DI TOBELO
I. Ekologi Bambu
a. Tempat tumbuh
Tempat tumbuh khususnya sifat edafik tanah dan iklim yang sesuai dan intensitas
pemeliharaan merupakan hal yang paling utama. Untuk pertumbuhan bambu
membutuhkan suhu 8,8 – 32 “C dengan kelembaban udara > 60% dan curah hujan
minimal 1020 mm per tahun (Huberman, 1959).
b. Perbanyakan bamboo
Bambu adalah tanaman dari jenis rumput-rumputan yang tebal dan berkayu yang
biasa digunakan untuk furnitur atau lantai. Jika ditanam di kebun, bisa
menggunakannya sebagai tanaman hias yang luas atau pagar yang padat. Jika telah
memiliki bambu, Anda dapat memperbanyak tanaman ini dengan mudah
menggunakan setek (potongan) dari batang bambu, atau dari rimpangnya (batang
menjalar di bawah tanah).
Bambu masuk kedalam famili Gramineae yang dikenal sebagai kelompok tumbuhan
berumpun dan batangnya beruas (berintemode), antara ruas yang satu dengan yang
lainnya dihubungkan oleh buku (node). Dalam pertumbuhannya pada bagian buku
inilah akan muncul cabang yang beruas-ruas, demikian seterusnya sehingga bambu
tumbuh membentuk tegakan rumpun, berbatang tegak bagian ujung batang
melengkung.
Bagian batang dari kelompok ini merupakan bagian yang bernilai ekonomis dan
melalui batang pula beberapa jenis bambu dapat diperbanyak yang dikenal dengan
cara vegetatif melalui setek batang. Cara ini merupakan cara yang paling efektif
dalam perolehan bibit bambu sebanyak-banyaknya bila dibandingkan dengan cara
vegetatif melalui rhizom/akar, karena harus merusak rumpun bambu yang tentunya
membutuhkan banyak waktu, biaya tenaga yang cukup mahal dan perolehan bibit
terbatas. Tunas-tunas yang muncul dari setek batang bersifat multiprimordial
(banyak tunas), sedangkan tunas yang muncul dari setek rhizom/akar bersifat
monoprimordial (satu tunas). Penting untuk diketahui cara ini tentunya dapat
bernasil apabila didukung oleh kondisi yang optimal bagi kebutuhan pertumbuhan
bambu.
c. Manfaat ekologis
Sebenarnya Bambu bukanlah tanaman dan Jenis tumbuhan yang asing bagi
Masyarakat Indonesia, bambu juga banyak di temui diberbagai Negara di dunia
terutama ditemukan didaerah tropis seperti di benua Asia, Afrika, Amerika bahkan di
Australia. Bambu sendiri sangatlah akrab di lingkungan kehidupan masyarakat
Indonesia, terutama di wilayah Pedesaan ataupun Dusun yang sudah terbiasa
menggunakan kebutuhan hidup yang telah tersedia, seperti bambu yang digunakan
untuk bahan bangunan, tiang, dinding, atap, peralatan dapur, alat musik hingga
dijadikan bahan makanan.
Sebagai tanaman yang memiliki banyak manfaat dan penting bagi kehidupan, seperti
Akar tanaman bambu dapat berfungsi sebagai penahan erosi guna mencegah bahaya
kebanjiran, hingga berperan menangani limbah beracun akibat keracunan merkuri,
bagian akar inilah yang menyaring air terkena limbah melalui serabut-serabut akar,
serta mampu menampung mata air sehingga bermanfaat sebagai persediaan air
sumur.
Batang bambu baik yang tua maupun yang muda sangat berguna untuk berbagai
keperluan, baik digunakan sebagai keperluan secara Tradisional seperti membangun
rumah, mulai dari atap, dinding, peralatan dapur hingga alat musik tradisioal,
begitupun dipergunakan sebagai bahan baku modern baik untuk kontruksi ataupun
non kontruksi, kita bisa lihat sendiri hasil-hasil produk furnitur minimalis yang
terbuat dari bambu dan di jual di pasaran.