Anda di halaman 1dari 50

PPI

( Pencegahan dan Pengendalian Infeksi )

TIM PPI RSU.KARSA HUSADA BATU


5 PROGRAM PPI
PROGRAM HH
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN APD
Limbah
INFEKSI
H Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
A Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
I Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI

Monev Internal
Audit Eksternal Struktur organisasi
Uraian tugas
5 PROGRAM PPI

1. Kewaspadaaan Isolasi
2. Survailans HAIs
3. Pendidikan dan Pelatihan
4. Pencegahan Infeksi
5. Program Pengendalian
resistensi Antimikroba
1. Isolaton percaution
( kewaspadaan isolasi )

Sistem isolasi yang dipakai secara


individual berdasarkan cara penularan
dan epidemologi yang spesifik pada
setiap penyakit.
( Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal ,DepKes,2010 )
Alasan pentingnya
kewaspadaan infeksi

Mengurangi resiko terinfeksi penyakit


menular pada petugas kesehatan
baik sumber infeksi yang diketahui
maupun yang tidak diketahui.
( Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi .DepKes.2008)
Pembagian Kewaspadaan Infeksi
KEWASPADAAN TRANSMISI KEWASPADAAN STANDAR

1. Kontak 1. Kebersihan tangan


2. Dorplet 2. Alat Pelindung Diri
3. Airborne 3. Peralatan Perawatan Pasien
4. Common vehichle 4. Pengendalian Lingkungan
5. Vektor 5. Pemorsesan Peralatan pasien dan
Penatalaksanaan linen
6. Kesehatan Karyawan/ Perlindungan
Kesehatan Karyawan
7. Penempatan pasien
8. Hygine respirasi
9. Praktek Menyuntik yang Aman
10.Praktek untuk Lumbal Punksi
Kewaspadaan transmisi
Adalah kewaspadaan dari cara penularannya:
1. KONTAK
Langsung : kontak darah ,kulit,dll
Tidak langsung: alat makan, tempat tidurpasien
Contoh penyakit: scabies, herpes, GE (diare ), hepatitis A, dll
Hal yang perlu diperhatikan:
Penempatan pasien :
Tempatkan di ruang tersendiri, bila tidak tempatkan secara konhorting
Transport pasien :
Batasi gerak, bila pasien keluar perlu kewaspadaan transmisi ke pasien
lain
Penggunaan APD:
Sarung tangan, gaun/apron, cuci tangan
2. Droplet

Terjadi bila partikel percikan yang besar ( diameter > 5μm) dari orang yang
terifeksi mengenai lapisan mukosa hidung, mulut / konjungtiva mata orang
yang rentan.
contoh penyakit: influenza,adenovirus,pertusis, pneumonia,dll
Hal yang perlu diperhatikan:
* Penempatan pasien:
Ditempatkan di tempat tersendiri atau bersama pasien dengan infeksi aktif
yang sama
* Pemakaian APD:
Masker bedah
* Transport pasien:
batasi mobilisasi, bila mobilisasi pakaikan masker, edukasi etika batuk
3. AIRBORNE
Penularan penyakit melalui udara baik yang berupa bintik
percikan diudara(airborne dorplet nuclei) ukuran < 5μm atau
partikel debu yang berisi agen infeksi.
contoh penyakit : varicella zoster, TBC, campak,dll

Hal yang perlu diperhatikan:


* Penempatan pasien :
Ruang bertekanan negatif, pertukaran udara 6-12X/jam,
pengeluara udara terfiltrasi,tempat pasien ditempat
tersendiri/dalam ruangan dengan pasien yang sama
* Proteksi APD :
Memakai masker respirator N.95, sarung tangan,gaun, goggle
* Transport pasien :
Batasi gerak bila bila terpaksa diberikan masker bedah
4. Common Vehicle ( makanan,air,
obat )
Contoh penyakit : salmonela, shigella

