Anda di halaman 1dari 33

KEWASPADAAN

ISOLASI
DIREKTORAT MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN, 2022
PENDAHULUAN
1. PERMENKES NO. 27/ 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI DI FASYANKES
PENCEGAHAN
2. PEDOMAN TEKHNIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
&
INFEKSI DI FKTP KEMENKES TAHUN 2021
PENGENDALIAN
3. RUJUKAN LAINNYA : CDC, WHO, JURNAL DLL
INFEKSI (PPI)

PENILAIAN AKREDITASI

PELAKSANAAN

Bagaikan gunung es, sedikit


dipermukaan namun banyak
yang tersembunyi……

MUTU 1. PERUBAHAN PERILAKU (BEHAVIOR CHANGE)


PELAYANAN 2. PERUBAHAN BUDAYA( CULTURE CHANGE )
KESEHATAN
KONSEP PENULARAN INFEKSI

PERAN
PPI

• Agar infeksi dapat menyebar, setiap


mata rantai harus tersambung
• Memutuskan sambungan mana pun akan
menghentikan penularan!
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
(HAIS)
• Adalah infeksi yang terjadi pada pasien
selama proses perawatan di rumah sakit atau
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,
• Dimana tidak infeksi atau dalam masa
inkubasi saat masuk rawat serta dapat muncul
setelah pulang rawat dan
• Juga infeksi yang dapat terjadi pada petugas
di fasilitas pelayanan kesehatan karena
pekerjaanya
Kita mesti berbuat
apa.........???
KAPAN DILAKUKAN ?
 Kewaspadaan Standar dilakukan setiap saat Bertujuan untuk
mencegah paparan/percikan darah atau mikrorganisme
termasuk bila
1. Bersentuhan dengan darah
2. Semua cairan tubuh, kecuali keringat
3. Kulit tidak utuh
4. Lapisan mukosa membran
!! Dilakukan pada setiap pasien Tanpa melihat apakah pasien infeksius atau
tidak ….

 Kewaspadaan Berdasar Transmisi kewaspadaan tambahan


yaitu : tindakan pencegahan atau pengendalian infeksi yang dilakukan
setelah jenis infeksinya sudah terdiagnosa atau diketahui berdasarkan :
Kontak, Droplet, Airborne

09/10/2022 6
KEWASPADAAN ISOLASI
KEWASPADAAN STANDAR KEWASPADAAN TRANSMISI

Pengendalian
Kebersihan tangan Lingkungan
DROPLE AIRBORN
KONTAK E
Alat Pelindung Diri Pengendalian Limbah T

Influenza,
MRSA, Diarrhea, Chiken Fox,
Penyuntikan yang Manajemen Linen E.Colli
Pertussis,
TBC, SARS
aman Mumps, Rubella

Kebersihan VEKTOR
pernafasan/etika batuk
Penempatan pasien
(Lalat, naymuk, tikus dll)

Pengelolaan alkes
Kesehatan petugas HH, sarung tangan, Masker Bedah Masker Respiratorik
gaun pelindung wajah (N95)

Pengendalian
Praktek lumbal fungsi lingkungan , limbah
KEBERSIHAN TANGAN
Kebersihan tangan yang baik dan benar merupakan hal yang penting dan
pilar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi pada pelayanan
kesehatan
LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN
INDIKATOR NASIONAL
MUTU : KEBERSIHAN
TANGAN

