Anda di halaman 1dari 10

karya ilmiah remaja keripik biji rambutan

Contoh Karya Ilmiah Remaja

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang banyak produksi buah rambutan. Dari buah rambutan itu hanya
diambil dagingnya saja untuk dimakan atau dibuat manisan, sementara kulit dan
bijinya hanya dibuang begitu saja.

Dari latar belakang tersebut penulis akan menanfaatkan biji buah rambutan
sebagai “Kripik Emping Yang Lezat”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah berikut, dapat diidentifikasikan masalah sebagai


berikut:

1) Apa saja kandungan yang terdapat pada biji rambutan?

2) Bagaimana cara pengolahan biji rambutan menjadi Kripik Emping Yang Lezat?

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka penulis


mengajukan perumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah mengolah biji
rambutan menjadi kripik yang renyah?”.

1.4 Tujuan Penelitian

Dalam penulisan karya tulis ini,penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Sebagai latihan pembuatan karya ilmiah untuk jenjang pendidikan yang lebih.

2. Sebagai wujud penerapan secara nyata teori-teori yang telah didapatkan di sekolah
dan berbagai kajian pustaka.
3. Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca tentang
pemanfaatan biji rambutan.

4. Untuk mengingatan daya kreativitas penulis dalam membuat karya ilmiah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Rambutan


Kita semua pasti sudah mengenal yang namanya buah rambutan,dan mungkin anda
adalah salah satu penyuka buah rambutan karena buah yang satu ini mempunyai
rasa manis yang membuat buah ini digemari hampir semua orang. Rambutan adalah
tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae,
berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari
bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.

2.1.1 Karakteristik Tanaman Rambutan


Buah ini mempunyai ciri unik dan menarik dengan adanya rambut di bagian kulit
buahnya. Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning, hingga merah
ketika masak. Rasanya manis. Selain itu pada saat musimnya, buah ini mudah
dijumpai di pinggir-pinggir jalan dengan harga ringan. Bahkan, di luar Jawa bisa jadi
tak ada harganya. Biasanya, orang mengenalnya hanya sebagai buah atau di buat
manisan. Rambutan (Nephelii lappacei L) banyak ditanam sebagai pohon buah,
terkadang ditemukan sebagai tumbuhan liar terutama di luar Jawa.
Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling
sedikit 2000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah hingga ketinggian
300-600 dpl. Pohon rambutan menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25ºC)
tinggi pohon rambutan dapat mencapai delapan meter. Biasanya tumbuhan ini
tingginya antara 15-25 m. Pokok rambutan mempunyai kanopi yang rimbun dan
rendang. Pohon rambutan mempunyai batang utama besar dan pendek. Dahan
utama rendah, terbuka dan bercabang-cabang. Kulit dahan dan batang berwarna
perang tua serta bertumpuk putih kecil.
Daun rambutan adalah jenis kompaun tersusun berpasangan secara berselang-
selang dan mempunyai 3-9 anak daun. Helaian anak daun bulat lonjong, panjang
7,5-2,0 cm, lebar 3,5-8,5 cm, warnanya hijau dan kerapkali mongering, ujung dan
pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip berseling, dan tangkai silindris.
Bunga rambutan berukuran kecil (lebarnya 0,5 cm). Bunga-bunga ini terdapat dalam
satu jambak bunga di ujung ranting. Bunga rambutan tidak mempunyai kelopak
bunga, ada yang memiliki 4-6 sepal yang berwarna kuning muda dan berkilat serta
tidak berbulu. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, berbau harum, kecil-
kecil, warnanya hijau muda. Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam
satu pohon. Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah tujuh tahun jika ditanam
dari biji, namun pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara
vegetatif. Rambutan berumah dua, dan bersifat androdioecious yaitu tumbuhan
penghasil bunga jantan dan penghasil bunga banci. Tumbuhan jantan tidak pernah
menghasilkan buah. Umumnya rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan
membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari.
Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering
tiga bulan menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan
bunga. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan merona (flushing)
menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna
pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini akan
berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.
Buah rambutan terdapat dalam satu tangkai di ujung ranting. Buah rambutan
berbentuk bujur atau bulat lonjong, panjang 3-5 cm. Buah muda berwarna hijau dan
menjadi kuning atau merah apabila masak. Dinding buah tebal dengan duri tempel
(rambut) lemas sampai kaku. Kulit buah mempunyai rambut berukuran 0.8-1.0 cm
dan berwarna merah apabila sudah masak. Kulit buah tipis dan dapat dikelupas dari
daging buah. Biji berbentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih
transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air. Rasanya bervariasi
dari masam sampai manis. Berat biji berkisar antara 1,0 g – 2,6 g (Rahmat dan
Yuyun). Kulit biji tipis berkayu.
Gambar 2. Buah Rambutan
Rambutan diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Mognoliophyta
Kelas : Mognoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Spesies : N. Lappaceum