5. Vektor ( tikus, lalat, nyamuk,dll)


Contoh penyakit : PES, GE, malaria, DHF,dll
Kewaspadaan standar

Adalah kewaspadaan yang dirancang


dan diterapkan secara rutin dalam
perawatan pasien di rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lainnya, baik yang
terdiagnosa infeksi, diduga infeksi, atau
kolonisasi
1. KEBERSIHAN TANGAN
6 LANGKAH CUCI TANGAN DENGAN HANDRUB
6 LANGKAH CUCI TANGAN DENGAN AIR
MENGALIR
2. ALAT PELINDUNG DIRI
Sarung tangan Masker Pelindung wajah

Apron/gaun Sepatu bot Penutup kepala


Bagan alur pemilihan jenis sarung
Apakah kontak dengan tangan Tanpa sarung
darah /cairan tubuh? Tidak tangan

Y
a

Apakah kontak dengan Sarung tangan rumah


pasien? Tidak tangga /sarung tangan
bersih

Ya

Apakah kontak dengan Sarung tangan bersih/


jaringan dibawah kulit? Tidak sarung tangan DDT

Y
a

Sarung tangan steril /


sarung tangan DDT
PEDOMAN PPI , DEPKES 2009
Urutan menggunakan masker

1 2 3

Pedoman PPI,
Depkes,2009

4 5
3. PERALATAN PERAWATAN PASIEN

1. Dekontaminasi
rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit,
2. Pencucian
cuci bersih dan tiriskan
3. Sterlilsasi ( otoclaf, pemanasan kering, kimiawi)
Disinfeksi Tingkat Tinggi ( kimiawi, uap, rebus )
4. Penyimpanan
simpan alat steril yang telah dibungkus ditempat
tertutup dan kering.
4. PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat
lingkungan dapat diminimalkan dengan
pembersihan lingkungan.
Ruang lingkup pengendalian lingkungan:
1. Kebersihan (Dinding,atap,lantai,
pintu,jaringan instalasi,furnitur )
2. Ventilasi ruangan,
3. Air
4. Linen pasien
5. Pengolahan limbah ( pemilahan,
penanganan, penampungan sementara,
pembuangan /pemusnahan)
Kebersihan
1.Bersihkan dan disinfeksi pemnukaan
lingkungan di area perawatan minimal 2
kali sehari dengan cairan disinfeksi yang
teregristrasi (lingkungan, lantai, dinding,
permukaan meja, gagang pintu, bed rails,
light switch)
2.Hindari metode pembersihan permukaan
luas yang menghasilkan mist/ aerosol
3.Bila indikasi lakukan sampling
mikrobiologi sebagai investigasi kondisi
lingkungan berbahaya.
Limbah
 Limbah medis/infeksius
llimbah yang terkontaminasi
dengan darah, cairan tubuh
pasien,ekskresi,sekresi yang
dapat menular kepada orang
lain
( kantung warna KUNING )
Limbah non medis /non infeksius
limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit diluar medis (dapur, perkantoran,
taman, halaman)
( kantung warna HITAM )
Pengolahan limbah
Limbah tajam Limbah cair

Limbah infeksius Limbah non infeksius


5. PEMORSESAN PERALATAN PASIEN DAN
PENATALAKSANAAN LINEN

Adalah cara
memproses intrumen
yang kotor, sarung
tangan dan alat yang
akan dipakai kembali
denganlarutan klorin
0,5 % mengamankan
alat-alat kotor yang
akan tersentuh dan
ditangani
6. Pengolahan linen
1. Pengolahan linen di ruangan
pisahkan linen infeksius dengan linen non
infeksius dan bersihkan linen dari bahan
padat (feses, kassa, pempers,dll)
* infeksius kantong warna kuning (kantung
dalam dan kantung luar) di ikat tali
warna merah
* non infeksius warna hitam
2. Transportasi
* pisahkan antara troli kotor dan troli bersih
* wadah tertutup
* troli mudah dibersihkan
laundry
 Penerimaa linen kotor dengan prosedur pencatatan
 Pemilahan dan penimbangan linen kotor
 Pencucian
 Pemerasan
 Pengeringan
 Penyertikaan
 Pelipatan
 Penyimpanan
 Pendistribusian
 Pengantian linen rusak
7.KESEHATAN KARYAWAN/ PERLINDUNGAN
KESEHATAN KARYAWAN

