Anda di halaman 1dari 8

Lengkeng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lengkeng

Buah kelengkeng

Status konservasi

Hampir Terancam (IUCN 2.3)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

(tidak Angiospermae
termasuk):

(tidak Eudikotil
termasuk):

(tidak Rosidae
termasuk):

Ordo: Sapindales

Famili: Sapindaceae

Genus: Dimocarpus

Spesies: D. longan

Nama binomial

Dimocarpus longan
Lour.

Lengkeng (juga disebut kelengkeng, matakucing, longan, atauduku,[butuh rujukan] Dimocarpus


longan, suku lerak-lerakan atau Sapindaceae) adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari
daratan Asia Tenggara.

Daftar isi
  [sembunyikan] 

 1Deskripsi
 2Jenis dan penyebaran
 3Kegunaan
 4Bahan bacaan
 5Galeri
 6Pranala luar

Deskripsi[sunting | sunting sumber]
Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m. Berdaun
majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian aksialnya.
Tangkai daun 1–20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat memanjang, panjang lk. 1-5
kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5–20 cm, mengertas sampai menjangat, dengan bulu-bulu kempa
terutama di sebalah bawah di dekat pertulangan daun.
Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4–80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-bulu
kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm.
Buah bulat, coklat kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak,
bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak bening. Pembungkus
biji berwarna coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau agak keras.

Jenis dan penyebaran[sunting | sunting sumber]


Ada beberapa jenis lengkeng, Dimocarpus longan, di antaranya:

 ssp. longan var. longan. Longan (Ingg.), lengkeng (Ind./Mal.), lamyai pa (Thai). Berasal dari


wilayah pegunungan di Myanmar hingga ke Tiongkok selatan. Kini dibudidayakan secara
meluas hingga ke Taiwan, Thailand, Indonesia, Australia(Queensland) dan Amerika
Serikat (Florida).
 ssp. longan var. longepetiolatus. Dari Vietnam bagian selatan.
 ssp. longan var. obtusus. Lamyai khruer, lamyai tao (Thai). Dari Indochina, dibudidayakan di
Thailand.
 ssp. malesianus var. malesianus. Matakucing (Malaysia), medaru, medaro, bedaro
(Sumatra), ihau (Kaltim), isau, sau, kakus (Serawak). Menyebar di Indochina dan Malesia.
 ssp. malesianus var. echinatus. Dari Kalimantan dan Filipina.
Selain lengkeng, jenis-jenis yang lain umumnya hanya diperdagangkan secara lokal.

Kegunaan[sunting | sunting sumber]
Buah-buah ini terutama dimakan dalam keadaan segar. Buah lengkeng, terutama yang berdaging
tebal dan besar, dikalengkan dalam sari buahnya di Thailand, Taiwan dan Tiongkok, baik ditambah
gula maupun tidak. Lengkeng juga dikeringkan, untuk dijadikan bahan pembuat minuman penyegar.
Seperti halnya lerak, biji lengkeng yang mengandung saponin kadang-kadang dimanfaatkan untuk
mencuci rambut. Biji, buah, daun dan bunga lengkeng juga digunakan sebagai bahan obat
tradisional, terutama dalam ramuan Tiongkok. Daunnya mengandung quercetin dan quercitrin.
Kayu lengkeng dan kayu bedaro(Dimocarpus malayensis) merupakan kayu yang cukup baik untuk
konstruksi ringan dalam rumah dan bahan perkakas.

Deskripsi
Buah lengkeng berbentuk bulat dengan ukuran kurang lebih sebesar kelereng Buah ini bergerombol
pada malainya. Kulit buahnya berwarna cokelat muda sampai kehitaman dengan permukaan agak
berbintil-bintil. Daging buahnya berwarna putih bening clan berair. Rasanya sangat manis dengan
aroma harum yang khas. Bijinya berbentuk bulat, terdiri dari dua keping, dan dilapisi kulit biji yang
berwarna hitam. Daging bijinya sendiri berwarna putih, mengandung karbohidrat, sedikit minyak,
dan saponin.

