Anda di halaman 1dari 3

MENGENAL MANFAAT DAN CARA MENANAM POHON AREN

Pohon aren merupakan salah satu jenis tanaman yang sudah dikenal secara luas di
Indonesia. Di Indonesia pohon aren banyak terdapat dan tersebar hampir diseluruh wilayah
Nusantara, khususnya di daerah perbukitan dan lembah. Pohon aren dikatakan sebagai
tanaman palma yang serbaguna dengan kata lain seluruh bagian pohon ini dapat
dimanfaatkan. Mulai dari daun hingga akar. Daun aren muda dimanfaatkan untuk bahan
pembungkus, buahnya dapat dikonsumsi, nira yang dihasilkan dapat dibuat gula. Inti biji dari
buah aren yang warnanya putih transparan dan mengandung banyak air dapat diolah menjadi
hidangan yang lezat dan juga enak disantap batangnya dapat dimanfaatkan untuk bahan dasar
pembuatan perkakas rumah tangga, selain batang, daun dan ijuk nya pun dapat dimanfaatkan,
serta akarnya dapat dimanfaatkan untuk obat.
Aren termasuk suku aracaceae (pinang-pinangan). Batangnya tidak berduri, tidak
bercabang, tinggi dapat mencapai 25 meter dan diameter pohon dapat mencapai 65 cm.
Tanaman ini hampir mirip dengan pohon kelapa, perbedaannya jika pohon kelapa batang
pohonnya bersih (pelepah daun yang tua mudah lepas), maka batang pohon aren ini sangat
kotor karena batangnya terbalut oleh ijuk sehingga pelepah daun yang sudah tua sulit diambil
atau lepas dari batangnya. Pohon aren dapat dimanfaatkan, baik berfungsi sebagai konservasi,
maupun fungsi produksi yang menghasilkan berbagai komoditi yang mempunyai nilai
ekonomi. Fungsi produksi dari pohon aren dapat diperoleh miulai dari akar, batang, daun,
bunga dan buah. Di Jawa akar aren digunakan untuk berbagai obat tradisional. Akar segar
dapat menghasilkan arak yang dapat digunakan sebagai obat sembelit, obat disentri dan obat
penyakit paru-paru (Heyne, dan Dongen dalam Burkil 2004). Daun muda, tulang daun dan
pelapah daunnya, juga dapat dimanfaatkan untuk pembungkus rokok, sapu lidi dan tutup
botol sebagai pengganti gabus. Tangkai bunga bila dipotong akan menghasilkan cairan
berupa nira yang mengandung zat gula dan dapat diolah menjadi gula aren atau tuak.
Buahnya dapat diolah menjadi bahan makanan seperti kolang-kaling yang banyak digunakan
untuk campuran es. Kolak atau dapat juga dibuat manisan kolang-kaling.
Melihat begitu banyak manfaat dari pohon aren, banyak petani yang berminat untuk
membudidayakannya. Perlu diketahui bahwa pohon aren ini ialah pohon yang sangat cocok
ditanam di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Tanaman yang liar alias tidak sengaja
ditanam oleh penduduk biasa ditemui di daerah perbukitan, lembah dan juga pegunungan.
Tanaman ini dapat tumbuh dimana saja sebab tidak memerlukan perawatan yang subur.
Pohon aren sesungguhnya tidak membutuhkan kondisi tanah yang sehingga dapat tumbuh
pada tanah-tanah liat, berlumur dan berpasir, tetapi aren tidak tahan pada tanah yang kadar
asamnya tinggi (pH tanah terlalu asam). Aren dapat tumbuh pada ketinggian 9 – 1.400 meter
di atas permukaan laut. Namun yang paling baik pertumbuhannya pada ketinggian 500 – 800
meter di atas permukaan laut dengan curah hujan lebih dari 1.200 mm setahun atau pada
iklim sedang dan basah. Cara penyebaran alami dari pohon aren dilakukan melalui biji,
biasanya di alam liar penyebarannya dibantu oleh binatang-binatang yang memakan inti biji
dari buah aren seperti musang. Biji yang tidak dapat dicerna oleh musang akan dikeluarkan
bersama dengan kotoran musang, biji tersebut akan tumbuh menjadi bibit tanaman baru.
Sebelum melakukan penanaman, tentu harus mencari cara budidaya untuk
mendapatkan bibit yang baik. Untuk pembibitan dan mencari bibit yang unggul, bisa
memetik biji aren yang sudah tua langsung dari pohon atau mencari biji dari buah yang jatuh
di dekat pohon. Selain itu, bibit bisa didapatkan dengan membeli di toko khusus yang
menjual bibit aneka pohon pastikan bibit tersebut adalah bibit unggul. Setelah itu biji
dipendam dalam kompos atau tanah yang lembab selama kira-kira 15 hari. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah tumbuhnya kecambah. Setelah itu biji dicuci lalu dijemur hingga
kering, lalu disemai dalam polibag. Cara tanamannya ialah dengan pembuatan lubang ukuran
5×5 m atau 9×9 m untuk meletakkan biji yang sudah disemai, lubang tanam sebesar 30 x 30
cm sehingga biji siap untuk tumbuh kembang. Supaya mempercepat tumbuh, maka biji
tersebut harus diberi pupuk seperti pupuk kandang, urea, TSP dilubang baru diselipkan biji.
Biji yang baru dibibit sebaiknya diberi peneduh. Agar budidaya aren dapat berhasil dengan
baik diperlukan pemeliharaan tanaman yang cukup. Pemeliharaan tanaman aren meliputi :
a. Pengendalian Hama Penyakit
Hama dan penyakit pohon aren belum terlalu banyak di ketahui. Namun sebagai langkah
pencegahan dapat didekat dengan mengetahui hama dan penyakit yang biasa menyerang jenis
palmae yang lain seperti kelapa, kelapa sawit dan sagu. Hama untuk pohon aren ini biasanya
pengisap nira dan bunga seperti lebah, kelelawar dan musang. Pengendalian hama dapat
dilakukan dengan cara :
 Mekanis, yaitu pohon-pohon aren yang mendapat serangan hama ditebang dan
dibakar.
 Kimiawi, yaitu dengan penyemprotan pestisida tertentu seperti Heptachlor 10 gram,
Diazonin 10 gram dan BHC.
Jenis penyakit yang sering menyerang pohon aren di persemaian adalah bercak dan
kuning pada daun yang disebabkan oleh Pestalotia sp., Helmiathosporus sp. penanggulangan
penyakit ini dapat dilakukan dengan fungisida seperti Dithane N-45, Delsene NX 200.
b. Penanggulangan tanaman pengganggu (gulma)
Tanaman pengganggu (gulma) pada tanaman aren sangat mengganggu
pertumbuhannya. Oleh karena itu, pengendalian gulma harus dilakukan. Gulma pada
tanaman/pohon aren umumnya terdapat di dua tempat yaitu pada bagian batang (seperti
benalu dan kadaka) dan pada tanah di sekitar pangkal teratur yaitu 4 kali setahun sampai
tanaman berumur 3-4 tahun. Teknis pemberantasannya dilakukan dengan cara mekanis yaitu
dengan menghilangkan tanaman pengganggu tersebut dari pohon aren.

REFERENSI:
Burkil, 2004. A Dictionary of the Economic Products of the Malay. Peninsula

Anda mungkin juga menyukai