Petugas kesehatan beresiko


terinfeksi bila terekspose saat
bekerja, juga dapat
menstramisikan infeksi kepada
pasien maupun petugas
kesehatan lainnya ( hepatitis,
HIV, TBC,dll)
Tata laksana pajanan
Jangan panik !!!!!
1. Bila tertusuk jarum bilas dengan air mengalir
dan sabun / antiseptik, jangan menekan dan
menghisap dari luka
2. Bila darah mengenai kulit utuh tanpa luka atau
tusukan, cuci dengan sabun dan air mengalir
atau larutan garam dapur
3. Bila darah mengenai mulut,ludahkan dan
kumur- kumur dengan air beberapa kali
4. Kalau terpecik pada mata, cucilah mata dengan
air mengalir (irigasi) atau larutan fisiologis
5. Jika darah memercik ke hidung , hembuskan
keluar dan bersihkan dengan air
6. Jadi yang tertusuk tidak boleh dihisap dengan
mulut
7. Catat  Lapor atasan  panitia K3 / PPI
7. PENEMPATAN PASIEN
 Untuk pasien penyakit menular melalui
udara ditempatkan ruangan tersendiri .
 Bila memungkinkan menggunakan saringan
udara partikulasi efisiensitinggi( hepa filter)
 Jaga pintu kamar pasien tetap tertutup
setiap saat
 Pastikan setiap orangmemasuki ruangan
memakai APD yang sesuai
 Pakai sarung tangan bersih non steril setiap
ketika masuk ruangan
 Transport pasien :
 Ajarkan pasien dan keluarga untuk tindakan
pencegahan
 -bila harus mobilisasi gunakan masker
bedah
 untuk jenazah harus dibungkus dengan
kantong jenazah dan tidak boleh dibuka lagi
8. HYGINE RESPIRASI
9. PRAKTEK MENYUNTIK
YANG AMAN
1. Gunakan jarum suntik yang
steril,sekali pakai
2. Bila memungkinkan sekali pakai vial
walaupun multi dose, jarum/ spuit
yang dipakai ulang dapat menimbulkan
kontaminasi mikroba
3. Untuk mencegah kecelakaan prosedur
penyuntikan sangat dianjurkan untuk
tidak menutup kembali jarum suntik
( dibuang di tempat penampungan
sementara tanpa memanipulasi nya).
Bial terpaksa ditutup kembali gunakan
cara penutupan jarum dengan 1 tangan
4. Isi wadah hingga ¾ bagian saja
MENUTUP SPUIT DENGAN ONE HAND
10. PRAKTEK UNTUK LUMBAL PUNKSI

Pemkaian masker saat melakukan injeksi


kedalam area spinal misal : saat anastesi spinal,
epidural,dll
2. Survailans HAIs
1. Survailans ILO (Infeksi Luka Operasi )
2. Survailans HAP ( Hospital Associated
Pneumonia )
3. Survailans IADP ( Infeksi Aliran Darah
Primer )
4. Survailans Plebitis ( Infeksi Pemasangan
IV Kateter )
5. Survailans CAUTI ( Cateter Associated
Urinary Track Infection )
6. Survailans VAP ( Ventilatory Associated
Pneumonia )
3. Pendidikan dan Pelatihan
 Petugas
 Pasien
 Keluarga
 Pengunjung
4. Pencegahan Infeksi (bundle
Prevention HAIs)
 Bundle Prevention IADP
 Bundle Prevention Plebitis
 Bundle Prevention CAUTI
 Bundle Prevention VAP
 Bundle Prevention ILO
FORMULIR BUNDLE PREVENTION SURVAILANS
PEMAKAIAN ALAT INVASIF CVC / PICC
( Central Venous Catheter / Peripherally Inserted Central Catheter )
(Diisi oleh PJ pasien setiap unit)