Asal dan Distribusi


Asli Asia Tenggara. Dibudidayakan di seluruh daerah tropis dan Subtropis, tapi terutama di
Thailand, Cina, Taiwan, Vietnam, Australia, dan di Amerika Serikat, Florida dan Hawaii.
Istilah Latin 
Euforia longana, Euphoria longan, Nephelium longana, Nephelium longan.
Kultivar dan Spesies
Meskipun ada banyak klengkeng kultivar di Asia Tenggara, budidaya keragaman lebih rendah di
daerah lain. Kultivar berikut adalah yang paling umum dibudidayakan di Puerto Rico, Florida dan
Hawaii:
‘Biew Kiew’ – Dari Thailand, dengan produksi lebih konsisten di Hawaii daripada ‘Kohala’, tapi masih
memerlukan musim dingin yang sejuk untuk bunga dengan baik. Berkualitas baik buah, kemudian
daripada ‘Kohala’.
‘Diamond River’ ( ‘Phetsakon’) – Klengkeng tropis dari Thailand yang memiliki produksi lebih handal
di daerah tropis. Buahnya berukuran sedang, kualitas baik dan panen lebih awal.
‘Kohala’ – Berasal dari Hawaii, budidaya paling penting di Florida, namun mempunyai produksi yang
tidak menentu di daerah tropis. Berbuah awal, besar, kualitas baik, dan dengan biji kecil.

‘Sri Chompoo’ – Dari Thailand, akan lebih konsisten berbuah di Hawaii daripada ‘Kohala’, tapi masih
memerlukan musim dingin yang sejuk untuk berbunga dengan baik. Buah besar dan berkualitas
baik.

Kultivar lainnya termasuk ‘Egami’, ‘E Wai’, ‘Edo’, ‘Edau’ dan ‘Tiger Eye’.
Dimocarpus longan var. malesianus, yang mata Kucing, adalah subspesies dari klengkeng yang
lebih ccok di daerah tropis.
Penggunaan Lengkeng sebagai buah konsumsi segar, dikeringkan, beku dan kaleng.
Komposisi gizi per 100 gram buah lengkeng
Karbohidrat 16-25 g
Lemak 0,1-0,5 g
Protein 1 g
2-10 mg Kalsium
6-42 mg fosfor
Besi 0,3-1,2 mg
Vitamin A 28 IU
Vitamin B1 0,04 mg
Vitamin B2 0,07 mg
0,6 mg niacin
Vitamin C 6-8 mg
Buah-buahan segar dikonsumsi untuk mengurangi demam, dan buah-buahan kering sebagai obat
untuk insomnia. Daun mengandung quercetin, dengan sifat antioksidan dan antivirus, dan
digunakan dalam pengobatan alergi, kanker, diabetes dan penyakit kardiovaskular. Menghasilkan
biji digerus busa, yang digunakan sebagai sampo. Kayu yang digunakan dalam konstruksi perabot
dan barang lainnya. Pohon ini juga ditanam sebagai hiasan.

Manfaat
Daging lengkeng enak dimakan segar dan dap at dibuat minuman dalam kaleng (canning). Bijinya
mengandung saponin yang baik untuk sampo pencuci rambut. Daunnya biasa digunakan untuk obat
tradisional terhadap penyalat dalam karena mengandung quercetin. Pohonnya dapat digunakan
untuk kayu bakar seperti halnya pohon rambutan. Selain itu, tanaman lengkeng bermanfaat untuk
taman, pelindung jalan, dan konservasi lahan yang curam.

Syarat Tumbuh
Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah
dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan 1.500-
3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Sementara tanaman led lebih
senang pada dataran tinggi antara 900-l.000 m dpl.

