Anda di halaman 1dari 31

TANAMAN HERBAL DAUN DEWA

(Gynura divaricata)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
DWIMA NADHILA
ISMATURRAHMI
MOLIRA
ANANDA FAHMI PUTRA

Pendahuluan
Daun Dewa mempunyai nama latin (Gynura
divaricata), orang China menyebutnya Samsit.
Tinggi tanaman ini sekitar 30-40 cm, merupakan
tumbuhan tegak, batang daun pendek lunak
berbentuk segi lima, dengan penampang berbentuk
lonjong dan berambut pada sisi luar.
Daun Dewa memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm,
dengan tangkai pendek, bulat lonjong berdaging,
berbulu halus, ujung daunnya lancip, bertoreh pada
tepi daun serta warna hijau keunguan. Daun dewa
juga memiliki bunga majemuk yang tumbuh di
ujung batang, berkelopak hijau berbentuk cawan,
dan benang sari berwarna kuning berbentuk jarum.

Akarnya berumbi warna keabu-abuan


dengan
panjang
3-6
cm.
penampangnya kurang dari 3 cm
berbentuk mirip kentang. Gynura
Pseodochina tumbuh tegak sampai 50
cm. Ciri-ciri ini perlu dicermati untuk
membedakannya
dengan
tanaman
Daun Dewa, yang sama-sama dapat
digunakan sebagai obat herbal.

Manfaat Daun Dewa


- Daun dewa digunakan untuk obat menurunkan
tekanan darah tinggi.
- Khasiat daun dewa mengobati luka memar.
- Daun dewa sebagai obat pereda rasa nyeri. Khasiat daun dewa sebagai obat anti radang.
- Daun
Dewa
obat
untuk
menghentikan
pendarahan.
- Khasiat daun dewa sebagai obat meluruhkan
kencing.
- Daun dewa adalah obat penurun panas.
- Khasiat daun dewa sebagai obat kencing manis
atau diabetes mellitus.
- Daun dewa obat pembersih racun dalam tubuh.

Khasiat Umbi Dewa


Khasiat umbi dewa begitu banyaknya,
yaitu :
1.pengobatan tumor payudara
2.radang amandel ( tonsil )
3.radang pankreas pada penderita
kencing manis serta radang luka di
atas kulit sampai pelembab luka bakar.

Akarnya untuk obat luar dan dalam


pada
penyakit
yang
dikarenakan
sirkulasi
darah
yang
terganggu.
Pengobatan
tradisional
Cina
menggunakan
Umbi
Dewa
untuk
ramuan herbal setelah dikeringkan.
Sedang di Bengkulu, suku Lembak
Delapan menggunakan Umbi Dewa
dalam bentuk yang masih segar.

Budidaya dan Pemeliharaa


1. Lokasi Tumbuh
Daun dewa dapat tumbuh
dengan baik di dataran rendah sampai
ketinggian 1.200 m dpl (dari permukaan laut).
Disamping itu, tanaman tersebut tumbuh di
daerah yang beriklim sedang sampai basah
dengan curah hujan 1.500 3.500 mm/tahun
dengan tanah yang agak lembab sampai subur.
2. Persiapan Lahan
Lahan yang
akan ditanami bisa disiapkan dengan membuat
bedenganbedengan
selebar
2
m
dan
panjangnya disesuaikan dengan lahan. Di
bedengan tersebut dibuat lubang tanam
dengan ukuran sekitar 20 x 20 x 20 cm.

3. Pembibitan
Memperbanyak tanaman daun dewa bisa
dilakukan dengan stek batang dan tunas akar. Stek
batang dibuat dengan panjang antara 15-20 cm dan
bagian bawah batang dipotong miring agar daerah
tumbuh perakaran menjadi lebih luas. Stek ditanam di
persemaian dengan cara dibenamkan sepertiga bagian
ke dalam media tanam. Media tanam untuk
persemaian terdiri dari campuran tanah dan pupuk
kandang dengan perbandingan 70:30 atau 50:50. Cara
memperbanyak dengan tunas yang diambil dapat
dengan atau tanpa akar. Penanaman tunas dilakukan
seperti stek batang. Memperbanyak daun dewa sangat
mudah dilakukan, yakni dengan cara stek cabang
sekunder, umbi, atau tunas anakan. Penyiraman harus
dilakukan setiap hari. Lama persemaian sekitar 3
bulan.
.