Tota
Item Pencegahan IADP Tanggal l Keterang
Lokasi
(hari an
(Infeksi Aliran Darah Primer) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031 )
Subclavi
a   Pasang                                                                
Julgulari
s   Lepas                                                                  
Femulari Pemasangan dengan teknik
s   aseptik                                                                  
Disinfeksi hub CVC dg alkohol
Chepalik   70%                                                                  
Teknik aseptik saat
..............   injeksi/sambung tubing                                                                  
No.CVC Ganti dresing secara aseptik                                                                  
12  4  Lepas infus yang tidak perlu                                                                  
7  3  GEJALA IADP                                                                  
5  .....   a kuman pada kultur darah*                                                                  
Jenis CVC b demam ≥ 38 ° C                                                                  
4 Lumen     Hipotermi ≤ 36 ° C                                                                  
3 Lumen     Hipotensi                                                                  
2 Lumen     Apneu                                                                  
1 Lumen     Bradikardi                                                                  
* Hasil Pemeriksaan kuktur darah tidak berkaitan dengan infeksi lain
Isi kolom dengan tanda V bila ditemukan sesuai kriteria dan tanda 0 bila tidak ditemukan gejala pada kolom yang tersedia
Bila ditemukan kriteria IADP ( minimal gejala a dan salah satu gejala item b) saat memakai CVC dan 2 hari setelah pelepasan CVC, hubungi IPCN
di WA (081235608864)/ (082233269663)
observasi harian diperlukan untuk mengetahui secara pasti hari keberapa pasien mengalami infeksi akibat pemasangan CVC dan berapa lama tiap
pasien terpasang CVC
Sebelum diserahkan kolom harus terisi termasuk kolom total hari pasangan dihitung/ dilengkapi ( sebagai data denominator perhitungan akhir,
kolom keterangan berisikan informasi penting
Formula perhitungan kejadian Kepala
IADP IPCLN Ruang
jumlah pasien dengan
IADP X 1000

jumlah hari pasang CVC (.....................) (.............................)


FORMULIR BUNDLE PREVENTION SURVAILANS
PEMAKAIAN ALAT INVASIF IVL ( INTRA VENA LINE )
(Diisi oleh PJ pasien setiap unit)

 
TANGGAL:...............BULAN:..................TAHUN:................... TOTAL
LOKASI ITEM PENCEGAHAN PLEBHITIS KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 HARI
Metacarpal Pasang                                                                  
Chepalik Ruang pasang                                                                  
Vena Basilic Lepas                                                                  
Digitalis nama pemasang                                                                  
Median Cubiti
Masih ada alasan pemasangan                                                                  

Med.Antebrachial
tidak dilakukan sesuai prosedur : hand hygiene                                                                  
NO IV tidak dilakukan re-palpasi setelah disinfeksi                                                                  
18 20 22 fiksasi dengan baik, bersih,tidak basah                                                                  
24 26 menggunakan closed sistem saat terapi IVL                                                                  
................................... dilakukan disinfeksi sebelum injeksi melalui IVL                                                                  
JENIS CAIRAN tidak ada bekuan darah/ cloting                                                                  
Hipotonis <
250mOsm/L
GEJALA PLEBITIS                                                                  
Isotonis 250-
375mOsm/L
0 tidak ada nyeri, kemerahan atau bengkak                                                                  
Hipertonis 1a
>375mOsm/L tidak ada nyeri, tampak sedikit kemerahan <2,5
cm,

