Anda di halaman 1dari 6

1.

Bujang tanalan
Sejenis rumput yang banyak tumbuh dihalaman. Daunnya berwarna hijau
menyerupai daun pohon mangga. Biasanya rumput ini sering dipakai untuk
campuran membuat Tangas, yaitu ramuan obat yang cara pengobatan nya dengan
diuapkan ke penderita. Untuk membuat Tangas, bujang tanalan dicampur dengan
limau purut, pandan wangi, selau pisang, serai wangi atau serai ekuk yang terdiri
dari 1-5.
Bujang tanalan batang beserta akarnya, daun dan akar kunyit, menalu dan daun
jambu merah. Ramuan ini digunakan menguapi orang yang sedang dalam
penyembuhan suatu penyakit untuk mengeluarkan keringat-keringat kotor.

2. Capo
Sejenis pohon kayu yang tumbuh di semak-semak, dikebun dan ladang,daunnya
berwarna hijau berbulu. Daun capo ini biasa dijadikan obat demam panas, dengan
cara diremas dengan air, airnya diminum, atau daun capo dan daun balik angin
diremas, kemudian direndam dengan air panas, airnya diminum untuk obat demam,
flu atau untuk mengembalikan stamina tubuh.

3. Cekerau
Sejenis tumbuhan yang hidup di air, lubang batangnya besar. Dipakai untuk
perlengkapan ritual ( bersamaan dengan jerangau, sedinginan, dan bunglai) fungsinya
sebagai pendingin.

4. Cenango
Pohon cenango atau kenanga dapat tumbuh dengan cepat hingga mencapai tinggi rata-
rata 12 meter. Batang pohon kenanga lurus, dengan kayu keras. Daunnya panjang,
halus dan berkilau. Bunganya hijau kekuningan menggelung seperti bentuk bintang
laut.

5. Dingkek
Sejenis akar yang tumbuh besar dan panjang, buahnya berpapan seperti petai, biji
buahnya sangat keras, dibuat untuk obat penyakit Karo, caranya buah dingkek
dipupahkan dengan ucapan “ OSo duo tigo ompek limu Onom tujuh, kolou Karo
molotuihlah, sakik botahlah!”, kemudian buah dingkek yang telah dipupah Tersebut
dibakar sampai hangus, asapnya didekatkan ke hidung, kemudian buah dingkek
Tersebut dimasukkan dalam gelas berisi air, dan diminum. Buah dingkek digunakan
untuk permainan tradisional yang disebut dengan permainan dingkek ( Pelalawan).

6. Dobuk
Dobuk sering disebut buah ara . Yaitu sejenis buah hutan yang bentuknya bulat kecil,
berwarna hijau atau kekuningan. Buah dobuk menggerombol, tidak bertangkai dan
langsung tumbuh dalam dahan atau batang pohon. Buah muda yang masih berwarna
hijau sering digunakan untuk obat sariawan atau dimakan sebagai lalap. Air yang
muncul dari akar pohon dobuk dapat dipakai untuk mengobati penyakit demam.
Campak dan demam panas. Diyakini, saat air akar ini diminum oleh orang yang sakit
campak, air akan terasa bau busuk, sedangkan jika diminum orang yang tidak sakit,
air akan terasa seperti air biasa.

7. Gadong
Tumbuhan merambat jenis dioscorea hipsida dan dioscorea triphylla. Buahnya biasa
disebut sebagai ubi gadong. Tumbuhan ini ini mengandung narkotika, sehingga sering
digunakan sebagai ramuan untuk membuat racun ikan tuba.

8. Gambir
Tumbuhan bernama latin uncaria Gambir, yang daunnya diolah menjadi ramuan
untuk makan sirih, selain pinang dan kapur sirih. Tumbuhan ini termasuk ke dalam
tumbuhan kopi kopian. Batangnya berkayu tetapi biasanya tumbuh secara merambat
pada pohon. Tinggi tanaman ini berkisar antara 1,5 hingga 2 meter. Batangnya
berwarna kecoklat-coklatan sampai coklat tua. Percabangannya banyak, besar sudut
antara 30 hingga 50 derajat dari batang utamanya. Daunnya berbentuk oval bulat
berwarna hijau muda hingga hijau coklat dan coklat muda, tersusun berhadap-
hadapan. Bunganya berbentuk bundar menyerupai bola, kira-kira seukuran bola
pimpong dan keluar dari pusatnya, tersusun seperti jari-jari. Buahnya kecil dengan
banyak biji halus .
Tanaman ini tumbuh dengan baik pada ketinggian 900 m diatas permukaan air laut,
dengan kadar curah hujan antara 2500-3000 mm/tahun, dan intensitas cahaya
matahari yang cukup banyak. Sistem perbanyakan tanaman Gambir ini pada
umumnya dengan biji atau dengan stek. Tanaman ini memiliki rata-rata memiliki usia
produktif 15 sampai 20 tahun, dengan masa panen ( petik daun) 3-4 kali per tahun.
Panen pertama dapat dilakukan pada usia tanaman mencapai kira-kira 1-1,5 tahun,
atau setelah mencapai ketinggian 0,5-1 meter. Adapun ciri-ciri tanaman Gambir yang
sudah dapat untuk dipetik atau dipanen adalah bila daunnya telah berwarna hijau tua,
bila dipegang sudah agak keras dan kaku, dan jika diremas mengeluarkan getah.