2.1.2 Jenis-Jenis Tanaman Rambutan


Berdasarkan survei yang telah dilakukan terdapat 22 jenis rambutan baik yang
berasal dari galur murni maupun hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis
dengan galur yang berbeda. Ciri-ciri yang membedakan setiap jenis rambutan dilihat
dari sifat buah (dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang
rambut). Dari sejumlah jenis rambutan diatas hanya beberapa varietas rambutan
yang digemari orang dan dibudidayakan karena nilai ekonomis yang relatif lebih
tinggi, diantaranya:
1) Rapiah dari Pasarminggu
Buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-
merah tidak merata dengan rambut agak jarang, daging buah manis dan agak kering,
kenyal, mengelupas dan daging buahnya tebal, dengan daya tahan dapat mencapai 6
hari setelah dipetik.
2) Bahrang dari Langkat
3) Lebakbulus dari Pasarminggu
Pohonnya tinggi dan buahnya lebat dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per pohon,
kulit buah berwarna merah kuning, halus, rasanya segar manis-masam, banyak air,
dan dapat dikelupas dari biji, dan daya simpan 4 hari setelah dipetik.
4) Sibatuk Ganal dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
5) Nona dari Kampar, Riau
Jenis rambutan ini buahnya lebat dan banyak disukai orang terutama orang
Tionghoa, batangnya kuat sehingga rambutan jenis ini cocok untuk diokulasi, warna
kulit buah merah tua sampai merah anggur, dengan rambut halus dan rapat,rasa
buah manis asam, berair, lembek dan tidak mengelupas.
6) Binjai dari Pasarminggu.
Merupakan salah satu rambutan yang terbaik di Indonesia dengan buah cukup
besar, dengan kulit buah berwarna merah darah sampai merah tua. Rambut buah
agak kasar dan jarang, rasanya manis dan sedikit masam. Hasil buah tidak selebat
aceh lebak bulus, dan daging buahnya dapat dikelupas dari bijinya.
7) Antalagi dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
8) Sibongkok dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan
9) Garuda dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
10) Tangkue Lebak dari Kecamatan Maja, Banten
11) Narmada dari NTB
12) Kundur dari Riau
13) Cimacan
Buahnya kurang lebat dengan hasil rata-rata 90-170 ikat per pohon, kulit berwarna
merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar dan agak jarang, rasa manis,
sedikit berair tetapi kurang tahan dalam pengangkutan.

2.1.3 Daerah Penyebaran


Rambutan merupakan tanaman buah yang berasal dari Indonesia dan Malaysia,
kemudian menyebar ke daerah tropis lainnya seperti Filipina dan negara-negara
Amerika Latin. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja,
Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri
Lanka. Tanaman rambutan juga ditemukan di daratan yang beriklim subtropis. Di
Malaysia, kawasan penanaman utama adalah di Kelantan, Johor, Terengganu,
Pahang, Perak dan Kedah.
Di Indonesia yang menjadi sentra penanaman rambutan adalah di Jawa khususnya
yang sangat besar produksi buah rambutan antara lain di Bekasi, Kuningan,
Malang,Probolinggo, Lumajang dan di Garut.
2.1.4 Manfaat Tanaman Rambutan
Buah Rambutan yang banyak ditanam sebagai pohon buah, ternyata memiliki
berbagai macam manfaat yang dapat anda ketahui, mulai dari biji, daun hingga
kulitnya. Inilah beberapa manfaat buah rambutan :
1) Kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam.
a. Disentri
Cuci kulit buah rambutan (10 buah), potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga
gelas minum air bersih, lalu rebus airnya sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin,
saring dan minum sehari dua kali, masing-masing tiga perempat gelas.
b. Demam
Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 g). Tambahkan tiga gelas air
bersih, lalu rebus sampai mendidih sampai 15 menit. Setelah dingin, saring dan
minum tiga kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
2) Kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan.
Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih
sampai tersisa satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat.
3) Daun digunakan untuk menghitamkan rambut.
Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahan sedikit air
sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti bubur. Peras dan saring
dengan sepotong kain. Gunakan air yang terkumpul untuk membasahi rambut
kepala Lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
4) Akar digunakan untuk mengatasi demam.
5) Biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).
Sangrai biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan
satu cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lakukan 1-3 kali
sehari.

2.1.4 Perawatan Tanaman Rambutan


1) Penyiraman
Di musim kemarau, penyiraman sangat perlu. Jika memakai air PAM, yang biasanya
mengandung kaporit, sebaiknya endapkan dulu semalam, dan baru esoknya
disiramkan. Namun, usahakan benar-benar jangan sampai air siraman menggenang
lebih dari 12 jam. Genangan air bisa merangsang timbulnya penyakit busuk akar.
2) Penggemburan
Ingat, usahakan media tanam tidak memadat. Pemadatan media biasanya terjadi
karena penyiraman yang berlebihan. Setelah itu, lakukan penggemburan dengan
menggunakan sekop kecil. Hati-hati, jangan sampai merusak akarnya.
3) Pemupukan
Meski media tanam menggunakan pupuk kandang, pupuk organik masih diperlukan.
Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK (15:15:15) sebanyak 25 gram
per drum. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya, setiap drum diberi 100 gram NPK
(15:15:15). Caranya, benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup
basah.
4) Pemangkasan
Pemangkasan rambutan di samping untuk membentuk habitus (kanopi) tanaman
agar tampak pendek, juga agar cabang dan pertumbuhannya seimbang.
Pemangkasan pertama dilakukan saat tanaman berumur kurang dari setahun, atau
tinggi batang sekitar 75 – 100 cm dari permukaan drum. Cara pemangkasan yaitu
untuk pemangkasan pertama, pilih 3 cabang primer. Bila panjang cabang primer
mencapai 50 cm, pangkas ujungnya hingga tumbuh cabang-cabang sekunder. Pilih
hanya tiga cabang sekunder per cabang primer. Selanjutnya, pangkas ujung cabang
sekunder sampai tumbuh cabang tersier, dan pilih hanya tiga cabang tersier. Nah,
dari ketiga cabang tersier inilah akan terjadi pembungaan dan pembuahan.