4. Penanaman

Sambung nyawa yang diperoleh dari setek yang


sudah berakar bisa ditanam di lubang-lubang
tanam yang sudah disiapkan setelah berumur
sekitar 3 bulan . Jarak tanam ideal adalah 50x75
cm.
Sementara itu, penanaman daun dewa dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a)Umbi tanaman bisa langsung ditanam, dalam
beberapa hari, di atas umbi akan tumbuh anakan.
b)Jika tingginya sudah mencapai 15-20 cm, anakan
bisa dipisahkan dari umbinya, selanjutnya anakan
tanpa akar tersebut dapat ditanam kembali.
c)Jika tanaman sudah tua, dari atas tanaman
timbul tangkai-tangkai anakan. Jika tingginya
sudah mencapai 15 cm, dipotong dan ditanam
kembali.

5. Pemupukan
Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk
organik, berupa pupuk kandang atau kompos.
Pupuk tersebut diberikan sekitar 5 gram
untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan 3-7
hari sebelum penanaman dengan cara diaduk
dengan tanah di dalam lubang tanam.
6. Perawatan Tanaman
Penyiraman sangat memegang peranan
penting terhadap penampilan daun. Karena
itu, harus dilakukan secara rutin setiap hari.
Penyiangan atau pemberantasan rumputrumput dan tumbuh pengganggu (gulma)
harus dilakukan secara rutin.

7. Penanggulangan Hama dan Penyakit


Hama utama yang menyerang daun dewa adalah
ulat jengkel (Nyctemera coleta) dan kumbung
Psylliodes sp. Ulat jengkel memakan daun sampai
habis dan yang tersisa hanya tulang daun.
Sementara
itu,
serangan
kumbang
mengakibatkan daun menjadi berlubang-lubang.
Untuk mengurangi sarangan hama tersebut harus
dilakukan pemangkasan daun-daun yang rusak,
berlubang-lubang, dan daun yang menyentuh
tanah. Jika terjadi ledakan hama, perlu digunakan
insektisida sintetis, seperti Dikhlorvos atau
Fentrotion dengan dosis 1 ml atau 1 gram per liter
sebanyak 4-5 helai kearah pucuk.

8. Panen
Panen pertama dapat dilakukan saat
tanaman berumur sekitar 4 bulan.
Pemanenan dilakukan dengan cara
memetik atau memangkas daun
sebanyak 4-5 helai daun kearah
puncak . Di batang bekas pangkasan
akan tumbuh tunas-tunas baru yang
dapat dipanen kembali secara
bertahap.

Skema Budidaya dan


Pemeliharaan
Lokasi Tumbuh

Persiapan Lahan

Penanaman

Pembibitan

Pemupukan

Perawatan Tananam

Panen
Penanggulangan
Hama & Penyakit

Perlakuan Pasca Panen


Panen daun pertama dapat dilakukan setelah
tanaman berumur sekitar 1-2 bulan. Panen
selanjutnya dapat dilakukan secara rutin
setiap satu bulan. Panen dilakukan dengan
cara memetik dan memangkas daun-daun
tua, sebanyak 4-6 helai ke arah pucuk, yaitu
daun yang sudah berwarna hijau tua
mengilap. Pada batang bekas pangkasan akan
tumbuh tunas-tunas yang baru yang dapat
dipanen kembali secara bertahap. Setelah
dipanen tanaman dipupuk kembali.

Daun tanaman ini dapat digunakan


dalam keadaan segar atau kering.
Untuk digunakan atau diperdagangkan
dalam keadaan kering (simplisia).
Diperlukan
penanganan
khusus
dengan dikeringkan terlebih dahulu.

Pengelolaan
Pengolahan obat yang berasal dari
daun dewa, bisa dengan daun segar
yang disajikan langsung ataupun
dalam bentuk ekstrak, yaitu daun
disterilkan dan dikeringkan. Setelah
benar-benar kering, daun digiling
hingga menjadi tepung atau simplisia.
Kemudian tepung disaring agar halus
rata, lalu siap dimasukkan dalam
kapsul.