INDIKASI >< OPPORTUNITY


PENGELOLAAN APD
SESUAI INDIKASI DAN JENIS PAPARAN

1. Membuat kebijakan atau SPO


penggunaan APD berdasarkan study
literatur
2. Membuat kajian spesifikasi APD
3. Melakukan audit pengggunaan APD
4. Melakukan edukasi/pelatihan
penggunaan APD
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
terkait penggunaan APD
6. Melakukan Analisis
7. Membuat rekomendasi
INDIKATOR NASIONAL MUTU :
8. Monitoring ketersediaan APD KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
PRINSIP 1. Pelepasan (Doffing) APD bekas membutuhkan kepatuhan
yang ketat terhadap prosedur pelepasan APDuntuk
PELEPASAN melindungi staf dari kontaminasi
APD 2. APD yang sudah digunakan harus diperlakukan
sebagai:terkontaminasi dan tidak boleh dipakai keluar dari
tempat kerja ke daeran non-klinis
3. Jangan melepaskan APD bersama di dekat orang lain.
APDharus dilepaskan secara perlahan dan sesuai urutan
4. Lakukan kebersihan tangan sesuai langkah pelepasan APD,
atau jika tangan terkontaminasi saat melepas APD.
5. Lepaskan APD dan cuci tangan dengan sabun cair dan air
mengalir
6. APD sekali pakai harus dibuang di tempat sampah yang
tertutupdengan benar setelah digunakan.
7. APD yang dapat digunakan kembali harus didekontaminasi
dengan benar sesuai dengan kriteria dan instruksi pabrik
KEBERSIHAN PERNAPASAN DAN ETIKA BATUK
1. Tutup hidung dan mulut saat batuk/bersin dengan
tisu dan masker, serta membersihkan tangan
setelah kontak dengan sekret saluran napas
2. Menempatkan pasien dengan gejala gangguan
pernapasan akut setidaknya 1 meter dari pasien
lain saat berada di ruang umum jika
memungkinkan.
3. Letakkan tanda peringatan untuk melakukan
kebersihan pernapasan dan etika batuk pada
pintu masuk fasilitas pelayanan kesehatan.
4. Pertimbangkan untuk meletakkan perlengkapan/
fasilitas kebersihan tangan di tempat umum dan
area evaluasi pasien dengan gangguan
pernapasan.
KONSEP PENYUNTIKAN YANG AMAN
PENYUNTIKAN YANG AMAN
adalah praktik untuk mencegah
penularan penyakit menular antara satu
pasien dengan pasien lainnya, atau
antara pasien dan petugas kesehatan,
dan juga untuk mencegah bahaya
seperti cedera tertusuk jarum suntik.
1. Lakukan HH
2. Menerapkan aseptic technique
3. Tidak menggunakan spuit yang sama untuk
penyuntikan lebih dari satu pasien walaupun
jarum suntiknya diganti
4. SEGERA BUANG LIMBAH BENDA
TAJAM TANPA RE CAPPING
PEYUNTIKAN
YANG AMAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
PRINSIP CEGAH KOLONISASI BUKAN STERILISASI

1. Puskesmas harus memiliki kebijakan dan SOP pembersihan dan


desinfeksi secara rutin termasuk jadwal pembersihan dan penanganan
tumpahan darah dan zat tubuh  Penyemprotan atau fogging bahan kimia
2. Jadwal operasional manual pembersihan dan pelatihan staf harus tertentu seperti formalin, klorin, atau
senyawa amonium kuarterner tidak
ditetapkan sesuai dengan penilaian risiko area lingkungan direkomendasikan
3. memastikan pasokan cairan pembersihan lingkungan yang memadai  Penyemprotan atau fogging area luar
ruangan seperti jalan atau pasar juga
termasuk penyedian peralatan.
tidak direkomendasikan untuk
4. Menyediakan caiaran disinfektan sesuai standar yang ditetapkan membunuh virus COVID-19 atau patogen-
5. Bekerja dari area bersih ke area kotor dan dari area tinggi ke rendah . patogen lain karena debu dan serpihan
menonaktifkan disinfektan sedangkan
6. Semua peralatan pembersih yang dapat digunakan kembali (misalnya kain, materi organik dari tempat-tempat
handuk, pel dan ember) harus didekontaminasi dengan deterjen dan air tersebut tidak mungkin dibersihkan
/desinfektan yang sesuai  Menyemprot orang dengan disinfektan
(seperti di dalam bilik, kotak, atau
7. Tersedia area penyimpanan semua peralatan di tempat lingkungan yang terowongan) dalam keadaan apa pun
berventilasi baik untuk mencegah retensi kelembaban dan memfasilitasi tidak direkomendasikan.
pengeringan
PENATAAN/PERAWATAN RUANGAN
 Sarana kebersihan Tangan :
 Tersedia Alkohol Handrub di tempat yang mudah diraih (Di
depan Pintu kamar, TT, Ruang/meja tindakan)
 Wastafel (1 : 6 TT dan High care 1 :1TT)
 Furniture
 Dibersihkan secara rutin setiap hari, khusus tempat tidur pasien
setiap pergantian pasien dan gunakan cairan disinfektan
 Ficture & Fitting
 Peralatan yang menetap di dinding hendaknya di disain
sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan
 Gorden
 Tidak menyentuh lantai
 Dicuci secara periodik 1-3 bulan sekali
 Tempat disekitar pasien harus bebas dari
peralatan sehingga memudahkan untuk
dibersihkan (tidak menempatkan tempat limbah
dibawah/dekat tempat tidur pasian)

