Anda di halaman 1dari 49

PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB

DAN WABAH UNTUK TIM GERAK


CEPAT (TGC) DI PUSKESMAS
DATA PROFILE

NAMA :NURUL SULISTIYORINI


TTG :SEMARANG. 27 APRIL 1978
KANTOR ; RSUD TUGUREJO SEMARANG
RUMAH ;PURI ARTERI BARU NO 57
STATUS ;MENIKAH 3 ANAK
HP ;089609107370
EMAIL :nsulistiyorini1978@gmail.com
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
PADA KASUS POTENSIAL KEJADIAN LUAR BIASA
. ( KLB ) DAN WABAH
MPI. 3
TUJUAN PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR : INDIKATOR HASIL BELAJAR :

Mampu melakukan 1. Menjelaskan Konsep Dasar Penyakit


Pencegahan dan Infeksi
Pengendalian Infeksi pada 2. Menjelaskan Pemulasaran jenazah
kasus potensial Kejadian 3. Menjelaskan Protokol Kesehatan di
Luar Biasa ( KLB ) dan masyarakat
Wabah sesuai pedoman PPI 4. Melakukan Kewaspadaan Isolasi
baik di Puskesmas dan
5. Melakukan Kewaspadaan Standar
masyarakat
6. Melakukan Kewaspadaan Transmisi 4
.
MATERI POKOK
1. Konsep Dasar Penyakit Infeksi
2. Protokol Kesehatan di masyarakat
3. Pemulasaran jenazah
4. Kewaspadaan Isolasi
5. Kewaspadaan Standar
6. Kewaspadaan Transmisi
5

Perkembangan jenis penyakit baru yang
berpotensi menjadi KLB dan atau
Wabah

6
Pasien tidak hanya dilayani di rumah sakit dan Puskesmas lainnya, tetapi
di rumah atau di masyarakat

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada kasus potensial Kejadian


Luar biasa (KLB) dan atau wabah sangat penting karena mampu mencegah
penyebaran dan pengendalian penyakit

Kejadian penyakit infeksi yang menular dapat terjadi di rumah sakit, fasilitas
pelayanan kesehatan (Puskesmas) dan di masyarakat

Kegiatan utama PPI adalah menerapkan Kewaspadaan Isolasi ( Standar dan


Transmisi )
Dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan oleh seluruh tim yang terlibat
dalam pelayanan kesehatan
7
KONSEP DASAR PENYAKIT
INFEKSI
PEJAMU AGEN LINGKUNGAN
orang yang menjadi Mikrorganisme Tempat dimana agen
tempat atau proses penyebab infeksi seperti infeksi dapat hidup,
terjadi infeksi bakteri, virus, tumbuh dan
( usia, status gizi, status jamur, dan parasite berkembang biak dan
imunisasi, penyakit pengaruh dari adaptasi siap untuk ditularkan ke
kronis, jenis kelamin, terhadap lingkungan orang lain
ekonomi, herediter ) dan penjamu
. 8
Mata Rantai Penularan

9
PROTOKOL KESEHATAN DI
TEMPAT KERJA ▸ Bersihkan meja / area kerja sebelum
▸ Pengukuran suhu
▸ Skrining tanda gejala dan setelah digunakan

▸ Lakukan kebersihan tangan ▸ Menjaga jarak dengan rekan kerja


minimal 1 meter
▸ Gunakan siku atau alat utk
▸ Usahakan aliran udara dan sinar
menyentuh tombol lift
matahari masuk ke ruang kerja
▸ Gunakan masker kecuali makan
▸ Hindari kontak fisik seperti bersalaman
dan minum
dan berpelukan
▸ Tidak berkerumunan, jaga jarak
saat absensi 10
PROTOKOL KESEHATAN DI
TEMPAT KERJA
Penguk
.

Gunakp
.

