Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

TINGKATAN PERTUMBUHAN KANGKUNG AKIBAT

PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

Oleh:
Kelompok 3

1. Dicky Aditya Sundawa NPM: 21410006


2. Reni Mariska NPM: 21410008
3. Wahyu Nahrul Firdaus NPM: 21410011
4. Rozza Linda NPM: 21410012

Dosen Pengampu : Dr.Ir. Nurul Husna, M.Si.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS IBA

PALEMBANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayahnya kepada ilahi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini dengan
baik. Adapun tugas laporan yang kami buat ini yang berjudul praktek tanaman
kangkung. Penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr.Ir. Nurul Husna, M.Si. selaku dosen pembimbing kami.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi
menyempurnakan tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Palembang, 18 Mei 2023

Penulis,

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

C. Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 3

A. Tanaman Kangkung ............................................................................................. 3

B. Syarat Tumbuh ..................................................................................................... 4

C. Pupuk ................................................................................................................... 5

BAB III METODOLOGI ............................................................................................... 9

A. Waktu dan Tempat ............................................................................................... 9

B. Alat dan Bahan ..................................................................................................... 9

C. Cara Kerja .......................................................................................................... 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 11

A. Hasil................................................................................................................... 11

B. Pembahasan ........................................................................................................ 17
ii
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 23

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 23

B. Saran ................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kangkung merupakan salah satu sayuran yang populer dan di gemari masyarakat

indonesia.Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung

merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae.

Tanaman kangkung (Ipomoea sp) adalah tanaman semusim atau tahunan yang

merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Sayuran kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan harga relatif murah.

Kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi masyarakat secara umum.

Tanaman kangkung tergolong jenis sayuran yang sangat populer dalam

masyarakat. Tanaman ini berasal dari india yang kemudian menyebar ke Malaysia,

Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia dan bagian negara Afrika. Kangkung dapat di

tanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung yang dikenal dengan nama latin

(Ipomoea reptans ) terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu Kangkung darat (Ipomea reptans)

dan kangkung air (Ipomoea aquatica). Perbedaan utama dua jenis kangkung ini adalah

pada bentuk daun dan warna bunga. Kangkung darat berwarna hijau terang dengan

ujung daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih. Sedangkan kangkung air

daunnya berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul

sehingga terlihat lebih lebar (Haryoto, 2009).

1
2

Pupuk merupakan salah satu komponen penting dalam usaha peningkatan hasil

pertanian. Pemupukan dapat diartikan sebagai pemberian bahan organik maupun bahan

non organik untuk mengganti kehilangan unsur hara di dalam tanah dan untuk

memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga produktivitas tanaman

meningkat. Dengan kata lain pemupukan adalah tindakan mengaplikasikan pupuk pada

tanaman.

Pupuk merupakan sumber unsur hara utama yang sangat menentukan tingkat

pertumbuhan dan produksi tanaman. Setiap unsur hara memiliki peranan masing-masing

dan dapat menunjukkan gejala tertentu pada tanaman apabila ketersediaannya kurang.

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar pemupukan efisien dan tepat sasaran adalah

meliputi penentuan jenis pupuk, dosis pupuk, metode pemupukan, waktu dan frekuensi

pemupukan serta pengawasan mutu pupuk.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengetahui pupuk yang bagus untuk tanaman kangkung?

2. Bagaimana pengaruh pemberian setiap pupuk terhadap pertumbuhan kangkung?

3. Bagaimana mengetahui perbandingan setiap pupuk pada tanaman kangkung?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pupuk yang bagus untuk tanaman kangkung?

2. Untuk pengaruh pemberian setiap pupuk terhadap pertumbuhan kangkung?

3. Untuk mengetahui perbandingan setiap pupuk pada tanaman kangkung?


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Kangkung

Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman

kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabang akar menyebar

kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan

melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung

air (Djuariah, 2007).

Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air

(herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar.Memiliki percabangan yang

banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan menjalar (Djuariah, 2007).

Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak

daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk

daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau

tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase

pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis

kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun

mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung (Maria, 2009).

