Anda di halaman 1dari 41

PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH

UNTUK TIM GERAK CEPAT (TGC) DI PUSKESMAS


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
.
PADA KASUS POTENSIAL KEJADIAN LUAR BIASA
( KLB ) DAN WABAH
MPI. 3
TUJUAN PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR : INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mampu melakukan 1. Menjelaskan Konsep Dasar Penyakit Infeksi


Pencegahan dan 2. Menjelaskan Pemulasaran jenazah
Pengendalian Infeksi pada 3. Menjelaskan Protokol Kesehatan di
kasus potensial Kejadian Luar masyarakat
Biasa ( KLB ) dan Wabah 4. Melakukan Kewaspadaan Isolasi
sesuai pedoman PPI baik di
5. Melakukan Kewaspadaan Standar
Puskesmas dan masyarakat
6. Melakukan Kewaspadaan Transmisi
.
3
MATERI POKOK
1. Konsep Dasar Penyakit Infeksi
2. Protokol Kesehatan di masyarakat
3. Pemulasaran jenazah
4. Kewaspadaan Isolasi
5. Kewaspadaan Standar
6. Kewaspadaan Transmisi
4

Perkembangan jenis penyakit baru yang
berpotensi menjadi KLB dan atau
Wabah

5
Pasien tidak hanya dilayani di rumah sakit dan Puskesmas
lainnya, tetapi di rumah atau di masyarakat

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada kasus


potensial Kejadian Luar biasa (KLB) dan atau wabah sangat
penting karena mampu mencegah penyebaran dan
pengendalian penyakit

Kejadian penyakit infeksi yang menular dapat terjadi di rumah


sakit, fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) dan di
masyarakat

Kegiatan utama PPI adalah menerapkan Kewaspadaan Isolasi


( Standar dan Transmisi )
Dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan oleh seluruh tim
yang terlibat dalam pelayanan kesehatan
6
KONSEP DASAR PENYAKIT INFEKSI
PEJAMU AGEN LINGKUNGAN
orang yang menjadi Mikrorganisme Tempat dimana agen
tempat atau proses penyebab infeksi seperti infeksi dapat hidup,
terjadi infeksi bakteri, virus, tumbuh dan
( usia, status gizi, status jamur, dan parasite berkembang biak dan
imunisasi, penyakit pengaruh dari adaptasi siap untuk ditularkan ke
kronis, jenis kelamin, terhadap lingkungan orang lain
ekonomi, herediter ) dan penjamu
. 7
Mata Rantai Penularan

8
PROTOKOL KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
▸ Pengukuran suhu ▸ Bersihkan meja / area kerja sebelum
dan setelah digunakan
▸ Skrining tanda gejala
▸ Menjaga jarak dengan rekan kerja
▸ Lakukan kebersihan tangan
minimal 1 meter
▸ Gunakan siku atau alat utk
▸ Usahakan aliran udara dan sinar
menyentuh tombol lift
matahari masuk ke ruang kerja
▸ Gunakan masker kecuali makan
▸ Hindari kontak fisik seperti bersalaman
dan minum
dan berpelukan
▸ Tidak berkerumunan, jaga jarak
saat absensi 9
PROTOKOL KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
Penguk
.

Gunakp
.

10
Saat makan Saat Ibadah Penggunaan toilet
bersama

11
Protokol Kesehatan Di Masyarakat
PERLINDUNGAN INDIVIDU PERLINDUNGAN
▸ APD MASYARAKAT
▸ Kebersihan Tangan Edukasi Kesehatan
▸ Jaga jarak > 1 M Sarana Cuci tangan
▸ Meningkatkan Daya Pengaturan jarak
tahan tubuh Desinfeksi permukaan
▸ Edukasi Isolasi Mandiri Gunakan masker

12
PEMULASARAN JENAZAH
▸ Kategori 1 (label ▸ Kategori 2 (label ▸ Kategori 3 (Label Merah)
biru) Kuning) ▸ Penyakit Anthrax,
▸ Bukan penyakit ▸ Penyakit HIV, Plaque, rabies, viral
kategori 2 dan 3 Hepatitis, SARS, hemorrhagic fever.
avian influenza