11
Saat makan Saat Ibadah Penggunaan toilet
bersama

12
Protokol Kesehatan Di
Masyarakat
PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN
INDIVIDU MASYARAKAT
▸ APD  Edukasi Kesehatan
▸ Kebersihan Tangan  Sarana Cuci tangan
▸ Jaga jarak > 1 M  Pengaturan jarak
▸ Meningkatkan Daya  Desinfeksi permukaan
tahan tubuh  Gunakan masker
▸ Edukasi Isolasi Mandiri
13
PEMULASARAN JENAZAH
▸ Kategori 1 (label ▸ Kategori 2 (label ▸ Kategori 3 (Label
biru) Kuning) Merah)
▸ Bukan penyakit ▸ Penyakit HIV, ▸ Penyakit Anthrax,
kategori 2 dan 3 Hepatitis, SARS, Plaque, rabies, viral
avian influenza hemorrhagic fever.

14
Pemulasaraan jenazah di kamar jenazah
a. Jenazah yang
masuk dalam b. Tindakan
c. Petugas /
lingkup panduan pemandian
relawan pemandi
ini dianjurkan jenazah hanya
jenazah covid-19
dengan sangat dilakukan setelah
menggunakan
untuk dipulasara tindakan
APD standar
di kamar desinfeksi.
jenazah.

d. Demi kebaikan
e. Jenazah dimandikan bersama dianjurkan /
sesuai dengan agama dan diharuskan
kepercayaan yang dianutnya. melibatkan pihak
keluarga
KEWASPADAAN ISOLASI
• PPI di fasyankes
• Kewaspadaan Standar harus diterapkan oleh petugas dan
masyarakat secara rutin dan konsisten di pelayanan fasilitas
kesehatan dan masyarakat
• Kewaspadaan berdasarkan transmisi terdiri dari kontak, droplet,
airborne, vehikulum (vehicle), dan vektor

16
17
KEWASPADAAN STANDAR
▸ Kebersihan tangan (hand ▸ Kesehatan karyawan
hygiene) ▸ Penempatan pasien
▸ Alat pelindung diri ▸ Hygiene respirasi/Etika batuk
▸ Peralatan perawatan pasien ▸ Praktek menyuntik yang aman
▸ Pengendalian lingkungan ▸ Praktek pencegahan untuk
▸ Penatalaksanaan linen prosedur lumbal punksi
▸ Pengelolaan Limbah dan
benda tajam
18
HAND HYGIENE

5 MOMENT FOR
HAND HYGIENE

ENAM
LANGKAH
KEBERSIHAN TANGAN

CARA
HAND RUB HAND WASH
( berbasis alkohol) ( dengan air mengalir dan antiseptik)
Jika tangan tidak terlihat kotor Jika tangan terlihat kotor

WAKTU
20 – 30 detik 40 – 60 detik

LANGKAH
6 LANGKAH

MOMENT
5 MOMEN
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
▸ Merupakan Alat Pelindung yang dipakai
petugas untuk melindungi kulit , mukosa
mata, hidung dan mulut terhadap darah dan
cairan tubuh infeksius
▸ Perhatikan cara memakai dan melepas APD
▸ Lakukan fit tes dan tes segel pada
pemakaian masker respirator partikulat
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI :
▸ Sarung tangan
▸ Masker
▸ Gown/coverall
▸ Goggles/ Visor
▸ Sepatu boot/shoe cover
▸ Pelindung kepala
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PENGGUNAAN
APD:  Menggunakan baju kerja (scrub suit)
 Melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah
menggunakan APD
 Melakukan kebersihan tangan setiap melepaskan item APD
 Mandi setelah selesai menggunakan APD
 
PEMASANGAN APD
Pasang
Ganti baju Kenakan Pakai Masker pelindung
dengan sepatu bedah / kepala, bila Pasang
baju
Gown/ju Pasang perlu
pelindun bah masker sarung
kerja/srub
g N95 googles mengguna tangan
suit bersih kan face
shield