3
4

Tanaman kangkung darat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae(tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta(berpembuluh)

Superdivisio : Spermatophyta(menghasilkan biji)

Divisio :Magnoliophyta(berbunga)

Kelas : Dicotyledone(berkeping dua/dikotil)

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Familia : Convolvulaceae(suku kangkung-kangkungan)

Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea reptans Poir

Sumber : (Suratman, 2000)

Kangkung termasuk sayuran yang populer di Indonesia. Tanaman ini berasal dari

daerah tropis, terutama daerah Afrika dan Asia. Kangkung mengandung gizi seperti

protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A,

vitamin B, dan vitamin C. (Priyowidodo, 2012)

B. Syarat Tumbuh

Kangkung (Ipomea reptans) dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan

beriklim dingin.Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar

antara 1500-2500 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya

sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan
5

demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liarsehingga kangkung

dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun(Aditya,2009).

Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar

matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan

tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi

panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung.

C. Pupuk

Menurut Handiuwito (2008) pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam

tanah untuk menyediakan unsur-unur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Tindakan

mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah dengan penambahan dan

penggembalian zat-zat hara secara buatan diperlukan agar produki tanaman tetap normal

atau meningkat. Tujuan penambahan zat-zat hara tersebut memungkinkan tercapainya

keseimbangan antara unsur-unsur hara yang hilang baik yang terangkut oleh panen,

erosi, dan pencucian lainnya. Tindakan pengembalian/penambahan zat-zat hara ke dalam

tanah ini disebut pemupukan. Jenis pupuk yang digunakan harus sesuai kebutuhan,

sehingga diperlukan metode diagnosis yang benar agar unsur hara yang ditambahkan

hanya yang dibutuhkan oleh tanaman dan yang kurang didalam tanah (Sugiyanta, 2011)

Pupuk adalah kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk

menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti menambah

unsur hara kedalam tanah dan tanaman. Pupuk merupakan meterial yang ditambahkan

pada media tanam atau tanaman untuk mecukupi kebutuhan hara yang diperlukan

tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik (Dwicaksono,2013).


6

Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal

tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman.

Sedangkan pupuk hayati merupakan inokulan berbahan aktif organisme hidup yang

berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah

bagi tanaman.

1. Pupuk Kandang

Pupuk kandang merupakan kotoran padat dan cair dari hewan ternak baik ternak

ruminansia ataupun ternak unggas. Sebenarnya, keunggulan pupuk kandang tidak

terletak pada kandungan unsur hara karena sesungguhnya pupuk kandang memiliki

kandungan hara yang rendah. Kelebihannya adalah pupuk kandang dapat meningkatkan

humus, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kehidupan mikroorganisme

pengurai (Zulkarnain, 2009).

2. Pupuk Kompos

Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang terdiri dari bahan-bahan

organik yang berasal dari sisa tumbuhan ataupun makhluk hidup lain yang telah

mengalami perubahan struktur dalam pembuatannya. Kompos tidak dapat dibuat dari

bahan anorganik, karena pada umumnya pembuatan kompos yaitu melalui dekomposisi

(penguraian) sedangkan bahan organik tidak dapat diuraikan. Bahan-bahan organik yang

terdapat pada pupuk kompos banyak mengandung unsur mikro maupun makro. Kompos

berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman. Terdapat 2 macam

proses pembuatan kompos, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob
7

(tanpa udara). Kedua metode tersebut menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya

saja bentuk fisiknya sedikit berbeda.

Cara pembuatan kompos dengan metode anaerob biasanya membutuhkan

mikroorganisme untuk mempercepat proses pengomposannya. Mikroorganisme ini

bertugas sebagai dekomposer, apabila mereka hidup dalam lingkungan yang ideal, maka

mereka akan tumbuh dan berkembang dengan baik pula. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kondisi lingkungan yang ideal antara lain; keseimbangan nutrien (C/N),

kelembaban, suhu, derajat keasaman (pH), ukuran partikel dan homogenitas campuran.

3. Pupuk NPK

Pupuk NPK merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat digunakan sangat

efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara makro N,P, dan K menggantikan

pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl yang kadang-kadang susah diperoleh di

pasaran dan sangat mahal (Pirngadi dan Abdulrachman, 2005).