Gol Obat yang diberikan tidak ada pengerasan                                                                  


Analgetik 1b
Nyeri, tampak sedikit kemerahan <2,5cm, tidak
ada
Antibiotik bengkak, tidak ada pengerasan                                                                  
................. 2 nyeri kemerahan, pengerasan 2,5cm-4cm                                                                  
Nyeri, kemerahan, bengkak, pengerasan 4-
Kultur darah: 3 7,5cm                                                                  
positif negatif 4
nyeri, kemerahan, bengkak, pengerasan
>7,5cm,
keluar cairan purulen                                                                  
KETERANGAN: IPCLN KEPALA RUANG

1. Isi kolom dengan tanda √ bila sesuai dengan kriteria dan tanda o bila tidak ditemukan gejala
pada kolom yang tersedia (..................................)
(...............................)
2. Sebelum diserahkan tiap awal bulan, harap kolom total hari pemasangan dihitung/ dilengkapi.
total hari pemasangan menjadi denominator perhitungan akhir
Ref : British Journal of Nursing (IV terapi suplement),2008
FORMULIR SURVAILANS DAN BUNDLE PREVENTION PASIEN DENGAN PEMASANGAN VENTILATOR
Tanggal Total
Ventilator Bundle Prevention Cheklist Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031 Hari
Intubasi                                                                    
Ekstubasi                                                                  

Berilah tanda √ bila dilakukan,


tanda 0 bila tidak dilakukan
Cuci tangan sesuai 5 momen                                                                  
Oral Hygiene 2-4 X/hr                                                                  
Posisi kepala 30 ̊ - 45 ̊                                                                  
Ganti/ bersihkan
peralatan bila
tidak dipakai
bersama                                                                    
Kaji kemampuan
Px bernafas
sendiri                                                                    
VENTILATOR ASSOCIATED EVENT  
Kriteri
Beri Tanda √ pada item yang sesuai
PEEP MIN (CMH2O) & FiO2 MIN ( %) a  
Nilai PEEP min ( tulis angka terendah
harian )                                                                    
Nilai FiO2 min ( tulis angka terendah
harian                                                                    
Selama 2 hari/ lebih, nilai PEEP min
VAC

atai FiO2 haria stabil                                                                    


atau turun ( disebut periode stabil)                                                                    
Setelah periode stabil, nilai PEEP min
naik ≥ 3cmH2O atau FiO2 min                                                                  
A
naik ≥ 20 % dari nilai PEEPmin atau
FiO2min pada periode stabil                                                                  
TEMPERATUR      
36 C ̊ - 38 C ̊                                                                    
> 38 C ̊                                                                  
B
< 38 C ̊                                                                  
LEUKOSIT                                                                    
4000 - 11.999/mm³                                                                    
≥ 12.000/mm³                                                                  
IVAC

C
≤ 4000/mm³                                                                  
ANTIBIOTIK YANG DIBERIKAN   Beri Tanda √ pada item yang sesuai  
Nama Ab
1:......................................................                                                                    
Nama Ab
2:......................................................                                                                    
Nama Ab
3:......................................................                                                                    
SEKRESI TRACHEA ( Sputum )                                                                    
Possible/ VAP

Tidak ada / ada non purulen                                                                    


Ada Purulen D                                                                  
ssible/Probable

Hasil Pemeriksaan Kultur Sputum                                                                    


Probable

Tidak ada pertumbuhan kuman ( tumbuh


VAP

yeast/candida                                                                    
Ada pertumbuhan kuman selain
E1
Yeast/candida                                                                  
Tunbuh kuman selain Yeast/candida E2
KETERANGAN :
1. VAC ( Ventilator Associated Condition : Bila memenuhi kriteria A
2. IVAC ( Infection- Related Ventilation- Associated Complication ) :
VAC + Kriteria B dan C + Antibiotik baru
3. Possible VAp ( Ventilator Associated Pneumonia): IVAC + Kriteria
D atau E1
4. Probable VAP : IVAC + Kriteria E2