PELEPASAN APD

buka Buka
Buka Buka pelindun Buka
Buka
pelindung
sarung gown g kepala Buka sepatu/sepa
masker
sarung
tangan ( bedah/ N
/jubah dan face googles tu pelindung
95)
tangan
shield ( boots)
MANAJEMEN PENGGUNAAN APD YANG
DAPAT DIGUNAKAN KEMBALI (REUSEABLE)
Gaun reuseable, Coverall, Apron ▸ Masker N95
▹ Gaun reusable dan coverall Masker N95 digunakan kembali setelah
dapat digunakan kembali dilepaskan dengan cara disimpan di kantong
setelah dilakukan pencucian
kertas berlabel nama petugas. Masker N95
dan desinfektan dengan cara :
saat dilepaskan tidak boleh disentuh bagian
▹ Pencucian gaun dilakukan pada
suhu 57.2°C – 71°C selama
dalam nya dengan tangan untuk menghindari
minimal 25 menit. kontaminasi.
▹ Desinfektan yang digunakan
adalah klorin dengan
konsentrasi 1 : 99
Rekomendasi Alternatif penggunaan
saat krisis APD
Masker N95
 Masker N95 yang sekali pakai (disposible) dapat dijadikan
reuseable dengan menggunakan pelindung wajah sampai dagu
atau melapisi nya masker bedah di luar masker N95. Masker N95
dapat dibuka dan di pasang kembali sebanyak 5 kali selama 8
jam. Reuseable dapat dilakukan kecuali setelah masker N95 ini
digunakan untuk tindakan aerosol
PERALATAN PERAWATAN
PASIEN
▸ Peralatan sebaiknya single
use/tersendiri
▸ Bila akan dipakai kembali
untuk pasien yang lain harus
dilakukan pembersihan atau
dekontaminasi sesuai kaidah
PPI
26
PRINSIP DEKONTAMINASI
▸ Pembersihan : mengangkat kotoran dari
benda atau permukaan.
▸ Disinfeksi : suatu proses membunuh
mikroorganisme tetapi tidak membunuh
spora.
▸ Catatan: kegagalan mengangkat kotoran
dari benda/permukaan dapat
menyebabkan proses desinfeksi tidak
efektif
x
DEKONTAMINASI
Indikasi:
 Alat medis habis pakai,
 Permukaan meja/ permukaan lain yang tercemar/tumpahan
darah atau cairan tubuh pasien
 Linen bekas pakai yang tercemar darah/atau cairan tubuh
pasien

Komite PPI
PROSEDUR DEKONTAMINASI ALAT HABIS
PAKAI
 Cuci tangan
 Pakai alat pelindung diri (sarung tangan, apron, masker,goggles)
 Rendam peralatan spt goggles setelah dipakai dalam larutan
detergen
 Masukan alat kedalam larutan klorin 0.5 % selama 15 menit.
 Lanjutkan dengan pembilasan dibawah air mengalir
 Tiriskan
 Buka sarung tangan
 Cuci tangan
Komite PPI
RUMUS PENGENCERAN HIPOKLORIT (Klorin)
JUMLAH % HIPOKLORIT YANG TERSEDIA -1(SATU)
JUMLAH % HIPOKLORIT YANG DIINGINKAN
Misalnya :Tersedia hipoklorit = 5,25%
Diinginkan hipoklorit = 0,5%
5,25 - 1 = 52,5 - 1 =9
0,5 5
Keterangan :
Hipoklorit : air = 1: 9
TATA LAKSANA LINEN
1. Semua linen pasien PIE infeksius
2. Dibagi menjadi linen kotor bernoda dan tidak
3. Ganti linen tiap hari, atau jika kotor sesuai SOP
4. Gunakan APD saat penanganan linen
5. Pengiriman linen kotor gunakan troli tertutup
6. Tempatkan linen bersih dalam lemari tertutup dan tidak
tercampur dengan alat lain

Komite PPI
KESEHATAN KARYAWAN
▸ Nutrisi / gizi adekuat
▸ Lakukan pemeriksaan berkala
▸ Monitoring suhu pada saat datang dan pulang bekerja
▸ Imunisasi/vaksinasi
▸ Fasilitasi Alat Pelindung Diri
▸ Monitor Kepatuhan karyawan
▸ Tatalaksana pajananan
▸ No Presenteeism
32
PENEMPATAN PASIEN
▸ Terpisah antar Pasien Infeksius dengan Non Infeksius
▸ Sesuaikan dengan pola transmisi infeksi
▸ Single room atau kohorting
▸ Tekanan negatif atau natural air flow
▸ ACH 12 kali/jam