N, P, dan K merupakan faktor penting dan harus tersedia bagi tanaman karena

berfungsi sebagai proses metabolism dan biokimia sel tanaman. Nitrogen digunakan

sebagai pembangun asam nukleat, protein, bioenzim, dan klorofil. Fosfor digunakan

sebagai pembangun asam nukleat, fosforlipid, bioenzim, protein, senyawa metabolic

yang merupakan bagian dari ATP penting dalam transfer energy. Kalium digunakan

sebagai pengatur keseimbangan ion-ion sel yang berfungsi dalam mengatur berbagai

mekanisme metabolik seperti fotosintesis. Untuk itu, dengan pemberian dosis pupuk N,

P dan K akan memberikan pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

(Firmansyah et al., 2017).


8

4. Pupuk Cair (POC)

Pupuk adalah senyawa kimia yang memiliki unsur hara yang baik untuk

pertumbuhan tanaman. Pupuk umumnya pupuk sering dicampur dengan media tanam

atau langsung dikenakan pada tanaman sehingga, nutrisi untuk pertumbuhan dan

perkembangan tanaman dapat optimal. Fungsi pupuk sendiri adalah sebagai suplai unsur

hara untuk mengatasi kekurangan unsur hara pada media tanam. Unsur hara yang

dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak seperti Phospor, Nitroge, dan Kalium,

sedangkan untuk unsur Kalsium, Magnesium, Besi, Tembaga, Boron, dan Seng

dibutuhkan dalam jumlah sedikit (Susetya, 2004).

Pupuk organik cair adalah cairan hasil pengomposan bahan-bahan organik yang

memiliki kandungan unsur hara lebih dari satu jenis. Pupuk organik cair dapat dibuat

dari bahan organik yang terdapat di alam maupun dari limbah yang ada di lingkungan

seperti limbah kulit bawang merah, kulit bawang putih, bawang merah busuk, bawang

putih busuk, kulit kacang hijau, dan tauge busuk. Pupuk ini diolah dengan cara

pengomposan sehingga, tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan (Hadisuwito,

2012). Menurut Pratama (2020) manfaat pupuk organik cair antara lain; mampu

memperbaiki struktur tanah, memacu pertumbuhan tanaman, dan memperbaiki kualitas

tanaman.
BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum mengenai tanaman kangkung di laksanakan pada hari

Sabtu, 4 Maret 2023 di rumah bayang fakultas pertanian Universitas IBA Palembang.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :

Alat : Bahan :

1. Ayakan 1. Bibit/Benih

2. Cangkul 2. Pupuk Cair

3. Nampan 3. Pupuk Kandang

4. Stempel 4. Pupuk Kompos

5. Timbangan 5. Pupuk NPK

6. Polybag

9
10

C. Cara Kerja

1. Siapkan tanah dan ayakan untuk memperhalus tanah atau memisahkan bagian yang
tidak diinginkan berdasarkan ukuran tanah.
2. Setelah tanah yang diayak halus, siapkan nampan dan isi tanah tersebut di dalam
nampan.
3. Siapkan bibit/benih kangkung kemudian disemai di dalam nampan yang sudah diisi
tanah, dan tunggu sampai 1 minggu.
4. Siapkan polybag yang berukuran 2kg kemudian isikan tanah yang sudah diayak dan
pupuk kompos, pupuk kandang yang di campurkan ke tanah dan diaduk rata dengan
bantuan cangkul, kemudian berikan perlakuan setiap polybagnya.
5. Tempelkan stempel di setiap polybagnya dan beri perlakuan P0 : Tanah, P1 : Pupuk
Kandang, P2 : Pupuk NPK, P3 : Ppuk Cair/POC, P4 : Pupuk Kompos
6. Setelah 1 minggu proses persemaian, bibit/benih memasuki masa perpindahan ke
dalam polybag yang berisi tanah dan berbagai perlakuan jenis pupuk, yaitu Pupuk
cair/POC, Pupuk Kandang, Pupuk Kompos, Pupuk NPK.
7. Setiap 2 minggu sekali diberi pupuk cair/POC dan pupuk NPK, setelah itu tunggu
tanaman kangkung sampai panen.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Pengukuran tinggi tanaman kangkung

Tinggi Tanaman (cm)

Minggu ke

Perlakuan 1 2 3 4 5

P0 10,23 11,58 17,17 20,65 27

P1 10,45 11,17 18,38 23,63 31,2

P2 12,22 17,92 24,52 40,07 53

P3 10,1 11,63 16,31 20,6 25,62

P4 10,35 10,97 17,03 21 28,05

GRAFIK PENGUKURAN TINGGI TANAMAN KANGKUNG


60
50
40
30
20
10
0
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4 MINGGU 5