13
KEWASPADAAN ISOLASI
• PPI di fasyankes
• Kewaspadaan Standar harus diterapkan oleh petugas dan
masyarakat secara rutin dan konsisten di pelayanan fasilitas
kesehatan dan masyarakat
• Kewaspadaan berdasarkan transmisi terdiri dari kontak, droplet,
airborne, vehikulum (vehicle), dan vektor

14
15
KEWASPADAAN STANDAR
▸ Kebersihan tangan (hand ▸ Kesehatan karyawan
hygiene) ▸ Penempatan pasien
▸ Alat pelindung diri ▸ Hygiene respirasi/Etika batuk
▸ Peralatan perawatan pasien ▸ Praktek menyuntik yang aman
▸ Pengendalian lingkungan ▸ Praktek pencegahan untuk
▸ Penatalaksanaan linen prosedur lumbal punksi
▸ Pengelolaan Limbah dan
benda tajam
16
HAND HYGIENE

5 MOMENT FOR
HAND HYGIENE

ENAM
LANGKAH
KEBERSIHAN TANGAN

CARA
HAND RUB HAND WASH
( berbasis alkohol) ( dengan air mengalir dan antiseptik)
Jika tangan tidak terlihat kotor Jika tangan terlihat kotor

WAKTU
20 – 30 detik 40 – 60 detik

LANGKAH
6 LANGKAH

MOMENT
5 MOMEN
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
▸ Merupakan Alat Pelindung yang dipakai
petugas untuk melindungi kulit , mukosa
mata, hidung dan mulut terhadap darah dan
cairan tubuh infeksius
▸ Perhatikan cara memakai dan melepas APD
▸ Lakukan fit tes dan tes segel pada
pemakaian masker respirator partikulat
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI :
▸ Sarung tangan
▸ Masker
▸ Gown/coverall
▸ Goggles/ Visor
▸ Sepatu boot/shoe cover
▸ Pelindung kepala
PERALATAN PERAWATAN PASIEN
▸ Peralatan sebaiknya single
use/tersendiri
▸ Bila akan dipakai kembali untuk
pasien yang lain harus
dilakukan pembersihan atau
dekontaminasi sesuai kaidah
PPI
21
PRINSIP DEKONTAMINASI
▸ Pembersihan : mengangkat kotoran dari
benda atau permukaan.
▸ Disinfeksi : suatu proses membunuh
mikroorganisme tetapi tidak membunuh
spora.
▸ Catatan: kegagalan mengangkat kotoran
dari benda/permukaan dapat menyebabkan
proses desinfeksi tidak efektif x
DEKONTAMINASI
Indikasi:
▪ Alat medis habis pakai,
▪ Permukaan meja/ permukaan lain yang tercemar/tumpahan
darah atau cairan tubuh pasien
▪ Linen bekas pakai yang tercemar darah/atau cairan tubuh
pasien

Komite PPI
PROSEDUR DEKONTAMINASI ALAT HABIS PAKAI
▪ Cuci tangan
▪ Pakai alat pelindung diri (sarung tangan, apron, masker,goggles)
▪ Rendam peralatan spt goggles setelah dipakai dalam larutan
detergen
▪ Masukan alat kedalam larutan klorin 0.5 % selama 15 menit.
▪ Lanjutkan dengan pembilasan dibawah air mengalir
▪ Tiriskan
▪ Buka sarung tangan
▪ Cuci tangan
Komite PPI
RUMUS PENGENCERAN HIPOKLORIT (Klorin)
JUMLAH % HIPOKLORIT YANG TERSEDIA -1(SATU)
JUMLAH % HIPOKLORIT YANG DIINGINKAN
Misalnya :Tersedia hipoklorit = 5,25%
Diinginkan hipoklorit = 0,5%
5,25 - 1 = 52,5 - 1 =9
0,5 5
Keterangan :
Hipoklorit : air = 1: 9
TATA LAKSANA LINEN
1. Semua linen pasien PIE infeksius
2. Dibagi menjadi linen kotor bernoda dan tidak
3. Ganti linen tiap hari, atau jika kotor sesuai SOP
4. Gunakan APD saat penanganan linen
5. Pengiriman linen kotor gunakan troli tertutup
6. Tempatkan linen bersih dalam lemari tertutup dan tidak
tercampur dengan alat lain