9. Gandarusa
Jenis tumbuhan semak gandarussa vulgaris. Bunganya berwarna putih kemerahan.
Daunnya memiliki khasiat untuk melancarkan pengeluaran keringat dan merupakan
jenis penawar racun. Dengan memakan daunnya maka zat-zat racun akan keluar
bersama keringat dan racun menjadi tawar. Daun gandarusa juga dipakai sebagai
penangkal dari makhluk-makhluk halus yang hendak mencelakakan manusia.

10. Inggu
Sejenis getah kayu pohon inggu, yang dapat dibuat untuk obat orang yang kemasukan
setan atau kesurupan. Orang Melayu biasanya menyimpan inggu di rumah untuk hal
yang mendesak.

11. Ipuh
Sejenis pohon kayu besar, kayaknya tidak keras dan berwarna kehitaman, bergetah
merah berjerikat atau berjorikek (kental dan lengket). Getahnya beracun dan biasa
dibuat untuk racun panah, tombak, lembing, dan senjata tajam lainnya. Pohon ini
sekarang sudah sulit ditemukan. Pohon ipuh juga sejenis kayu seperti terap atau torok
, batang bagian luar berwarna kehitaman, kulitnya ke Kuningan, daunnya mirip
seperti daun pudu berwarna hijau, berbunga kuning, dan berbuah.
12. Jerangau
Adalah tanaman yang tumbuh berumpun dan berumbi berbau khas, acorus calamus.
Dipakai sebagai obat (dengan cekur) untuk anak-anak dan sebagai perlengkapan ritual
(dengan bunglai, cekerau, dan sedinginan). Fungsinya sebagai pendingin dalam
sebuah ritual. Di rumah rumah perkampungan Melayu, jerangau biasanya ditanam
dekat pelantar belakang rumah atau di dekat tangga depan rumah sebelah kanan.

13. Kacip Fatimah


Nama lainnya, labisia potohina, pohon semak yang mempunyai bunga berwarna
merah muda. Biasanya digunakan sebagai selusuh untuk memudahkan persalinan dan
dan obat selepas bersalin. Kacip Fatimah dapat ditemukan di Malaysia maupun hutan
belantara Indo-china.

14. Kecubung
Tanaman yang seluruh bagian tubuhnya mengandung racun, terutama bijinya.
Kecubung dengan nama latinnya datura sp, berbentuk tabung dan mengeluarkan bau
yang khas. Bunga kecubung berwarna ungu, putih atau kuning. Buahnya berbentuk
kapsul bergerigi atau mulus yang berbungkus bijinya. Biji-bijinya seperti biji tomat
dan cabe, karena ketiganya berasal dari keluarga yang sama, solanaceae.

15. Kemungkus
Tumbuhan yang buahnya dijadikan rempah-rempah. Digunakan dalam pengobatan
Melayu sebagai obat disentri dan gonorhea.

16. Kemunting
Tumbuhan perdu rhodomyrtus tomentosa. Daunnya kasar dan agak berbulu,
berbentuk lonjong. Bunganya putih kemerahan. Buahnya berwarna hijau waktu masih
muda dan menjadi merah keunguan setelah tua, rasanya manis kelat dan berbiji
seperti jambu biji. Daunnya yang telat dapat ramuan obat sakit perut.

17. Ketumbar
Sejenis tumbuhan yang bijinya dijadikan rempah bumbu dan obat, coriandrum
sativum. Biji ketumbar mengandung minyak asiri, asam askorbat, asam kafeat, asam
klorogenat, asam vanilat, sitronelol, geranial, rutin,tannin,nerol, dan niasin. Jenis-
jenisnya antara lain ketumbar hutan gambar badak, ketumbar hutan lidah ular dan
ketumbar Jawa atau jeruju gunung.