P0 P1 P2 P3 P4

11
12

Tabel 2. Pertambahan jumlah daun kangkung

Jumlah Daun

Minggu ke

Perlakuan 1 2 3 4 5

P0 3 5,5 7,33 9,17 13,83

P1 3 5,6 8,5 10,33 14

P2 3 7,33 13,67 24,17 49,33

P3 3 6 7,83 10 12,17

P4 3 5,17 7,5 9,5 13,5

GRAFIK PERTAMBAHAN JUMLAH DAUN


60

50

40

30

20

10

0
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4 MINGGU 5

P0 P1 P2 P3 P4
13

Tabel 3. Pertambahan diameter batang tanaman kangkung

Diameter

Minggu ke

Perlakuan 2 4 6

P0 0,201 0,303 0,343

P1 0,184 0,33 0,383

P2 0,220 0,415 0,763

P3 0,135 0,29 0,365

P4 0,190 0,301 0,396

GRAFIK PERTAMBAHAN DIAMETER BATANG TANAMAN


KANGKUNG
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
MINGGU 2 MINGGU 4 MINGGU 6

P0 P1 P2 P3 P4
14

Tabel 4. Panjang akar tanaman kangkung

Panjang Akar (cm)

Perlakuan

P0 29,9

P1 29

P2 25,15

P3 28

P4 32,18

GRAFIK PANJANG AKAR TANAMAN


KANGKUNG
40
35
30
Panjang (cm)

25
20
15
10
5
0
P0 P1 P2 P3 P4
Perlakaun
15

Tabel 5. Jumlah akar tanaman kangkung

Jumlah Akar

Perlakuan

P0 13,33

P1 16

P2 30,5

P3 10,16

P4 11,5

GRAFIK JUMLAH AKAR TANAMAN KANGKUNG


35
30
25
20
15
10
5
0
MINGGU 6

P0 P1 P2 P3 P4
16

Tabel 6. Berat basah tanaman kangkung

Berat (g)

Perlakuan

P0 5

P1 6,5

P2 51

P3 3,6

P4 6

GRAFIK BERAT BASAH TANAMAN


KANGKUNG
60

50

40
Berat (gr)

30

20

10

0
P0 P1 P2 P3 P4
Perlakuan
17

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil data yang didapatkan pada tanaman kangkung dengan

percobaan mengunakan berbagai pupuk mulai dari pupuk organik maupun pupuk

anorgnik dapat kita bahas mengenai perbandingan dan perbedaan pertumbuhan yang

mana lebih cepat.

Tanaman kangkung (Ipomoea sp) adalah tanaman semusim atau tahunan yang

merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Sayuran kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan harga relatif murah.

Kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi masyarakat secara umum.

Pertumbuhan merupakan perubahan bentuk dikarenakan bertambahnya jumlah sel

yang diikuti dengan pembesaran ukuran sel. Komponen pertumbuhan yang diamati pada

tanaman kangkung meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah akar,

banyak akar, berat basah tanaman.

Perlakuan :

P0 (Tanah) = 2 kg/polybag

P1 (Pupuk Kandang) = 20 g/polybag

P2 (Pupuk NPK) = 0,25 g/1 lt air

P3 (Pupuk PC) = 5 ml/1000 ml air

P4 (Pupuk Kompos) = 10 g/polybag

Untuk perlakuan pupuk NPK dan pupuk POC diberikan pada minggu ke 2 dan

minggu ke 4 pada tanaman kangkung.


18

Minggu ke 1

Jadi pada minggu pertama menurut data grafik dan data hasil bahwa pertumbuhan

tanaman kangkung pada setiap pupuk organic maupun anorgaik belum terlalu terlihat

perbedaan pertumbuhan antara pupuk organic dan pupuk anorganik karena hanya selisih

sedikit pada pertumbuhannya, dan untuk pertmbuhan dannya masih sama semua.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian oleh Simangunsong et al. (2016) yang

menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK (15-15-15) pada tanaman Merbau

memberikan pengaruh terhadap jumlah daun, nisbah tajuk dan akar, berat kering pucuk

dan berat kering total.