Komite PPI
KESEHATAN KARYAWAN
▸ Nutrisi / gizi adekuat
▸ Lakukan pemeriksaan berkala
▸ Monitoring suhu pada saat datang dan pulang bekerja
▸ Imunisasi/vaksinasi
▸ Fasilitasi Alat Pelindung Diri
▸ Monitor Kepatuhan karyawan
▸ Tatalaksana pajananan
▸ No Presenteeism
27
PENEMPATAN PASIEN
▸ Terpisah antar Pasien Infeksius dengan Non Infeksius
▸ Sesuaikan dengan pola transmisi infeksi
▸ Single room atau kohorting
▸ Tekanan negatif atau natural air flow
▸ ACH 12 kali/jam

28
Komite PPI
PENATALAKSANAAN LIMBAH

Kuning:sampah Infeksius
Hitam:non infeksius/ domestik
Merah:Radioaktif
Ungu :Cytotoksik
WADAH
Tahan bocor dan tusukan
Ada pegangan
Ada tutup
Dibuang setelah terisi 2/3
bagian
PRAKTEK PROSEDUR LUMBAL PUNGSI
▸ Gunakan APD ( masker, gaun, sarung tangan
bersih)
▸ Gunakan jarum steril
▸ Lakukan kebersihan tangan

31
PENYUNTIKAN AMAN

32
KEWASPADAAN TRANSMISI
▸ Transmisi kontak
▸ Transmisi droplet
▸ Transmisi air borne
▸ Transmisi vehicle
▸ Transmisi vector

33
TRANSMISI KONTAK
▸ Cara transmisi yang terpenting dan tersering menimbulkan infeksi di
Puskesmas dan masyarakat
▸ Kontak langsung meliputi kontak permukaan kulit terluka/abrasi, petugas
dengan kulit pasien terinfeksi atau kolonisasi
▸ Kontak tidak langsung melalui perantaraan benda terutama yang sering
disentuh
▸ Cegah dengan Kebersihan Tangan
▸ APD : sarung tangan dan gaun
34
TRANSMISI DROPLET
▸ Percikan dahak ukuran > 5 mikron
▸ Jatuh ke tanah dalam jarak 1 m
▸ Perlu Jaga Jarak > 1 meter
▸ Lindungi mukosa mata, mulut dan hidung
▸ Kebersihan tangan
▸ APD (sarung tangan, masker bedah,gaun )
35
TRANSMISI AIR BORNE
▸ Penularan melalui Udara
▸ Berasal dari droplet dg ukuran partikel < 5 mikron
▸ APD ( masker respiratori partikulat dg fit test)
▸ Kebersihan tangan

36
Transmisi vehicle
▸ Penularan   benda mati yang terkontaminasi oleh kuman
▸ Dapat menyebabkan penyakit lebih dari satu penjamu.
▸ Jenis-jenis common vehicle : darah/produk darah, cairan intra
vena, obat-obatan, dan sebagainya.

37
TRANSMISI VECTOR
▸ Transmisi terjadi ketika vektor seperti nyamuk, lalat, kutu,
kutu, tikus, dan hama lainnya menjadi sumber penularan.
▸ Beberapa cara penularan dengan transmisi kontak tidak
langsung dengan material ekskresi dan sekresi, material
yang keluar dari vektor atau gigitan langsung.
▸  

38
EVALUASI MANDIRI
1. Jelaskan tentang dasar penyakit infeksi
2. Jelaskan tentang dasar PPI
3. Bagaimana cara pengelolaan limbah kasus infeksi
4. Sebutkan langkah hand hygiene pada kewaspadaan
standar
5. Bagaimana cara pencegahan saat pemulasaran jenazah
kasus dengan infeksi.
39
REFERENSI
1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya (KemKes, 2017)
2. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Covid 19 revisi 5
(KemKes, 2020)
3. Pedoman Alat Pelindung Diri (Kemkes, 2020)
4. Pedoman Pemulasaran Dan Penguburan Jenazah Covid-19 Di
Masyarakat, (Kemenkes 2020)
5. Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan kejadian luar Biasa
Penyakit Menular dan Keracunan Pangan, Edisi Revisi (Kemenkes
2017)
40
SALAM
SEHAT
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

41

Anda mungkin juga menyukai