Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH DOMESTIKASI ANJING, SAHABAT SEJATI MANUSIA

Penelitian sistematika molekuler menunjukkan anjing (Canis lupus familiaris)


merupakan keturunan dari satu atau semakin populasi serigala liar (Canis lupus). Seperti
bisa dilihat dan diamankan dari atur nama (nomenklatur) sebagai anjing, leluhur anjing
adalah serigala. Anjing juga bisa kawin silang dengan serigala.

Hubungan manusia dan anjing benar sejarah yang panjang. Fosil serigala
ditemukan bersama fosil famili Hominidae yang berasal dari 400.000 tahun yang lalu.
Penggabungan bukti genetika dan arkelogis menunjukkan anjing sudah didomestikasi
semenjak belakang zaman Paleolitik Atas yang merupakan peralihan sela zaman Pleistosin
dan Holosin, 17.000 sampai 14.000 tahun yang lalu. Walaupun demikian, penelitian
morfologi fosil tulang dan analisis genetika anjing zaman lawas, anjing zaman sekarang,
dan serigala belum bisa memastikan asal mula domestikasi anjing. Seluruh anjing
probabilitas berasal hanya dari satu himpunan serigala yang merasakan domestikasi. Tapi
telah tersedia probabilitas anjing didomestikasi terpisah-pisah di semakin dari satu lokasi.
Pada beberapa kesempatan, anjing hasil domestikasi mungkin juga kawin dengan kawanan
serigala liar setempat.

Fosil anjing tertua adalah dua tulang kranium dari Rusia dan rahang bawah dari
Jerman asal 13.000 sampai 17.000 tahun yang lalu. Probabilitas agung leluhur fosil anjing
tertua adalah serigala agung kawasan Holarktik utara Canis lupus lupus. Fosil anjing yang
semakin kecil dari gua-gua peninggalan kebiasaan istiadat Natufian asal zaman Mesolitik.
Fosil dianggarkan berasal dari 12.000 tahun yang lalu dan merupakan keturunan serigala
Asia barat kekuatan Canis lupus arabs yang benar ukuran tubuh sedang. Dari lukisan
dinding gua dan sisa-sisa tulang asal 14.000 tahun yang lalu, anjing sudah menyebar dari
Afrika Utara sampai Eurasia dan Amerika Utara. Orang zaman lawas di Eropa sudah
menghargai anjing sebagai sahabat sejati. Di Svaerdborg, Denmark terdapat kuburan anjing
yang berdampingan dengan makam orang dari zaman Mesolitik.
Anjing merupakan binatang peliharaan paling populer di seluruh dunia. Berbagai
masyarakat di negara-negara di dunia memilih anjing baik sebagai peliharaan maupun
binatang pekerja. Tiap negara juga masing-masing memiliki jenis anjing yang unik khas
mereka. Kedekatan anjing sebagai sahabat manusia dan keragaman jenis yang kita
temukan di berbagai negara dapat kita telusuri jejaknya dalam sejarah.

Hubungan anjing dan manusia memiliki sejarah yang panjang. Domestikasi anjing
berjalan secara bertahap seiring dengan berkembangnya peradaban dan kebudayaan
manusia. Kali ini, mari kita bersama-sama menelusuri secara ringkas perjalanan panjang
seekor anjing hingga menjadi sahabat sejati manusia.

1. Memiliki nenek moyang dari serigala


Domestikasi anjing pertama kali dapat kita tarik hingga awal peradaban manusia di
dataran Timur Tengah, yakni Mesopotamia. Sebelum adanya kerajaan-kerajaan seperti
Babilonia, Akkad, Sumeria dan peradaban lainnya, manusia yang hidup di masa kuno hidup
dalam masyarakat yang berkelompok. Mereka hidup secara nomaden dan belum
mendirikan kota-kota besar untuk menetap, sehingga memenuhi kebutuhan hidup dengan
berburu dan meramu.

Masyarakat nomaden mengamati perilaku berburu serigala abu-abu (atau hewan


sejenis serigala di masa itu) dan melihat bagaimana mereka memangsa binatang lainnya.
Mereka melihat ada bentuk interaksi sosial antara seekor serigala dengan kawanannya
bekerja sama dalam menjatuhkan mangsa. Sehingga, manusia yang hidup di masa itu
melihat kecerdasan berburu para serigala dan mulai bersosialiasi dengan mereka melalui
berbagai cara, seperti menawarkan makanan.