19

Minggu ke 2

Pada minggu ke 2 perbadingan pertumbuhan kangkung sudah mulai terlihat cukup

jelas, berdasarkan grafik hasil dan data hasil pada tinggi tanaman kangkung bahwa pada

perlakuan pupuk NPK pertubuhannya cukup cepat dan jauh dibandingkan pupuk yang

lainnya. Untuk pertumbuhan daunnya juga pupuk NPK lebih banyak sedikit dari pada

pupuk yang lainnya. Dan untuk diameternya hanya memiliki sedikit perbandingan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Adnan S.F., et al (2015) yang menunjukkan

bahwa pupuk NPK lebh banyak menghasilkan pelepah tanaman dibandingkan pupuk

organik.
20

Minggu ke 3

Pada minggu ke 3 tingi tanaman kangkung yang paling cepat pertumbuhannya

masih dipegang oleh pupuk NPK dan bahkan jauh melebihi dari pupuk lainnya, dari data

tersebut yang palig lambat pertmbuhannya, yaitu pupuk POC.

Untuk pertumbuhan daun rata-rata yang paling banyak tetap pada pupuk NPK

memiliki rata-rata 13,67.

Minggu ke 4

Pada minggu ke 4 tinggi tanaman kangkung pada pupuk NPK mecapai 40,07 cm

melebihi setengah dari tinggi tanaman pupuk POC yang hanya mencapai 20,6 cm.

Untuk pertumbuhan dannya juga rata-rata masih banyak pada pupu NPK, yairu

rata-rata 24,17 dan pertambahan diameternya masih sama semua dan belum melihakan

perbandingan yang beitu besar.


21

Pupuk NPK dan organik dapat meningkatkan jumlah diameter batang, diduga

bahwa kondisi pertumbuhan tanaman yang sangat cepat cenderung mengakibatkan

tanaman menggunakan asimilat untuk pertumbuhan vegetatifnyna. Dengan

ketersediaan unsur hara N secara langsung dari NPK membantu proses fotosintesis

lebih cepat dan lebih banyak terjadi, sehingga asimilat yang dihasilkan juga lebih

banyak. Hal ini sejalan dengan penelitian Jumin (1987), bahwa batang merupakan

daerah akumulasi pertumbuhan tanaman khususnya tanaman muda, dengan adanya

unsur hara dapat mendorong laju fotosintesis dalam menghasilkan fotosintat,

sehingga membantu dalam pembentukkan bonggol batang.

Minggu ke 5

Pada minggu ke 5, yaitu minggu terakhir dalam pengamatan tinggi tanaman dan

jumlah banyak daun. Di minggu ke 5 ini pertumbuhan dan pertambahan tinggi

tanamannya sangat terlihat jelas bahwa tinggi tanaman pada pupuk NPK sangat tinggi

dan jauh berada paling atas mencapai 53 cm dan yang paling rendah adala pupuk POC

25,62 cm. Untuk banyak daunnya juga masih banyak pupuk NPK.
22

Untuk minggu ke 6 menurut grfaik hasil dan data hasil bahwa pada panjang akar

yang paling panjang yaitu pada pupuk kompos tetapi pada junlah akar dan berat basah

nilai data rata-rata yang paling tinggi, yaitu pada pupuk NPK

Bisa dikatakan bahwa pupuk yang bagus untuk pertumuhan tanaman kangkung

adalah pupuk NPK dan pupuk NPK ini juga mudah didapatkan sehingga ketika mau

membudidayakan tanaman kangkung bisa dengan mudah.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diambil dapat disimpulkan bahwa pupuk NPK

mengalami pertumbuhan dengan sangat cepat dibandigkan pupuk yang lainnya sehingga

yang paling bagus dan cocok pada tanaman kangkung, yaitu pupuk NPK.

B. Saran

Untuk kedepannya apabila ingin membudidayakan tanaman kangkung disarankan

menggunakan pupuk NPK karena pupuk NPK sangat bagus dan cocok di pakai untuk

tanaman kangkung dan pertumbuhannya jauh lebih cepat dibadingkan pupuk yang lain.

23
DAFTAR PUSTAKA

Dwicaksono, M. R. B., Suharto, B., & Susanawati, L. D. (2013). Pengaruh penambahan

effective microorganisms pada limbah cair industri perikanan terhadap kualitas

pupuk cair organik. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 1(1), 7-11.

Ermansyah, E., & Ariska, N. (2022). Efektivitas Dosis Pupuk Kandang Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung. Jurnal Sosial dan Sains, 2(2), 216-

222.