Bila pasien terpasang ventilator, lengkapi data form survailans VAE sesuai kondisi
harian pasien dan bundle prevention yang dilakuakn. Observasi harian diperlukan
untuk mengetahui secara pasti hari ke berapa pasien mengalami pneumonia akibat
pemasangan ventilator dan berapa lama tiap pasien terpasang ventilator. Sebelum
diserahkan, harap kolom total hari pemasangan diisi. Total hari pemasangan menjadi
denominator perhitungan. Bila diperlukan, tulis data tambahan di bagian keterangan,
misal nama kuman hasil kultur senstivitasnya

Formula Perhitungan Angka kejadian VAP :


Jumlah pasien dg VAP X 1000
Jumlah hari pemasangan ventilator

IPCLN, Kepala Ruang,

(.........................) (............................)
FORMULIR BUNDLE PREVENTION SURVAILANS
PEMAKAIAN ALAT INVASIF KATETER URIN MENETAP
(Diisi oleh PJ pasien setiap unit)

 
JENIS TANGGAL:...............BULAN:..................TAHUN:................... TOTAL
  KET
CATH 1 2 3 4 5 6 7 8 910111213141516171819202122232425262728293031 HARI
pasang
Silikon                                                                  

Folley ruang pasang                                                                  


Lain2:.........
..... lepas                                                                  
pemasangan dengan teknik
  aseptik sesuai SOP                                                                  
  fiksasi dengan baik                                                                  
NO CATH urin bag tidak di lantai                                                                  
6 urin bag dibawah bleder                                                                  
8 tidak melakukan blederr
training dengan klem                                                                  
10 perineal hygiene dengan air dan
sabun                                                                  
12 gelas ukut terpisah antar pasien                                                                  
14 masih ada indikasi pemasangan                                                                  
16 GEJALA ISK                                                                  
18 Demam ≥ 38 C ̊                                                                  
20 nyeri suprapubik                                                                  
22 urgency ( tidak bisa
a menahan kencing)                                                                  
24 Frequency ( non cauti)                                                                  
  Dysuria                                                                  
  Nyeri Costovertebral angle                                                                  
kuman biakan urin ≥ 10 ⁵ /
  b ml                                                                  
tanggal dan jam pemgambilan
  specimen                                                                  
  c pyuria ( ≥ 10 leukosit urin )                                                                  
Isi kolom dengan tanda √ bila sesuai dengan kriteria dan tanda 0 bila tidak
KETERANGAN: KEPALA RUANG IPCLN
ditemukan gejala pada kolom yang tersedia

(...........................) (......................)
FORMULIR
SURVAILANS DAN BUNDLE PREVENTION INFEKSI LUKA OPERASI ( ILO)

 
PRE OPERASI DIRUANGAN
Tanggal MRS:   Tanggal Operasi     Keterangan
Merokok Operasi karena trauma Gula Darah Berat badan Tinggi Badan
ya tidak ya tidak > 200 ≤ 200 ....................kg ...............cm
Steriod Jangka Panjang Radioterapi sebelumnya suhu pasien
Albumin:............
Ya Tidak Ya Tidak > 38 C̊ < 38 C ̊
Mandi sebelum Operasi Screning MRSA Penyakit lainnya
cloheksidine bodywash ya tidak Infeksi Infeksi Mulut/ Gigi
sabun lain Hasil : (+)/(-) Infeksi Mata Infeksi Paru
NA   Infeksi THT Infeksi GI Track
    Lain lain:..........................................................
Mechanical Bowel Penyakit Saat Ini Riwayat pasien sekarang
ya tidak DM NA
  Hipertensi Sepsis
  GGK ..........
     