 
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak
dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji
sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi/cangkokan mulai
berbuah pada umur empat tahun. Budi daya tanaman Lengkeng ditanam pada jarak tanam 8 m x 10
m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi
pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg. Pupuk buatan yang diberikan sebanyak l00-300
g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg SP-36), dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk
diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan. Setelah panen buah, pemberian pupuk cukup sekali
sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan 300 g KCl per pohon.
Pemeliharaan

Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan ranting-ranting yang
menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat masuk merata ke seluruh bagian cabang.
Tumbuhan parasit (benalu) harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng termasuk mudah tumbuh,
tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan mengikat
kencang batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak
2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini
berbunga pada bulan Juli-oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.

Penanaman Bibit dan Pemeliharaannya


Cara Penanaman

Sebagian besar petani klengkeng sebelum penanaman bibit terlebih dahulu membuat lubang tanam.
Jarak antara lubang satu dengan lainnya minimum 10 x 10 meter.  Ukuran lubang tanam adalah 60
x 60 cm dan kedalamannya lebih kurang 60 cm.  Kemudian lubang tanam tersebut diisi dengan
tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 3 (tanah): 1
(kompos) dan dibiarkan sampai beberapa waktu hingga keadaan tanah tersebut kering dan dingin
(tidak ada fermentasi pupuk kandang atau kompos) (Afandie, 1993).
Bibit lengkeng yang berasal dari biji yang siudah mencapai ketinggian antara 50 sampai 75 cm
dapat ditanam pada lubang tanam dengan terlebih dahulu melepas keranjangnya.  Lubang tanam
yang telah disiapkan pada musim kemarau dapat langsung ditanami bibit lengkeng, sebab pada
umumnya tanah yang kering tiadak terlalu asam.  Sedang lubang tanam yang dibuat pada musim
hujan harus menunggu sampai tanah yang digunakan untuk menimbun lubang tersebut kering dan
dingin. Penanaman bibit lengkeng yang berasal dari cangkokan, enten, okulasi ataupun penyusuan
sama seperti menanam bibit lengkeng yang berasal dari biji.  Dalam hal ini pembatan lubang tanam
harus lebih dalam, agar pembentukan sistem perkarannya lebih dalam dan luas.
Pemeliharaan tanaman
Pemupukan

Pemupukan tanaman lengkeng dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni pada awal musim hujan
dan menjelang musim kemarau.  Pupuk yang digunakan adalah pupuk anorgnik Urea, TSP, KCl
atau pupuk lengkap NPK. Dosis pemberian pupuk disesuaikan dengan umurnya atau besar dan
tingginya tanaman.  Tanaman yang berumur 4 sampai 5 tahun dengan ketinggian 3 sampai 4 meter
dapat dipupuk sebanyak 1 sampai 2 kilogram NPK setiap kali pemupukan.  Bagi tanaman lengkeng
yang sudah berproduksi, pemupukan dengan NPK hendaknya lebih dari 2 kilogram setiap kali
pemupukan.  Cara pemupukan dilakukan dengan jalan membenamkan pupuk tersebut dalam tanah
di sekitar tanaman, dengan jarak dari batang pokok selebar lingkar luar dari tajuk daun (proyeksi
lingkar luar tajuk daun).  Pemupukan dapat juga dilakukan lewat daun dengan pupuk daun yang
mengandung kadar kalium rendah (misalnya gandasil D, Bayfolan dan sebagainya).  Bagi tanaman
yang sudah berproduksi dipakai pupuk daun yang mengandung kalium agak tinggi (misalnya
Gandasil B).
Pemangkasan