Febriyono, R., Susilowati, Y. E., & Suprapto, A. (2017). Peningkatan hasil tanaman

kangkung darat (Ipomoea reptans, l.) melalui perlakuan jarak tanam dan jumlah

tanaman per lubang. Vigor: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika, 2(1),

22-27.

Mansyur, N. I., Pudjiwati, E. H., & Murtilaksono, A. (2021). Pupuk dan pemupukan.

Syiah Kuala University Press.

Simanungkalit, R. D. M., Suriadikarta, D. A., Saraswati, R., Setyorini, D., & Hartatik,

W. (2006). Pupuk organik dan pupuk hayati.

24
25

Lampiran

Data hasil tanaman kangkung

Tabel 1. Pengukuran tinggi tanaman kangkung

Minggu 1 (11 Maret 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 10,5 9,5 10 14 9,3 11,65 9,6 8,5 9,05 10,23
P1 10,9 10,1 10,5 10,3 11,2 10,75 11,2 9 10,1 10,45
P2 11,2 11 11,1 12,8 11,7 12,25 13,7 12,9 13,3 12,22
P3 14,5 6,8 10,65 10 8 9 11,7 9,6 10,65 10,1
P4 12,4 9,4 10,9 9,3 10,5 9,9 11 9,5 10,25 10,35
Minggu 2 (18 Maret 2023)
I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 12,2 9,5 10,85 14,5 9,3 11,9 12,6 11,4 12 11,58
P1 10,9 10,1 10,5 10,3 15,5 12,9 11,2 9 10,1 11,17
P2 17,4 13,1 15,25 20,3 15,5 17,9 21,4 19,8 20,6 17,92
P3 14,9 13,4 14,15 10,9 8,4 9,65 12,6 9,6 11,1 11,63
P4 12,5 11,3 11,9 9,3 12,1 10,7 11 9,6 10,3 10,97
Minggu 3 (25 Maret 2023)
I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 19,8 11,1 15,45 16,1 10,2 13,15 23,5 22,3 22,9 17,17
P1 17,4 16,1 16,75 20,1 20,3 20,2 20,3 16,1 18,2 18,38
P2 23,6 17,6 20,6 27,8 20,2 24 31,1 26,8 28,95 24,52
P3 21,1 17,9 19,5 19,7 11,3 15,5 14 13,9 13,95 16,31
P4 18,9 18,4 18,65 13,9 18,5 16,2 13,9 18,6 16,25 17,03
Minggu 4 (1 April 2023)
I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 22,7 14,6 18,65 19,4 14,4 16,9 27,1 25,7 26,4 20,65
P1 21,8 20,9 21,35 26,5 26,7 26,6 25,6 20,3 22,95 23,63
P2 39,8 27,3 33,55 47,5 34,8 41,15 50,8 40,2 45,5 40,07
P3 26,3 21,1 23,7 26,3 15,4 20,85 17,6 16,9 17,25 20,6
P4 22,7 21,8 22,25 19,2 22,6 20,9 16,8 22,9 19,85 21
26

Minggu 5 (8 April 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 29,5 21 25,25 24,5 22 23,25 33 32 32,5 27
P1 29,5 25,5 27,5 36 35,2 35,6 34 27 30,5 31,2
P2 49 37 43 60 43 51,5 80 49 64,5 53
P3 30 24 27 34 21,7 27,85 22 22 22 25,62
P4 29,5 28,5 29 27,5 31,3 29,4 22,5 29 25,75 28,05

Tabel 2. Pertambahan jumlah daun kangkung

Minggu 1 (11 Maret 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
P1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
P2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
P3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
P4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Minggu 2 (18 Maret 2023)
I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 7 5 6 5 4 4,5 6 6 6 5,5
P1 5 6 5,5 6 6 6 6 5 5,5 5,6
P2 8 5 6,5 8 6 7 9 8 8,5 7,33
P3 6 8 7 6 5 5,5 6 5 5,5 6
P4 5 6 5,5 4 6 5 4 6 5 5,17
Minggu 3 (25 Maret 2023)
I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 9 6 7,5 6 5 5,5 9 9 9 7,33
P1 8 8 8 9 9 9 9 8 8,5 8,5
P2 19 7 13 16 8 12 26 6 16 13,67
P3 9 10 9,5 7 7 7 7 7 7 7,83
P4 7 10 8,5 7 7 7 5 9 7 7,5
27

