Anda di halaman 1dari 8

CONTOH PROGRAM KERJA KKG MI

CONTOH 1
RENCANA PROGRAM KERJA KKG MI KECAMATAN
BULULWANG
MASA BAKTI TAHUN 2014 - 2019
A. PROGRAM RUTIN TAHUNAN (BERSIFAT MULTI-YEARS)
1) Diskusi permasalahan pembelajaran.
2) Penyusunan silabus, program tahunan, program semester, dan rencana
program pembelajaran.
3) Analisis kurikulum.
4) Penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pembelajaran: ujian
tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian akhir madrasah(UAM)
5) Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi ujian nasional
6) Pembuatan kalender program kegiatan pendidikan bersama
7) Pembuatan draf kurikulum 2013
8) Pembuatan KKM
9) Diskusi permasalahan pembelajaran
10) Sosialisasi kebijakan program kemendiknas
B. PROGRAM KEGIATAN PENGEMBANGAN:
1) Penelitian
2) Penulisan karya tulis ilmiah
3) Seminar, lokakarya, koloqium (Paparan hasil penelitian), dan diskusi
panel.
4) Pendidikan dan latihan berjenjang(diklat berjenjang).
5)Pengembangan model pembelajaran
6) Penyusunan website/blog KKG MI
7) Workshop peningkatan kompetensi kinerja guru
8) Peer coaching (Pelatihan bersama penggunakan media ICT)

CONTOH 2
RANCANGAN PROGRAM KERJA KKGMI
Visi dan Misi

A.

Visi : Terwujudnya KKG yang berdaya, profesional dan berorientasi pada


peningkatan kompetensi guru.
Misi:
1. Menguatkan/memberdayakan Organisasi KKG MI melalui penerapan
Standar Pengembangan dan Standar Operasional Penyelenggaran KKG.
2. Menyelenggarakan kegiatan KKG MI dengan acuan program kerja KKG MI
yang berbasis pada kebutuhan riil guru dan analisis SWOT.
3. Mengefektifkan kegiatan KKG MI melalui pembelajaran dengan
pendekatan andragogi (pembelajaran untuk orang dewasa) yang lebih
bermakna, penerapan model pembelajaran yang menarik serta mengadopsi
inovasi pembelajaran terkini.
4. Melaksanakan pembinaan profesional guru dalam rangka peningkatan
kualitas dan pengembangan profesionalisme secara berkelanjutan.
Motto: BERSATU BERBAGI ILMU MENUJU GURU BERMUTU
Tujuan

B.

Tujuan dari kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yaitu:


1.

Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal,


khususnya penguasaan substansi materi pembelajaran, penyusunan
silabus, penyusunan bahan-bahan pembelajaran, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana
belajar,
memanfaatkan
sumber
belajar,
mengembangkan
kemampuan/profesi guru, dan sebagainya.
2. Memberi kesempatan kepada anggota kelompok kerja untuk berbagi
pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik.
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengadopsi
pendekatan pembaharuan dalam pembelajaran yang lebih profesional
bagi peserta kelompok kerja.
4. Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah.

5.

Mengubah budaya kerja anggota kelompok kerja (meningkatkan


pengetahuan,
kompetensi
dan
kinerja)
dan
mengembangkan
profesionalisme
guru
melalui
kegiatan-kegiatan
pengembangan
profesionalisme di tingkat KKG.
6. Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin
dari peningkatan hasil belajar peserta didik.
7. Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat
KKG.
C.

Refleksi Kegiatan KKG

Untuk melakukan upaya perbaikan penyelenggaraan kegiatan KKG MI


penting kiranya menengok sedikit ke belakang untuk mencermati kelemahan
dan kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan KKG selama periode
kepengurusan yang lalu. Berkaca dari kelemahan yang ada maka dapat
dirumuskan upaya untuk menstransformasi program KKG MI sehingga lebih
berdaya guna.
Di antara kelemahan yang masih terdapat dalam penyelenggaraan
kegiatan KKG MI:
1. Program kerja yang telah direncanakan sebagian belum terealisir
dikarenakan adanya beberapa kendala antara lain:
a. Faktor ketidaksiapan petugas pemateri meskipun sudah disepakati setiap
MI harus ada petugas pemateri
b. Manajemen waktu yang kurang terencana dengan baik, sehingga
seringkali berbenturan dengan agenda kegiatan MI
c. Kendala pendanaan yang kurang mendukung. (Catatan: mulai semester II
TP. 2011/2012 dengan regulasi pendanaan yg baru masalah ini relative
dapat teratasi)
2. Job description di antara pengurus belum sepenuhnya berjalan sehingga
hanya beberapa personil pengurus saja yang aktif. Hal ini bisa dimaklumi
mengingat Pengurus semata-mata kerja sosial belum ada penghargaan
atas kerja/lelah pengurus, sehingga banyak pengurus yang kurang aktif
3. Bentuk kegiatan KKG MI masih monoton dan cenderung membosankan
belum ada variasi kegiatan sehingga lebih menarik.
4. Penghargaan atas aktifitas KKG berupa Piagam atau STTPL KKG belum
cukup memotivasi anggota untuk berpartisipasi secara lebih aktif.

5. Belum adanya tata tertib yang mengikat setiap anggota untuk aktif
mengikuti kegiatan KKG sehingga belum ada mekanisme pemberian
sanksi bagi anggota yang kurang aktif.

D.

Analisis SWOT

Analisis SWOT perlu dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,


peluang dan tantangan yang dihadapi KKG MI. Dengan melakukan analisis
SWOT maka dalam merumuskan program kerja diharapkan lebih tepat
sasaran dan realistis dengan mengingat daya dukung segenap komponen
KKG MI.
Hasil analisis SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut:
No

1.