33
Komite PPI
PENATALAKSANAAN LIMBAH

Kuning:sampah Infeksius
Hitam:non infeksius/ domestik
Merah:Radioaktif
Ungu :Cytotoksik
WADAH
Tahan bocor dan tusukan
Ada pegangan
Ada tutup
Dibuang setelah terisi 2/3
bagian
PRAKTEK PROSEDUR LUMBAL PUNGSI
▸ Gunakan APD ( masker bedah, gaun, sarung
tangan steril) lumbal fungsi,anestesi
spinal/epidural,pasang kateter vena sentral
▸ Gunakan jarum steril
▸ Lakukan kebersihan tangan

36
PENYUNTIKAN AMAN
1. Tempat kerja bersih
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Menggunakan jarum suntik sekali pakai
4. Wadah steril untuk obat dan pelarut
5. Pembersih dan anti sepsis kulit
6. Pengambilan benda tajam sebagaimana
mestinya
7. Pembuangan limbah yang sesuai
37
KEWASPADAAN TRANSMISI
▸ Transmisi kontak
▸ Transmisi droplet
▸ Transmisi air borne
▸ Transmisi vehicle
▸ Transmisi vector

38
TRANSMISI KONTAK
▸ Cara transmisi yang terpenting dan tersering menimbulkan infeksi di
Puskesmas dan masyarakat
▸ Kontak langsung meliputi kontak permukaan kulit terluka/abrasi, petugas
dengan kulit pasien terinfeksi atau kolonisasi
▸ Kontak tidak langsung melalui perantaraan benda terutama yang sering
disentuh
▸ Cegah dengan Kebersihan Tangan
▸ APD : sarung tangan dan gaun
39
TRANSMISI DROPLET
▸ Percikan dahak ukuran > 5 mikron
▸ Jatuh ke tanah dalam jarak 1 m
▸ Perlu Jaga Jarak > 1 meter
▸ Lindungi mukosa mata, mulut dan hidung
▸ Kebersihan tangan
▸ APD (sarung tangan, masker bedah,gaun )
40
TRANSMISI AIR BORNE
▸ Penularan melalui Udara
▸ Berasal dari droplet dg ukuran partikel < 5 mikron
▸ APD ( masker respiratori partikulat dg fit test)
▸ Kebersihan tangan

41
Transmisi vehicle
▸ Penularan   benda mati yang terkontaminasi oleh kuman
▸ Dapat menyebabkan penyakit lebih dari satu penjamu.
▸ Jenis-jenis common vehicle : darah/produk darah, cairan intra
vena, obat-obatan, dan sebagainya.

42
TRANSMISI VECTOR
▸ Transmisi terjadi ketika vektor seperti nyamuk, lalat, kutu,
kutu, tikus, dan hama lainnya menjadi sumber penularan.
▸ Beberapa cara penularan dengan transmisi kontak tidak
langsung dengan material ekskresi dan sekresi, material
yang keluar dari vektor atau gigitan langsung.
 
43
EVALUASI MANDIRI
1. Jelaskan tentang Cara penularan penyakit infeksi
2. Jelaskan tentang konsep dasar Penyakit
3. Bagaimana cara pengelolaan limbah kasus infeksi
4. Sebutkan langkah hand hygiene pada kewaspadaan
standar
5. Bagaimana cara pencegahan saat pemulasaran jenazah
kasus dengan infeksi.
44
REFERENSI
1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya (KemKes, 2017)
2. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Covid 19 revisi 5
(KemKes, 2020)
3. Pedoman Alat Pelindung Diri (Kemkes, 2020)
4. Pedoman Pemulasaran Dan Penguburan Jenazah Covid-19 Di
Masyarakat, (Kemenkes 2020)
5. Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan kejadian luar Biasa
Penyakit Menular dan Keracunan Pangan, Edisi Revisi (Kemenkes
2017)
45
MEMPERSEMBAH
KAN VIDIO APD
VIDIO APD GAUNhttps://youtu.be/Aes3-bP2Nb4

https://youtu.be/Y9IRgtNdM8w
VIDIO PERAWATAN JENAZA
H
SALAM SEHAT

TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

49

Anda mungkin juga menyukai