Skema Pengelolaan
Daun Dewa
daun disterilkan
tepung disaring
agar halus rata
(simplisia)

daun dikeringkan
daun digiling hingga
menjadi tepung

dimasukkan Produk daun dewa


ke dalam kapsul

Tahap Tahap Pengolahan Daun Dewa


Secara Manual
Menurunkan Darah Tinggi
a)Ambil 7 lembar daun dewa yang
lebar dan siap panen.
b)Rebus dengan 3 gelas air hingga
tersisa 2 gelas.
c)Minum 2 kali sehari sesudah makan.
d)Lebih baik lagi kalau daun dewa
dijadikan lalapan.

Obat Luka Memar


a)Ambil daun dan umbi daun dewa
seberat 20 gram.
b)Daun jarak segar 10 lembar.
c)Haluskan ketiga bahan, setelah halus
tapalkan pada daerah yang sakit.

Daun Dewa Bisa digunakan untuk


penyakit kulit seperti flek hitam pada wajah.
Cara penggunaannya sangat sederhana
yaitu dengan mengambil daunnya yang
mempunyai getah lalu getahnya dioleskan
pada flek hitam tersebut.
Masih banyak manfaat bagi daun dewa
tersebut. Seperti mengobati kencing manis,
diabetes, dan penyakit dalam yaitu dengan
cara meminum air rebusan daun tersebut yang
sudah dikeringkan.daun dewa juga dapat
digunakan sebagai obat penyakit kutil. cara
penggunaan yaitu potong2 daun dewa lalu
tempel pada kutil anda,ikat dengan kain atau
hansaplast. niscaya kutil anda akan hilang

Kenapa Daun Dewa mampu mengobati


berbagai penyakit ???
Ternyata mengandung metabolit
sekunder yaitu flavonoid dan steroid.

Sedangkan untuk mengobati penyakit lain


semisal penderita penyakit amandel, diabetes
militus, dan gangguan haid, umbi dewa dapat
digunakan sebagai penyembuhan alternative
dengan cara minum air rebusannya secara
teratur. Atau juga menggunakannya sebagai
lalapan.
Umbi dan daun juga dapat dikeringkan, digiling
halus menjadi bubuk. Bubuk ini diseduh air panas
lalu diminum.
Umbi dan daun yang sudah berupa bubuk dapat
juga digunakan sebagai param untuk memboreh
bagian yang sakit . Tapal daun umbi dewa dapat
merawat dan mengobati jerawat. Sedang air
sarinya jika dipakai sebagai obat kumur dapat
mengobati radang kerongkongan.

Umbi Dewa mampu untuk mengobati


beragam penyakit ini gara-gara adanya
kandungan Saponin. Saponin ini merupakan
senyawa aktif sejenis glukosida yang dapat
menetralkan racun dan melawan virus
( antidota ). Karena kerja Saponin ini Umbi
Dewa mampu menghentikan pendarahan,
memperbaiki sirkulasi darah dan menurunkan
panas. Dan ampuhnya Saponin pulalah yang
berdaya guna mengatasi peradangan pada
jaringan tubuh. Saponin juga berperan
merangsang kerja hati sehinggaZat lain yang
berperan penting dalam Umbi Dewa adalah
Flavanoid.

Zat lain yang berperan penting dalam


Umbi Dewa adalah Flavanoid. Zat ini
terbukti mampu mencegah terjadinya
penggumpalan
darah
dan
menghancurkan
gumpalan
darah
( trombolisis ) pada pembengkakan
akibat luka atau memar. Kandungan
minyak atsiri pada daun Umbi Dewa
menyebabkan baunya khas mirip daun
sembung. Itu sebabnya daun ini akan
terasa kalau dibuat lalap.

Pengelohan Umbi Dewa


Misal untuk pengobatan payudara yang meradang
akibat tumor ( intraductal carcinoma ) dapat
digunakan ramuan sebagai berikut :
Sebagai obat luar
tapali payudara yang meradang karena tumor
dengan daun umbi dewa yang telah dimemarkan
pengobatan dari dalam
Ambil 2-3 daun umbi dewa dilumat menjadi
buburan,
campur dengan air matang gelas, disaring.
Diminum 3 ( tiga ) kali sehari. Jika dilakukan secara
rutin, telaten dan teratur.

Anda mungkin juga menyukai