Pemangkasan adalah pemotongan atau pengurangan sebagian dari cabang dan ranting. 
Pemangkasan cabang dan ranting ini bertujuan: (1)  Untuk memperbanyak cabang/ranting, karena
hilangnya dominasi titik tumbuh apikal; (2)  Untuk memperpendek pohon, supaya mudah
pemanenannya (dwarfing), (3)  Untuk mempermuda tnaman yang telah tua; (4)  Untuk  mengatur
keseimbangan  karbohidrat dan nitrat pada tanaman agar dapat berbuah. Pemangkasan dapat
dilakukan sambil memetik buah lengkeng dengan menggunakan gunting stek.  Pada tanaman
lengkeng yang buahnya sedikit harus selalu dilakukan pemangkasan, sebab dengan dilekukan
pem,angkasan lengkeng akan cepat berbuah.  Hal ini didasarkan pada perbandingan banyaknya
karbohidrat dalam daun dengan banyaknya protein dan nitrat yang dapat larut dalam tanaman. Jika
karbohidratnya rendah dan kadarnya tinggi, tanaman secara vegetatif akan tumbuh terus denga
subur tetapi tanpa berbuah.  Jika karbohidratnya tinggi dan kadar nitratnya rendah, tanaman akan
tumbuh kerdil dan buahnya sedikit.  Tetapi jika karbohidratnya sedang dan kadar nitratnya tinggi,
tanaman lekeng akan tumbuh sedang dan dapat berbuah lebat.  Jika karbohidratnya rendah dan
kadar nitratnya tinggi biasanya daun-daunnya tumbuh lebat tetapi tidak dapat berbunga dan
berbuah.  Tanaman lengkeng yang demikian perlu dipangkas secara teratur supaya karbohidratnya
menjadi sedang dan kadar nitratnya bertambah karena adanya penyerapan pupuk nitrogen (N) dari
dalam tanah oleh akar-akarnya.  Dengan demikian tanaman lengkeng dapat berbunga lebat dan
berbuah banyak.
Pemotongan akar, pengeratan batang dan mengurangi daun

Beberapa cara yang dilakukan petani klengkeng di Jabung dan Tumpang untuk merangsang
pembungaan tanaman yang tidak berbunga, adalah: (1)  Pemotongan akar, untuk mengurangi
penyerapan larutan makanan terutama N dari dalam tanah; (2)  Pengeratan (ringing)  pada  batang-
batangnya,  untuk menghambat pengangkutan (translokasi) karbohidrat; dan (3)  Pemangkasan
daun-daunnya agar tidak terjadi penimbunan karbohidrat (Afandie, 1993).
Pengendalian Hama dan Penyakit
(a).  Trusuk. Serangga ini ukurannya sebesar semut hitam, warnanya coklat dan bersayap. 
Hama ini menyerang bagian batang, terutama batang pokoknya, yakni dengan cara membuat
lubang dan masuk ke dalamnya. Apabila jumlahnya sangat banyak, pohon lengkeng yang
diserang tentu terdapat lubang yang banyak pula.  Lengkeng yang terserang hama trusuk
menunjukkan perubahan pada warna daunnya, yakni semula berwarna hijau menjadi kunig dan
akhirnya rantok.  Dengan rontoknya daun-daun tersebut, cabang-cabang menjadi kering dan
mengakibatkan kematian.  Pengendalian  hama trusuk dapat dilakukan dengan penyemprotan
insektisida pada batang yang telah terserang oleh hama tersebut.  Namun akan lebih baik kalua
dilakukan pencegahan secara dini sebelum terserang, yakni dengan melakukan penyemprotan
insektisida pada batang-batang tanaman lengkeng yang sehat, terutama batang pokoknya
(Afandie, 1993).

(b).  Kelelawar. Kelelawar juga termasuk hama yang sangat merugikan petani, makan buah-
buah masak dan merontokkan buah-buah muda.  Untuk mengatasi gangguan kelelawar, buah
lengkeng pada malainya harus diberongsong dengan anyaman bambu atau tepes kelapa.

(c).  Penyakit

Salahsatu penyakit yang sering mengganggu tanaman lengkeng adalah Jamur.  Penyakit ini pada
umumnya menyerang batang pohon lengkeng, terutama batang pokoknya. Pemberantasannya
dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida pada batang yang terserang.

Panen dan Pasca Panen


Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan produksi 300–600 kg per pohon.
Lengkeng termasuk buah nonklimakterik sehingga harus dipanen matang di pohon karena tidak
dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah.
Alat panen berupa gunting bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-
tanda buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan
aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis.

Anda mungkin juga menyukai