18. Mayang
Kelopak yang muncul pada pohon kelapa, pinang, enau dan sejenisnya. Di dalam
kelopak tersebut terdapat tangkai tangkai bunga, putik yang akan menjadi buah,
Mayang pinang digunakan untuk upacara dan ritual.

19. Mengkudu
Sejenis pohon dari keluarga Rubinceae yang tumbuh di kawasan tropis, terdapat tiga
jenis mengkudu yaitu mengkudu besar atau mengkudu jantan, mengkudu kecil atau
mengkudu hutan dan mengkudu akar.
Akar mengkudu dapat dipakai sebagai pewarna batik karena dapat menghasilkan
warna merah, ungu dan coklat. Buah mengkudu juga digunakan sebagai obat minum
ataupun obat oles. Daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat oles untuk penyakit
batuk, bengkak limpa, demam dan pening. Sementara akarnya dapat dijadikan obat
dengan dicincang dan dicampur dengan buah mengkudu massa untuk mengobati
penyakit senggugut bangkai.

20. Pegaga
Sejenis tumbuhan herbal yang menjalar, berwarna hijau dan daunnya agak bulat.
Pegagan tumbuh liar di kawasan lembab. Tumbuhan ini dapat berfungsi untuk
mencegah kikisan tanah di lereng-lereng bukit.
Di kalangan orang Melayu, tumbuhan pegagan dijadikan makanan dan sebagai
ramuan sebagai makanan, daun pegaga dimakan mentah ataupun di celur. Rasa daun
pegaga lemak-lemak pahit dan biasanya dimakan dengan sambal belacan. Selain
dijadikan ulam, daun pegaga juga dijadikan sebagai salah satu ramuan nasi kerabu,
nasi ulam atau nasi lalap.

21. Penaga
Sejenis pohon (calophyllum inophyllum) ,pohon ini dapat dimanfaatkan akar, kulit
dan daunnya sebagai obat sawan tikus dan sawan babi. Jenis-jenisnya antara lain
penaga hitam, penaga laut dan naga sari.

22. Peria
Tumbuhan menjalar, momordica charantia. Bunganya kecil-kecil berwarna kuning,
serupa dengan bunga mentimun. Daunnya berwarna hijau dan bergerigi. Memiliki
khasiat sebagai obat encok. Buahnya berwarna hijau muda atau hijau tua dengan
permukaan yang berbintil-bintil, rasanya pahit. Ada yang bintil nya kecil-kecil,
biasanya lebih pahit daripada jenis yang berbintil besar dan licin. Terdapat beberapa
jenis peria, yaitu peria akar, peria ayam, peria bulan, peria buntak, peria hijau, peria
hutan, peria laut, dan lain lain.

23. Rampai
Sebutan rangaki_rangakaian yang banyak atau campuran-campuran ramuan atau
obat , atau campuran bermacam-macam bunga untuk mandi atau untuk syarat-syarat
tertentu dalam dunia perdukunan. Bunga rampai, racikan atau irisan dedaunan,
batang-batang rumput yang harum, bunga- bunga yang harum baunya , dan daun -
daun yang harum. Misal ; daun pandan, daun serai wangi, daun sekek, jeruk purut
serta bebungaan yang harum-harum, bunga rampai digunakan untuk keperluan obat,
untuk menyambut bulan puasa di lakukan dengan mandi bolimau , biasa juga
digunakan sesajian dll. Rampaian di kumpulkan banyak jenis kemudian dijadikan
dalam satu wadah.

24. Sepulih
Tumbuhan yang akarnya dipakai untuk obat-obatan, fragarea spp , khususnya
fragarea racemosa. Orang Melayu mengenal sepulih duduk dan sepulih ramah.

25. Setawar
Tumbuhan helia atau cotus dari keluarga costancae . Barangnya bulat lunak dan
mudah patah . Tidak memiliki Ranting, daunnya tumbuh di batang utama. Bentuk
daunnya lonjong kaku, bertulang lunak di tengah.
Setawar dijadikan sebagai penawar sakit serta juga dijadikan tanaman lanskap.
Setawar alami tumbuh dikawasan rendah di dalam hutan. Musim bunganya dimulai
setelah musim hujan, Oktober hingga Desember.
Dalam satu perobatan, setawar bersama kumpai , sirih, piladang, dan sebagainya.
Manfaat daun ini untuk mengobati demam, asma , cacing usu, juga dijadikan obat
merawat luka bakar. Cara meraciknya cukup sederhana, kebanyakan, hanya direndam
dengan air panas atau direbus, setelah agak dingin diminum airnya.