2.

Aspek

Kondisi
Jumlah Guru berstatus PNS cukup besar, hampir
setiap MI terdapat guru PNS, kecuali MI baru.
Kualifikasi akademik guru yang telah S1 semakin
besar.
Guru berstatus profesional semakin bertambah
Strength Tingkat partisipasi guru dalam kegiatan KKG cukup
(Kekuatan) baik
Adanya alokasi dana bersumber dari BOS untuk
mendukung kegiatan KKG MI.
Dukungan stake holder cukup baik, mengingat
100% MI yang ada berstatus swasta yang berdiri
dan dikelola oleh masyarakat.
Secara geografis MI yang ada terpencar di 4
Kecamatan yang lokasinya satu dengan yang lain
berjauhan.
MI yang ada seluruhnya berstatus lembaga
pendidikan swasta.
Weakness Secara umum dalam hal manajemen, pengelolaan
(Kelemahan) MI masih relatif lemah dibandingkan sekolah umum.
Sarana prasarana untuk menunjang kegiatan KKG
masih kurang.
Belum adanya Madrasah Inti yang bisa menjadi
model bagi pengembangan madrasah yang lain.
Mayoritas guru MI berlatar belakang pendidikan
guru PAI, sehingga lemah dalam substansi dan
metodologi pembelajaran mapel umum.
Pemahaman
tentang
regulasi
menyangkut
pendidikan dan guru seperti UU, PP, Permen dll
masih minim.

3.

4.

Kesulitan mencari guru pemandu, apalagi belum


pernah ada guru atau pengurus KKG yang telah
mengikuti diklat TOT KKG.
Volume diklat formal yang diperuntukan bagi guru
MI masih belum merata sehingga KKG menjadi
wadah yang paling relevan dan memungkinkan
sebagai wahana pelatihan guru.
KKG menjadi wadah penyelenggaraan in house
Opportunity training (IHT) dalam rangka penularan hasil diklat
(Peluang)
oleh guru yang telah mengikuti diklat formal.
KKG merupakan wahana yang paling cocok untuk
berbagi pengalaman (sharing) sukses pembelajaran
dan
sharing
dalam
mengatasi
kesulitan
pembelajaran.
KKG menjadi media yang legal untuk menyusun
perangkat pembelajaran (silabus & RPP).
Pemberlakuan UUGD mempersyaratkan guru untuk
memenuhi kualifikasi dan kompetensi. KKG dituntut
mampu menjembatani peningkatan kompetensi
guru MI.
Kebijakan sertifikasi guru selain berorientasi kepada
peningkatan kesejahteraan guru namun dibarengi
Threat
tuntutan
untuk
meningkatkan
kualitas
dan
(Tantangan) kompetensi guru.
Perberlakuan Permen PAN dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kredit yang berlaku efektif mulai
2013.
Tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang demikian pesat menuntut guru
untuk meningkatkan kapasitas internalnya terutama
dalam pemanfaatan teknologi informasi dan
telekomunikasi dalam pembelajaran.
Pemberlakuan
pasar
bebas
(Free
Trade)
memunculkan mobilitas kontes di mana persaingan
sengit menjadi ciri utama dan hanya guru yang
berkualitas saja yang mampu bersaing.

E.
Rencana Struktur Program Kegiatan
Bentuk Kegiatan KKG Sesuai SOP KKG
1. Kegiatan Rutin:
a. Diskusi permasalahan pembelajaran.
b. Penyusunan dan pengembangan silabus, program semester, dan Rencana
Program Pembelajaran.
c. Analisis kurikulum.

d. Penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pembelajaran.


e. Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi Ujian Nasional dan
Ujian Sekolah.
2. Kegiatan Pengembangan:
a. Penelitian, diantaranya Penelitian Tindakan Kelas.
b. Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
c. Seminar, lokakarya, koloqium (paparan hasil penelitian), dan diskusi
panel.
d. Pendidikan dan Pelatihan berjenjang (diklat berjenjang).
e. Penerbitan jurnal KKG.
f. Penyusunan dan pengembangan website KKG.
g. Forum KKG Kabupaten/Provinsi.
h. Kompetisi kinerja guru.
i. Peer Coaching (Pelatihan sesama guru menggunakan media TIK).
j. Lesson Study (suatu pengkajian praktek pembelajaran yang memiliki tiga
komponen yaitu plan, do, see yang dalam pelaksanaannya harus terjadi
kolaborasi antara pakar, guru pelaksana, dan guru mitra).
k. Professional Learning Community (komunitas-belajar professional).
l. TIPD (Teachers International Professional Development)/kerjasama KKG
internasional.
m. Global Gateway (kemitraan lintas negara).
STRUKTUR PROGRAM KEGIATAN
KKG MI KORTAN BOJONG, KAJEN, KESESI DAN KANDANGSERANG
TAHUN 2012-2014
NO
I

PROGRAM / MATA KEGIATAN


UMUM

Sosialisasi Kebijakan Kantor Kementerian


Agama Kabupaten Pekalongan berkaitan
dengan guru dan Madrasah

ALOKASI WAKTU

II

POKOK

1. Penyusunan Program Kerja KKG MI Kortan


Bojong, Kajen, Kesesi dan Kandangserang
2. Perencanaan, kurikulum dan evaluasi
3. Inovasi pembelajaran
4. Diskusi Permasalahan/kesulitan pembelajaran
5. Pembahasan
UN/UAMBN/UM

materi

dan

Pemantapan

6. Lesson Study
7. Penelitian Tindakan Kelas
8. Study banding
III

PENUNJANG
Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan misal Penilaian
Kinerja Guru.
Jumlah

CONTOH 3

Anda mungkin juga menyukai