SALAMAT 2017.02.0068
A. Latar Belakang
Pertanian bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi untuk menghasilkan
pendapatan bagi petani saja,tetapi pertanian adalah sebuah cara hidup bagi
sebagian petani di Indonesia dan merupakan sumber penghasilan terbesar di
Indonesia. Dalam proses yang dilakukan dalam pertanian,harus ada sistem yang
berlaku di dalam pertanian agar pola pertanian dilakukan secara terukur dan
mampu memajukan kesejahteraan petani.
Dalam proses pertanian,teknologi sangat diperlukan dalam pembangunan
dalam sektor pertanian agar pertanian dari masa kemasa dapat berkembang.
Dengan adanya teknologi pertanian dan sistem pertanian yang diterapkan oleh
para petani,maka proses menuju keseimbangan pangan di Indonesia semakin
dekat tercapai.Oleh karena itu, harus adanya inovasi yang berkaitan dengan
teknologi dalam bidang sistem pertanian.
Pertanian berkelanjutan merupakan salah satu pilihan untuk mencapai tujuan
pangan Indonesia dengan adanya inovasi-inovasi dari berbagai bidang terutama
bidang teknologi yang sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan pertanian yang berkelanjutan yaitu dalam sektor pertanian tidak
akan terhenti dan akan terus berlanjut dengan pemikiran-pemikiran baru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis dari model sistem pertanian berkelanjutan?
2. Apa saja ruang lingkup dari teknologi pertanian?
3. Bagaimana pengaruh teknologi pertanian terhadap sistem pertanian
berkelanjutan?
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui model-model dari sistem pertanian berkelanjutan.
2. Mampu mengetahui ruang lingkup dari teknologi pertanian.
3. Mampu mengetahui pengaruh teknologi pertanian terhadap sistem
pertanian berkelanjutan.
RUANG LINGKUP SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
SALAMAT 2017.02.0068
1. Teknik Pertanian
Bidang cakupan teknik pertanian antara lain sebagai berikut.
a. Alat dan mesin budidaya pertanian, mempelajari dan mencakup tentang
penggunaan, pemeliharaan, dan pengembangan alat dan mesin
budidaya pertanian.
b. Teknik tanah dan air,menelaah persoalan yang berhubungan dengan
irigasi, pengawetan,dan pelestarian sumber tanah dan sumberdaya air.
c. Energi dan elektrifikasi pertanian,mencakup prinsip-prinsip teknologi
energi dan daya serta penerapannya untuk kegiatan pertanian.
d. Lingkungan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang
berkaitan dengan perancangan dan konstruksi bangunan khusus untuk
keperluan pertanian,termasuk unit penyimpanan tanaman dan
peralatan, pusat pengolahan dan sistem pengendalian iklim serta sesuai
keadaan lingkungan. (Salikin 2003)
2. Teknologi Hasil Pertanian
Pada kegiatan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian, tidak luput dari
pengaruh perkembangan ilmu-ilmu dasar dan ilmu teknik serta
manajemen. Teknik imia dan pada perkembangan selanjutnya teknik
biokimia,menjadi andasan dari teknologi pengolahan hasil pertanian dan
teknologi proses,yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip kimia/
biokimia, fisika dalam penanganan,pengolahan, dan peningkatan nilai
tambah hasil pertanian.Hasil pertanian (nabati dan hewani)sebagai hasil
olahan sesuai penggunaannya dapat merupakan bahan pangan untuk
RUANG LINGKUP SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
SALAMAT 2017.02.0068
kerusakan pada saat pembukaan lahan serta pada proses pemupukan hingga
proses pemanenan.Saat proses pembukaan lahan, harus dilakukan sebaik
mungkin sehingga tidak mengganggu makhluk hidup sekitar yang ingin hidup.
Selanjutnya pada proses budi daya harus memperhatikan keadaan sekitar dan
harus memanfaatkan sumberdaya dengan sebaik-baiknya.
Dalam sistem pertanian pada saat ini,kebanyakan dari petani masih
menerapkan pertanian subsisten yaitu petaniyang membudidayakan tanaman
pertanianhanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri serta tidak
melakukan sistem pertanian secara menyeluruh. Pertanian subsisten belum
sesuai dengan sistem pertanian berkelanjutan dikarenkan hanya berfokus pada
kebutuhan diri sendiri dimana pada sistem pertanian berkelanjutan lebih
mementingkan kebutuhan dan kepentingan semua makhluk hidup agar dapat
tercapai kesejahteraan bersama.Seharusnya para petani harus berpikiran untuk
merubah sistem pertanian dari pertanian subsisten kepertanian yang berbudaya
industri dan modern (petani maju).
Menurut (Pranaji 1995), gambaran budaya masyarakat pertanian modern
dicirikan sebagai berikut:
1. Penggunaan teknologi canggih,bermodal tinggi, dan manajemen
profesional.
2. Tenaga kerja terampil, energi fosil dan nuklir (sebaiknya energi biomassa,
air, angin,dan matahari),bahan baku kontinu dan bermutu,lembaga
perkreditan formal, dan sistem pemerintahan demokratis dan transparan.
3. Pola hubungan sosial cenderung impersonal, solidaritas sosial organik, dan
interdefendensi antar pelaku ekonomi simetris. Dari ciri-ciri di atas, sudah
sesuai dengan sistem pertanian berkelanjutan dimana harus menggunakan
berbagai macam teknologi yang telah dikembangkan untuk mempermudah
proses pertanian sehingga dapat menambah perekonomian negara
menjadi semakin tinggi dan dapat mengurangi kerusakan lingkungan, serta
memanfaatkan sumber daya yang telah tersedia dengan sebaik-
baiknya.Kemudian harus mampu menjadi tenaga kerja yang terampil serta
RUANG LINGKUP SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
SALAMAT 2017.02.0068
dapat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia sebagai kunci utama
pengembangan kegiatan pertanian.
Teknologi pertanian menjadi penting pada pertanian berkelanjutan, karena
tanpa adanya teknologi pertanian modern, maka sistem pertanian berkelanjutan
tidak akan terlaksana dengan baik.
Kesimpulan Sistem pertanian berkelanjutan yaitu pemanfatan sumberdaya
yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui yang dilakukan secara
terus-menerus. Sistem pertanian berkelanjutan terdiri dari sistem pertanian
Organik, sistem pertanianterpadu, sistem pertanian masukan luar rendah, dan
Sistem Pengendalian hama terpadu.Teknologi Pertanian yaitu segala macam
teknologi yang dimulai dari proses budidaya pertanian ke proses pengolahan
sampai pada proses industri.Teknologi pertanian berpengaruh pada sistem
pertanian berkelanjutan pada prosesnya dimana teknologi pertanian yang
berkembang, juga dapat membangun sistem pertanian berkelanjutan hingga
maju.