Minggu 4 (1 April 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 11 8 9,5 7 7 7 11 11 11 9,17
P1 10 7 8,5 13 11 12 11 10 10,5 10,33
P2 38 5 21,5 33 10 21,5 44 15 29,5 24,17
P3 11 12 11,5 10 9 9,5 9 9 9 10
P4 9 11 10 10 9 9,5 7 11 9 9,5
Minggu 5 (8 April 2023)
I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 16 14 15 12 11 11,5 14 16 15 13,83
P1 13 9 11 15 17 16 16 14 15 14
P2 69 16 42,5 72 23 47,5 83 33 58 49,33
P3 14 16 15 12 11 11,5 10 10 10 12,17
P4 11 13 12 12 12 12 10 23 16,5 13,5
28

Tabel 3. Pertambahan diameter batang tanaman kangkung

Minggu 2 (18 Maret 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 0,18 0,17 0,175 0,2 0,215 0,2075 0,221 0,225 0,223 0,201
P1 0,185 0,155 0,17 0,17 0,21 0,19 0,175 0,21 0,1925 0,184
P2 0,21 0,22 0,215 0,255 0,2 0,2275 0,245 0,22 0,2325 0,220
P3 0,175 0,215 0,195 0,205 0,22 0,2125 0,165 0,18 0,1725 0,135
P4 0,185 0,23 0,2075 0,16 0,22 0,19 0,17 0,18 0,175 0,190

Minggu 4 (1 April 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 0,34 0,26 0,3 0,29 0,28 0,285 0,29 0,36 0,325 0,303
P1 0,29 0,27 0,28 0,36 0,4 0,38 0,35 0,33 0,34 0,33
P2 0,64 0,25 0,445 0,25 0,43 0,34 0,57 0,35 0,46 0,415
P3 0,3 0,42 0,36 0,27 0,25 0,26 0,23 0,27 0,25 0,29
P4 0,31 0,32 0,315 0,26 0,34 0,3 0,21 0,37 0,29 0,301

Minggu 6 (15 April 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 0,46 0,27 0,365 0,32 0,35 0,335 0,34 0,32 0,33 0,343
P1 0,44 0,28 0,36 0,43 0,42 0,425 0,44 0,29 0,365 0,383
P2 1,12 0,43 0,775 0,91 0,8 0,855 0,83 0,49 0,66 0,763
P3 0,42 0,47 0,445 0,38 0,32 0,35 0,26 0,34 0,3 0,365
P4 0,46 0,37 0,415 0,41 0,45 0,43 0,32 0,37 0,345 0,396
29

Tabel 4. Panjang akar tanaman kangkung (cm)

Minggu 6 (15 April 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 26,9 33,1 30 16 51,6 33,8 25 26,8 25,9 29,9
P1 36,8 13,3 25,05 39,5 18,9 29,2 42 22,8 32,4 29
P2 33 16,1 24,55 22,4 31 26,7 33,1 15,3 24,2 25,15
P3 26,5 33,1 29,8 43,8 19,9 31,85 20,9 23,8 22,35 28
P4 42,5 31,4 36,95 35,4 33,9 34,65 19,8 30,1 24,95 32,18

Tabel 5. Jumlah akar tanaman kangkung

Minggu 6 (15 April 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 14 12 13 6 11 8,5 20 17 18,5 13,33
P1 18 13 15.5 11 28 19,5 12 12 12 16
P2 43 16 29,5 40 37 38,5 30 17 23,5 30,5
P3 13 13 13 9 11 10 7 8 7,5 10,16
P4 9 12 10,5 13 16 14,5 5 14 9,5 11,5

Tabel 6. Berat basah tanaman kangkung ( gram)

Minggu 6 (15 April 2023)


I II III
Perlakuan x̄
1 2 x̄ 1 2 x̄ 1 2 x̄
P0 8 3 5,5 3 4 3,5 4 8 6 5
P1 7 4 5,5 7 6 6,5 11 4 7,5 6,5
P2 53 6 29,2 75 26 50,5 126 19 72,5 51
P3 3 5 4 5 1 3 4 4 4 3,6
P4 7 7 7 5 7 6 1 9 5 6

Anda mungkin juga menyukai