PRE OPERASI DI ANASTESI
Jenis Operasi ASA Score Jenis Anastesi Operator Anastesi Keterangan
Efektif 1 GA
Cito 2 SAB
3 ............
4
      (............................)  
DURANTE OPERASI
Sirkulasi Udara OK Kultur Udara Kelembaban Ruang Profilaksis Antibiotik Disinfeksi Kulit
OK Ya tambahan saat OP Cloheksidine
Nama Obat: Ya Povidon iodine
.................X/jam .................... .................... nama obat: Alkohol 70%
.......................
Dosis:........... ........................... ..............
Diberikan jam: Dosis:...............  
tekanan Udara Jamur AC Drain .............WIB Pukul:...............  
(+ ) (-) (+ ) (-) Ya Tidak tidak Tidak  
Suhu Ruangan Impalant Sterilisasi CSSD Jumlah Staf Indikator Isnstrumen/ Alat steril
  Ya, jenis............ Ya ...................   Internal
................ . ̊ C Tidak Tidak orang Eksternal
  NA     tidak ada
Pencukuran Waktu Pencukuran Kualifikasi dokter bedah Lama Operasi Ruang Operasi
Clipper Spesialis jam/ menit 1 3
Silet Assosiated Spesialis  
Pukul :............/..........
NA Konsultan .........../......... 2 4
  ................................  
Klasifikasi Luka Prosedur Operasi Multiple Prosedur dengan Insisi Keterangan
bersih LSCS yang sama  
bersih terkontaminasi Apendiktomi Ya    
kotor terkontaminasi Abdominal/ Histerctomy Tidak    
kotor terkontaminasi Explorasi CBD      
  Orif    
  Lain-lain:..........      
FORMULIR
SURVAILANS DAN BUNDLE PREVENTION INFEKSI LUKA OPERASI ( ILO)

Ruang perawatan beri tanda (√) sesuai tindakan dan gejala, beri tanda (-) jika tidak ditemukan gejala Ket.( Isi Info Penting/
Post OP hari ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 beri tanda √)
tanggal                                  
rawat luka transparan                                  
Dressing hipavix                                  
Buang cairan, membuka drain                                  
Aff drain                                  
Angkat Jahitan                                  
Antibiotik                                  
KRS                                  
Kontrol Poli                                  
Identifikasi IDO                                  
Nyeri lokal dan sakit                                  
Demam ( ≥ 38 ̊ C )                                  
Kemerahan                                  
Drainase Purulen/ pus                                  
Bengkak terlokalisir                                  
Kuman
pada kultur
Pus                                    
Ada abses saat re-operasi                                  
( pemeriksaan radiologi/PA )                                  
Daignosa Dokter : ILO                                  
Ruang perawatan beri tanda (√) sesuai tindakan dan gejala, beri tanda (-) jika tidak ditemukan gejala  
Post OP hari ke- 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 
tanggal                                  
rawat luka transparan                                  
Dressing hipavix                                  
Buang cairan, membuka drain                                  
Aff drain                                  
Angkat Jahitan                                  
Antibiotik                                  
KRS                                  
Kontrol Poli                                  
Identifikasi IDO                                  
Nyeri lokal dan sakit                                  
Demam ( ≥ 38 ̊ C )                                  
Kemerahan                                  
Drainase Purulen/ pus                                  
Bengkak terlokalisir                                  
Kuman pada kultur Pus                                  
Ada abses saat re-operasi                                  
POST OPERASI

( pemeriksaan radiologi/PA )                                  
Daignosa Dokter : ILO                                  
BILA TERJADI INFEKSI ( beri tanda √ pada kotak yang sesuai
Jenis Lokasi Infeksi Lokasi Spesifik untuk Infeksi Organ / Rongga
Superficial Organ / Rongga .... Sal. Gastrointestinal ...... Intra Abdominal ..... Sendi/ Bursa ...... Vaginal Cuff
Dalam ( Facia/ otot) ..... Sal. Genital Perempuan ..... Endokardium ..... Peri/Miokardium ..........
5. Program pencegahan
resistensi Antimikroba (PPRA)
 Pembentukan Tim/ Komite
PPRA
 Pembuatan pola peta kuman
 Pembuatan pola peta antibiotik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai