di dua kawasan tersebut lebih dulu
mengenal peradaban dibandingkan kawasan lainnya di dunia.
Mengenai penyebaran anjing ke hampir seluruh belahan dunia, para peneliti yakin
hal tersebut berkaitan dengan sejarah penyebaran manusia yang juga terjadi di
periode yang sama dengan periode kehidupan nenek moyang serigala dan anjing,
yakni sekitar 34 ribu tahun lalu.
Bulldog adalah salah satu anjing ras tertua di dunia yang berasal dari
Inggris, maka seringdikenal sebagai English Bulldog. Mula mula anjing ini
dipelihara sebagai anjing adu/petarungdengan sapi liar/banteng, sehingga Bulldog
merupakan anjing yang agresif dan tangguh.
2. Cihuahua
dan bulu panjang (longcoat) . Keduanya boleh saling dikawinkan, tidak seperti
anjing Dachshund atau Fox Terrier yang tidak boleh dikawinkan jika type
bulunya berbeda. Kadang dari perkawinan antara bulu pendek dapat menghasilkan
Chihuahua bulu panjang begitu juga sebaliknya.
3. Shih Tzu
Anjing Shih Tzu berasal dari Asia khususnya Tibet dan China. Dahulu
banyak dipelihara bangsawan dan raja-ratu di jaman itu, namun sekarang
penyebarannya telah mendunia mulai dari Asia, Australia, Amerika, Eropa,
bahkan Afrika sekalipun. Kami juga dikenal dengan sebutan shih tzu si anjing
singa (lion dog) karena penampilan kami yang berambut lebat dan panjang seperti
singa. Anjing ini merupakan halil kawin silang antara beberapa trah pendahulu,
diantaranya
nenek
moyang
yang
sama
dengan
Dachshund.
Pomeranian
Schipperke
dan
Swedish
Vallhund.
mula
anjing
gembala
German/
German
shepherd
pertama
kali
disebarkanoleh Capt. Max Von Stephanitz yang sekaligus dijuluki sebagai tokoh
dan "bapak " anjing ras Gembala German. Ia adalah seorang yang telah lama
mengagumi kwalitas berbagai anjing gembala, terutama pada segi intelegensia,
kekuatan dan kemampuan kerjanya.
Kelebihannya
Kecerdikannya, keindahannya dan kepatuhannya, merupakan anjing yang
mempunyai bakat serba bisa diantaranya pengembala, penjaga rumah, penuntun
orang buta, dan sebagai anjing pelacak pihak kepolisian atau militer. Penampilan
umum Anjing ini berukuran sedang, agak panjang, kuat, kering dan berotot,
dengan tulang-tulang kuat sehingga kelihatan kompak. Sedangkan ukuran anjing
ini merupakan standard dalam pameran 60-65 cm dan anjing betina 55-60 cm
diukur dari puncak widerrist (jarak antara titik temu leher dan pundak), panjang
badan harus 10-17 % lebih panjang tinggi badan.
Sumber :
Budiana, N.S.2008.Anjing.Jakarta:Penebar Swadaya
http://dawibo.wordpress.com/2011/03/27/sejarah-anjing/
http://hewanhewanpeliharaan.blogspot.com/2013/04/sejarah-kehidupananjing.html
http://www.solopos.com/2014/01/26/teori-anjing-hasil-evolusi-serigaladipatahkan-484897