1. Pendahuluan
Tanaman aren pada umumnya termasuk tanaman yang tumbuh liar dan belum banyak
dibudidayakan, walapun demikian tidak sedikit petani yang memperoleh keuntungan dari
tanaman ini. Aren dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 1.400 m dpl diberbagai agroekologi dan
mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan tumbuhnya. Tanaman ini dapat
tumbuh dengan baik di daerah pegunungan, lembah-lembah, dekat aliran sungai, mata air dan
banyak dijumpai di daerah hutan. Secara alami aren dapat tumbuh optimal pada daerah beriklim
basah dimana curah hujan cukup tinggi. Pada kondisi demikian, akan memberi peluang
terjadinya erosi atau longsor terutama pada daerah-daerah yang miring sehingga tanaman aren
dapat bermanfaat dalam pengawetan tanah/konservasi karena sistem perakarannya yang dalam
dengan daya cengkram yang kuat. Manfaat tanaman aren terutama sebagai penghasil nira. Nira
merupakan bahan minuman, gula, cuka dan alkohol. Selain itu, aren juga menghasilkan ijuk,
tepung yang dapat diperoleh dari batangnya, buah untuk makanan penyegar (kolang-kaling),
daun muda sebagai pembungkus rokok dan gula aren serta daun tua sebagai atap. Khusus ijuk
digunakan sebagai bahan baku seperti sapu, tali sikat, keset, atap, penyaring air, pembungkus
kabel listrik dan pembungkus kayu yang akan di tanam dalam tanah serta sebagai tempat bertelur
ikan dalam kolam. Manfaat aren yang begitu besar seyogyanya komoditas ini mulai
dibudidayakan dengan perencanaan yang matang dengan arah yang jelas, terutama dalam upaya
peningkatan pendapatan petani aren dan pelestarian lingkungan hidup.
6. Kolang kaling
Siapa yang tidak kenal dengan kolang kaling? Kolang kaling merupakan salah satu bahan
makanan yang sering kita temuli pada minuman es campur atau pun dalam makanan kolak
pisang. Biasanya kolang kaling akan banyak dijual di pasar, terutama selama hari puasa dan
bulan ramadhan. Tahukah anda, bahwa manfaat pohon aren ini yang menghasilkan kolang
kaling. Kolang kaling merupakan biji dari buah aren, yang telah diolah sedemikian rupa menjadi
kolang kaling yang kita kenal saat ini.
9. Sebagai pembungkus
Dalam kehidupan masyarakat tradisional, dan juga biasanya dalam transaksi jual beli di pasar
tradisional, daun aren juga sering dimanfaatkan sebagai salah satu pembungkus makanan
ataupun pembungkus belanjaan. Hal ini dapat menggantikan peran dari daun pisang ataupun dari
daun jati yang serng juga digunakan sebagai salah satu pembungkus.