Pengendalian • Bunga dan tanaman Pot serta akuarium tidak


dianjurkan di area pelayanan pasien
Lingkungan • Tidak mengizinkan bunga segar atau kering di area
perawatan
• Tidak menempatkan penempelan kertas atau benda
yang menjadi tempat akumulasi debu

• Tempat tidur, peralatan serta ruangan pasien


harus didisinfeksi sebelum digunakan oleh
pasien berikutnya
CARE OF THE ENVIRONMENT IN
HEALTHCARE FACILITY
1. Menggunaan Sapu menyebarkan kembali debu
dan bakteri ke udara dan TIDAK BOLEH
DIGUNAKAN di area perawatan pasien
dianjurakan penggunaan penyedot debu atau
pel penarik debu (MOPS)
2. Gunakan larutan pembersih setiap hari atau
sesuai kebutuhan, dan sering ganti dengan
larutan bersih
3. Alat Pel dan peralatan pembersih lainnya harus:
dalam kondisi baik
dicuci dengan sabun dan air, didesinfeksi
dikeringkan dan disimpan kering
PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN PERCIKAN
Topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok dan sapu kecil,
Spiil Kit Infekisus cairan detergen, cairan klorin 0,5 % dan kain perca/tisu/koran
bekas), plastik warna kuning.

Topi, sarung tangan, kacamata, masker, gaun, serok dan


sapu kecil, detergen, larutan tertentu berdasarkan bahan
Spill Kit B3 kimianya, dan kain perca/tisu/koran bekas),
plastik warna coklat

Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius: Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:
1. Petugas menggunakan APD.
1. Petugas menggunakan APD. 2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan. 3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan, lalu
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian masukan ke
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih yang dapat kantong warna coklat, tuangkan detergen dan serap/keringkan dengan
menyerap sampai bersih kemudian buang ke kantong warna kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat. Berikan label B3
kuning (kantong infeksius). pada plastik warna coklat tumpahan kimia.
4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan menaburkan Natrium
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap dengan kain Bicarbonat (Bicnat) sekitar area tumpahan, kumpulkan bekas resapan
perca/handuk/tisu/koran bekas masukan ke kantong warna kedalam plastik hitam/coklat, kemudian bersihkan lantai dengan
kuning. detergen kemudian serap dan buang ke kantong warna hitam/coklat.
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % kemudian serap dan 5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan sampah
buang ke kantong warna kuning (kantong infeksius). infeksius dan kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam ruang
penyimpanan limbah B3.

09/10/2022 20
LIMBAH DI FASYANKES

BENTUK LIMBAH JENIS LIMBAH

LIMBAH INFEKSIUS
1. Limbah infeksius (Semua benda yang terkontaminasi cairan tubuh); Jaringan
2. Safety box limbah tajam (jarum suntik,jarum hecting, skalpel, ampul, bisturi, semua
benda yang mempunyai permukaan tajam)

NON INFEKSIUS

PADAT Semua Limbah yang tidak terkontaminasi darah, produk darah, cairan tubuh
dan bahan infekius lainnya
CAIRAN
GAS LIMBAH BENDA TAJAM
Semua limbah yang dapat melukai kulit dan masuk ke pembuluh darah

Limbah farmasi
Semua limbah obat yang kadaluarsa atau sisa obat yang sdh tidak
terpakai
Pemisahan limbah
1. Sampah Infeksius → Kantong Kuning
 Dresing
 bedah,kasa,verband,kateter,masker,sarung tangan dan
semua sampah yang terkontaminasi darah dan cairan
tubuh pasien

2. Sampah non infeksius →: Kantong Hitam


Kertas,plastik,kardus,kayu,kaleng,sisa makanan atau
sampah yang tidak terkontaminasi darah dan cairan tubuh
pasien

3. Sampah benda tajam → Kotak tahan tusuk


Jarum suntik, pisau cukur,silet,pecahan ampul, objek
gelas, sampah yg memiliki permukaan/ujung yg tajam
PENGELOLAAN LIMBAH
DEKONTAMINASI PERALATAN KESEHATAN

Dekontaminasi
Melepaskan kotoran dan mikroorganisme patogen dari
benda-benda sehingga aman dipegang, untuk diproses
lebih lanjut, digunakan atau dibuang.