2.2 Kandungan Biji Rambutan


Rambutan kaya akan kandungan kimia seperti air (84,7 %), zat besi (2,5), kalsium
(22,0 mg), karbohidrat (13,9 g), gizi, fosfor, lemak (0,1 g), zat tepung, seperti gula
yang mudah larut dalam air, protein 90,7 g), serat (0,2), posporus 930,0 mg),
thiamin (0,01 mg), riboflamin (0,04 mg), niacin (0,1), zat-zat enzim esensial dan non
esensial serta zat mineral makro dan mikro dan juga vitamin C (38,6 mg). Buah
rambutan mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, dan
vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Daun mengandung tanin dan
saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonoida, pectic substances,
dan zat besi.
Biji rambutan tidak beracun dan mengandung karbohidrat, lemak, protein, yang
dapat memenuhi kebutuhan tubuh dari gizi. Biji rambutan juga mengandung lemak
polifenol cukup tinggi. Komposisi zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut
menghasilkan khasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula dalam darah) sehingga
biji rambutan banyak digunakan untuk pengobatan alternatif guna menormalkan
kadar gula darah penderita kencing manis (diabetes mellitus yang cenderung tinggi).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian


1.Tempat Penelitian
Penelitian dan proses pembuatan teh kulit manggis di lakukan di laboratorium
BIOLOGI SMP Negeri 2 Karanganyar . Jalan Lawu No.203 Karanganyar.
2.Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Januari 2013 sampai dengan Maret 2013.
Pelaksanaan penelitian meliputi penulisan proposal penelitian, penyiapan alat dan
bahan serta pembuatan Kripik Dari Biji Rambutan.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
a.) Pisau
b.) Telenan
c.) Piring
d.) Penumbuk
e. ) Wajan
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini :
a.) Biji Buah Rambutan
C. Cara Kerja
Kripik Biji Rambutan dibuat dengan cara ;
1) Mengupas buah rambutan, lalu pisahkan daging, buah, dan bijinya.
2) Cuci biji rambutan hingga bersih
3) Sangrai biji rambutan hingga warnanya kekuning-kuningan.
4) Tumbuklah biji rambutan hingga menjadi keripik.
5) Jemurlah pada terik matahari.
6) Goreng sampai matang.
7) Kripik biji rambutan siap di komsumsi.

BAB IV
ANALISIS DATA

A. Diskripsi Data
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh 1 ons emping biji rambutan
(Nephelii lappacei L) dari 1 kg Rambutan (Nephelii lappacei L). Warnaya setelah
melalui proses penggorengan adalah kuning kecoklatan. Rasanya adalah rasa tidak
pahit dan hambar. Teksturnya adalah kasar.

B. Analisis Data
Dari kajian teori diketahui bahwa Dalam setiap 100gram buah rambutan atau
setara dengan 3 buah rambutan, terdapat kandungan vitamin 58gram, 18gram
karbohidrat, dan 70gram kalori.

"Selain itu, manfaat buah rambutan untuk kesehatan tidak hanya pada daging
buahnya saja, biji dari buah rambutan tersebut ternyata juga memiliki manfaat yang
sangat baik untuk kesehatan tubuh kita,"

Biji dari buah rambutan dapat digunakan untuk mengobati kencing manis. Pram
Pramono, ahli gizi lainnya menambahkan, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
bahwa ekstrak metanol biji rambutan mengandung senyawa fenolik dan falvonoid.
Ekstrak metanol mengandung 6 komponen senyawa yang terdiri dari 5 fenolik
(flavonoid) dan 1 fenolik bukan flavonoid.

"Manfaat dari ekstrak metanol biji rambutan memiliki aktivitas hipoglikemik jadi
berpotensi untuk membantu pasien khususnya yang mengalami gula darah tinggi
alias diabetes melitus,".

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1) Banyak tanaman yang belum dimanfaatkan secara optimal padahal tanaman
tersebut memiliki banyak manfaat.
2) Biji rambutan mengandung polifenol yang tinggi sehingga dapat digunakan
sebagai obat herbal diabetes mellitus.

B. Saran
1) Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut terhadap potensi biji rambutan.
2) Perlu diadakan sosialiasasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan biji
rambutan.

Anda mungkin juga menyukai