2. Ragam jenis dari berbagai daerah asal


Kelompok-kelompok nomaden mulai bermigrasi secara besar-besaran, bersama dengan
kawan anjing mereka untuk berburu. Mereka membawa anjing mereka hingga ke dataran
Eurasia dan berbagai penjuru dunia lainnya. Mereka juga menggunakan anjing untuk
melakukan berbagai pekerjaan.
Adaptasi anjing domestik terhadap lingkungan dan pekerjaan yang diberikan oleh manusia
mengakibatkan keanekaragaman jenis bentuk tubuh serta perilaku. Sehingga, anjing yang
hidup di daerah dingin dan bersalju yang dijinakan untuk menarik kereta salju memiliki
bentuk tubuh yang berbeda dengan anjing yang hidup di padang rumput dan digunakan
untuk berburu.

3. Sebagai teman bekerja


Nenek moyang anjing dijinakan oleh manusia untuk membantu pekerjaan mereka.
Baik itu berburu, menggembala, hingga untuk transportasi. Kecerdasan nenek moyang
anjing serta keunikan perilaku sosial mereka menjadikan mereka mudah untuk dilatih.
Sehingga, dari generasi ke generasi, manusia dan anjing menjadi lebih akrab akibat
interaksi antara keduanya.
4. Kesamaan perilaku sosial dengan manusia
Konon, banyak ahli yang setuju bahwa anjing juga merupakan binatang sosial.
Nenek moyang anjing yakni serigala abu-abu memiliki perilaku berkelompok yang erat.
Mereka berkomunikasi satu dengan lainnya dan menjalin hubungan berkelompok layaknya
manusia. 

Pola perilaku tersebut menjadi salah satu faktor yang mendukung kekerabatan
anjing dengan manusia. Anjing melihat manusia yang menjadi sahabatnya sebagai bagian
dari kelompok mereka. Sehingga, tidak jarang anjing dapat dilatih untuk memenuhi
perintah manusia.

5. Anjing sebagai sahabat manusia


Kini, ada ribuan ragam anjing yang menemani manusia sebagai binatang peliharaan
hingga untuk pekerjaan yang lebih kompleks seperti mendeteksi barang terlarang di
bandara hingga mencari korban bencana. Kedekatan dan interaksi antara manusia dan
anjing membuat keduannya menjadi sahabat sejati. Akhirnya, anjing menjadi salah satu
binatang favorit yang digemari oleh orang di seluruh dunia berkat kedekatan yang
dibangun sepanjang sejarah peradaban manusia.

6. Dampak domestikasi anjing

Anjing rentan terhadap berbagai penyakit, mulai yang ringan-ringan sampai yang
berbahaya. Beberapa penyakit di sela juga merupakan penyakit pada manusia, tapi
beberapa lainnya merupakan penyakit khusus anjing. Seperti halnya mamalia, anjing juga
rentan terhadap keletihan dampak cuaca panas, udara kelembaban tinggi, atau perubahan
temperatur yang drastic.

Anjing adalah binatang sosial, tapi kepribadian dan kelakuan anjing bisa berbeda-
beda bergantung pada masing-masing ras. Selain itu, kepribadian dan kelakuan anjing
bergantung pada perlakuan yang diterima dari pemilik anjing dan orang-orang yang
berkomunikasi dengan sang anjing. Anjing yang menerima kekerasan dari pemilik atau
dengan sengaja diproduksi kelaparan bisa menjadi anjing cepat marah dan berbahaya.
Pemilik yang gagal mendidik anjing bisa menyebabkan kelakuan anjing menjadi tak
normal. Tak jarang, anjing yang kurang perhatian dari pemilik dan kurang pendidikan
menjadi suka mengigit orang atau menyerang binatang-binatang lain.

Beberapa anjing ras rentan terhadap penyakit bawaan, seperti kelainan formasi
persendian pangkal paha (penyakit HD), kelainan sendi lutut (patellar luxation), kelainan
celah langit-langit mulut, kebutaan, atau ketulian. Anjing juga bisa terkena penyakit yang
sering diderita manusia, termasuk diabetes, epilepsi, kanker, dan artritis.

Penyakit yang bias ditularkan anjing kepada manusia sepereti binatang parasit yang
sering menyerang anggota tubuh anjing pada anggota luar tubuh adalah berjenis kutu,
tungau dan caplak. Sedangkan binatang parasit yang hidup di dalam perut anjing adalah
cacing gelang, cacing cambuk, cacing kait, dan cacing tambang.
Bahaya penyakit lainnya seperti penyakit menular yang gampang menyerang anjing
di selanya penyakit rabies (anjing gila), parvovirus, dan distemper. Penyakit bawaan pada
anjing yang diturunkan secara genetik di selanya penyakit HD (kelainan formasi
persendian pangkal paha), kelainan sendi lutut (patellar luxation), sampai epilepsi dan
kelainan katup pembuluh darah paru (pulmonal stenosis). Anjing bisa menderita nyaris
seluruh penyakit yang bisa diderita manusia, mulai dari hipotiroidisme, kanker, sakit gigi,
sampai penyakit jantung.

Anda mungkin juga menyukai