Anda di halaman 1dari 5

A.

Klasifikasi Kelengkeng

Kelengkeng (Dimocarpus longan) tergolong tanaman tahunan yang

memiliki batang kayu yang kuat, dengan tinggi tanaman hingga dapat

mencapai 12 m. Secara taksonomi, tanaman kelengkeng diklasifikasikan

sebagai berikut, (Rahmah, 2013) :

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheophyta

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Dimocarpus

Famili : Sapindaceae

Genus : Dimiocarpus

Spesies : Dimocarpus longan

Kelengkeng (Dimocarpus longan) merupakan tanaman yang berasal

dari daratan Asia Tenggara dan termasuk keluarga dari buah rambutan dan

leci. Tanaman kelengkeng memiliki diameter batang hingga mencapai 1 m

dan tinggi nya mencapai 40 m (Faizah, Fatimah dan Ardasani, 2012).

Daun Kelengkeng termasuk daun majemuk (Syahputra dan Harjoko,

2011). Tiap tangkai memiliki tiga sampai enam pasang daun. Bentuknya

bulat panjang dan ujungnya agak runcing. Kuncup daunnya berwarna

kuning kehijauan, tetapi ada pula yang berwarna merah. Perbungaan

umumnya di ujung (flosterminalis), 4-80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-

bulu empa, bentuk payung menggarpu (malai). Mahkota bunga lima helai,
warna bunga tanaman Kelengkeng kuning muda atau putih kekuningan,

ukurannya sangat kecil sehingga hanya dapat diamati secara jelas bila

memakai alat pembesar.

Buah Kelengkeng berbentuk bulat, dagingnya berwarna putih bening,

dan mengandung banyak air. Di tengah daging buah terdapat biji berwarna

hitam atau coklat tua (Rahmah, 2013). Daging buah Kelengkeng

mengandung banyak zat gizi yang penting untuk kesehatan dan kesegaran

tubuh karena mengandung sukrosa, glukosa, protein (nabati), lemak,

vitamin A, vitamin B dan asam tartarik yang berguna bagi kesehatan

(Faizah dkk, 2012).

B. Sifat Botanis Tanaman kelengkeng

1. Morfologi Tanaman Kelengkeng

a. Daun dan Batang

Habitusnya sangat menarik, bentuk kanopi seperti payung. Berdaun

rimbun, mirip daun rambutan kapulasan, yakni berukuran kecil, panjang

(dengan ujung meruncing), dan berwarna hijau gelap. Batangnya

bercabang banyak, arah cabang mendatar dan rapat.


b. Bunga

Bunga berumah dua, tetapi ada pula yang berumah satu (hermafrodit).

Tanaman jantan hanya mempunyai benang sari (staminate) saja tanpa

menunjukkan adanya putik (pistil). Pada tanaman yang berbunga

sempurna (hermafrodit) ada yang bersifat betina (organ jantan/stamen

dengan tepung sari tidak berfungsi) dan bersifat jantan (putik/pistil tidak

berfungsi). Namun, pada tanaman berumah satu (monoecius) lainnya,

kedua kelamin bunga (pistil dan stamen) berfungsi normal. Bunga

tersebut umumnya terdapat dalam tandan yang keluar pada ujung-ujung

cabang (ranting) dan berdiri tegak ke atas. Dengan demikian, dari luar

tampak bagus di atas kanopi daun. Bunga dan buahnya beraroma harum

spesifik sehingga buahnya mudah diserang kelelawar.

Biasanya, bunga menyerbuk silang dengan perantaraan lebah madu,

semut, dan lalat. Petani lengkeng umumnya memanfaatka tanah di

bawah tanaman lengkeng untuk memelihara lebah madu dalam sarang

(glodok) untuk diambil madunya. Tanaman berbunga setahun sekali,

biasanya pada bulan Agustus—Oktober. Buah matang empat bulan

setelah bunga mekar.

c. Buah

Bentuk buah umumnya bulat hingga lonjong dan berwarna hijau.

Setelah matang (tua), buah berwarna Bunga lengkeng dengan lalat

penyerbuk. Beraroma harum kecokelatan. Bijinya satu, bulat, dan

berwarna kehitaman. Biji tidak dapat disimpan lama karena cepat


berkecambah setelah dilepas dari dagingnya. Daging buah terasa manis

sekali dan harum.

d. Akar

Tanaman lengkeng berakar tunggang dan akar samping berjumlah

banyak, panjang, dan kuat.

2. Syarat Tumbuh Tanaman Kelengkeng

a. Iklim

- Secara teoritis curah hujan yang ideal adalah berkisar antara 1,500-

3,000 mm/tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering

- Suhu malam yang dingin idealnya berkisar 15-20 derajat celcius.

- Suhu harian yang ideal rata-rata berkisar 15-25 derajat celcius

minimum dan maksimum 25-35 dejat celcius.

- Tingkat penyinaran sinar matahari normal, dikarenakan tanaman

kelengkeng menyukai sinar matahari untuk pertumbuhan dan

perkembangnya.

b. Media Tanam

- Derajat keasaman/pH normal berkisar 5-6

- Media tanah mengandung bahan organik, unsur hara tinggi, subur,

gembur dan tidak terserang hama tanaman

- Memiliki drainase baik, tidak tergenang air, dan memiliki air yang

cukup ketika dalam keadaan musim kemarau

- Dan tidak memiliki tingkat kemiringan yang terlalu miring sehingga

mudah ditanam.
c. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang baik untuk tanaman kelengkeng adalah

berkisar antara 200-600 m dpl (diatas permukaan laut), dengan

ketinggian air tanah 50-200 cm.

Anda mungkin juga menyukai