26. Sikeduduk
Sikeduduk merupakan tumbuhan perdu, tinggi 0,5-4m, mampu tumbuh sampai
ketinggian 1.650 m dpl, dan banyak tumbuh liar di tempat-tempat yang terbuka
sehingga cukup sinar matahari, seperti di lahan terbuka dan semak belukar. Sikeduduk
memiliki daun tunggal , bertangkai letak berhadapan silang. Helai daun bundar telur
memanjang sampai lonjong, tepi rata, permukaan berambut pendek sehingga terasa
kasar. Sikeduduk berbunga majemuk yang berwarna ungu kemerahan, buah masak
akan merekah dan berwarna ungu. Sikeduduk berkembangbiak dengan biji, buah
dapat dimakan , daun muda juga dapat dimakan sebagai lalap atau di sayur.
Tumbuhan keduduk juga berkhasiat untuk mengobati sariawan, keputihan, dan
pendarahan rahim. Juga dapat berfungsi sebagai pereda demam (antipinetik) ,
penghilang nyeri (analgesik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembekakan
, melancarkan aliran darah dari penghenti pendarahan (hemostatis).

27. Bangun-bangun
Daun bangun-bangun memiliki sisi daun yang bergerigi tajam dan memiliki
permukaan daun yang sedikit kasar. Daun bangun-bangun memiliki ciri-ciri bertulang
lunak, beruas-ruas, melingkar, dengan diameter sekitar 15mm, bagian tengah dan
ujung ujungnya sekitar 10 mm ± 5 mm, dapat berkembangbiak dengan mudah.
Tumbuhan ini sengaja ditanam oleh masyarakat untuk persediaan sebagai ramuan
obat, khususnya perawatan kesehatan ibu hamil dan paskah melahirkan dan dapat
dipercaya mampu memperlancar air susu (ASI) . Dan bangun bangun memiliki fungsi
sebagai lektagogum, yaitu dapat meningkatkan sekresi dan produksi air susu ibu
karena mengandung prolaktim dan oksitosin yang dapat meningkatkan hormon-
hormon menyusui.

28. Akar tunjuk langit


Akar tunjuk langit merupakan salah satu tumbuhan obat tradisional untuk penyakit
seperti radang, batuk, ramuan paska melahirkan, dan sebagai anti oksidan. Akar
tunjuk langit juga di percaya dapat mengobati sesak nafas, sakit pinggang, dan juga
sakit ripet.Cara pengolahan nya adalah bagian akar dibersihkan dan direbus dengan
air 1 botol sampai menjadi ½ bagian, dan di minum setiap hari.

29. Akar kancil


Akar kancil merupakan tumbuhan merambat yang banyak tumbuh di hutan.
Tumbuhan ini masih banyak digunakan oleh masyarakat suku talang mamak karena
sifatnya untuk berbagai macam, antara lain sebagai obat kuat laki-laki, penyubur
kandungan, dan ramuan paska melahirkan.

30. Kemenyan
Bahan percobaan dalam ritual pengobatan, upacara adat atau kenduri dalam
masyarakat melayu. Nama latinnya Boswellia sacra, merupakan sejenis damar yang
berasal dari getah sejenis pohon yang tumbuh di hutan tropis. Kemenyan berbentuk
keras seperti batu.
Bomoh dan dukun Melayu menggunakan kemenyan sebagai ganti angin. Kemenyan
digunakan untuk menghalau atau memanggil roh dan makhluk halus yang dipercayai
dapat mendatangkan berbagai jenis penyakit.
Penggunaan kemenyan dipercayai bermula dari negara arab. Pedagang pedagang arab
yang data menyebarkan islam ke asia tenggara menggunakan kemenyan sebagai
pewangi, sedangkan asapnya digunakan untuk tujuan pengobatan batin.

31. Lompok
Semacam obat dari ramuan dan kayu yang dipanaskan ke api di rokan, terlebih dahulu
ramuan tersebut dioleskan dengan minyak kelapa hijau, kemudian barulah
ditempelkan di perut, diikat dengan kain, untuk pengobatan sakit perut, demam dan
lain sebagainya.
Lompok paja sonik (lompok bayi) terdiri dari bahan daun kunyit, daun tombu, daun
maro longart, daun tinjau tasiek, daun lopang, daun pario, daun kambeh dan daun
durian Belanda. Jumlah setiap jenis daun tidak boleh lebih dari 3 helai, daun tersebut
digiling, lalu ditempelkan di bagian perut untuk obat demam anak-anak atau bayi.

Anda mungkin juga menyukai