Pembersihan Disinfeksi Sterilisasi

Sumber: World Health Organization. 2016. Decontamination and reprocessing of medical devices
for health-care facilities. World Health Organization. Diakses dari: https://www.who.int/infection-
prevention/publications/decontamination/en/
Menurut dr Earl spaulding
PENGELOLAAN ALAT KESEHATAN
Manajemen Linen
Simple Measures Can Be Effective!
PENEMPATAN PASIEN PADA LOKASI KERJA
PETUGAS KESEHATAN YANG BENAR
SISTEM VENTILASI
1. Ventilasi natural menggunakan
jendela dan pintu terbuka atau
Pertukaran udara menggunakan tambahan kipas
6 – 12 x /jam angin
2. Ventilasi mekanik menggunakan
kipas angin dan exhaust fan atau
menggunakan AC dan exhaust
fan
3. Ventilasi tekanan negative
menggunakan tekanan udara
khusus
4. Pastikan sirkulasi udara dengan
perputaran 6 – 12 kali perjam
KESEHATAN PETUGAS

1. Pemahaman petugas terhadap resiko penularan


penyakit/infeksi
2. Pemeriksaan berkala terhadap semua petugas
kesehatan terutama pada area risiko tinggi
3. Pemberian immunisasi vaksin ( terutama pada area
resiko tinggi)
4. Tersedia Alat Pelindung Diri (APD) dan penggunaan
baju kerja
5. Tersedia kebijakan penatalaksanaan paska luka tusuk
jarum bekas pakai
6. Kepatuhan petugas terhadap standar
KEWASPADAAN BERDASARKAN
TRANSMISI
Transmisi kontak Transmisi Droplet Transmisi Airborne
1. Berlaku untuk pasien yang 1. Berlaku untuk pasien yang 1. Berlaku untuk pasien yang diketahui
diketahui atau diduga terinfeksi diketahui atau diduga atau diduga terinfeksi melalui udara
atau terkolonisasi dengan dengan ukuran bakteri < 5 mikron).
terinfeksi melalui droplet
patogen yang dapat ditularkan 2. Prosedur yang menghasilkan aerosol
melalui kontak langsung
dengan jarak < 1 meter
dapat menimbulkan penularan infeksi
dengan pasien 2. Contoh infeksi yang
airborne misalkan Tindakan intubasi
2. Contoh infeksi yang ditularkan ditularkan melalui droplet atau pelayanan Gigi
melalui kontak antara lain adalah influenza, 3. Contoh infeksi yang ditularkan
skabies,norovirus, Streptokokus grup A, melalui udara adalah tuberkulosis
MRSA,Enterococci resisten pertusis, dan rubella paru,cacar air, campak, dan herpes
vankomisin (VRE) dan 3. Masker bedah harus zoster diseminata.
Clostridium difficile dipakai selama merawat 4. Tindakan pencegahan : APD
3. Tindakan pencegan Kebersihan Respirator N95 harus rekayasa
pasien suspek infeksi
tangan, Sarung tangan dan lingkungan dan isolasi pasien
gaun pelindung dan
dalam jarak satu meter
penempatan pasien
KESIMPULAN
1. HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan
di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana
tidak infeksi atau dalam masa inkubasi saat masuk rawat serta dapat
muncul setelah pulang rawat dan juga infeksi yang dapat terjadi pada
petugas di fasilitas pelayanan kesehatan karena pekerjaanya
2. Tindakan pencegahan penularan infeksi melalui Kewaspadaan
Isolasi yang terdiri dari Kewaspadaan Standar dan kewaspadaan
berdasarkan transmisi
Perlakukanlah orang lain
sebagaimana kamu ingin
diperlakukan

aristoteles
TERIMA

Anda mungkin juga menyukai